Anda di halaman 1dari 12

Di ajukan sebagai salah satu tugas akhir untuk mata kuliah Etika Pastoral

Di bawah bimbingan: Pdt. Johny Rantung

Dengan judul pembahasan :


“Bolehkah seorang pendeta muda yang baru melayani di urapi”

Oleh:
Yoram Tameno (1711030)

Fakultas Filsafat

Universitas Advent Indonesia


Kata pengantar

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan yang maha kuasa karna atas rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentu penulis tidak sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik.

Penulis mengucap syukur atas limpahan rahmat baik fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir
dari mata kuliah Etika Pastoral dengan judul “Bolehkan seorang pendeta muda yang
baru melayani di urapi”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang baik lagi, demikian, dan apabila terdapat kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu
dalam penyusunan makalah ini kepada perpustkaan universitas advent indonesia dan
bapak Johny rantung, selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis
dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bandung, 1 Mei 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang.

Pendeta pemegang lisensi kependetaan biasanya di urapi untuk pelayanan penginjilan

setelah dia dengan memuaskan memenuhi pelayanan penggembalaan atau evangelisasi

setelah pada masa itu dia telah membuktikan panggilannya kedalam pelayanan

kependetaan. Ritus rohani pengurapan mencakup pengakuan resmi oleh Gereja Masehi

Advent Hari Ketujuh tentang pengijilan sebagai satu persetujuannya untuk melayani

selaku seorang pelayan penginjilan di bagian mana saja di bumi ini.1.

Tidak dapat di tentukan lamanya pelayanan sebelum pengurapan, karena terlalu

banyak factor tidak tetap, namun biasanya seorang pendeta pemegang lisensi

kependetaan di urapi setelah kira-kira empat tahun berpengalaman di ladang

penginjilan2 pengurapan adalah satu pengankatan bentuk yang sudah di akui untuk satu

jabatan yang sudah di tetapkan dan satu pengakuan akan wewenang seorang dalam

jabatan tersebut3

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, muncul pertanyaan sebagai berikut:

1. Mengapa seorang pendeta harus di urapi

2. Syarat apakah yang harus di penuhi seorang pendeta muda agar di urapi

1
GC policy L 25 30
2
Pedoman kependetaan, hlm 79
3
The acts apostles, hlm 162
Tujuan penulisan

Mengemukakan pandangan anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh

secara luas tentang syarat pengurapan seorang pendeta dan

Menolong anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh untuk mengerti

perlunya seorang pendeta di urapi. Dalam aturan gereja masehi advent hari

ketujuh seorang pendeta baru akan di angkat atau di urapi secara penuh apabila

telah memenuhi beberapa syarat atau tuntutan yang di berikan oleh gereja

sendiri yang telah di atur dalam aturan yang telah di tetapkan

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis untuk menulis penulisan ini adalah metode

deskriptif-analisis. Metode deskriptif analisis adalah suatu metode dalam meneliti

status kelompok manusia, suatu objek, dan suatu sistem pemikiran atau suatu peristiwa

masa sekarang yang tujuannya ialah mendapatkan gambaran secara sistematis, aktual

dan akurat. Pengumpulan data dilakukan melalui literatur-literatur atau

mengumpulkan data-data/informasi yang menyangkut dengan pembahasan tersebut.


Batasan Masalah

Berdasarkan penguraian tentang teori mengenai syarat dan tuntutan bagi seorang
pendeta muda sebelum di urapi:
a. Objek yang di teliti adalah respon dari calon pendeta muda yang akan di
tamatkan dari Universitas Advent Indonesia.

BAB II
TINJAUAN TEORI

Tinjauan pustaka merupakan suatu dasar teori untuk mendukung sebuah penelitian.
Tinjauan pustaka ialah suatu dasar teori yang berfungsi meninjau ulang pustaka
tentang masalah-masalah yang terkait4 . pengurapan, adalah sebuah tindakan memberi
kuasa mengakui panggilan Allah, mengasingkan pribadi orang itu, dan mengangkat dia
melayani jemaat dalam mengasingkan pribadi orang itu pengurapan mengesahkan
orang yang di asingkan sedemikian sebagai wakil gereja yang berkuasa. Dengan
tindakan ini gereja menyerahkan kekuasannya kepada pendeta untuk menyiarkan injil
secara terbuka, untuk menjalankan aturan-aturannya, untuk mengorganisasi jemaat
baru, dan dalam parameter yang di tetapkan oleh firman Allah, memberi petunjuk
kepada orang-orang percaya (Mat. 16:19 Ibr. 13:17 ).

BAB III
PEMBAHASAN

Tentang pengurapan seorang pelayan Tuhan dalam gereja meliputi berbagai faktor
pendukung untuk mengurapi seorang pendeta muda untuk menjadi pendeta penuh
yang di urapi. Seorang pendeta yang belum di urapi tetap bisa melakukan pekerjaan
pelayanan nya hanya tidak sepenuh nya bisa dilakukan seperti seorang pendeta yang

4
Supardi dan rustika, 2013,hlm, 30
telah di urapi. Singkatnya pelayanan pendeta yang belum di urapi masih di rasa kurang
karna tidak bisa membaptis calon baptisan yang ingin dibaptis, mengkonseling anggota
jemaat yang akan melakukan pernikahan dan mengurapi para pelayan gereja lainnya
seperti diakon dan diakones dalam gereja.
Sementara semua orang Kristen memberikan pelayanan rohani, perjanjian baru
menggambarkan sebuah gereja yang terorganisas, di awasi dan di pelihara oleh orang-
orang yang di panggil Allah secara khusus, di asingkan dengan tumpangan tangan
untuk pelayanan khusus terpisah dari pengangkatan dan pengurapan kedua belas rasul
untuk peranan yang unik dan tak dapat di ulangi, Mark,3:13, 145. Dalam Alkitab
membedakan tiga golongan pekerja yang sudah di urapi:
1. Pelayan injil, yang peranannya dapat di lihat seperti berkhotbah, mengajar,
melakukan pengurapan penggembalaan dan pemeliharaan jiwa-jiwa dan jemaat
(1 Tim, 4:41; 2 Tim 4:1-5).
2. Penatua, (kadang Alkitab sering menyebutnya penilik jemaat) yang melakukan
pemantauan sebuah jemaat sambil melaksanakan fungsi penggembalaan
seperlunya (Kis, 14:23;20:17; Tit 1:5-9)
3. Diaken, yang memelihara orang miskin dan kepada mereka di percayakan
pekerjaan kebajikan jemaat (Fil,1:1; Kis, 6:1-6).
Seorang pendeta yang akan di urapi adalah seorang yang telah siap secara mental sehat
rohani dan juga kejiwaannya telah di nilai dari segala segi kehidupannya secara pribadi
san keluarga serta kehidupannya di lingkungan. Dan dia menegrti akan arti dan makna
pengurapan, para penatua dan diaken diangkat atas dasar dasar pengalaman rohani dan
ketrampilan. Gereja masehi Advent Hari Ketujuh percaya bahwa pelayanan
penginjilan adalah satu panggilan khusus dari Allah. Sekalipun Allah dapat
memulainya dengan apa saja, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mempertahankan
prosedur pengurapan bagi mereka yang terpanggil demikian. Makna pengurapan
sendiri dapat di artikan sebagaimana para nabi, iman para Raja di urapi dengan minyak
untuk peranan khusus begitulah ritus pengurapan dengan tumpangan tangan mengakui
bahwa Allah memanggil sebagian dengan maksud tertentu. Pengurapan kepada
pelayanan pengijilan mengakui satu kebutuhan istimewa dalam tubuh gereja6.

5
The desire of ages, hlm 296
6
Pedoman kependetaan, hlm 80
Pengurapan, sebuah tindakan memberi kuasa mengakui panggilan Allah,
mengasingkan pribadi orang itu dan mengangkat dia melayani jemaat dalam
kemampuan yang khusus. Pengurapan mengsahkan orang yang di asingkan sedemikian
sebagai wakil gereja yang berkuasa dengan tindakan ini dengan ini, gereja
menyerahkan kekuasaannya kepada pendeta untuk menyiarkan injil secara terbuka,
untuk menjalankan aturan-aturannya, untuk mengorganisasi jemaat baru, dan dalam
parameter yang di tetapkan oleh firman Allah, memberi petunjuk kepada orang
percaya (Mat, 16:19; Ibr13:17) singkatnya pengurapan menginvestasikan para pelayan
dengan kuasa gerejani yang penuh kekuasaan untuk bertindak demi gereja di mana saja
lading dunia di mana merekadi pekerjakan oleh gereja7 dengan cara ini gereja
memetraikan pekerjaan Allah yang di lakukan melalui pekerja-pekerja-Nya dan wakil-
wakil mereka, Dalam pengurapan gereja di depan umum memohon berkat Allah ke
atas orang-orang yang telah di pilih-Nya dan mengabdikan diri untuk pekerjaan
penginjilan istimewa ini.

Persyaratan untuk pengurapan: begitu banyak syarat yang harus di penuhi oleh
seorang pendeta yang akan di urapi tujuannya bukanlah untuk mempersulit mereka
memperoleh pengurapan yang seharusnya menjadi hak mereka ini bertujuan agar
seorang pelayan yang akan di urapi untuk satu tujuan pekerjaan yang mulia. Maka
mereka perlu untuk memenuhi beberapa kriteria atau tuntutan sebelum di urapi
beberapa syarat utama yang sudah di atur dan menjadi kebiasaanumum dalam gereja
masehi advent hari ketujuh adalah:
1. Pengalaman rohani. Mereka harus mengetahui satu pengetahuan
pengalaman yang mendalam tentang pengabdian orang itu kepada Tuhan
Yesus kristus sehingga menyatakan diri nya dalam reputasi dan teladan pola
hidup, dalam pertimbangan sehat, dalam kehidupan rumah tangga yang
bersifat panutan dan dalam pembawaan tabiat yang positif (1 Tim 3:1-7; Tit
1:6-11).
2. Pengenalan akan kitab suci. Pendeta Kristen di panggil terutama melayani
firman. Kerena itu pelayan yang di tahbiskan harus memiliki satu pikiran yang
di lengkapi dengan kebenaran, semata-mata tunduk kepada firman Allah dan

7
The acts of apostles, hlm. 161
bersedia menerobos dan menjelaskan maknanya yang sebenarnya. Mereka
mau membuktikannya bahwa mereka sudah menguasai dan sanggup
menerapkan disiplin teologi dalam khotbah, pengajaran dan nasihatnya (Titus
1:9; Tim 2:15, 24-26; 2 Kor 4:1-2)8
3. Kecakapan untuk tugas pelayanan penginjilan. Orang yang sudah di
tahbisakan harus menyatakan bahwa Allah telah melengkapi mereka dengan
karunia yang di perlukan dalam penginjilan-intelektual dan ungkapan yang
menyanggupkan mereka untuk menyatakan, mempertahankan dan
mengajarkan iman (Ef.4:12; 1 Tim.3:1. Titus 1:9; 2 Tim 2:2) dan karunia
kepemimpinan yang menyanggupakan untuk memimpin, mendorong dan
melatih anggota jemaat yang di percayakan kepada pemeliharaan mereka (1
ptr.5:1-5).
4. Pelayanan penginjilan yang berhasil. Tidak dapat dipikirkan bahwa kristus
mau memanggil dan melengkapi hamba-hambanya tanpa memberkati upaya
mereka orang-orang yang telah di tahbiskan akan menyatakan penggilan
mereka kepada pengijilan dengan kesusksesan penarikan jiwa dan dengan
mengasuh mereka yang berada di bawah pemeliharaan mereka9 (1 Kor, 9:2)
Sekalipun pengurapan tidak membawa kuasa keistimewaan kepada si penerima tetapi
itu memberikan tanggung jawab yang khidmat dan untuk itulah pengurapan tidak
boleh di anggap enteng. Pendeta yang sudah diurapi bukanlah miliknya sendiri
melainkan melainkan milik Allah.10

Sangat penting peranan seorang pendeta yang telah di urapi dalam jemaat ada beberapa
tugas penting pendeta dalam jemaat hanya bisa di lakukan oleh seorang pendetayang
telah di urapi.
Upacara baptisan- Jika tidak ada pendeta yang di urapi, maka ketua akan memohon
kepada ketua konferens setempat untuk melaksanakan upacara baptisan bagi mereka
yang ingin bergabung dengan jemaat11

8
Gospel workers, hlm 105
9
Pedoman kependetaan, hlm 82
10
ibid
11
Peraturan jemaat, hlm 101
Upacara pernikahan- dalam upacara pernikahan maka pengukuhan, sumpah, dan
deklarasi pernikahan hanya di laksanakan oleh seorang pendeta yang di urapi kecuali
di wilayah-wilayah di mana komisi divisi telah memutuskan untuk menyetujui bahwa
pendeta muda tertentu atau orang yang di tugaskan sebagai pendeta yang sebelumnya
telah di urapi sebagai ketua jemaat setempat boleh melaksanakan upacara pernikahan12

ada beberapa peraturan yang di terapkan menjadi syarat sebelum di urapi seperti:
seorang pendeta muda hanya akan di urapi apabila mencapai target baptisan dalam
jumlah tertentu yang telah di tetapkan atau yang mampu membuka cabang sekolah
sabat baru atau mengorganisir sebuah jemaat baru atau seorang pendeta muda yang
telah memiliki istri atau yang telah menikah, pernikahan sebelum pengurapan itu di
anjurkan, bukan di wajibkan. Jikalau calon pengurapan itu sudah menikah, harus di
pertimbangkan kehidupannya di rumah tangga dan penyerahan istrinya 13 Beberapa
pendeta muda mungkin akan berpandapat aturan ini akan mempersulit mereka
memperoleh hak pengurapan mereka. Tidak jarang kita menemui banyak sekali
pendeta yang membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk memperoleh hak
pengupan mereka atau tidak sama sekali di urapi hingga akhir masa pelayanan nya
sebagai pelayan. Penting untuk memeriksa kembali secara mendalam seorang pendeta
muda sebelum di urapi “sebelum sebuah pengurapan dilaksanakan harus ada
penyelidikan teliti, tidak buru-buru dan di sertai doa yang sungguh-sungguh terhadap
calon apakah dia cocok untuk pekerjaan pekerjaan pelayanan penginjilan atau tidak14
terlalu sedikit yang di lakukan dalam pemeriksaan para pekerja yang tidak bertobat,
orang yang tidak terampil, yang meninabobokan jemaat, gantinya membangunkan
mereka untuk kesungguh-sungguhan dan kegiatan dan kegiatan yang lebih besar dalam
pekerjaan Allah15

sebaliknya pengurapan jangan di tunda atau di percepat “tindakan buru-buru yang


tidak perlu kadang-kadang nyata dalam menganjurkan calon untuk di urapi. Sebaliknya
juga ada juga penundaan yang tidak perlu, berkepanjangan sampai 20 tahun atau lebih.

12
ibid
13
Pedoman kependetaan
14
Gc policy, hlm 50
15
Gospel workers, hlm 437
Kedua sikap ini salah walaupun tidak ada pekerja yang harus buru-buru di urapi,sama
pentingnya bahwa bila seseorang sudah siap untuk diasingkan, tidak perlu menunda
upacara itu”16

dalam kutipan roh nubuat Ellen. G. White, manyatakan : pemeriksaan yang paling
saksama dari calon pengurapan itu sendiri bukanlah oleh satu komite atau kelompok,
tetapi dari dirinya sendiri. Anda tidak menyelidiki hati dengan seksama anda telah
mempelajari banyak pekerjaan supaya pembicaraan anda mantap, sanggup dan
menyenangkan: tetapi anda mengabaikan pelajaran yang paling penting dan terbesar,
mempelajari diri anda sendiri17

BAB IV
PENUTUP

Gereja adalah sebuah lembaga yang di yang sah dari Allah yang bertugas untuk
menjaga, merawat melindungi anggota gereja nya. Gereja memegang peranan penting
menolong anggota jemaat bertumbuh bersama. karena itu gereja tidak bisa berdiri
tanpa ada nya seorang pemimpin dalam gereja tersebut untuk memperhatikan
kebutuhan rohani anggota jemaatnya. Banyak kegiatan penting dalam gereja yang
tidak bisa dilakukan oleh anggota jemaat. Pada penelitian kali ini penulis mengangkat
sebuah kasus untuk di bahas mengenai pengurapan untuk pendeta muda yang baru
melayani apakah bolah atau tidak diurapi. Setalah melihat dari berbagai aspek yang di
teliti dan yang terjadi di lapangan dan penerapan nya, maka penulis mengambil satu
kesimpulan bahwa pengurapan adalah hak seorang pendeta yang telah melayani.
Termasuk pendeta yang baru melayani tapi perlu di pertiangkan karena mereka belum
memiliki pengalaman cukup banyak dalam dunia pelayanan gereja. Standar yang telah

16
Gc policy, L 35 25
17
Testimonies, jld. 1 hlm, 453
ditetapkan untuk menjadi syarat dasar di urapi bukan sesuatu yang mempersulit
mereka untuk memperoleh pengurapan tapi ada beberapa aspek yang telah di
pertimbangkan oleh pimpinan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.oleh karena
beberapa aspek yang telah di lihat di lapangan bahwa pendeta muda masih sangat
kurang dalam pengalaman menangani masalah yang kompleks dalam jemaat dan juga
pengalaman rohani yang masih sangat kurang.oleh karena itu Penulis sangat tidak
setuju kalau seorang pendeta muda yang baru melayani menerima pengurapan untuk
menjadi pendeta penuh untuk mengemban tugas pelayanan. Walaupun pengurapan
adalah hak mereka yang telah melayani, namun bisa jadi pengurapan itu akan menjadi
kesombongan bagi mereka karena merasa layak untuk menerima pengurapan.

Beberapa nasihat yang di berikan oleh Ellen white yang mengatakan bahwa
pemerikasaan yang mendalam sebelum pengurapan adalah penting. “anda tidak dapat
menyelidiki hati dengan saksama. Anda telah mempelajari banyak pekerjaan supaya
pembicaraan anda mantap, sanggup dan menyenangkan; tetapi anda telah mengabaikan
yang paling penting dan terbesar, mempelajari diri anda sendiri” seorang pendeta yang
akan di urapi perlu untuk memeriksa diri nya sendiri sebelum menerima pengurapan
yang akan dia terima seumur hidup.
Daftar Isi

GC Policy L 25 30
Pedoman Kependetaan, hlm, 79
White, Gould Ellen. The Acts Apostles, Hlm 162
White, Gould Ellen. The Desire Of Ages, Hlm 296
Pedoman Kependetaan, Hlm 80
White, Gould Ellen, The Acts Of Apostles, Hlm. 161
White Gould Ellen, Gospel Workers, Hlm 105
Pedoman Kependetaan, Hlm 82
Pedeman kependetaan hlm, 82
Peraturan Jemaat, hlm 101
Pedoman kependetaan, hlm, 101
Pedoman Kependetaan 101
Gc Policy, Hlm 50
White, Gould Ellen, Gospel Workers, Hlm 437
Gc Policy, L 35 25
White, Gould Ellen, Testimonies, Jld. 1 Hlm, 453

Anda mungkin juga menyukai