Anda di halaman 1dari 2

Dewan Karya Pastoral Keuskupan Bandung

Bermisi : Masa Kini dan Masa Depan


Pada Minggu, 22 Oktober 2017, saat bertepatan dengan hari Minggu Misi Sedunia ke-91, Paus
Fransiskus mengumumkan bahwa bulan Oktober 2019 ditetapkan sebagai Bulan Misi Luar Biasa
sekaligus perayaan 100 Tahun Surat Apostolik Maximum Illud dari Paus Benediktus XV.
Kesempatan itu dimaksudkan untuk menyalakan kembali gairah Misi Yesus Kristus. Hal ini
mengingatkan dan menyadarkan kembali jati diri Gereja Misioner bahwa setiap orang yang dibaptis
baik yang tergolong hirarki maupun awam adalah misionaris. Demikian petikan gagasan
berlangsungnya Kongres Misi 2019.

Tema Kongres Misi 2019 Komisi Karya Misioner Konferensi Waligereja Indonesia Karya Kepausan
Indonesia : Dibaptis dan Diutus Menginjili Dunia. Sub Tema : "Pergilah ke seluruh dunia,
beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” (Mrk 16:15). Bertempat di Hotel Mercure, Ancol,
Jakarta Utara (1-4/08) yang dihadiri sekitar 300 orang dari 37 Keuskupan Indonesia.

Mgr. Aloysius Sutrisnaatmaka MSF sebagai Ketua KKI-KKM KWI dalam sambutannya menjelaskan
maksud dan tujuan dari diadakannya Kongres Misi 2019. Adapun tujuan Kongres Misi ini adalah
terbangkitkannya kesadaran dan gairah misioner dalam Gereja Indonesia dan ditemukannya peluang-
peluang, model atau metode baru bermisi di Indonesia masa kini dan masa mendatang. Hasil yang
diharapkan adalah Peserta Kongres Misi diperluas wawasan misionernya, mendapatkan inspirasi
gerakan misioner nyata sehari-hari, pengalaman berkarya misioner, memandang profesi pekerjaaan
sebagai medan misioner, menyadari bahwa karya misi ad intra untuk menggerakkkan dan
menguatkan gerakan misi ad extra, merumuskan Rencana Tindak Lanjut (RTL) aksi misioner di
keuskupan dan regio sesuai konteks, merumuskan komitmen misioner Kongres Misi. Bentuk kegiatan
berupa presentasi narasumber, sharing dan diskusi kelompok, serta pleno. Alur proses kongres misi
2019 dimulai dengan mendalami materi: Surat Apostolik Maximum Illud (isi dan sumbangannya bagi
karya misioner di Indonesia), Tantangan dan Peluang Bermisi dalam Konteks Indonesia (agama,
politik, sosio kultural, pusaran Revolusi Industri 4.0), Gereja Misioner menurut Dokumen Misi
Gereja, sharing pengalaman para praktisi awam maupun religius dalam bermisi (ad intra dan ad
extra), dan pada akhir proses, kongres merumuskan RTL serta komitmen misioner Kongres Misi.

Para peserta kongres adalah para perwakilan keuskupan, ada pula dari dosen-dosen pengajar
Misiologi, Pengusaha-pengusaha Katolik Keuskupan, Pegiat media sosial (Media Katolik) dalam
jaringan internet dan Wakil dari Serikat atau Kelompok Awam Misioner.
Delegasi Keuskupan Bandung, terdiri dari Bidang Karya Pastoral : RP Petrus Maman Suparman,
Christofora Wiwi, Maria Mediatrix, Antonius Yogi, Matias Endar. Sedangkan dari Bidang Kategorial:
Andi Noto (CFM) dan Robert Hadi (PUKAT).
Para Uskup yang hadir adalah Mgr. Aloysius Sutrisna-Atmaka (Keuskupan Palangkaraya, MSF, Mgr.
Aloysius Murwito, OFM (Agats), Mgr. Petrus Boddeng Timang (Banjarmasin), Mgr. Pius Riana
Prabdi (Ketapang), Mgr. Edmund Woga, C.SS.R. (Weetebula), Mgr. Antonius Subianto Bunjamin,
O.S.C (Bandung)-sebagai narasumber Gereja Misioner.

Berikut ini petikan homili Nuncio Mgr. Piero Pioppo yang disampaikan pada Ekaristi Pembuka :
Dalam kurun waktu ini yang ditandai persekutuan mendalam, sukacita, harapan dan komitmen yang
kita bawa dalam hati, semoga Tuhan memberikan apa yang sungguh diperlukan bagi aktivitas
misioner Gereja-Gereja di Indonesia. Dan itu adalah Pertama: keyakinan bahwa Yesus Kristus adalah
satu-satunya Penyelamat dunia dan masyarakat, nilai-nilai, dan budaya yang hidup di sini. Kedua:
sukacita dan kebanggaan untuk berada dalam Gereja katolik, yang adalah Bunda kita namun
memberikan kasihnya kepada semua orang dan ciptaan yang hidup di bumi. Ketiga: kekuatan dan
keberanian dalam komitmen kita, pada saat ini, untuk mengatasi kejahatan dengan kebaikan dan
dengan demikian memberikan kontribusi nyata bagi perbaikan masyarakat kita dalam citra Kerajaan
Allah. Semoga Perawan Maria mendoakan dan menemani kita dalam semangat misioner yang
diperbarui.
Kongres Misi 2019 menghasilkan Rencana Tindak Lanjut yang disepakati, yaitu: perlunya
memperhatikan peluang-peluang penggunaan sarana digital sekaligus memperhatikan konten yang
relevan untuk mendukung karya misioner, perlunya mempersiapkan tenaga muda misioner yang
bersedia bekerja sama dengan berbagai komunitas; perlu terbentuknya Forum Kolaborasi
Komunitas Misioner untuk berbagi info misi dan sinergi karya.***
Edy Suryatno

Anda mungkin juga menyukai