SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
Untuk Memenuhi Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Theologi Islam (STh. I)
Oleh:
WAHYUDI ARIF
102032124655
Sidang Munaqosah
H. Maulana, M.A.
NIP. 150 293
Penguji I,
Penguji II,
Di Bawah Bimbingan,
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)
Oleh:
WAHYUDI ARIF
102032124655
Di bawah Bimbingan,
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puja dan puji hanya untuk Allah SWT. Tuhan Yang Maha Agung dan Maha
Pengasih. Kasih dan sayang-Nya tak dibatasi ruang dan waktu, diberikan kepada
siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Shalawat dan salam penulis panjatkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW,
yang telah membebaskan umat dari zaman kegelapan kepada zaman yang terang
benderang.
Menggarap skripsi bagi Penulis merupakan sesuatu yang berat dan
melelahkan, walau begitu akhirnya terselesaikan juga, semuanya berkat bantuan
banyak pihak.
Penulis sangat menyadari bahwa selesainya penulisan skripsi ini, bukan
semata-mata dari buah tangan sendiri, akan tetapi dari hamba Allah yang
senantiasa mendermakan kemampuannya dengan tulus hati. Oleh karena itu, tidak
berlebihan kiranya pada kesempatan ini Penulis menyampaikan rasa terimakasih,
khususnya kepada:
1. Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan
Filsafat Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dra. Hj. Hermawati, M.A., selaku Ketua Jurusan Perbandingan Agama
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Syaiful Azmi, S.Ag., selaku Sekretaris Jurusan Perbandingan Agama
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Prof. Dr. Kautsar Azhari Noer, M.A., selaku dosen pembimbing skripsi
yang dengan sabar serta bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan arahan dan konsultasi serta bimbingan sehingga terselesaikan
skripsi ini.
5. Ayahanda H. Moh. Ilyas dan Ibunda tercinta Hj. Muhaya. Atas
pengorbanan dan cinta kasihnya, baik berupa moril maupun materil serta
doanya yang tak terhingga sepanjang masa untuk keberhasilan studi
penulis. Sembah sujud untuk kedua orang tuaku.
6. Para dosen yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis di
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Ibu Sri Umiyati Haryono selaku Ketua Dewan Penyelenggara Gereja
Christian Science Jakarta, dengan rasa toleransi dan keterbukaan yang
sangat tinggi telah memberikan informasi dan data yang diperlukan dalam
menyelesaikan skripsi dan juga mengizinkan penulis untuk mengadakan
penelitian di Gereja Christian Science.
8. Bapak Musa Natawiyogya selaku Ketua Ruang Baca (Librarian) Gereja
Christian Science Jakarta, yang telah meluangkan waktunya untuk
wawancara dan memberikan data-data yang berkaitan dengan skripsi.
9. Ibu Lynn Noerhadi selaku Sekretaris Dewan penyelenggara Christian
Science Jakarta, yang telah memberikan makalah yang berkaitan dengan
tema skripsi.
10. Seluruh Jemaat Gereja Christian Science dengan keramahannya menerima
penulis dalam mengikuti segala acara kebaktian di gereja.
Wahyudi Arif
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.i
DAFTAR ISI..iv
BAB I :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...1
B. Perumusan Masalah...3
C. Tujuan Penelitian...3
D. Metodologi Penelitian....4
E. Sistematika Penulisan5
BAB II :
BAB III :
BAB V :
PENUTUP
A. Kesimpulan..50
B. Saran-saran...51
DAFTAR PUSTAKA...53
LAMPIRAN-LAMPIRAN..55
BAB I
PENDAHULUAN
with Key to the Scriptures (Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk
Kitab Suci). Dengan ajaran-ajaran yang ditulisnya dalam buku tersebut, maka
menjadi terkenallah namanya dalam dunia Kristen dan banyak orang menaruh
perhatian kepada ajaran atau kepercayaannya.4
Pengikut Christian Science berdoa dengan tujuan untuk mengetahui dan
memahami kebenaran dengan lebih baik.5 Berdoa menurut Christian Science
adalah membiarkan kebaikan Allah membanjiri kesadaran dengan cahaya Kasih
yang menghalau kegelapan penderitaan.6 Doa yang terbaik menurut mereka
bukanlah terletak pada gerak tubuh yang baik. Berlutut, duduk dengan mata
tertutup, menyanyikan lagu gereja, bermeditasi, atau mengosongkan pikiran
bukanlah suatu jaminan bahwa orang tersebut sudah berdoa. Mereka berpendapat
bahwa doa yang terbaik bukan semata-mata dimulai dengan apa yang manusia
lakukan dengan tubuhnya, melainkan apa yang manusia lakukan secara mental
dan spiritual. Hal yang terpenting dalam berdoa menurut mereka adalah,
menundukkan pikiran kepada kemauan Budi atau Ilahi.7
Keyakinan Gereja Christian Science terhadap Doa Kristiani sangatlah
menarik untuk dikaji. Akan tetapi, pada umumnya respon di kalangan gerejagereja terhadap cara ritualnya dipandang negatif. Di Indonesia sendiri, tampaknya
pandangan negatif terhadap aliran ini masih tertanam di kalangan gereja-gereja
Jans S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja, (Jakarta: PT BPK
Gunung Mulia, 1996), h. 380.
5
Evan Mehlenbacher, ABC dalam Mendoa, Bentara Christian Science,triwulan I, 2006, h.
5.
6
Evan Mehlenbacher, ABC dalam Mendoa, h. 6.
7
Wawancara Pribadi dengan Musa Natawiyogya, (Pegurus Gereja Christian Science
Jakarta), Jakarta, tanggal 20 Juli 2006.
B. Perumusan Masalah
Dalam penulisan skripsi ini Penulis hanya membahas tentang doa dalam
Gereja Christian Science. Perumusan masalah dari skripsi ini yaitu: apa konsep
doa menurut Gereja Christian Science? dan sejauh manakah peranan doa bagi
kehidupan umat Christian Science?.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian dalam skripsi ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk memahami lebih jauh tentang ajaran Christian Science terutama
tentang peranan doa pada umatnya.
2. Kegunaan dari penelitian ini dimaksudkan sebagai pengetahuan dalam
rangka hubungan antar agama, agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam
menganut ajaran masing-masing, sehingga akan terbentuklah suatu
kehidupan yang harmonis dalam menjalankan agama yang mereka anut.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan
Fenomenologis. Maksudnya adalah pendekatan yang menggunakan perbandingan
sebagai sarana interpretasi utama untuk memahami arti ekspresi-ekspresi
keagamaan.8 Pendekatan ini mencoba menemukan struktur yang mendasari fakta
keagamaan
dan
memahami
makna
yang
lebih
dalam,
sebagaimana
E. Sistematika Penulisan
Pembahasan dalam skripsi ini dibagi lima bagian, yaitu:
BAB I
BAB II :
BAB III :
BAB IV :
BAB V :
BAB II
SEJARAH KELAHIRAN GEREJA CHRISTIAN SCIENCE
POKOK-POKOK PRAKTEK AJARANNYA
11
Pada
16
22
bentuk aslinya, sama sekali tidak mengandung pikiran manusia dan bebas dari
teori buatan manusia.
Kendati pada terbitan tahun-tahun berikutnya terdapat sejumlah revisi, tetapi
gagasan dasar dari buku ini tidak berubah. Dalam buku ini Mary Baker Eddy
memang menandaskan bahwa Alkitab adalah otoritas satu-satunya bagi kebenaran
agamawi dan penuntun yang lengkap menuju kehidupan yang kekal.
Pada tahun 1875, juga diseleggarakan kebaktian Minggu khusus oleh Mary
dan para pengikutnya, yang diisi dengan khotbah Mary, doa dan nyanyian. Pada
tahun berikutnya 1876, dibentuklah Christian Science Association (CSA), sebagai
persekutuan bagi murid-murid Mary. Pada tahun 1877 Mary kembali menikah
dengan Asa Gilbert Eddy. Nama suaminya inilah diabadikan Mary sebagai nama
akhir dirinya. Tetapi lima tahun kemudian, 1882, Asa G. Eddy meninggal.26
Pada tahun 187927 Mary Baker Eddy bersama 26 orang pengikutnya secara
resmi membentuk gereja baru yaitu The Church of Christ, Scientist (Gereja
Kristus, Ahli Ilmupengetahuan). Dua tahun kemudian Mary ditahbiskan oleh
murid-muridnya menjadi pendeta.
Untuk menyalurkan lonjakan perhatian masyarakat Christian Science
sekaligus meningkatkan jangkauan gerakan ini, tahun 188328 Gereja Christian
Science menerbitkan majalah The Christian Science Journal. Majalah tersebut
terbit dua bulan sekali, kemudian menjadi sebulan sekali. Pada tahun 1895,29
Mary Baker Eddy menerbitkan Manual of The Mother Church (buku pedoman
26
Gereja Induk). Sejak 1898 diterbitkan pula majalah mingguan baru, Christian
Sentinel. Bahkan kemudian, sejak tahun 1908 Christian Science menerbitkan
harian The Christian Science Monitor yang sangat terkemuka.30
Pada akhir tahun 1890-an31 Mary Baker Eddy mengundurkan diri dari
keorganisasian dan pelayanan gerejawi. Kemudian ia meninggal dunia di Chestnut
Hill tanggal 3 Desember 1910 dengan meninggalkan 100.000 ribuan penganut
Christian Science dan meninggalkan kata-kata terakhir yang ditulisnya yaitu:
God is My Life.32
Direktur
Jenderal
Bimbingan
Masyarakat
Kristen
Protestan
30
berkedudukan atau berpusat di Jalan Cik Di Tiro nomor 48, Jakarta, sebagai
Lembaga Keagamaan Kristen Protestan yang bersifat gereja.33
Perkembangan Christian Science di Indonesia tidak lepas dari seorang
wanita Belanda yang bernama Adele Blok. Pada jaman pendudukan Jepang
kegiatan Christian Science sempat terhenti. Banyak orang Belanda yang ditangkap
dan dibawa ke kamp-kamp tawanan Jepang (termasuk Adele Blok dan saudara
perempuannya).
Pada tahun1945, banyak orang Belanda penganut aliran Christian Science
yang dilepaskan dari kamp tawanan Jepang dan meninggalkan Indonesia. Selama
periode ini, Adele Blok bertemu dengan para penganut Christian Science di
Jakarta untuk membentuk kembali Gereja Christian Science di kota ini. Kebaktian
pertama diadakan pada bulan Mei 1946 di sekolah dansanya, meskipun mereka
kemudian berpindah-pindah tempat. Adele Blok dengan tidak mengenal lelah
melanjutkan ajaran Christian Science di Indonesia. Salah satunya dengan
menyumbangkan rumahnya di Jalan Cik Di Tiro no.48 Jakarta untuk dijadikan
tempat beribadah bagi para penganut Christian Science. Beliau wafat tahun 1979
di Jakarta.34
Sekarang ini Gereja Christian Science di Indonesia telah ada di tujuh kota
yaitu Jakarta, Bandung, Bogor, Yogyakarta, Solo, Karang Anyar dan Pematang
Siantar.35 Tiap minggunya mereka mengadakan kebaktian. Khusus di Jakarta
kebaktian diadakan dengan dua bahasa, yaitu bahasa Inggris (jam 08.30 pagi) dan
33
Berdasarkan Arsip yang ada di Gereja Kristus, Ahli Ilmupengetahuan Indonesia, Jln. Cik
Di Tiro 38. Jakarta-Pusat. 1988.
34
Rosalie E. Dumbar, A Women Who Made Difference dalam The Christian Science
Journal, Februari 2003, Vol. 121, No. 2.
35
Wawancara Pribadi dengan Sri Umiyati Haryono.
bahasa Indonesia (jam 10 pagi).36 Setiap hari Rabu jam 18.30 diadakan kebaktian
yang diisi dengan pengalaman, kesaksian, pernyataan tentang Christian Science
(Ilmupengetahuan Kristen).37 Selain itu sejak tahun 1962 Majalah triwulanan The
Herald of Christian Science edisi Indonesia dengan nama Bentara Christian
Science untuk pertama kali diterbitkan.38
36
Istilah Budi, Roh, Jiwa, Asas, Hidup, menurut Christian Science merupakan
satu arti, yaitu menunjukan kepada satu Allah yang mutlak.40
Bagi Verkuyl pernyataan-pernyataan Mary Baker Eddy dalam ajarannya
sangat samar-samar sehingga membingungkan orang yang akan mempelajari
ajarannya. Ungkapan Verkuyl (seorang tokoh Pendeta Kristen yang mengkritisi
ajaran Christian Science) menarik untuk dikutip.
Pernyataan-pernyataan Mary Baker Eddy sangat samar-samar. Ia selalu
berikhtiar dalam ajarannya meloloskan diri dari pantheisme, dan dalam
bukunya itu tidak ada terdapat suatu kesaksian tentang Allah yang
didasarkan pada Alkitab. dalam uraiannya tentang Allah, Mary Baker Eddy
memakai filsafat spekulatif tentang yang ada dan yang tidak ada. Mary
Baker Eddy adalah seorang Theomonist, artinya seorang yang hanya
mengakui adanya Allah.41
Perbedaan pandangan antara Verkuyl dan Mary dalam mendefinisikan
Allah, menurut pandangan Penulis adalah hal yang wajar. Karena setiap orang
berhak
40
41
2. Yesus
Menurut aliran Christian Science, Yesus adalah nama manusia, yang lebih
dari sekalian manusia; yang lain menyatakan Kristus. Ide yang benar akan Allah,
yang menyembuhkan orang sakit, orang berdosa dan memusnahkan kekuasaan
maut. Yesus adalah manusia yang insani, dan Kristus adalah ide yang Ilahi;
karena itu ada kedwitunggalan, Yesus Sang Kristus.42 Yesus didefinisikan sebagai
konsep tertinggi yang dibutuhkan manusia mengenai gagasan Ilahi, yang
menghardik dan menghancurkan kesalahan serta membawa kebakaan manusia
pada terang.43
3. Kristus
Menurut aliran Christian Science Kristus adalah pernyataan ilahi Allah,
yang datang kepada daging untuk memusnahkan kesesatan yang berwujud
daging.44
4. Roh Kudus
Roh Kudus adalah Ilmupengetahuan ilahi; perkembangan akan hidup,
kebenaran, serta kasih yang abadi.45
Bagi Jans S. Aritonang, penjelasan Mary Baker Eddy tentang gambaran
Allah Bapa, Yesus, Kristus dan Roh Kudus sangat membingungkan. Menurutnya:
Membaca penjelasan ini kita tentu bisa bingung (tentang Allah Bapa,
Yesus, Kristus, dan Roh Kudus), apa yang dimaksudkan. Namun menurut
42
Baker Eddy, Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, h. 473.
Baker Eddy, Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, h. 473.
44
Baker Eddy, Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, h. 583.
45
Baker Eddy, Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, h. 588.
43
para pengamat, setidak-tidaknya penjelasan ini telah memuat sejumlah katakata kunci yang nantinya juga digunakan untuk menjelaskan banyak hal,
baik mengenai Allah maupun mengenai hal-hal lain. Mary sangat
menekankan bahwa Allah Bapa dan Yesus kristus sama seperti Roh Kudus,
adalah Roh atau Prinsip yang rohani; karena itu hakekat ciptaan-Nya pun
adalah roh atau rohani. Baginya benda atau materi adalah sesuatu yang
semu.Lebih lanjut digambarkan juga bahwa Allah bukan hanya sebagai
Bapa, melainkan Ibu, atau Ibu Bapa.46
Roh Kudus digambarkan sebagai Ilmupengetahuan Ilahi, pengembangan
dari Kehidupan, Kebenaran, dan Kasih. Berdasarkan itu Science and Health
Menjelaskan tritunggal Ilahi sebagai berikut:
Hidup, Kebenaran dan Kasih merupakan Oknum tritunggal yang kita
sebut Allah yaitu asas yang bersifat ilahi rangkap tiga, Kasih. Ketiga nama
itu menggambarkan suatu trinitas dalam kesatuan, tiga dalam satu satu
dalam wujud, meskipun bermacam-macam dalam jabatan: Allah, Ibu-Bapa;
Kristus, ide rohaniah akan anak Allah; Ilmupengetahuan ilahi atau
Penghibur Yang Kudus. Ketiganya ini menyatakan dalam Ilmupengetahuan
ilahi sifat rangkap tiga dan hakiki wujud yang tidak berhingga. Ditunjuknya
juga kepada Asas ilahi wujud ilmiah, kepada hubungan yang cerdas di
antara Allah dengan manusia dan alam semesta.47
5. Manusia
Konsep Manusia dalam Gereja Christian Science adalah manusia bukanlah
zat; ia tidak tersusun dari otak, darah, tulang, dan anasir kebendaan, yang lain.
Kitab Suci mengajarkan kepada kita, bahwa manusia dijadikan menurut gambar
dan keserupaan Allah. Zat bukanlah keserupaan itu. Manusia bersifat rohaniah
dan sempurna. Manusia ialah paduan ide akan Allah, yang meliputi sekalian ide
yang benar.48
46
47
332.
48
Baker Eddy, Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, h. 475.
Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Science and Health di atas yaitu
tentang definisi manusia, menurut Penulis ada perbedaan antara Christian Science
dan Protestan pada umumnya. Konsep manusia menurut Christian Science
merupakan sebagai citra Allah dan memiliki keserupaan dengan Allah, karena
Allah adalah Roh maka manusia pada hakikatnya bersifat rohaniah.. Christian
Science berpendapat bahwa dalam diri manusia tidak ada keburukan baik jasmani
dan rohani, yang ada hanyalah kesempurnaan Allah yang dipancarkan padanya.
Mereka tidak percaya kepada hal-hal kebendaan yang ada hanya ciptaan Allah
yang bersifat rohaniah.
Manusia bukan Allah, tetapi suatu expression of His being,49 artinya
penyataan dari wujud-Nya. Manusia - rohani itu merupakan cerminan atau refleksi
dari Allah dan dalam cerminan atau refleksi ini Allah dan manusia satu. Manusia
bersifat rohaniah. Ia bukan materi, ia tidak badani, ia tidak jatuh dalam dosa, tidak
sakit, tidak fana dan tidak akan binasa. Ia berada di dalam dan kekal beserta Allah.
6. Keselamatan
Keselamatan dalam Christian Science adalah Hidup, Kebenaran dan Kasih
dipahami dan dibuktikan sebagai mahakuasa atas segala-galanya; dosa, penyakit
dan maut dimusnahkan.50
Dalam memahami keselamatan Christian Science berpendapat bahwa
seluruh dosa, penyakit, bahkan maut sekalipun dapat dihilangkan atau
dimusnahkan melalui pemahaman yang benar tentang Allah, karena keselamatan
49
50
selalu ada pada kasih Allah dan doa kristiani merupakan salah satu cara dalam
mendapatkan kasih tersebut.
7. Zaman Akhir
Mary Baker Eddy memberikan penjelasan tentang konsep zaman akhir
dalam bukunya Science and Health with Key to The Scriptures (Ilmupengetahuan
dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci) halaman 291: 32-36 sebagai
berikut:
Tidaklah ada penghakiman yang terakhir yang menantikan manusia
fana, karena hari penghakiman oleh kebijaksanaan ilahi dating dari saat ke
saat dan terus menerus yaitu penghakiman yang menaggalkan semua
kesesatan kebendaan dari manusia fana. Mengenai kesesatan rohaniah
tidaklah ada hal demikian.
8. Sakramen
a. Perjamuan Suci (Kudus)
Kebaktian Perjamuan Suci diadakan oleh gereja-gereja cabang setiap tahun,
yaitu tepatnya pada hari Minggu kedua bulan Januari dan Juli, dan dalam
kebaktian ini harus dibacakan Rukun Iman Gereja Induk.53
51
55
Kebaktian ini dilaksanakan setiap hari minggu secara rutin dan teratur.
Kebaktian hari minggu di Gereja Christian Science Jakarta dibagi dalam
dua waktu, yaitu : pertama jam 8.30 pagi, menggunakan bahasa Inggris
dan kedua, dilaksanakan pada jam 10.00 pagi berbahasa Indonesia.
Kebaktian ini berupa:56
a) Nyanyian
b) Pembacaan Pilihan Ayat-ayat Kitab Suci
c) Doa dalam Hati, disusul dengan mengucapkan Doa Bapa Kami
dengan tafsiran rohaniahnya. Doa tersebut sebagai berikut:
DOA BAPAK KAMI
Doa ini, yang diberikan kepada dunia oleh Kristus Yesus, yang
merupakan bagian Kebaktian Hari Minggu pada semua GerejaGereja Kristus, Ahli Ilmupengetahuan.
Sang Guru kita bersabda: karena itu berdoalah demikian, lalu
diberikannya
doa
yang
memenuhi
semua
keperluan
56
Mary Baker Eddy, Buku Pedoman Gereja, Penerjemah Tim Gereja Christian Science
(Boston: Gereja Pertama Kristus, 1990), h. 120.
57
kesaksian,
dan
pernyataan
tentang
Ilmupengetahuan Kristen.
g) Nyanyian Penutup.
Dianjurkan dalam kebaktian ini didahului dan diakhiri dengan
musik yang cocok dari organ atau piano.
2. Hari Bersyukur
Tata cara hari bersyukur ini sebagai berikut:58
a) Nyanyian
b) pembacaan pernyataan syukur dari Presiden Amerika Serikat atau
dari Gubernur Negara bagian, atau dari kedua-duanya.(di
Indonesia, karena kebaktian bersyukur biasanya diadakan pada hari
natal, yang dibacakan adalah pesan Natal dari Dirjen. Bimas
Kristen Protestan Departemen Agama.
c) Pembacaan pilihan ayat-ayat kitab suci
d) Doa dalam hati, disusul dengan mengucapkan Doa Bapak Kami
dengan tafsiran rohaniahnya.
e) Nyanyian
58
59
Pilihan
Ayat-Ayat
Kitab
Suci
yang
disebut
Khotbah-Pelajaran.
(sesudah
Pembaca
Kedua
mengucapkan
Doa
Bapa
Kami
(tanpa
tafsiran
rohaniahnya).
m) Menyanyikan Kidung Puji:
Tuhan, bagiMu pujian,
LangitMu pnuh kemuliaan,
Biar dunia ikut menyembah,
Pada hukumMu berserah,
n) Pembacaan Pernyataan Ilmiah tentang Wujud, dan Ayat-ayat Kitab
Suci yang sesuai dari I Yohanes 3:1-3.
o) Ucapan Berkat
Konsep ajaran Christian Science yang telah dijelaskan di atas, umumnya
mendapatkan respon negatif dari kalangan gereja-gereja. Padahal di tempat
asalnya yaitu Amerika Serikat, aliran ini cukup mendapat respon positif, antara
lain pada tahun 2002 yang lalu, website dan acara program TV mereka
mendapatkan penghargaan. Website mereka yang bernama Spirituality.com
memenangkan penghargaan The Best online Community 2002 pada sevenths
annual Massachusetts Interactive Media Council (MMC) Award. Kemudian
program TV mereka yang bernama The Christian Science Weekly Bible Lesson
meraih juara pertama untuk The Best Technical Produktion pada second annual
Atlanta Interfaith Broadcasters (AIB) Allen Awards.60
Di Indonesia sendiri, tampaknya pandangan negatif terhadap konsep ajaran
Christian Science masih tertanam di kalangan gereja-gereja, meskipun pemerintah
sudah mengakui keberadaan Christian Science sebagai salah satu bagian dari keKristenan tetapi sepertinya itu belum cukup kuat untuk menghapus predikat
Christian Science sebagai salah satu aliran sesat atau bidat dalam ke-Kristenan.
Menurut Penulis, apa yang dilakukan oleh mahasiswa dan tokoh-tokoh
pluralis seperti Nurcholis Madjid dan lainnya yang membuka dialog antar agama
merupakan respon positif. Yaitu sebagai suatu usaha untuk membuka wawasan
para mahasiswa agar dapat melihat dengan bijak keberadaan aliran-aliran tersebut.
60
BAB III
KONSEP GEREJA CHRISTIAN SCIENCE TENTANG DOA
A. Pengertian Doa
I.A.1 Pengertian Doa Secara Umum
Doa dalam istilah agama secara umum adalah permohonan seorang hamba
kepada Tuhannya.61Syarat doa dalam agama diantaranya adalah harus terdapat
pemohon, yaitu hamba. Kemudian ada zat yang mengabulkan permohonan yang
lebih tinggi dari hamba, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Selanjutnya adalah
permohonan itu sendiri, yaitu sesuatu yang diminta oleh manusia.62
Dalam agama Kristen pengertian doa secara umum adalah suatu gejala
keagamaan yang umum dan dapat dirumuskan sebagai tindakan manusia yang
menyapa kekuasaan adikodrati yang dianggap kekal, berpribadi dan dapat
mendengarkan apa yang disampaikan dalam perkataan, gerakan dan sikap hormat
(mengatupkan tangan, berlututut, membungkuk, bernyanyi). Doa bersifat
permohonan, pengakuan, syukur atau pujian.63
Dalam Alkitab Perjanjian Lama disebutkan:
Manusia berbicara dengan Tuhan, mengakui dosanya, menyembah dan
bersyukur kepadaNya. Percakapan dengan Tuhan, yang muncul dari
61
M. Mutawalli As-Syarawi, Doa yang Dikabulkan, (Jakarta: Akbar Media Eka sarana,
2002), h. 7.
62
As-Syarawi, Doa yang Dikabulkan, h. 8.
63
Adolf Heuken S. I, (ed.), Doa, Ensiklopedi Gereja, (Jakarta: Yayasan Loka Caraka,
1991), Jilld I A-G, h. 248.
64
Heuken S. I, (ed.), Doa, Ensiklopedi Gereja, (Jakarta; Yayasan loka Caraka, 1991), h.
249.
65
Bersumber dari Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia, th. 2000,.h. 248.
Kafrawi Ridwan, et al., (ed.), Doa, Ensiklopedi Islam (Jakarta: PT Ichtiar Baru Van
Hoeve, 1999), Jilid I, h. 317.
67
Ridwan, et al., (ed.), Doa, Ensiklopedi Islam, h. 317.
66
Doa dalam Islam dianjurkan di mana saja dan kapan saja, karena doa adalah
penyambung antara hamba dan Tuhannya. Bila seseorang berdoa kepada Allah
SWT dan meminta pertolongan-Nya kapan saja maka Dia selalu berada dalam
hatinya, lalu orang tersebut tidak akan tersesat dan menderita.
Dalam agama Kristen doa biasanya diawali dengan pengakuan dosa,
sedangkan dalam agama Islam doa hendaknya diawali dengan tobat, kemudian
berdoa kepada Allah SWT sesuai dengan yang diinginkan.
Dilihat dari beberapa pengertian umum di atas, Penulis menganalisis bahwa
doa terdiri dari dua tujuan. Pertama, untuk menyampaikan permohonan dan
harapan kepada Tuhan. Kedua, menyampaikan pujian dan syukur kepada Tuhan.
Doa dan harapan disampaikan sebagai ungkapan kerinduan manusia kepada
Tuhan agar hadir dan berkarya dalam kehidupan manusia. Doa pujian dan syukur
adalah ungkapan terimakasih kepada Tuhan atas segala berkat dan kasih karunia
yang telah diterima. Di tinjau dari aspek-aspek tersebut di atas baik agama Kristen
maupun Islam sebenarnya mempunyai kemiripan dalam hal berdoa, hanya saja
dilihat dari segi ritualnya yang membedakan antara Kristen maupun Islam.
68
Wawancara Pribadi dengan Sri Umiyati Haryono, Jakarta, tanggal 20 Desember 2006.
Konsep tentang Allah dalam Christian Science telah dijelaskan pada bab terdahulu. Pada
bab ini Penulis tidak akan membahas kembali tentang konsep tersebut.
70
J. Verkuyl, Gereja dan Bidat, (Jakarta: Badan Penerbit Kristen, 1966), h. 143.
69
Penganut Christian Science melakukan doa dimana saja dan kapan saja. Doa
Christian Science secara resmi dan bersama-sama biasanya dilaksanakan pada
acara-acara kebaktian di Gereja.71
Menurut Christian Science barometer untuk mengetahui benar dan tidaknya
doa yang dilakukan oleh manusia, yaitu dengan menjawab pertanyaan yang ada
pada buku karangan Mary Baker Eddy dalam Science and Health with Key to the
Scriptures ( 9:7) yaitu:
Batu ujian bagi semua doa terletak dalam jawaban atas pertanyaan yang
berikut: Adakah kita lebih banyak mengasihi sesama kita sebagai akibat doa
kita? Teruskah kita mementingkan diri sendiri seperti dahulu, sudah puas
karena telah berdoa memohonkan sesuatu yang lebih baik, meskipun kita
tidak membuktikan ketulusan permohonan kita dengan hidup sesuai dengan
doa kita? Kalau sekiranya sifat mementingkan diri sendiri telah meluangkan
tempat kepada kemurahan hati, maka kita akan memandang sesama kita
dengan tidak mementingkan diri sendiri dan memberkati orang yang
mengutuk kita; tetapi kita tidak pernah akan memenuhi kewajiban yang
luhur ini hanya dengan memohonkan, supaya hal itu dapat terjadi. Ada salib
yang harus kita pikul, sebelum kita dapat menikmati hasil pengharapan dan
iman kita.
Maksud dari kutipan di atas adalah orang yang telah berdoa menurut
Christian Science tidak merasa puas dengan doa yang telah dilakukan olehnya,
akan tetapi orang yang telah berdoa selalu mengasihi sesamanya, tidak egois
artinya tidak mementingkan kepentingan pribadi, dan makna kata salib dalam
kutipan terakhir adalah kewajiban manusia terhadap alam semesta yang
ditinggalinya. Manusia bertanggungjawab dalam mengolah alam sekitarnya.
71
72
penyakit, dan sebagainya. Perbedaan pandangan dalam hal ini pada hakikatnya
memiliki tujuan yang sama yaitu ingin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta
dan mendapatkan kebahagiaan hidup.
Adanya perbandingan-perbandingan di atas, bukan berarti Penulis
bermaksud untuk membenarkan salah satu agama dan menyalahkan yang lain,
melainkan hanya kepentingan studi Ilmu Pengetahuan dan agar lebih memahami
pemahaman agamanya masing-masing saling hormat menghormati dalam hal
perbedaan.
73
Mary Baker Eddy, Buku Pedoman Gereja, Penerjemah Tim Gereja Christian Science
(Boston: Gereja Pertama Kristus, 1990), h. 41-42.
75
Mary Baker Eddy, Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci,
Penerjemah Tim Gereja Christian Science Jakarta (Boston: Gereja Pertama Kristus, edisi
Indonesia cetakan tahun 1975), h. 30.
doa;
dan
kita
tidak
akan
kehilangan
sesuatu
juapun
dengan
Sikap mental yang benar dalam berdoa menurut Christian Science adalah
berusaha mengikuti sabda Yesus yang mengatakan:
Jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan
berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu
yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Buku Science and Health (15:3) memberikan penjelasan mengenai sabda
Yesus itu demikian:
Kamar itu melambangkan tempat kudus Roh, yang pintunya tertutup
bagi penanggapan yang berdosa, tetapi membiarkan masuk Kebenaran,
Hidup, dan Kasih. Jika tertutup bagi kesesatan, pintu itu terbuka bagi
Kebenaran, dan demikian juga sebaliknya. Bapa yang ada di tempat
tersembunyi tidak nampak bagi pancaindera jasmaniah, tetapi Ia mengetahui
segala hal dan mengganjar berdasarkan alasan kita dan bukan perkataan kita.
Untuk dapat masuk ke dalam inti doa, pintu pancaindera yang sesat harus
ditutup. Bibir harus membisu dan sifat materialistis diam, agar manusia
dapat menghadap Roh, Asas ilahi, Kasih, yang memusnahkan semua
kesesatan.
Christian Science banyak menekankan berdoa dalam hati. Mengenai berdoa
di muka umum, buku Science and Health (13:6) mengatakan:
Dalam berdoa di muka umum, seringkali kita melampaui batas
keyakinan kita, melampaui pendirian jujur keinginan yang bersungguhsungguh. Jika kita di dalam hati tidak sangat menginginkan dan di muka
orang tidak berjuang untuk melaksanakan segala yang kita pohonkan, maka
doa kita hanyalah bertele-tele dengan sia-sia saja sebagai yang dilakukan
orang yang tidak mengenal Allah. Kalau doa kita tulus, maka kita bekerja
untuk yang kita pohonkan; dan Bapa kita, yang melihat barang yang
tersembunyi, akan membalas kita di muka umum. Dapatkah keinginan kita
bertambah kuat hanya dengan mengucapkannya di muka orang banyak?
Lebih cepatkah kita capai pendengaran Sang Mahakuasa dengan kata-kata
daripada dengan pikiran? Bahkan kalau doa kita tulus, Allah mengetahui
yang kita perlukan sebelum kita memberitahukan hal itu kepadaNya atau
kepada sesama kita. Jika kita menaruh keinginan kita dengan jujur dan di
dalam hati dan dengan rendah hati, maka tentu Allah memberkatinya, dan
berkuranglah bahaya bahwa kita akan menggenangi niat kita yang sejati
dengan suatu banjir perkataan.
76
77
Lynn Gray Jakson, Penyembuhan dapat terjadi hari ini, Bentara Christian Science,
Triwulan III, 2005 (edisi Indonesia). h. 9.
Berdoa dalam Islam hendaknya dilakukan dengan suara yang rendah dan
khusyu disertai dengan keyakinan penuh bahwa cepat atau lambat doa itu
dikabulkan oleh Allah SWT. Berdoa dalam Christian Science dilakukan
dalam hati atau dengan suara rendah sama halnya dengan Islam.
Agama Islam mengajarkan kepada umatnya untuk tulus dan penuh
istiqomah dalam berdoa kepada Allah SWT. Begitu juga sebaliknya dalam
Christian Science umatnya diwajibkan untuk tulus dan penuh kegigihan
dalam berdoa kepada Tuhan.
Dari perbandingan di atas Penulis berpendapat bahwa adab berdoa dalam
Christian Science sedikit memiliki kemiripan dengan agama Islam. Istilah mirip
disini bukan berarti harus sama. Semua yang sama bukan berarti damai, dan
semua yang berbeda bukan berarti konflik. Karena bukan suatu hal yang
mustahil dalam perbedaan ada kedamaian. Kesimpulannya walaupun agama
Islam dan Christian Science berbeda pandangan terhadap konsep doa bukan
berarti keduanya harus bertikai mengklaim kebenaran satu sama lainnya.
Perbedaan merupakan fitrah dari Tuhan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan
menuju pada-Nya.
BAB IV
PERANAN DOA DALAM KEHIDUPAN
UMAT CHRISTIAN SCIENCE
80
81
jam-jam kerja secara teratur ditempat praktek, dan mereka dapat dihubungi
melalui telepon, email atau fax dan sebagainya.
Selain Penyembuh Christian Science ada juga Perawat Christian Science82
yaitu: seorang Ahli Ilmupengetahuan Kristen yang berpengalaman yang telah
dipersiapkan untuk memberikan dukungan rohaniah serta perawatan fisik sesuai
keahliannya kepada mereka yang semata-mata menggantungkan diri kepada Allah
dalam memperoleh penyembuhan dan yang menerapkan asas-asas Christian
Science.83
Penyakit jasmani dan rohani menurut Christian Science dapat disembuhkan
melalui penyembuhan kristiani, yaitu berdoa dengan tulus dan berpedoman pada
Alkitab serta buku karangan Mary Baker Eddy yaitu Science and Health with Key
to the Scriptures. Umat Christian Science diajarkan agar selalu beranggapan baik
kepada Tuhan, bahwa Allah adalah satu-satunya Dzat tempat bergantung manusia,
Allah merupakan pencipta yaitu Roh; Budi kecerdasan; Asas yang menghidupkan
dan ilahi akan segala sesuatu yang sejati.84
Keyakinan umat Christian Science terhadap penyembuhan dengan doa
bukanlah isapan jempol belaka, hal tersebut telah dibuktikan oleh pendiri
Christian Science yaitu Mary Baker Eddy. Ia ketika itu mengalami kecelakaan
yang berakibat dirinya sakit parah. Sehingga dokter memvonis ia tidak akan
sembuh dari sakitnya. Dalam keadaan sakit parah ia bangkit dan membuka
Alkitab. Seluruh hidupnya ia pasrahkan kepada Tuhan. Ia selalu berdoa dengan
82
keyakinan bahwa Allah tidaklah memberikan sakit pada manusia, sakit bukanlah
dari Tuhan, ia berusaha mencari pengertian yang benar tentang Tuhan.85
Dengan kegigihannya yang luar biasa, penyakit Mary Baker Eddy akhirnya
berangsur-angsur hilang. Karena kesembuhan yang dialaminya itu ia bertambah
yakin bahwa semua permasalahan dapat di atasi dengan Doa Kristiani .86
Mary Baker Eddy mengatakan, penyakit selalu diakibatkan oleh suatu
paham yang salah, yang diberi tumpangan di dalam pikiran dan tidak
dimusnahkan. Penyakit adalah suatu gambar pikiran yang dinyatakan secara lahir.
Keadaan mental itu disebut suatu keadaan kebendaan.87 Kalimat terakhir berarti
bahwa apa yang sebagian orang sebut keadaan jasmaniah seseorang sebenarnya
adalah cerminan suatu keadaan mental. Jika seseorang menerima bahwa sakit
adalah gambaran dari pikiran, maka jasmaninya mengalami apa yang ada dalam
pikirannya
tersebut.
Maka
untuk
kesembuhan
jasmaninya
dia
harus
85
Allah ada dimana-mana; kita tidak pernah berada di luar penjagaan dan
penguasaan-Nya yang cerdas.
Allah itu baik dan karenanya hanya menyatakan kebaikan dalam ciptaanNya.
Jatidiri yang sejati bersifat rohaniah, dan pasien tidak tersusun dari otak,
darah, tulang, dan anasir, kebendaan lainnya.
Pengakuan
akan
kekuasaan
ilahi
memusnahkan
ketakutan
dan
Doa penyembuhan dalam Gereja Christian dan Fadilah Doa dalam Islam
sekilas mempunyai kemiripan, akan tetapi keduanya memiliki konsep yang
berbeda. Perbedaan konsep tersebut sebaiknya disikapi dengan bijaksana. Karena
harus kita sadari bahwa manusia terlahir dalam perbedaan.
merupakan sebagai kekuatan moral dan perisai diri dalam melakukan aktifitasnya.
Di bawah ini Penulis mengutip bagaimana buku pedoman Science and Health
menjelaskan tentang doa sebagai kekuatan moral dan perisai diri.
Dalam Science and Health (11:34) disebutkan:
Doa tidak dapat mengubah Kebenaran yang bersifat tidak berubah-ubah,
demikian juga doa saja tidak dapat memberi kita pengertian akan
Kebenaran; tetapi doa, yang disertai dengan suatu keinginan-yang sungguhsungguh dan tetap untuk mengetahui dan melakukan kehendak Allah, akan
memimpin kita ke dalam seluruh Kebenaran. Keinginan yang demikian
tidak perlu diucapkan dengan perkataan. Keinginan itu dinyatakan dengan
sebaik-baiknya dalam pikiran dan dalam kehidupan kita.
Doa yang tulus memurnikan pikiran manusia, sehingga manusia dapat
mengetahui dan merasakan pesan-pesan Allah yang selalu disampaikan kepada
manusia tesebut, serta melakukan tindakan yang benar sesuai dengan pesan-pesan
itu.89 Dengan meningkatkan kemampuannya untuk mendengar bimbingan Allah,
89
maka akan menjadi manusia yang lebih baik dan arif. Senantiasa berada dalam
perlindungan dan pemeliharaan-Nya. Christian Science percaya akan apa yang
dikatakan Daud dalam Mazmur 91:1
Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam
dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: Tempat
perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercaya
Umat Christian Science selalu optimis dalam menjalani kehidupan seharihari karena mereka percaya dan yakin bahwa dengan doa dan penyembuhan akan
terhindar dari segala masalah yang dihadapi oleh mereka. Doa dan penyembuhan
merupakan sebagai kekuatan moral dan perisai diri dalam menghadapi kejamnya
dunia.90
Analisis Penulis terhadap doa Christian Science sebagai kekuatan moral dan
perisai diri merupakan suatu hal yang masuk akal, karena doa dalam agama
manapun (Kristen, Islam, Hindu, Budha, Khonghucu dan sebagainya), merupakan
sebagai kekuatan moral ketika manusia merasa dirinya lemah, tidak percaya diri,
takut terhadap tantangan hidup, dan sebagainya.
Selain doa sebagai kekuatan moral, doa juga merupakan sebagai perisai
diri. Perisai diri di sini maksudnya adalah doa merupakan perisai atau pelindung
manusia ketika menghadapi segala cobaan di dunia. Cobaan-cobaan tersebut dapat
berupa jabatan, tahta, kecantikan, keperkasaan dan sebagainya. Manusia dapat
terhindar dari cobaan tersebut melalui doa yang benar, dan dengan doa pula
menjadikan manusia lebih baik dan arif. Maka, tidak aneh kalau Gereja Christian
90
Science menempatkan doa sebagai kekuatan moral dan perisai diri. Manusia yang
tidak percaya terhadap kekuatan doa (kekuasaan Sang Pencipta), manusia
tersebut dikategorikan kedalam manusia-manusia sombong, takabur.
Menurut Penulis percaya terhadap doa merupakan suatu kewajiban, karena
kita lihat dalam Alkitab bagaimana kisah Yesus memberikan pertolongan kepada
umat-Nya. Serta dalam Alquran bagaimana Allah SWT, menolong nabi
Muhammad dan kaumnya keluar dari kejaran musuh.
91
Pengikut Christian Science diajak untuk berlatih melakukan hal ini. Sehingga
secara bertahap, dengan bimbingan ilahi tesebut akhirnya membuktikan kebenaran
Allah. Kemudian memuliakanNya.
Dalam Christian Science, keselarasan yang dihasilkan oleh doa yang benar
bukanlah sesuatu yang ajaib, melainkan sesuatu yang sangat wajar secara ilahi.92
Dalam Science and Health (259:14) tertulis:
Pengertian yang bersifat Kristus tentang wujud yang ilmiah serta
penyembuhan ilahi meliputi suatu Asas dan ide yang sempurna Allah yang
sempurna dan manusia yang sempurna sebagai dasar dasar pikiran dan
pembuktian.
Selanjutnya di halaman 261:8 tertulis:
Pengaruh budi fana atas kesehatan dan kebahagiaan ternyata dari yang
berikut: Jika kita berpaling dari tubuh karena dengan asyik sekali kita
memperhatikan sesuatu yang lain sehingga lupa akan tubuh, maka tubuh
tidak merasa sakit. Didorong oleh keinginan yang kuat untuk tetap
memainkan peranannya, seorang pemain sandiwara yang masyhur naik
panggung tiap-tiap malam, dan sedang ia melaksanakan tugas yang
diberikan kepadanya, ia bergerak sama giatnya seperti anggota yang
termuda dalam perkumpulan itu. Orang laki-laki itu sebenarnya sudah
sangat lemah, sehingga tiap-tiap hari ia berjalan dengan sukar sekali ke
gedung kesenian, dan duduk di kursinya dengan perasaan sakit yang hebat
sampai didengarnya kata-kata yang merupakan tanda baginya untuk bermain
suatu tanda, yang menjadikannya sama sekali lupa akan penderitaan
tubuhnya.
oleh hukum Roh dan bukan oleh yang disebutkan sebagai hukum-hukum
zat.
Dari beberapa kutipan di atas Penulis menguraikan keajaiban kekuatan doa
diluar logika manusia hanya dalam pandangan kasat pancaindera. Keajaiban doa
bukanlah suatu yang ajaib (aneh) bagi orang yang paham dan sadar akan
kebenaran Tuhan. Keajaiban tersebut dianggap hal biasa bagi orang-orang yang
yang berpikir dan bernalar mulai dengan kebenaran Allah dan hanya menerima
kesimpulan dari penalaran yang demikian.
Keajaiban doa dalam Islam seringkali disebut dengan mujizat, karomah dan
maunah. Orang-orang yang mendapatkan mujizat biasanya manusia pilihan Allah
SWT, yaitu para Nabi dan Rasul. Orang-orang yang mendapatkan karomah
bisanyanya orang-orang yang tingkatannya di bawah Nabi dan Rasul yaitu para
Ulama yang berjuang dijalan Allah. Dan yang terakhir yaitu maunah biasanya
dialami oleh orang-orang yang mengalami kesusahan atau dalam keadaan terjepit.
Analisis Penulis peranan doa bagi umat Christian Science memiliki berbagai
aspek dalam kehidupannya, di antara aspek-aspek tersebut adalah, doa sebagai
sarana penyembuhan segala penyakit, doa sebagai kekuatan moral dan perisai diri
dan doa merupakan suatu keajaiban di luar logika manusia.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah diuraikan dan dijelaskan tentang sejarah gereja Christian Science
berikut pokok-pokok ajarannya sampai penjelasan tentang doa dalam Gereja
Christian Science, kita dapat mengetahui bahwa konsep doa menurut Christian
Science adalah komunikasi dengan Allah. Komunikasi ini bersifat dua arah,
pertama kita menyampaikan komunikasi kepada Allah dan kedua, menerima
komunikasi tersebut dari-Nya. Maksud komunikasi disini yaitu umat Christian
Science dalam berdoa harus kembali kepada pribadi sendiri. Kembali kepada
pribadi sendiri adalah cara belajar berpikir tentang wujud Allah, manusia dan
alam. Lebih jelasnya berdoa menurut mereka adalah ihtiar yang tidak terbatas
untuk mengamati sesuatu sebagaimana Tuhan mengamati sesuatu. Tujuan
Christian Science berdoa adalah keinginan untuk mengenal Allah dengan lebih
baik Tata cara berdoa menurut mereka harus berpedoman pada Alktab dan Science
and Health with Key to The Scriptures (Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan
Kunci untuk Kitab Suci) karangan Mary Baker Eddy.
Metode Fenomenologis yang dipakai dalam pembahasan tema skripsi ini
merupakan pedoman bagi Penulis dalam menuangkan data yang didapat di
lapangan, sehingga dapat diperoleh bahwa peranan doa dalam kehidupan umat
Christian Science mempunyai peranan yang penting dalam mengatasi segala
permasalahan mereka. Doa menurut umat Christian Science mempunyai banyak
peran diantaranya untuk penyembuhan penyakit, sebagai perisai diri dari segala
kejahatan, dan mengatasi permasalahan yang menurut panca indera manusia
adalah suatu keajaiban. Orang yang mendoa menurut mereka, dapat terhindar dari
perbuatan yang dilarang oleh Allah dan orang yang berdoa haruslah peka terhadap
lingkungannya yaitu tidak mendahulukan kepentingan pribadi.
Konsep Gereja Christian Science tentang doa boleh dikatakan berbeda
dengan aliran-aliran agama Kristen lainya, mereka dalam mengepresikan iman
kepada Tuhan selalu berusaha menghayati dan mempraktekan ajaran Yesus dalam
kehidupan sehari-hari dengan penekanan khusus kepada Doa Kristiani yang
mereka yakini bersumber dari Kristus Sang Ahli Ilmupengetahuan.
Menurut Penulis adalah tidak adil bila perbedaan konsep ajaran mereka
salah
satunya
yaitu
tentang
doa,
sebagai
suatu
yang
menyesatkan.
B. Saran-Saran
Pada dasarnya, kita percaya bahwa semua makhluk di dunia ini percaya
akan keberadaan Dzat Yang Maha Kuasa dan Maha Esa, meskipun kadang
DAFTAR PUSTAKA
Gooding, Jill, Doa yang Memenuhi Semua Keperluan Insani. Bentara Christian
Science, Triwulan I, 2006.
Kahmad, Dadang, Metode Penelitian Agama (Perspektif Ilmu Perbandingan
Agama). Bandung: Pustaka Setia, 2000.
Mehlember, Evan, ABC dalam Mendoa. Bentara Christian Science, Triwulan
I, 2006.
-----------------------Bentara Christian Science, triwulan II, 2005.
Moleong, Lexy, J., Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya,
2000.
Moleong, lexy, J., Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya,
2000.
Noerhadi, Lynn, Makalah, Mengenal Pendiri dan Penemu Christian Scince.
Bandung, 2002.
Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Desertasi.
HASIL WAWANCARA
Wawancara dilakukan dengan pengurus Gereja Pertama Kristus, Ahli
Ilmupengetahuan di Jakarta. Yaitu:
Nama
: Sri Umiyati Suharyono
Jabatan
: Ketua Dewan Peyelenggara Gereja Christian Science Jakarta
Waktu
: 27 Desember 2006, Jam 14.00-17.00 WIB
Tempat
: Gereja Pertama Kristus, Ahli Ilmupengetahuan di Jakarta
J: Penganut Christian Science melakukan doa dimana saja dan kapan saja, tidak
dibatasi dengan ruang dan waktu. Doa Christian Science secara resmi dan
bersama-sama biasanya dilaksanakan pada acara-acara kebaktian di Gereja.
T: Apa saja jenis-jenis doa dalam Gereja Christian Science?
J: Doa dalam Christian Science memiliki beberapa jenis. Diantaranya:
x
ratapan
Interviewee
Interviewer
Wahyudi Arif
HASIL WAWANCARA
T:
Apa barometer untuk mengetahui benar dan tidaknya doa yang dilakukan
oleh manusia, menurut Christian Science?
J:
Sebagai barometer benar dan tdaknya doa yang dilakukan oleh manusia
menurut Christian Science yaitu dengan menjawab pertanyaan yang ada
pada buku karangan Mary Baker Eddy dalam Science and Health with Key
to the Scriptures ( 9:7) yaitu:
Batu ujian bagi semua doa terletak dalam jawaban atas pertanyaan yang
berikut: Adakah kita lebih banyak mengasihi sesama kita sebagai akibat doa
kita? Teruskah kita mementingkan diri sendiri seperti dahulu, sudah puas
karena telah berdoa memohonkan sesuatu yang lebih baik, meskipun kita
tidak membuktikan ketulusan permohonan kita dengan hidup sesuai dengan
doa kita? Kalau sekiranya sifat mementingkan diri sendiri telah meluangkan
tempat kepada kemurahan hati, maka kita akan memandang sesama kita
dengan tidak mementingkan diri sendiri dan memberkati orang yang
mengutuk kita; tetapi kita tidak pernah akan memenuhi kewajiban yang
luhur ini hanya dengan memohonkan, supaya hal itu dapat terjadi. Ada salib
yang harus kita pikul, sebelum kita dapat menikmati hasil pengharapan dan
iman kita.
T:
J:
T:
J:
Interviewer
Musa Natawiyogya
Wahyudi Arif