Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi

Demam Typhoid Demam typhoid merupakan penyakit infeksi akut sistem


pencernaan yang disebabkan karena bakteri salmonella typhi atau juga bakteri Salmonella
paratyphi. Demam typhoid termasuk penyakit infeksi global, terutama di negara-negara
berkembang. Demam typhoid ditularkan melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi bakteri Salmonella typhi, Selain itu juga dapat ditularkan melalui kontak
langsung dengan feses, urin atau sekret penderita demam typhoid. Dengan kata lain hygiene
sanitasi adalah faktor utama penularan (Levani & Prastya, 2020). Penyebaran demam
typhoid ini dapat terjadi melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri
Salmonella, ditularkan dari pasien atau karier. Gejala yang ditunjukkan dari penyakit ini
biasanya berkembang 1-3 minggu setelah terpapar bakteri dengan ditandai demam tinggi,
malaise 9 sakit kepala, sembelit, diare, dan pembesaran limpa dan hati (Hasyul et al., 2019).

B. Etiologi

Etiologi demam typhoid diakibatkan oleh bakteri Salmonella typhi atau Salmonella
paratyphi dari family Enterobacteriaceae. Bakteri ini merupakan bakteri gram negatif
batang, tidak membentuk spora, motil, berkapsul dan berflagella (bergerak dengan rambut
getar). Bakteri ini dapat hidup pada pH 6-8 pada suhu 15-41⁰C (suhu optimal 37⁰C ).
Bakteri ini 10 dapat mati dengan pemanasan 54,4⁰C selama satu jam dan suhu 60⁰C selama
15 – 20 menit, pasteurisasi, pendidihan dan khlorinisasi. Terjadinya penularan S. typhi pada
manusia yaitu secara jalur fekaloral. Sebagian besar akibat kontaminasi makanan atau
minuman yang tercemar. Dinding sel S.typhi dibentuk 20% nya oleh lapisan lipoprotein.
Sementara itu lapisan fosfolipid dan LPS membentuk 80% dinding sel kuman S. typhi.
lipopolisakarida yang terdiri dari lipid A, oligosakarida, dan polisakarida yang merupakan
bagian terpenting dan utama yang menentukan sifat antigenik dan aktivitas eksotoksin.
Lipid A merupakan asam lemak jenuh yang menentukan aktivitas endotoksin dari LPS yang
selanjutnya dapat mengakibatkan demam dan reaksi imunologis sang pejamu. Outer
Membran Protein (OMP) ialah dinding sel terluar membran sitoplasma dan lapisan
peptidoglikan yang berfungsi sebagai sawar untuk mengendalikan aktivitas masuknya
cairan ke dalam membran sitoplasma serta berfungsi sebagai reseptor bakteriofag dan
bakteriolisin (Idrus, 2020).

C. Patofisiologi

Penyebab demam typhoid adalah bakteri Salmonella typhi atau Salmonella


paratyphi. Bakteri Salmonella typhi merupakan bakteri basil gram negatif ananerob
fakultatif. Bakteri Salmonella akan masuk kedalam tubuh melalui oral bersama dengan
makanan atau minuman yang terkontaminasi. Sebagian bakteri akan dimusnahkan dalam
lambung oleh asam lambung. Sebagian bakteri Salmonella yang lolos akan segera menuju
ke usus halus tepatnya di ileum dan jejunum untuk berkembang biak. Bila sistem imun
humoral mukosa (IgA) tidak lagi baik dalam merespon, maka bakteri akan menginvasi
kedalam sel epitel usus halus (terutama sel M) dan ke lamina propia. Di lamina propia
bakteri akan difagositosis oleh makrofag. Bakteri yang lolos dapat berkembang biak
didalam makrofag dan masuk ke sirkulasi darah (bakterimia I). Bakterimia I dianggap
sebagai masa inkubasi yang dapat terjadi selama 7-14 hari Bakteri Salmonella juga dapat
menginvasi bagian usus yang bernama plak payer. Setelah menginvasi plak payer, bakteri
dapat melakukan translokasi ke dalam folikel limfoid intestin dan aliran limfe mesenterika
dan beberapa bakteri melewati sistem retikuloendotelial di hati dan limpa. Pada fase ini
bakteri juga melewati organ hati dan limpa. Di hati dan limpa, bakteri meninggalkan
makrofag.

D. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis demam typhoid yang timbul dapat bervariasi dari gejala ringan
hingga gejala berat. Gejala klinis yang klasik dari demam typhoid diantaranya yaitu demam,
malaise, nyeri perut, dan sembelit atau diare. Gejala demam akan meningkat secara perlahan
menjelang sore hingga malam hari dan akan turun pada siang hari. Demam akan semakin
tinggi berkisar 39⁰C – 40⁰C dan dapat menetap di minggu kedua. Masa inkubasi 11 demam
typhoid sekitar 7 sampai 14 hari dengan rentang 3 sampai 60 hari. (Levani & Prastya,
2020).
E. Komplikasi

Komplikasi pada demam typhoid menurut (Parapat, 2020) dapat dibedakan


menjadi dua meliputi :

1. Komplikasi Intestinal
1) Peradangan usus, jika perdarahan hanya ditemukan sedikit dapat dilakukan
pemeriksaan tinja dengan benzidin. Apabila terjadi perdarahan banyak dan
berat dapat terjadi melena disertai nyeri perut dengan tanda-tanda penurunan
tekanan darah.
2) Perforasi usus, biasanya terjadi pada minggu ketiga, namun juga dapat timbul
pada minggu pertama. Gejala yang terjadi ialah nyeri perut kuadran kanan
bawah kemudian menyebar ke seluruh perut. Tanda-tanda lainnya yaitu nadi
cepat, tekanan darah turun dan dapat terjadi syok leukositosis.
3) Peritonitis, biasanya disertai perforasi tetapi dapat terjadi tanpa perforasi usus.
Ditemukan gejala nyeri perut yang hebat, dan dinding abdomen yang menegang
2. Komplikasi Ekstraintestinal
1) Komplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi perifer (renjatan, sepsis),
miokarditis, thrombosis, dan tromboflebitis.
2) Komplikasi darah : anemia hemolitik, frombositopenia atau koogulasi
intravaskuler diseminata dan sindrom uremia hemolitik
3) Komplikasi paru : pneumonia, empiema, dan pleuritis 17 4) Komplikasi hepar
dan kandung kemih : hepatitis dan kolelitiasis. 5) Komplikasi ginjal :
glomemlonephritis, pielonefritis dan perinefritis 6) Komplikasi tulang :
osteomyelitis, periosititis, spondylitis dan arthritis 7) Komplikasi neuropsikiatrik :
delirium, meningismus, meningitis, polyneuritis perifer, sindrom guillain-barre,
psikosis dan sindrom katatonia.
F. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan demam typhoid pada anak menurut (Rahmat, 2019)


dibagi/dikelompokkan atas dua bagian besar, yaitu tatalaksana umum dan bersifat suportif
dan tatalaksana khusus berupa pemberian antibiotik dengan tujuan sebagai pengobatan
kausa. Tatalaksana demam typhoid juga bukan hanya tatalaksana yang ditujukan kepada
penderita penyakit tersebut, namun juga ditujukan kepada penderita karier Salmonella typhi.
Pencegahan pada anak dapat dilakukan dengan pemberian imunisasi typhoid dan profilaksis
bagi traveller dari daerah non endemik ke daerah yang endemik demam typhoid
penatalaksanaan pada pasien demam typhoid dapat dibagi menjadi dua terdiri dari medis
dan keperawatan yaitu :
DAFTAR PUSTAKA

Definisi typhoid menurut (Levani & Prastya, 2020) dan (Hasyul et al., 2019)

Etiologi menurut (Idrus, 2020).

Patofisiologi menurut (Levani & Prastya, 2020)

Manifestasi klinikmenurut (Levani & Prastya, 2020).

komplikasi menurut (Parapat, 2020)

Mengetahui, Polewali Mandar,26 Februari 2023

Pembimbing Klinik + cap ruangan Praktikan

(……………………………………) (……………………………………..)

Pembimbing Pendidikan/Instansi

(………………………………….)

Anda mungkin juga menyukai