Anda di halaman 1dari 7

BAB V

PROSES KERJA PEMBUATAN


PROTOTYPE PRODUK
BARANG/JASA
Pengertian Prototype

Prototipe produk (purwa–rupa produk) adalah


bentuk dasar dari sebuah produk merupakan
tahapan yang sangat penting dalam rencana
pembuatan produk karena menyangkut
keunggulan produk yang akan menentukan
kemajuan suatu usaha di masa mendatang.
Dikatakan sebagai tahapan yang sangat penting
karena prototipe dibuat untuk diserahkan pada
pelanggan (lead–user) agar pelanggan dapat
mencoba kinerja prototipe tersebut.
Jenis Prototype
 Feasibility prototyping – digunakan untuk menguji kelayakan
dari teknologi yang akan digunakan untuk system informasi
yang akan disusun.

 Requirement prototyping – digunakan untuk mengetahui


kebutuhan aktivitas bisnis user.

 Desain Prototyping - digunakan untuk mendorong


perancangan system informasi yang akan digunakan.

 Implementation prototyping – merupakan lanjytan dari


rancangan protipe, prototype ini langsung disusun sebagai
suatu system informasi yang akan digunakan
Prototype dan Desain Produk

DESAIN PRODUK PROTOTYPE


produksi bahan memerlukan Akan berusaha untuk
proses manufaktur yang mengganti bahan dengan
melibatkan biaya modal lebih sifat yang mensimulasikan
tinggi . materi
Mahal dan memakan waktu, Kompromis dan
diperlukan untuk membuat menggunakan proses yang
desain kostum fleksibel
Tahapan – tahapan Prototype
1. Pengumpulan kebutuhan.
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format
seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan
garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping.
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang
berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat
input dan format output).

3. Evaluasi protoptyping.
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah
dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai
maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan
mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan system.
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke
dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
Tahapan – tahapan Prototype
5. Menguji system.
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang
siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan.
Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis
Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
6. Evaluasi Sistem.
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi
sudah sesuai dengan yang diharapkan . Juka ya, langkah 7
dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan system.
perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan
siap untuk digunakan.
Keunggulan dan Kelemahan
Prototype
Keunggulan Kelemahan
a. Adanya komunikasi yang baik antara a. Pelanggan kadang tidak melihat atau
pengembang dan pelanggan menyadari bahwa perangkat lunak yang
b. Pengembang dapat bekerja lebih baik ada belum mencantumkan kualitas
perangkat lunak secara keseluruhan dan
dalam menentukan kebutuhan
juga belum memikirkan kemampuan
pelanggan. pemeliharaan untuk jangja waktu lama.
c. Pelanggan berperan aktif dalam b. Pengembang biasanya ingin cepat
pengembangan system. menyelesaikan proyek. Sehingga
d. Lebih menghemat waktu dalam menggunakan algoritma dan bahasa
pengembangan system. pemrograman yang sederhana untuk
e. Penerapan menjadi lebih mudah membuat prototyping lebih cepat selesai
karena pemakai mengetahui apa tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa
program tersebut hanya merupakan cetak
yang diharapkannya.
biru sistem.
c. Hubungan pelanggan dengan komputer
yang disediakan mungkin tidak
mencerminkan teknik perancangan yang
baik.

Anda mungkin juga menyukai