Anda di halaman 1dari 9

Jurnal FASILKOM Vol.2 No.

1, 1 Maret 2004

SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE


DENGAN BEBERAPA PENDEKATAN

I. Joko Dewanto
djoko.dewanto@indonusa.ac.id

Abstrak

Its better for the development project information system adapt System Development Life
Cycle (SDLC) methodology in designing or establishing a system. This methodology is
good to be implemented whether in a large or small case system. Manny different and the
requirements. The use of life cycle will make the work developer much more easier so
that they will be able to produce a good system or software. The seven models that we are
going discussed have their own advantages and disadvantages, therefore they are created
with the hope that they will cover each other weakness.

Kata Kunci : SDLC, model pendekatan

PENDAHULUAN sistem informasi berbasis computer


Konsep pengembangan sistem kemudian dikenal dengan System
informasi ternyata menjadi konsenterasi Development Life Cycle (SDLC).
pembicaraan para kalangan analist di SDLC merupakan suatu urutan dari
dalam menyikapi rancangan sistem beberapa proses secara bertahap didalam
informasi. Banyak model diterapkan tetapi merancang dan mengembangkan sistem
model yang paling tradisional adalah yang dikenal juga dengan nama
SDLC, dengan membicarakan beberapa Information System Development atau
proses pengembangan sistem pada SDLC. juga Application Development.
Lalu, kenapa didalam pengembangan
PEMBAHASAN sistem saat ini mengenal prinsip siklus
Pengertian dan Definisi System (cycle) ? Hal ini disebabkan pada saat ini
Development Life Cycle. system akan selalu memerlukan perubahan
Pada awalnya pengembangan , seperti perkembangan zaman, teknologi,
software (perangkat lunak) hanyalah pelanggan dan lainnya, sehingga siklus
sebuah pekerjaan membuat kode-kode atau putaran tahapan pengembangan
program oleh programmer untuk system akan dimulai dari awal lagi.
memecahkan masalah, dan umumnya
masih bersifat parsial. Saat ini system Tahapan siklus hidup sistem secara
sudah sangat besar dan kompleks sehingga umum
para perancang, analis, programmer juga Pada saat ini perkembangan proyek
user harus bekerja sama untuk membuat sistem informasi dilihat dari segi
berjuta-juta baris kode program yang dapat kompleksitas dan kapasitasnya, saat ini
menghasilkan solusi terbaik dan memiliki banyak methodology atau pendekatan
nilai Unggul. Untuk melakukan pekerjaan yang dikembangkan dari tahapan siklus
tersebut, diciptakan beberapa aplikasi secara umum. Sebagai gambaran dapat
pendekatan sistem untuk pengembangan dilihat pada bagan dibawah ini :

39
Jurnal FASILKOM Vol.2 No.1, 1 Maret 2004

Initial Assessment
Planning
Planning Feasibility Study

User Requirement
Analysis
Analysis Existing system evaluation
Logical system development

Detailed
Detailed Detailed system specification
System
SystemDesign
Design

Coding, testing and debugging


Implementation
Implementation Installation, fine-tuning

Evaluation
Maintenance
Maintenance Maintenance
Enhancement
Gambar 1
Tahapan Pengembangan Sstem

a. Perencanaan Menyiapkan proposal


Tahapan ini biasanya dilaksanakan system yang akan
untuk memberikan jawaban dari dikerjakan
pertanyaan apakah proyek tersebut Membangun mekanisme
layak untuk dikerjakan dari sisi pengawasan
teknis, operasional dan juga biaya.
Untuk itu biasanya dikerjakan b. Analisa
beberapa aktifitas yang harus Tahapan analisa mencoba
dikerjakan, sebagai berikut : menganalisa secara makro analisa
Mengenali dan memastikan Menganalisa kebutuhan
masalah informasi dari end-user,
Menentukan objektif lingkungan perusahaan dan
Mengidentifikasikan ruang juga jika ada sistem yang
lingkup sistem sedang digunakan
Mengatur dan menjalankan Mengorganisir tim proyek
studi kelayakan system Menentukan jenis studi
sistem yang akan digunakan

40
Jurnal FASILKOM Vol.2 No.1, 1 Maret 2004

Menentukan kriteria sebenarnya dan dilakukan


performa sistem pemeliharaan agar system selalu
Menentukan kriteria mampu menyesuaikan diri dengan
keamanan sistem perubahan-perubahan atau
Menentukan system backup pengembangan dalam lingkungan.
dan recovery Aktifitas yang dikerjakan adalah :
Mentukan aturan integritas Menggunakan sistem baru
data Evaluasi sistem baru
Menyiapkan proposal Memelihara sistem seperti
rancangan sistem memperbaiki kesalahan-
kesalahan, menjaga sistem
c. Perancangan terupdate, juga
Identifikasi sistem mengembangkan sistem
alternative
Evaluasi konfigurasi sistem
alternative Pendekatan siklus hidup sistem
Menyiapkan bagan
organisasi Waterfall Model
Menyiapkan diagram data
Model Waterfall adalah merupakan
Menyiapkan kamus data
model yang paling populer diantara model
Menyiapkan bentuk
pendekatan yang lain didalam SDLC dan
formulir tercetak
bekerja secara linier dan berurutan di lain
Menyiapkan diagram pihak model ini merupakan model yang
struktur, menyiapkan model paling awal terbentuk. Pendekatan ini
objek rasional mengikuti suatu paradigma yang dikenal
Menyiapkan spesifikasi dengan documentation driver paradigm,
kelas harapanya adalah bahwa disetiap proses
pengembangan sistem, setiap langkah yang
d. Implementasi dilakukan akan dikomentasi atau ditulis
Rancangan diterjemahkan dalam bentuk spesifikasi dalam laporan
ke dalam kode program yang detil.
Memenuhi sumber daya Pada model ini memiliki beberapa
perangkat keras kelemahan antara lain :
Menyiapkan sumber daya Spesifikasi dalam perancangan sistem
perangkat lunak harus sudah pasti dan adanya model
Menyiapkan database sistem yang berubah-rubah menjadi
Menyiapkan fasilitas fisik tidak stabil.
Melatih user Pekerjaan merancang dan pembuatan
Menyiapkan prososal kode sering tidak konsisten dengan
implementasi spesifikasi, misalnya adanya komponen
sistem yang hilang dan kebutuhan
e. Perawatan pengembangan yang tidak diharapkan
Penggunaan adalah tahap terakhir Performa system tidak dapat diuji
dalam SDLC. Disini sistem baru sampai dengan proses coding benar-
akan digunakan dalam lingkungan benar selesai dilakukan

41
Jurnal FASILKOM Vol.2 No.1, 1 Maret 2004

Pada gambar 1 terlihat jelas bahwa proses dilakukan review sehingga jika ditemukan
tahapan akan berjalan secara berurutan. kesalahan memungkinkan untuk diperbaiki
Namun antar masing-masing tahap bias dahulu :

PLAN

Planning Risk Analysis


ANALYS Execution Verification
E
SPECIFY

DESIGN

DEVELOP

IMPLEMENT

TEST

OPERATE

Gambar 2 Model Waterfall

Spiral Model serangkaian putaran dari model waterfall


Pendekatan Model Spiral menyajikan dalam lingkup yang kecil dimana masing-
pembuktian konsep dari tahapan masing tahap menghasilkan prototype awal
pengembangan system yang selalu yang memperesentasikan sebagian dari
berputar. Pendekatan ini lebih akurat keseluruhan system. Model spiral juga
menggambarkan bagaimana tahapan- memperhatikan kebutuhan untuk kembali
tahapan tersebut sebenarnya dilakukan ke awal dan memungkinkan pengulangan
dengan sangat tidak berurutan, Jika lebih ke tahap awal sampai beberapa kali sejalan
diperhatikan model spiral merupakan dengan perkembangan system

42
Jurnal FASILKOM Vol.2 No.1, 1 Maret 2004

Gambar 3 Spiral Model

Keuntungan menggunakan skala yang lebih kecil, sedangkan


pendekatan model spiral, yaitu : model rapid prototype adalah prototype
Berfokus pada reusable yang dapat diselesaikan lebih cepat.
software Dalam model rapid protype ini hal
Memungkinkan evolusi yang ditekankan adalah pembuatan
siklus hidup, protipe yang bentuk dan fungsinya
pertumbuhannya dan serupa dengan produk yang diinginkan
perubahan spesifikasi sehingga dapat melakukan pengujian
Berfokus kepada terhadap keguanaannya. Prototipe
pendektesian awal dari adalah bagian yang paling penting
adanya kesalahan dalam penentuan spesifikasi, dan
Dapat digunakan untuk sangat mungkin dibuat dengan
pengembangan system menggunakan peralatan yang berbeda
hardware dan software dengan peralatan yang digunakan
untuk membuat produk aslinya.
Rapid Application Development (RAD) Biasanya prototype yang dibuat sejenia
Model Throwaway, dan pada saat protoripe
telah disetujui
Prototype merupakan model dari
sesuatu system yang nyata dengan

Analysis
Build and
User Test Design

Design & Implementation


Prototype

Maintenance
And Review

Gambar 4. Rapid Prototype


43
Jurnal FASILKOM Vol.2 No.1, 1 Maret 2004

Build and Fix Model Biasanya pendekatan ini akan digunakan


Model Build and Fix merupakan pada pengambangan sistem dengan skala
metode yang paling kasar karena sistem yang kecil, yang tidak memerlukan beribu-
atau produk yang akan dibuat tidak ribu baris kode program
memiliki spesifikasi atau ide rancangan.

Build First
Version

Modify Until Modify Until


Client Satisfied Client Satisfied

Develop
Retirement
Maintenance

Gambar 5. Model Build and Fix

Joint Application Development (JAD) turunan dari model JAD adalah model
Model build and fix. Selain itu kelebihan
Melalui model JAD , biasanya lainnya kesalahan daoat segera
setiap software dikembangkan melalui ditemukan di dalam spesifikasi user
serangkaian pembangunan yang selalu karena dalam tiap tahap
bertambah (increment), dan kadang pengembangannya feedback dari user
sistem ini disebut sebagai sistem yang selalu segera dilakukan perbaikan dan
incremental model . Kelebihan dengan langsung diuji.
menggunakan model ini adalah bahwa

44
Jurnal FASILKOM Vol.2 No.1, 1 Maret 2004

Investigatio
Maintenanc n
e
Analysis
Implementation

Design
Build 1
Investigatio
Maintenanc n
e
Analysis
Implementation

Build 2 Design

Investigatio
Maintenanc n
e
Build n
Analysis
Implementation

Design
Gambar 6 Joint Apllication Development

Synchronize and Stabilize Model Fountain Model


Model Syncoronous and Stablize Pendekatan dengan model fountain
merupakan jenis dari model incremental memungkinkan pekerjaan yang saling
yang juga menggabungkan kelebihan dari tumpang tindih dalam siklus
model spiral dengan teknologi mengamati pengembangan sistem tentunya dengan
dan mengatur coding. Pendekatan ini melihat pertimbangan yang aada dan
memungkinkan beberapa tim bekerja disesuaikan dengan kebutuhan
secara pararel. Pada saat penyelesaian pengembangan. Beberapa tahapan dan
program biasanya setiap developer pengulangan yang terjadi tersebut akan
melakukan testing dalam berbagai metode berjalan secara pararel. Model fountain ini
dengan menstabilkan pengcodingan. Pada merupakan siklus hidup berorientasi objek
penyelesaian program ada beberapa versi sehingga akan lebih fokus pada bagian-
alpha (pengujian di dalam pihak internal), bagian keseluruhan sistem yang dikenal
betha (fitur yang sudah mulai lengkap) dengan nama subsistem.
untuk kandidat biasanya mendekati versi Model ini dikenal dengan model air
final dan disebut god master untuk sistem mancur dimana arus air akan naik keatas
manufaktur. melalui tengah dan kemudian turun
kembali. Lefel terjadinya pengembangan
sistem secara berulang dengan level yang
lebih tinggi

45
Jurnal FASILKOM Vol.2 No.1, 1 Maret 2004

Gambar 7 Fountain Model

KESIMPULAN yang sesuai dengan proyek implementasi


Penerapan System Development pengembangan sistem yang sedang
Life Cycle oleh para developer dengan dijalankan. Namun semua model tetap
menggunakan berbagai pilihan model atau selalu menggunakan model atau
pendekatan harus memperhatikan berbagai pendekatan yang terstruktur.
macam pertimbangan baik dari segi
sistemnya itu sendiri, user dan juga DAFTAR PUSTAKA
lingkungan . Dilihat dari bentuk model Jawadekar WS., Management Information
dengan perkembangan sistem informasi Systems, second edition. New Delhi :
memungkinkan perkembangan model lain
46
Jurnal FASILKOM Vol.2 No.1, 1 Maret 2004

Tata McGraw-Hill Publishing http://www.trinity.sa.edu.au/infosys/sdlc/in


Company Limited. 2002 tro.html
McLeod, Raymond., Management http://www.ibun.edu.tr/comp2002/sysdec.d
Information System, eight edition. New oc
Jersey Prentice Hall. 2001 http://gates.comm.virginia.edu/rrn2n/teachi
Royce WW. Managing the Development of ng/sdlc.htm
Large Software System. San Fransisco : http://www.swt.edu/effective/upps/upps-
In Proc. WESTCON. 1970 04-02-03.html

47

Anda mungkin juga menyukai