Kajian
Pendahuluan
International Public Sector Accounting Standard (IPSAS) 1 diadaptasi dari
International Accounting Standard (IAS) 1 (revisi Desember 2003), “Presentation
of Financial Statements” yang dipublikasikan oleh International Accounting
Standard Board (IASB) dari International Federation of Accountans (IFAC) dengan
izin dari International Accounting Standard Committee Federations (IASCF).
Tujuan
Tujuan pernyataan ini adalah untuk mengatur bagaimana laporan keuangan
seharusnya disajikan agar dapat dibandingkan, baik dengan laporan keuangan
entitas periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. Untuk
mencapai tujuan ini, Standar ini menetapkan seluruh pertimbangan (overall
considerations) untuk penyajian laporan keuangan (dijelaskan pada bagian
selanjutnya), pedoman untuk strukturnya, dan persyaratan minimum untuk isi dari
laporan keuangan yang disusun dengan basis akuntansi akrual. Pengakuan,
pengukuran, dan pengungkapan transaksi-transaksi spesifik dan peristiwa-
peristiwa yang lain, diatur dalam Standar Akuntansi Internasional Sektor Publik
lainnya.
Ruang Lingkup
Standar ini harus diaplikasikan pada seluruh tujuan umum laporan keuangan yang
disiapkan dan disajikan dengan basis akrual. Standar ini diaplikasikan dalam
seluruh entitas yang mempersiapkan laporan keuangan konsolidasian atau
laporan keuangan terpisah seperti yang telah dijelaskan pada IPSAS 6, “Laporan
Keuangan Kondolidasian dan Terpisah.” Standar ini digunakan oleh seluruh
entitas sektor publik selain dari Badan Usaha Pemerintah (Goverment Business
Enterprises).
Prinsip Fundamental
- Going Concern
Laporan Keuangan disusun dengan mempertimbangkan keberlanjutan entitas
untuk terus beroperasi. Laporan keuangan disusun menggunakan basis going
concern kecuali terdapat niatan untuk melikuidasi seluruh entitas maupun
menghentikan operasi.
- Konsistensi
Penyajian dan klasifikasi akun dalam laporan keuangan harus dipertahankan
dari satu periode ke periode lainnya kecuali:
(i) Perubahan signifikan pada operasi entitas yang mengakibatkan
penggunaan penyajian dan klasifikasi yang digunakan kurang tepat
(ii) IPSAS menyaratkan perubahan dalam penyajian
Definisi
Basis Akrual
Transaksi dan peristiwa lainnya atas aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan,
dan pengeluaran diakui ketika hal tersebut terjadi (tidak hanya ketika kas
diterima atau dikeluarkan).
Aset
Sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa di masa
lalu dengan manfaat ekonomi masa depan atau potensi jasa yang akan
diperoleh.
Entitas Ekonomi
Sekelompok entitas yang meliputi entitas pengontrol serta satu atau lebih
entitas yang dikontrol.
Beban
Pengurangan manfaat ekonomi atau potensi layanan pada periode pelaporan
dalam bentuk pengeluaran atau konsumsi atas atau munculnya kewajiban
yang mengakibatkan pengurangan net aset/ekuitas, selain hal – hal terkait
distribusi pada pemilik.
Impraktibilitas
Entitas tidak dapat mengaplikasikan persyaratan setelah berusaha untuk
melaksanakannya.
Kewajiban
Kewajiban suatu entitas saat ini yang muncul akibat peristiwa di masa lalu,
diekspektasikan penyelesaiannya adalah arus keluar dari entitas atas sumber
daya yang memiliki manfaat ekonomi atau potensi layanan.
Material
Penghapusan atau kesalahan dalam penyajian dianggap material jika dapat
mempengaruhi keputusan atau penilaian pengguna akan laporan keuangan.
Materialitas bergantung pada sifat dan ukuran penghapusan atau kesalahan
dalam penyajian kondisi sekitar.
Net Aset/Ekuitas
Nilai residu aset suatu entitas setelah dikurangi oleh kewajibannya.
Pendapatan
Arus masuk manfaat ekonomi atau potensi layanan bruto pada periode
pelaporan ketika arus masuk tersebut mengakibatkan peningkatan pada net
aset/ekuitas, selain peningkatan yang mengakibatkan kontribusi dari pemilik.
Entitas Ekonomi
sekelompok entitas yang terdiri dari pengendali entitas dan satu atau lebih
entitas yang dikendalikan. (“administrative entity,” “financial entity,”
“consolidated entity” and “group”)
Materialitas
suatu kondisi jika tidak tersajikannya atau salah saji suatu informasi akan
mempengaruhi keputusan atau penilaian pengguna yang dibuat atas dasar
laporan keuangan. Materialitas tergantung pada hakikat atau besarnya pos
atau kesalahan yang dipertimbangkan dari keadaan khusus di mana
kekurangan atau salah saji terjadi.
Compliance
Suatu entitas yang laporan keuangannya mengikuti Standar Akuntansi
Internasional Sektor Publik harus membuat pernyataan eksplisit dan menunjukan
kepatuhan dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan Keuangan tidak dapat
disebut sebagai mengikuti Standar, kecuali mereka mematuhi semua persyaratan
yang teradapat pada Standar Akuntansi Internasional Sektor Publik. Standar ini
mengharuskan bahwa dalam keadaan yang sangat langka, di mana manajemen
menyimpulkan bahwa kepatuhan atas persyaratan dalam IPSAS akan sangat
menyesatkan serta bahwa hal itu akan bertentangan dengan tujuan keuangan
yang diatur dalam IPSAS 1, berangkat dari kebutuhan, kecuali keberangkatan
dilarang oleh kerangka peraturan yang relevan. Dalam kedua kasus tersebut,
entitas diperlukan untuk membuat pengungkapan tertentu.
Ketika entitas berangkat dari sebuah kebutuhan sebagaimana dimaksud diatas, ia
harus mengungkapkan:
Manajemen telah menyimpulkan bahwa laporan keuangan disajikan secara
wajar atas posisi keuangan entitas, kinerja keuangan dan arus kas;
Telah memenuhi Standar Akuntansi Sektor Publik yang berlaku Internasional,
kecuali bahwa ia telah meninggalkan sebuah persyaratan tertentu untuk
mencapai penyajian secara wajar;
Judul Standar pada entitas yang telah berangkat, yang sifat keberangkatan,
termasuk perlakuan yang disyaratkan standar, alasan mengapa perlakuan
akan menyesatkan dalam situasi bahwa akan bertentangan dengan objektif
laporan keuangan yang ditetapkan dalam IPSAS, dan perlakuan yang
diadopsi, dan
Untuk setiap periode yang disajikan, dampak keuangan dari keberangkatan
pada setiap item dalam laporan keuangan akan dilaporkan untuk memenuhi
kebutuhan.
Going Concern
Ketika mempersiapkan laporan keuangan, penilaian kemampuan atas suatu
entitas untuk terus going concern harus dilakukan. Penilaian ini harus dilakukan
oleh mereka yang bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan.
Laporan keuangan harus disusun dengan dasar going concern, kecuali ada niat
untuk melikuidasi perusahaan tersebut, menghentikan operasi, atau jika tidak ada
alternatif yang realistis.
Ketika orang yang bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan telah
menyadari, dalam membuat penilaian mereka, ketidakpastian materi yang terkait
dengan peristiwa atau kondisi yang dapat menimbulkan keraguan signifikan
terhadap kemampuan entitas untuk going concern, ketidakpastian tersebut harus
diungkapkan. Ketika laporan keuangan tidak disusun berdasarkan asumsi going
concern, fakta harus diungkapkan bersama dengan dasar disusunnya Laporan
keuangan dan alasan mengapa entitas tidak dianggap sebagai usaha yang going
concern.
Consistency of Presentation
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan harus dipertahankan
dari satu periode ke periode berikutnya kecuali:
- Adanya kejelasan, mengenai perubahan signifikan dalam sifat operasi entitas
atau review laporan keuangan, penyajian atau klasifikasi akan lebih sesuai
dengan memperhatikan kriteria seleksi dan penerapan kebijakan akuntansi
pada IPSAS 3; atau
- Standar Akuntansi Internasional Sektor Publik membutuhkan perubahan
dalam penyajian.
Materiality and Aggregation
Setiap hal yang material dari pos-pos serupa harus disajikan terpisah dalam
laporan keuangan. Pos-pos yang berbeda sifat atau fungsi harus disajikan secara
terpisah kecuali mereka tidak material.
Offsetting
Aktiva dan kewajiban, serta pendapatan dan beban, tidak dapat saling offsetting
kecuali diperlukan atau diijinkan oleh Standar Akuntansi Internasional Sektor
Publik.
Comparative Information
Kecuali bila Standar Akuntansi Internasional Sektor Publik memungkinkan atau
mengharuskan sebaliknya, informasi komparatif harus diungkapkan
sehubungan/berkaitan dengan periode sebelumnya untuk semua jumlah yang
dilaporkan dalam laporan keuangan. Informasi komparatif harus dimasukkan
sebagai naratif dan informasi deskriptif apabila relevan dalam memahami laporan
keuangan periode berjalan.
Ketika tidak praktis untuk mereklasifikasi jumlah komparatif, suatu entitas harus
mengungkapkan:
- alasan untuk tidak mereklasifikasi jumlah, dan
- sifat dari penyesuaian yang seharusnya dilakukan jika jumlah telah
direklasifikasi.
Disebutkan dalam IPSAS paragraf 21, satu set lengkap laporan keuangan akrual
secara umum terdiri dari enam komponen berikut:
1. Statement of Financial Position (Laporan Posisi Keuangan)
2. Statement of Financial Performance (Laporan Kinerja
Keuangan/Laporan Operasional)
3. Statement of Changes in Net Assets/Equity (Laporan Perubahan dalam
Aset Bersih/Ekuitas)
4. Statement of Cash Flows (Laporan Arus Kas)
5. ketika entitas membuat anggaran yang disetujui yang tersedia untuk
umum, perbandingan anggaran dan jumlah sebenarnya baik sebagai
laporan keuangan tambahan terpisah atau sebagai kolom anggaran
dalam laporan keuangan; dan
6. Accounting Policies and Notes to The Financial Statements (Kebijakan
Akuntansi dan Catatan atas Laporan Keuangan)
Komponen yang tercantum seperti di atas dirujuk oleh berbagai nama, baik di
dalam maupun di seluruh yurisdiksi. Laporan posisi keuangan dapat juga disebut
sebagai neraca atau laporan aset dan kewajiban. Laporam kinerja keuangan juga
dapat disebut sebagai laporan pendapatan dan pengeluaran, laporan laba rugi,
laporan operasi, atau laporan keuntungan dan kerugian. Catatan bisa termasuk
item yang disebut sebagai jadwal di beberapa yurisdiksi.
Entitas sektor publik biasanya tunduk pada batas anggaran dalam bentuk alokasi
atau otorisasi anggaran (atau yang setara), yang mungkin diberikan dampak
melalui otorisasi undang-undang. Pelaporan keuangan tujuan umum oleh entitas
sektor publik dapat memberikan informasi tentang apakah sumber daya diperoleh
dan digunakan sesuai dengan anggaran yang diadopsi secara hukum. Entitas
yang membuat anggaran yang disetujui yang tersedia untuk umum diwajibkan
untuk memenuhi persyaratan IPSAS 24, "Penyajian Informasi Anggaran dalam
Laporan Keuangan”. Untuk entitas lain, dimana laporan keuangan dan anggaran
adalah sama dengan akuntansi, standar ini mendorong pencantuman dalam
laporan keuangan dibandingkan dengan jumlah yang dianggarkan untuk periode
pelaporan. Pelaporan terhadap anggaran untuk entitas ini dapat disajikan dalam
berbagai cara yang berbeda, termasuk:
a) Penggunaan format kolom untuk laporan keuangan, dengan kolom
terpisah untuk jumlah yang dianggarkan dan jumlah sebenarnya. Sebuah
kolom yang menunjukkan varians dari anggaran atau apropriasi juga
disajikan, untuk kelengkapan; dan
b) Pengungkapan bahwa jumlah yang dianggarkan belum terlampaui. Jika
ada jumlah atau alokasi yang dianggarkan telah terlampaui, atau biaya
yang dikeluarkan tanpa penggunaan atau bentuk kewenangan lainnya,
maka rincian dapat diungkapkan dengan cara catatan kaki ke item yang
relevan dalam laporan keuangan.
Periode Pelaporan
Laporan keuangan disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Dalam
situasi tertentu, tanggal laporan suatu entitas berubah dan laporan keuangan
tahunan disajikan dengan suatu periode yang lebih panjang atau lebih pendek dari
satu tahun, entitas pelaporan mengungkapkan informasi berikut:
a) alasan penggunaan periode pelaporan yang lebih panjang atau pendek; dan
b) fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif untuk laporan tertentu seperti laporan
kinerja keuangan, laporan perubahan aktiva bersih/ekuitas, laporan arus kas
dan catatan terkait tidak sepenuhnya dapat diperbandingkan.
Dalam situasi tertentu suatu entitas pelaporan harus mengubah tanggal
pelaporannya, misalnya sehubungan dengan adanya perubahan tahun anggaran.
Pengungkapan atas perubahan tanggal pelaporan adalah penting agar pengguna
menyadari kalau jumlah-jumlah yang disajikan untuk periode sekarang dan jumlah-
jumlah komparatif tidak dapat diperbandingkan. Contoh selanjutnya adalah dalam
masa transisi dari akuntansi berbasis kas ke akrual, suatu entitas pelaporan
mengubah tanggal pelaporan entitas-entitas akuntansi yang berada dalam entitas
pelaporan untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian.
Tepat Waktu
Kegunaan laporan keuangan berkurang bilamana laporan tidak tersedia bagi
pengguna dalam suatu periode tertentu setelah tanggal pelaporan. Faktor-faktor
yang dihadapi seperti kompleksitas operasi suatu entitas pelaporan bukan
merupakan alasan yang cukup atas kegagalan pelaporan yang tepat waktu.
Tenggat waktu yang lebih spesifik diatur dalam undang-undang dan peraturan di
banyak yurisdiksi.
Jumlah liabilitas apapun yang dikecualikan dari liabilitas lancar yang tersebut di
atas, bersama dengan informasi yang mendukung penyajian, harus diungkapkan
pada catatan atas laporan keuangan (notes).
Informasi yang Disajikan dalam Neraca atau dalam Catatan Atas Laporan
Keuangan
Entitas harus mengungkapkan baik dalam neraca maupun catatan atas laporan
keuangan, sub-klasifikasi lebih lanjut terhadap item yang disajikan (dalam laporan
keuangan) disesuaikan dengan jenis operasi dari entitas masing-masing.
Tiap item harus disub-klasifikasikan berdasarkan sifatnya (nature) serta jumlah
yang terutang maupun yang tertagih dari entitas, entitas anak yang dikendalikan,
serta pihak-pihak lain yang masih berhubungan. Item tersebut harus diungkap dan
disajikan secara terpisah.
Sementara itu, dalam IPSAS turut disebutkan mengenai perlakuan share capital
yang ada dalam suatu entitas. Dalam paragraf 95 disebutkan bahwa apabila suatu
entitas tidak mempunyai share capital, maka harus ada pengungkapan terpisah
pada neraca maupun notes mengenai :
a. Net aset/ekuitas,yang menunjukkan pemisahan:
Contributed capital, sebagai nilai total pada tanggal pelaporan kontribusi
dari pemilik, dikurangi distribusi pada pemilik;
diakumulasi surplus atau deficit;
cadangan, termasuk penjelasan dan tujuan dari tiap cadangan dalam net
aset/ekuitas
minority Interest (kepemilikan minoritas)
b. Nilai distribusi (diluar pengembalian modal –return of capital) yang diusulkan
(proposed) atau dikeluarkan (declared) setelah tanggal pelaporan namun sebelum
laporan keuangan diotorisasi untuk dipublikasikan.
Begitu pula dalam paragraf 98, apabila suatu entitas mempunyai share capital,
juga perlu pengungkapan baik dalam neraca maupun notes sebagaimana dalam
paragraf 95 ditambah :
a. Untuk tiap jenis share capital :
jumlah share yang dikeluarkan (authorized);
jumlah share yang diterbitkan (isuued) dan dibayar penuh, serta
yang diterbitkan namun tidak dibayar penuh;
Nilai par tiap share, atau share yang tidak mempunyai niai par;
Rekonsiliasi antara jumlah share yang beredar pada awal dan akhir
tahun;
Hak (rights), pilihan (preferences), dan batasan (restrictions) yang
terdapat pada tiap jenis share, termasuk batasan pada distribusi
dividen dan pembayaran kembali modal (repayment of capital); dan
Shares yang dimiliki entitas, yang dipegana sendiri oleh entitas,
atau oleh entitas anak, atau entitas lain yang masih berhubungan;
serta
Shares yang dicadangkan untuk penerbitan dengan options atau
kontrak penjualan, termasuk syarat dan nilainya;
b. Penjelasan mengenai asal maupun tujuan dari tiap cadangan yang ada
dalam ekuitas
c. Nilai dividen yang diusulkan atau diterbitkan setelah tanggal pelaporan
namun sebelum laporan keuangan diotorisasi untuk dipubliklasikan; dan
d. Nilai dividen preferensi kumulatif (cumulative preference dividens) yang
tidak diakui.
Item berikut harus diungkapkan pada laporan kinerja keuangan sebagai alokasi
surplus atau defisit untuk suatu periode :
a) Surplus atau defisit yang diakibatkan oleh hak minoritas; dan
b) Surplus atau defisit yang diakibatkan oleh pemilik entitas pengendali.
Item tambahan, pos dan sub-jumlah harus disajikan pada laporan kinerja
keuangan saat penyajian tersebut relevan dengan pemahaman tentang kinerja
keuangan entitas.
Pendapatan xxx
Beban Gaji xxx
Beban Penyusutan dan Amortisasi xxx
Beban Lainnya xxx
Total Beban (xxx)
Surplus xxx
Pendapatan xxx
Beban:
Beban Kesehatan (xxx)
Beban Pendidikan (xxx)
Beban Lainnya (xxx)
Surplus xxx
Entitas yang mengklasifikasikan beban menurut fungsi harus mengungkapakan
informasi tambahan pada sifat beban, termasuk beban depresiasi dan beban
amortisasi dan beban karyawan.
Ketika entitas menyediakan dividen atau distribusi yang mirip pada pemiliknya dan
mempunyai modal saham, entitas harus mengungkapkan baik pada laporan
kinerja keuangan atau pada laporan perubahan ekuitas, atau pada catatan atas
laporan keuangan, jumlah dari dividen atau distribusi yang mirip diakui sebagai
distribusi pada pemilik selama periode, dan jumlah berkaitan per saham.
Catatan atas laporan keuangan, sejauh yang dipraktekkan, disajikan dengan cara
yang sistematis. Tiap item dari neraca, laporan kinerja keuangan, laporan
perubahan aset bersih/ekuitas dan laporan arus kas harus menjadi catatan atau
petunjuk bagi pengguna pada beberapa informasi terkait dalam catatan atas
laporan keuangan.
Pengungkapan Lainnya
Entitas harus mengungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan:
b) Jumlah dividen, atau distribusi serupa, yang diajukan atau dinyatakan
sebelum laporan keuangan diotorisasi untuk dikeluarkan tetapi tidak diakui
sebagai distribusi pada pemilik selama periode, dan jumlah yang terkait per
saham; dan
c) Jumlah dividen preferensi kumulatif, atau distribusi yang sejenis, tidak
diakui.
Entitas harus mengungkapkan hal-hal berikut, jika tidak diungkapkan di tempat lain
dalam informasi yang dipublikasikan dengan laporan keuangan:
a) Bentuk domisili dan hukum dari entitas, dan yurisdiksi di mana ia
beroperasi;
b) Deskripsi tentang sifat operasi dan kegiatan pokok entitas;
c) Referensi terhadap peraturan perundang-undangan yang mengatur entitas
tersebut operasi; dan
d) Nama entitas pengendali dan pengendalian tertinggi entitas entitas
ekonomi (jika ada).
Pengakuan
Penyajian laporan keuangan menggunakan basis akrual sehingga seluruh
transaksi dan peristiwa lainnya atas aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan
pengeluaran diakui ketika hal tersebut terjadi (tidak hanya ketika kas diterima atau
dikeluarkan).
Laporan keuangan harus disajikan secara wajar. Oleh karena itu, penyajian harus
merepresentasikan transaksi atau peristiwa lainnya sesuai dengan keadaan yang
sesungguhnya sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan untuk aset,
kewajiban, dan pendapatan yang telah dipaparkan dalam IPSAS.
Pengukuran
IPSAS 1
ENTITAS SEKTOR PUBLIK
LAPORAN KINERJA KEUANGAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20X2
(Ilustrasi klasifikasi sifat beban)
(Dalam Ribuan Rupiah)
20X2 20X1
Pendapatan xxx xxx
Pajak xxx xxx
Fee, denda, penalti, dan perizinan xxx xxx
Beban
Upah, gaji dan imbalan kerja (xxx) (xxx)
Hibah dan pembayaran transfer lainnya (xxx) (xxx)
Perlengkapan dan penggunaan konsumsi (xxx) (xxx)
Beban penyusutan dan amortisasi (xxx) (xxx)
Penurunan nilai aset tetap (xxx) (xxx)
Beban lainnya (xxx) (xxx)
Beban bunga (xxx) (xxx)
Total Beban (xxx) (xxx)
Surplus/(defisit) periode berjalan xxx xxx
Diatribusikan ke:
Pemilik entitas pengendali xxx xxx
Hak minoritas xxx xxx
xxx xxx
20X2 20X1
Pendapatan xxx xxx
Pajak xxx xxx
Fee, denda, penalti, dan perizinan xxx xxx
Beban
Upah, gaji dan imbalan kerja (xxx) (xxx)
Hibah dan pembayaran transfer lainnya (xxx) (xxx)
Perlengkapan dan penggunaan konsumsi (xxx) (xxx)
Beban penyusutan dan amortisasi (xxx) (xxx)
Penurunan nilai aset tetap (xxx) (xxx)
Beban lainnya (xxx) (xxx)
Beban bunga (xxx) (xxx)
Total Beban (xxx) (xxx)
Surplus/(defisit) periode berjalan xxx xxx
Diatribusikan ke:
Pemilik entitas pengendali xxx xxx
Hak minoritas xxx xxx
xxx xxx
PSAP 1
Pengungkapan
Entitas diwajibkan untuk mengungkapkan pada awal laporan posisi keuangan atau
pada catatan, subklasifikasi selanjutnya disajikan sesuai dengan operasi entitas
yang sesuai.
Selain itu, pengungkapan dibuat ketika suatu entitas berangkat dari persyaratan
standar pada periode sebelumnya, dan keberangkatan tersebut mempengaruhi
jumlah yang diakui dalam laporan keuangan pada periode ini.
Berikut hal – hal yang harus diungkapkan pada Catatan Atas Laporan Keuangan:
- Ketidakpastian yang mengancam keberlangsungan entitas;
- Basis yang digunakan dan alasan penggunaan basis tersebut jika suatu
entitas tidak menggunakan basis going concern;
- Jumlah saham yang diperbolehkan;
- Jumlah saham yang dikeluarkan dan dibayar penuh serta yang dikeluarkan
namun belum dibayar penuh.
- Nilai par per saham, atau saham yang tidak memiliki nilai par;
- Rekonsiliasi jumlah saham luar biasa pada awal dan akhir tahun;o
- Hak preferensi dan pembatasan yang terlampir pada kelas, termasuk
pembatasan distribusi dividen dan pembayaran kembali modal;
- Saham dalam suatu entitas yang dipegang oleh entitas atau entitas
pengendali maupun asosiasinya;
- Saham yang dibatasi dan disediakan untuk opsi dan kontrak penjualan
saham, termasuk aturan dan jumlahnya;
- Property, plant, dan equipment didisagregasi ke dalam beberapa kelas
berdasarkan IPSAS 17;
- Piutang dibagi menjadi jumlah piutang dari pengguna, pajak dan
pendapatan lain yang tidak dapat ditukar, piutang dari pihak terkait,
pembayaran di muka dan jumlah lainnya;
- Persediaan diklasifikasikan menjadi barang dagangan, persediaan
produksi, material, barang setengah jadi dan barang jadi sesuai dengan
IPSAS 12.
- Pajak dan utang transfer dibagi menjadi pengembalian pajak yang
dibayarkan, utang transfer, dan jumlah utang pada entitas ekonomi lainnya;
- Provisi dibagi menjadi provisi untuk tunjangan karyawan dan hal lainnya;
- Komponen net aset/ekuitas dibagi menjadi kontribusi modal, akumulasi
surplus dan defisit.
IPSAS 1 PSAP 1
DEFINISI Umum Spesifik (Digunakan di
Indonesia)
TUJUAN Meningkatkan Meningkatkan
keterbandingan laporan keterbandingan laporan
keuangan baik terhadap keuangan baik terhadap
anggaran, antar periode, anggaran, antar periode,
maupun antar entitas. maupun antar entitas.
Tujuan Umum Menyajikan informasi Menyajikan informasi
Laporan Keuangan mengenai: mengenai:
- Posisi Keuangan - Posisi Keuangan
- Performa Keuangan - Realisasi Anggaran
- Arus Kas - Saldo Anggaran Lebih
- Arus Kas
- Hasil Operasi
- Perubahan Ekuitas
BASIS Akrual Akrual
TANGGAL 1 Januari 2008 Tahun anggaran 2010
EFEKTIF
PENANGGUNG - Pimpinan Entitas Pimpinan Entitas
JAWAB - Pimpinan Agensi
PELAPORAN Keuangan Sentral
KEUANGAN
Neraca
(Statement of Financial Position)
IPSAS PSAP (PP No.71 Tahun 2010)
Laporan Operasional
(Statement of Financial Performance)
IPSAS PSAP – UU No.71 Th.2010
Statement of financial performance Terdapat tiga struktur laporan
menggunakan dua analisis yaitu operasional yaitu laporan
the nature of expense method dan operasional pemerintah pusat,
the function of expense method. pemerintah provinsi, dan
pemerintah kabupaten/kota.
Mengelompokkan beban menurut Mengelompokkan beban menurut
klasifikasi ekonomi dan klasifikasi klasifikasi ekonomi
fungsi
Defisit/surplus didistribusikan pada Defisit/surplus diperuntukkan bagi
hak minoritas dan pemilik entitas pemerintah pusat, provinsi,
kabupaten/kota
Perbedaan Mendasar antara IPSAS dan PSAP dalam Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas
(Cash Flow Statements)
IPSAS PSAP – UU No.71 Th.2010
Arus Kas Masuk Arus Kas Masuk
- Aktivitas Operasi - Aktivitas Operasi
- Aktivitas Investasi - Aktivitas Investasi
- Aktivitas Pendanaan - Aktivitas Pendanaan
- Aktivitas Transitoris
Perbedaan Mendasar antara IPSAS dan SAP dalam Catatan Atas Laporan
Keuangan
Simulasi
Presentation of budget
information – IPSAS 24
(Laporan Realisasi
Anggaran) sifatnya
opsional dan tidak
mengatur bagaimana
informasi ini disajikan
dan/ atau diungkapkan
Statement of investment
Berikut adalah struktur penyajian laporan keuangan Negara Swiss pada Federal
Financial Statement :
Berikut adalah struktur penyajian laporan keuangan Negara Swiss pada Federal
Consolidated Financial Statement :
Perbedaan antara laporan arus kas pada laporan federal dan laporan konsolidasi
antara lain:
Pembagian laporan arus kas. Pada FFFS membedakan transaksi ordinary
dan extraordinary dan melaporkan arus kas dari financial investments dan
debt financing. Sedangkan pada laporan konsolidasi, extraordinary items
tidak disajikan dalam laporan arus kas, melainkan arus kas dilaporkan
berasal dari operating, investing, dan financing activities.
Dasar penyajian tentang kas yang dipegang (dana). Pada FFFS, dana
federal menunjukkan jumlah piutang (due from creditors) dan utang (due to
creditors) dan juga arus kasnya. Pada cash flow statement, menyajikan
dana dalam hal arus kas (kas dan setara kas).