MASYARAKAT INDONESIA
Disusun Oleh:
Nama:Nelly F Simamora
Npm :120110170088
PROGRAM SARJANA
AKUNTANSI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini tersusun hingga selesai dengan judul “Mengurangi Angka Kemiskinan Demi
Terciptanya Kehidupan Yang Berkeadilan di Indonesia”.Tidak lupa juga penulis
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi baik
dari segi materi maupun moral.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia dan agama, dan juga memberikan kontribusi bagi pemerintah
maupun masyarakat untuk terlaksananya tujuan pembangunan berkelanjutan.
Akhir kata penulis penulis berharap makalah ilmiah ini memberikan mamfaat bagi
masyarakat dan inspirasi bagi pembaca.
Jatinangor,November 2017
Nelly F Simamora
ii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tanggal 2 Agustus 2015 jam 18.26: 193 Negara anggota PBB mengaklamsikan “
Transforming Our Worl: the 2030 Agenda For Sustainable Development Goals (SDGS)/
UN 2030 Agenda.Terdiri dari 17 tujuan,169 target, dan 241 indikator yang direncanakan
dapat dicapai selama 15 tahun.Salah satu tujuan sdgs atau kita kenal dengan istialah Tpb
(Tujuan Pembanguan Berkelanjutan) adalah pengentasan kemiskinan,dimana terdapat
berbagai target yang harus dicapai.Makalah ini akan membahas implementasi yang harus
dilakukan untuk untuk mengurangi kemiskinan.
1.2 Rumusan masalah
Dari permasalahan yang terjadi penulis mencoba merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa defenisi kemiskinan menurut pandangan orang Kristen?
2. Bagaimana perkembangan kemiskinan di Indonesia?
3. Apa yang menjadi factor penyebab kemiskinan menurut Akitab?
4. Bagaimana dampak kemiskinan mempengaruhi kehidupan orang Kristen?
5. Cara mengatasi dan peran gereja dalam mengatasi kemiskinan?
1. Utuk mengetahui faktor penyebab kemiskinan dari sudut pandang agama Kristen.
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Apa itu kemiskinan?
Secara harfiah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), miskin itu berarti tidak
berharta benda.Miskin juga berarti tidak mampu mengimbangi tingkat kebutuhan hidup
standard dan tingkat penghasilan ekonominya rendah.Secara singkat kemiskinan dapat
didefesinisikan sebagai suatu standard tingkat hidup yang rendah yaitu adanya kekurangan
materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standard kehidupan
yang belaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
Kata yang paling banyak muncul untuk orang miskin dalam perjanjian lama adalah
“ani”, dalam kitab mazmur dipergunakan 29 kali. Kata ani ini menunjukkan gambaran
tentang orang miskin yang mengandung pengertian orang yang membungkuk, hidup
dalamkeadaan rendah dan yang berada di bawah tekanan serta dalam hubungan yang
tergantung. Sedangkan dalam Perjanjian Baru kata yang melukiskan si miskin adalah
ptokos, yang berarti menyelam samapai tidak kelihatan (karena ketakutan). Maksudnya
adalah orang yang harus tanpa sarana kehidupan sama sekali dan karenanya mengemis
demi menyambung hidupnya. Ketika kita memperhatikan kisah Lazarus dalam Lukas
16:19-31, disana diceritakan tentang Lazarus yang miskin. Miskinnya Lazarus sudah jelas,
miskin material. Bajunya tidak layak, ia makan dari sisa makanan orang. Lazarus hidup
dalam kesulitan sehari-hari. Penderitaan demi penderitaan harus ia jalani. Ia tidak mampu
untuk memeriksa kesehatannya.Ia tidak mampu untuk hidup bersih sehingga
mengakibatkan ia mengalami sakit, dari ujung rambut sampai ujung kaki dipenuhi dengan
bisul-bisul dimana-mana. dan kemudian meninggal dunia. Namun yang menarik, setelah ia
meninggal, dia ada di Sorga bahkan dalam pangkuan Abraham. Jadi Lazarus memang
miskin secara jasmani, tapi tidak miskin rohani. Buktinya ia masuk Sorga.
Dalam hal ini kemiskinan yang dibahas adalah kemiskinan secara ekonomi.Dimana
seseorang hidup dalam keadaan tertekan oleh situasi dan kondisi yang
dialaminya,tergantung kepada orang lain,dan serba kekurangan.
Jadi kemiskinan dalam Alkitab pada satu pihak menunjukkan sikap dan hubungan
manusia dengan sesamanya dan di pihak lain antara manusia dengan Allah.
4
Tabel 1. Karakteristik Sosial Demografi Rumah Tangga Miskin dan Tidak Miskin
Indonesia Tahun 2006
Alkitab berkata, "Maka tidak akan ada orang miskin di antaramu, sebab sungguh
Tuhan akan memberkati engkau di negeri yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu
untuk menjadi milik pusaka, asal saja engkau mendengarkan baik-baik suara Tuhan,
Allahmu, dan melakukan dengan setia segenap perintah yang kusampaikan kepadamu pada
hari ini" (Ul. 15:4-5).Dari nats firman Tuhan bahwa apapun yang kita minta kepada Tuhan
5
maka kita akan menerimanya. Setiap orang yang setia dan mendengar baik firman dan
melakukannya makakita akan diberkati di negri kita dimana kita berada.
b. Kemalasan
Dalam kitab Amsal 6:6 berkata, “Hai pemalas pergilah kepada semut, perhatikanlah
lakunya dan jadilah bijak”.Dari nats ini kita bisa melihat bahwa Allah mengilustrasikan
semut yang bekerja sebelum musim hujan maupun kering tiba telah mempersiapkan
makanan,sehingga ketika musim itu tiba maka tidak akan kekurangan makanan.
Dalam Amsal 6:6-11 dikatakan juga, “Hai pemalas berapa lama lagi engkau
berbaring? Bilahkah engkau akan bangun dari tidurmu?”Tidur sebentar lagi,mengantuk
sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring”-maka datanglah
kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu,dan kekurangan seperti orang
bersenjata.Dari nats ini kita bisa mengengetahui kemiskinan akan datang kepada orang-
orang yang idak mau berusaha,tidak mempergunakan waktunya dengan baik untuk
mencari kebutuhannya\bermalas-malasan.
6
secara geografis, basis sumber daya yang rendah, curah hujan yang rendah, serta keadaan
iklim yang tidak ramah. Keterpencilan daerah perdesaan, dimana yang menurunkan harga
yang didapatkan petani atas barang mereka dan menaikkan harga yang mereka bayarkan
atas pembelian disebabkan oleh tingginya biaya transportasi.
a. Bekerja
Bekerja merupakan suatu amanat dari Tuhan untuk memelihara alam dan
kehidupan kita dan dengan bekerja kita akan mulia karna tidak lagi meminta-minta.Tangan
yang lamban membuat miskin,dan tangan orang rajin menjadi kaya.(Amsal 10:4)
b. Sedekah
Kekayaan dan harta merupakan amanah dan titipan dari Tuhan supaya dapat
dimamfatkankan untuk kepentingan bersama (2 Kor 8:13-14).Yesus memberikan teladan
bagi kita untuk menolong orang susah dan lemah dengan kita memberikan sebagian harta
kita,sebab yesus pernah mengatakan apabila kita memiliki pakaian dan ada orang yang
telanjang hendaklah kita memberikan satu untuk orang tersebut.
c. Pendidikan
Pendidikan adalah alat untuk memudahkan kita untuk mendapatkan pekerjaan atau
alat kita untuk bekerja.Amsal 13:18 berkata,“Kemiskinan dan cemooh menimpa orang
yangmengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati”.
8
b. Adanya kelompok kerja dalam gereja.Kelompok ini memimpin jemaat untuk
menolong pemerintah dengan memberikan informasi dan keprihatinan mereka
terhadap orang-orang miskin.
c. Pelayanan penginjilan
Membangun komitmen mereka pada misi gereja untuk menjadi terang dan garam
dunia,dan melayani orang-orang miskin.
9
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang telah diuraikan
diatas,Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari pemerintah,
melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah tugas dan
tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.Karna kemiskinan bersifat
multidimensional dimana ada keterkaitan antara aspek sosial,ekonomi,budaya,dan aspek
lainnya.
3.2. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah:
Houghton, J., dan Khandker, S. 2012. Pedoman Tantangan Kemiskinan dan Ketimpangan.
Jakarta. Salemba Empat.
KBBI.Https://kbbi.web.id/miskin.
11