Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DAN FUNGSI BANK SENTRAL


Di Susun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliyah KEBANKSENTRALAN

Dosen Pengampu
Nuraeni, M.E

PENYUSUN :

1. Ulva Widia agustina


2. Siti Rohmah
3. Galih Dwi Wirandani

FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUL A’MAL LAMPUNG
TAHUN 2022/2023

Alamat : JL. Pesantren Mulyojati 16 B Kelurahan Mulyojati Kecamatan Metro Barat Kota
Metro Lampung Kode Pos : 34125 Website : https://iaidalampung.ac.id
Email : iaidalampung@gmail.c

1
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENULISAN


Dalam perekonomian modern setiap negara memiliki Bank Sentral atau setidak-
tidaknya ada salah satu bank atau lembaga yang bertindak dan menjalankan fungsi
bank sentral. Bank sentral memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan
ekonomi dan moneter yang dalam kegiatannya dapat bertindak sebagai agen
pemerintah.

Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam


perekonomian suatu bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan, dan perbankan.
Sehingga oleh karena itu bank sentral menjalankan tugasnya berdasarkan garis-garis
pokok kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Bank Sentral bertugas untuk melaksanakan fungsi-fungsi Pemerintah dalam


bidang Ekonomi dan Moneter, karena bank Sentral adalah juga bagian dari
Pemerintah dan juga Lembaga keuangan Negara yang mempunyai wewenang untuk
Mengeluarkan alat pembayaran yang sah, Merumuskan dan melaksanakan kebijakan
moneter, Mengontrol kelancaran system pembayaran, dan Pengawasan Perbankan,
serta Menjalankan fungsi sebagai “Lender of the Last Resort”.

Bank Sentral di Indonesia yaitu Bank Indonesia (BI). Dimana bank sentral tidak
sama dengan Bank Umum yang bertujuan Menginvestasikan asetnya untuk
memaksimalkan Profit. Tetapi bank sentral tidak mencari keuntungan dan Kegiatan
bank dikelola oleh pemerintah. Selain bertugas untuk melaksanakan fungsi-fungsi
Pemerintah dalam bidang Ekonomi dan Moneter, banyak lagi hal yang perlu
diketahui tentang bank sentral terdapat dalam pembahasan makalah ini yaitu
tentang fungsi bank sentral, neraca bank sentral, instrument kebijakan moneter.

2
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penulisan
ini:

a. Konsep uang dan Lembaga keuangan bank sentral?

b. Apa yg dimaksud Bank Sentral?

c. Fungsi bank sentral?

3
BAB 2

PEMBAHASAN

A.Konsep uang dan Lembaga keuangan Bank Sentral .

Uang dan lembaga Keuangan adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis Konsep Uang, konsep Fungsi dan Nilai Uang, Evolusi Sistem Pembayaran,
Peranan Uang Dalam Perekonomian
2. Menganalisis Lembaga Keuangan, Lembaga keuangan Bank, Lembaga Keuangan Bukan
Bank, Pasar Modal,
3. Menganalisis Sejarah Bank Sentral, Tugas, Fungsi dan Peran Bank Sentral,
Kelembagaan bank Indonesia, Kebijakan Moneter dan Perekonomian
4. Menganalisis Pengertian, Tugas dan Wewenang, Fungsi dan asas, Struktur Otoritas Jasa
Keuangan. 160 | Ekonomi

B.Uraian Mater

1.Fungsi dan Nilai Uang

Konsep Uang

Sejarah Perkembangan Uang

Uang merupakan alat bayar atas transaksi jual beli yang dilakukan manusia yang
memiliki konsep nilai. Uang memiliki proses dan sejarah yang panjang sehingga akhirnya
konsep dan nilainya dapat digunakan hingga saat ini. Masyarakat Yunani kuno telah
mengenal konsep uang sudah sekitar 6000 tahun yang lalu. Menurut Natsir (2014) secara
garis besar perkembangan uang dapat dibagi menjadi beberapa tahap, sebagai berikut:

a. Tahap Pra Barter


Pada tahap ini manusia belum mengenal sistem pertukaran. Sehingga jika manusia
pada masa itu ingin memenuhi kebutuhannya mereka harus berusaha sendiri. Dalam
artian mereka akan memenuhi kebutuhan dengan usaha mandiri.
b. Tahap Barter
Pada masa ini manusia telah memahami proses pertukaran. Hal ini dilandasi oleh
adanya kesadaran bahwa mereka memiliki kebutuhan yang beragam yang mereka
tidak mampu secara mandiri untuk memenuhinya. Merekapun mulai melakukan

4
pertukaran atas bahan pangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka di masa itu.
Pertukaran secara barter memiliki kelemahan yaitu :
1. Sulit menemukan dua pihak yang saling membutuhkan untuk dapat
2. Sulit menentukan tingkat perbandingan harga yang sesuai
c. Tahap Uang
Menurut Conway dalam Natsir (2014) Sekitar 5000 tahun yang lalu Irak
Modern berdiri, di mana masyarakatnya telah mengenal uang koin yang mereka
namakan shekel. Shekel melambangkan jumlah tertentu yang setara dengan emas dan
perak.
Pengertian Uang
Uang merupakan hasil ciptaan manusia yang berguna untuk melancarkan
kegiatan transaksi. Uang adalah persediaan asset yang bisa dengan segera digunakan
untuk melakukan transaksi Dalam perekonomian, uang merupakan sebuah alat yang
disepakati secara bersama oleh para pelaku kegiatan ekonomi untuk melakukan
transaksi perdagangan. Uang adalah alat tukar yang memiliki standar pengukur nilai
(satuan hitung) yang sah, yang dikeluarkan oleh pemerintah yang dapat berupa uang
kartal, uang giral yang terdapat dalam rekening tabungan maupun deposto berjangka
dan seluruh simpanan masyarakat yang ada di lembaga keuangan non bank.
Syarat- Syarat Uang
Banyak sekali komoditi yang pernah dijadikan uang, apapun komoditi itu, agar
sah diakui diteriman sebagai uang oleh masyarakat maka uang sebagai alat tukar
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut (Budisantoso: 2006):
1. Dapat diterima oleh umum (Acceptability
2. Tahan lama dan tidak mudah rusak (durability),
3. Mudah disimpan dan nilainya tetap (stability),
4. Mudah dipindah dan dibawa kemana-mana (portability), uang sebaiknya mudah
dibawa untuk keperluan sehari-hari.
5. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility),
6. Jumlahnya mencukupi ( elasticity of supply)
7. Syarat psikologis, bahwa uang harus bisa memuaskan keinginan orang yang
memilikinya.

5
Jenis - Jenis Uang
sesuai dengan perkembangan zaman, maka jenis uang pun mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Ada baiknya Bapak/Ibu juga memahami bagaimana
jenis-jenis uang yang berbeda penggolongannya berdasarkan bahan, lembaga,
kawasan, dan pemakainya, uang dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria sebagai
berikut (Kasmir: 2014): a. Berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuat uang
1). Uang Logam,
2). Uang Kertas,
b. Berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya
1). Uang Kartal, adalah uang kertas dan uang logam yang beredar di
masyarakat. Uang ini diatur dan dikeluarkan peredaranya oleh Bank Indonesia
sebagai
2). Uang Giral, adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran yang
berupa cek, bilyet giro, dan kartu kredit. Kekuatan hukumnya lemah, karena
tidak semua transaksi disemua tempat dapat menerima uang giral.

c. Berdasarkan kawasan/daerah berlaku

1). Uang domestik, yaitu uang yang hanya berlaku di dalam wilayah suatu
negara tertentu saja.

2). Uang regional, yaitu uang yang hanya berlaku di kawasan tertentu, seperti
euro berlaku bagi negaranegara kawasan Eropa.

3). Uang internasional, yaitu uang yang berlaku tidak hanya di dalam wilayah
suatu negara tertentu saja, tetapi juga berlaku di berbagai wilayah negara
didunia (internasional).

d. Berdasarkan Pemakai di dalam dan luar negeri

1). Internal Value, yaitu kemampuan dari uang untuk membeli barang di
dalam suatu negara, dengan kata lain nilai internal uang adalah kemampuan
daya beli uang terhadap barang-barang.

2). External Value, yaitu kemampuan dari uang dalam negeri untuk bisa
ditukar dengan mata uang asing. Dengan kata lain eksternal value adalah daya

6
beli uang dalam negeri terhadap uang asing atau lebih dikenal dengan istilah
nilai kurs. Pengelolaan Uang Rupiah Oleh Bank Indonesia

2. Lembaga Keuangan

Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan (financial institution) adalah lembaga yang kegiatan utamanya


mengumpulkan dan menyalurkan dana dari pihak yang memiliki dana (unit surplus) kepada
pihak yang membutuhkan dana ( unit defisit). Motivasi yang mendorong aktivitas lembaga
keuangan dan menyalurkan dana adalah memperoleh keuntungan (profit oriented), orientasi
ini adalah positif, karena dapat memicu agar lembaga keuangan bekerja secara efisien,
produktif, kreatif dan inovatif.

Karakteristik Lembaga Keuangan

Karena kegiatan utamanya adalah perantara antara pihak yang membutukan dengan
pihak yang memiliki dana maka lembaga keuangan memiliki karakteritik yang berbeda
dengan perusahaan yang bergerak disektor riil atau sector yang memproduksi barang dan
jasa.

a. Sangat Mengandalkan Kepercayaan

b. Dominannya aktiva dan pasiva finansial

c. Beroperasi berdasarkan prinsip transformasi asset (asset transformation)

d. Efisiensi baru terjadi jika produksi dilakukan dalam skala amat besar

e. Persaingan non harga

f. Membutuhkan sumber daya manuasia berkualitas tinggi

g. Beroperasi dalam pasar berstruktur non kompetisi sempurna

h. Beroperasi dalam pasar yang sangat penuh regulasi.

7
Manfaat Lembaga Keuangan

Sebenarnya tanpa adanya lembaga keuangan pihak yang membutuhkan dan memiliki
dana dapat saja bertransaksi langsung (direct financing), namun cara ini memiliki kelemahan
karena berbagai alasan, misalanya likuiditas, dan tingkat bunga. Karenanya lembaga
keuangan hadir untuk mengatasi masalah itu, beberapa manfaat lembaga keuangan adalah:

a. Mengatasi masalah double coincidence

b. Menurunkan biaya informasi dan transaksi

c. Bagi pemiliki dana, dapat membantu masalah likuiditas, keamanan, keyamanan,


aksesibilitas,dan meningkatkan berbagai pilihan bentuk penyimpanan dana dalam system
balas jasanya

d. Memungkinkan perolehan dana sesuai dengan kebutuhan, serta berbagai jangka waktu
pelunasan dan system pembayaran.

e. Terus melakukan inovasi untuk mendapatkan laba.

Klasifikasi Lembaga-Lembaga Keuangan

Berdasarkan batasan kegiatan pengumpulan dan penyaluran dananya, lembaga keuangan


dikelompokkan menjadi lembaga keuangan depositori dan non depositori. Lembaga
keuangan depositori adalah lembaga keuangan yang diperbolehkan mengumpulkan dana dari
masyarakat dalam bentuk deposito. Dalam prakteknya yang boleh mengumpulkan deposito
hanyalah bank, sehingga lembaga depositori lebih dikenal dengan perbankan. Lembaga
keuangan non depositori tidak diperbolehkan mengumpulkan deposito sehingga disebut
lembaga keuangan bukan bank.

Ada juga yang disebut dengan lembaga keuangan mikro, sasaran utama pelayanannya adalah
usaha kecil, di Indonesia yang termasuk lembaga keuangan mikro adalah BPR, kopersi
simpan pinjam, dan pegadaian.Kita juga mengenal lembaga keuangan formal dan informal.
Lembaga keuangan formal beroperasi berdasarkan kekuatan hokum, itu sebabnya untuk
melakukan transaksi prosedurnya sangat ketat dan formal. Sedangkan lembaga keuangan
informal karena beroperasi tanpa kekuatan hokum formal, misalnya arisan, ijon, rentenir.

8
Lembaga Keuangan Bank

Fungsi Perbankan Secara Umum

Berdasarkan pasal 3 UU No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan “Fungsi utama Perbankan


Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat”. Selain itu bank
berfungsi juga sebagai perantara lalu lintas moneter.

1) Sebagai penghimpun dana dari masyarakat, antara lain dalam bentuk:

a) Tabungan biasa yang bisa diambil setiap saat;

b) Deposito (tabungan berjangka) yang hanya bisa diambil setelah jangka waktu tertentu;

c) Giro atau rekening koran, yaitu simpanan yang bisa diambil hanya dengan menggunakan
cek atau bilyet giro; Kegiatan menghimpun dana dari masyarakat disebut kredit pasif.

2) Sebagai penyalur dana kepada masyarakat dalam bentuk:

a) Kredit produktif, yaitu pinjaman yang diberikan untuk tujuan produksi, seperti membuka
usaha bengkel dan mendirikan perusahaan.

b) Kredit konsumtif, yaitu pinjaman yang diberikan untuk tujuan konsumsi, seperti membeli
perabot. Dana yang disalurkan bank kepada masyarakat berasal dari tabungan atau simpanan
masyarakat dan dari dana bank sendiri. Kegiatan bank menyalurkan dana kepada masyarakat
disebut kredit aktif.

3) Sebagai perantara lalu lintas moneter Dalam hal ini, bank memberikan jasa pelayanan di
bidang keuangan, seperti: jasa, pengiriman uang, melakukan inkaso dan diskonto.

B.PENGERTIAN BANK SENTRAL


Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia
Belanda. Pada masa itu terdapat beberapa pihak bank yang memegang peranan
penting di Hindia Belanda, Bank-bank yang ada itu antara lain, De Javasche Bank
NV, De Post Poar Bank, De Algemenvolks Crediet Bank, dan Nederland Handles
Maatscapi. De Javaasche Bank NV pada masa itu bertindak sebagai bank sirkulasi
yang mencetak dan meredarkan uang dan menjadi cikal bakal bank sentral di
Indonesia. Istilah bank sentral sebenarnya bukan hal baru karena sudah ada sejak
1946 dan sudah tercantum dalam UUD 1945. Adapun yang dimaksud dengan bank

9
sentral pada saat itu adalah Bank Nasional Indonesia 1946 yang didirikan dengan
perpu No. 2 tahun 1946 tentang Bank Negara Indonesia. Pada saat itu BNI 1946
mempunyai fungsi rangkap, yaitu baik sebagai bank komersial maupun sebagai bank
sentral. Dengan demikian, bank sentral pertama yang dimiliki oleh Indonesia adalah
BNI 1946 namun demikian, sejarah menunjukkan bahwa BNI 46 belum dapat
melaksanakan fungsinya sebagai bank sentral dengan baik karena fungsi rangkap
yang diembannya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihak berwenang mengeluarkan UU No. 11


Tahun 1953 Tentang Pokok Bank Indonesia. Salah satu pasalnya menyatakan
“didirikan bank Indoneia merupakan bank sentral sebagai pengganti de javasche bank
NV sebagai bank nasional kepunyaan Negara”. Dengan didirikannya bank Indonesia
dan dijadikan pula bank sentral, sejak saat itu dalam struktur ketatanegaraan Indonesia
dikenal 2 buah bank sentral, yaitu BNI 1946 dan Bank Indonesia. Dualisme bank
sentral tersebut berlangsung selama 2 tahun. dan baru berakhir dengan dikeluarkannya
UU No. 2 Tahun 1955. Sejak saat itu, di Indonesia hanya dikenal satu bank sentral
yaitu Bank Indonesia.

Bank sentral dapat didefinisikan sebagai sebuah badan keuangan, yang pada
umumnya dimiliki pemerintah, yang bertugas untuk mengatur kesetabilan badan-
badan keuangan, serta menjamin agar kegiatan badan-badan keuangan terseut dapat
menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil.

Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 968 pada Pasal 7 dapat diketahui:

1. Bank Indonesia adalah bank sentral sebagaimana dimaksudkan 1945.

2. Bank Indonesia adalah milik Negara.

3. Bank Indonesia sebagai bank sentral berbentuk badan hokum.

4. Bank Indonesia adalah pembantu pemerintah.

5. Bank Indonesia diangkat dan diperhentikan oleh presiden.

Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI). Menurut Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, bank Indonesia

10
adalah lembaga Negara yang independan dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan /atau pihak lain, kecuali
untukhal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang.

(Tim Buku Bank Indonesia dan Tim Penulis Universitas Islam Indonesia, 2010)

TUJUAN BANK SENTRAL


Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu
tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan
nilai rupiah ini mengandung 2 aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap
barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang Negara lain. (Eko Prasetyo,
2009:106-107)
Tujuan bank sentral seperti tertuang dalam UU RI No. 23 Tahun1999 Bab 3
Pasal 7 adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah. Adapun maksud
dari kestabilan rupiah dan diinginkan oleh bank sentral adalah :
1. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur
dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflansi.
2. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang Negara lain. Hal ini
dapat diukur dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar
rupiah dengan mata uang Negara lain. (Kasmir, 1998:169-170)
Dengan stabilnya nilai mata uang rupiah, maka akan sangat banyak manfaat yang
akan diperoleh terutama untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan
dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

C.FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG BANK SENTRAL


a.Fungsi Bank Sentral
Dari segi otoritas moneter, peran dan fungsi bank sentral di Indonesiaa adalah
sangat dominan dan strategis. Dalam UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia, telah ditegaskan bahwa untuk menjamin keberhasilan tujuan memelihara
stabilitas nilai rupiah diperlukan bank sentral yang memiliki kedudukan untuk
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum
dalam UU No.3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Artinya, fungsi dan peran
Bank Indonesia sebagai bank sentral sangat dibutuhkan dan semakin independen;guna
mendukung terwujudnya perekonomian nasional sebagaimana tersebut diatas dan
sejalan dengan keuangan yang semakin maju serta perekonomian internasional yang

11
semakin kompetitif dan terintegrasi, kebijakan moneter harus dititikberatkan pada
upaya untuk memelihara stabilitas nilai rupiah. (Eko Prasetyo, 2009:106)
b. Tugas-Tugas Dan Wewenang Bank Sentral
Bank Indonesia mempunyai tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya.
Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, men
gatur dan menjaga kelancaran system pembayaran, serta mengatur dan mengawasi
perbankan di Indonesia. Ketiganya perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. . (Eko
Prasetyo, 2009:107)
Secara garis besar ada tiga tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah sepertti yang telah diungkapkan diatas. Berikut ini
akan diuraikan tugas Bank Indonesia seperti yang tertuang dalam Undang Undang No.
23 tahun 1999.
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Bank Indonesia
berwenang:
a. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju
inflasi yang ditetapkannya.
b. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang
termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
 Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik mata uang Rupiah maupun valas
 Penetapan tingkat diskonto
 Penetapan cadangan wajib minimum
 Pengaturan kredit atau pembiayaan
c. Memberikan kredit berdasarkan prinsip syariah, paling lama 90
hari kepada bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka
pendek bank yang bersangkutan.
d. Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan system nilai tukar
yang telah ditetapkan.
e. Mengelola cadangan devisa
f. Menyelenggarakan survey secara berkala yang dapat bersifat
makro dan mikro.
2. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran

12
Dalam tugas mengatur dan menjaga system pembayaran, Bank Indonesia berwenang:
a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa
system pembayaran
b. Mewajibkan penyelenggara jasa system pembayaran untuk menyampaikan laporan
kegiatannya.
c. Menetapkan penggunaan alat pembayaran
d. Mengatur system kliring bank baik dalam aupun asing
e. Menyelenggharakan penyelasaian akhir transaksi pembayaran bank
f. Menetapkan macam harga ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang digunakan,
dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah.
3. Mengatur dan Mengawasi bank
Dalam hal Mengatur dan Mengawasi bank mempunyai wewenang:
a. Menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat prinsip-prinsip kehati-
hatian
b. Memberi dan meyabut izin bank
c. Memberikan izin dan pembukuan, penutupan, dan pemindahan kantor bank.
d. Memberikan persetujuan atas kepemilikan, dan kepengurusan bank
e. Memberikan izin pada bank untuk menaympaikan laporan, keterangan, dan penjelasan
sesuai dengan tata cara yang ditetapkan bank Indonesia
f. Mewajibkan bank untuk menyampaikan laporan, keterangan, dan penjelasan sesuai
dengan tata cara yang ditetapkan Bank Indonesia.
g. Melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara berkala maupun setiap waktu
apabila diperlukan.
h. Memerintahkan bank untuk menghentikan sementara sebagian atau seluruh kegiatan
transaksi tertentu apabila menurut penilaian Bank Indonesia transaksi patut diduga
merupakan tindak pidana di bidang perbankan.
i. Mengatur dan mengembangkan informasi antar bank
j. Mengambil tindakan terhadap sutu bank sebagaimana diatur dalam undang-undang
tentang perbankan yang berlaku apabila menurut penilaian Bank Indonesia dapat
membahayakan kelangsungan usaha bank yang bersangkutan dan atau membahayakan
perekonomian nasional.
k. Tugas mengawasi bank akan dilakukan bank oleh lembaga pengawasan sector jasa
keuangan yang independen dan dibentuk dengan undang-undang. (Kasmir,1998:170-
174)

13
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam
perekonomian suatu bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan, dan
perbankan. Tujuan bank sentral seperti tertuang dalam UU RI No. 23 Tahun1999
Bab 3 Pasal 7 adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah. Peranan
lain Bank Indonesia adalah dalam hal menyalurkan uang terutama uang kartal atau
kertas dan logam dimana Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk
menyalurkan uang kartal. Bank Indonesia mempunyai tiga pilar yang merupakan
tiga bidang tugasnya: menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, men gatur
dan menjaga kelancaran system pembayaran, serta mengatur dan mengawasi
perbankan di Indonesia.

B. SARAN
Diharapkan mahasiswa dapat memahami tujuan, tugas-tugas, dan wewenang
dari Bank sentral.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir.2002.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta: RajaGrafindo


Persada
Ekonomi - PB4.pdf (simpkb.id)
Prasetyo, Eko.2009.Fundamental Makro Ekonomi.Yogyakarta:Beta Offset

Tim Buku Media Indonesia, dkk.2010.Era Baru Transformasi Bank


Sentral.:Gramedia Pustaka Utama

Mangani, Silvanita Ktut.2009.Bank dan Lembaga Keuangan Lain:Gelora Aksara


Pratama

dosenekonomi.com /ilmuekonomi/moneter/instrument-kebijakan-moneter, diakses pada 29


September 2022

dari www.bi.go.id/perbankan/ssk/peran-bi, diakses pada 29 September 2022

15

Anda mungkin juga menyukai