Anda di halaman 1dari 9

Silahkan Anda kerjakan tugas 1 ini dan upload ditempat yang telah disediakan

dalam waktu yang sudah ditentukan.

1. Jelaskan proses atau tahap perkembangan terbentuknya uang


2. Menurut anda , apakah fungsi bank umum di Indonesia?
3. Jelaskan teori kuantitas uang menurut Irving Fisher !

Jawab:

NIM : 041319575

NAMA : ANGGA CAHYONO

1. Jelaskan proses atau tahap perkembangan terbentuknya uang


Uang adalah alat tukar atau standar pengukur nilai yang sah dikeluarkan oleh
pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak atau logam lainnya yang
dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu. 
Salah satu contoh pada msala lalu, orang menggunakan kerang sebagai alat tukar
sementara sekarang kita menggunakan uang kertas atau logam.
a. Tahap Sebelum Barter
Pada tahap ini, masyarakat belum mengenal pertukaran dan perdagangan.
Kehidupan masyarakatnya masih sangat sederhana. 
Jumlah penduduknya pun masih minim sehingga kegiatan ekonominya pun belum
berkembang. 
Setiap kelompok masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri-sendiri. Apa
yang mereka dapatkan, itulah yang mereka manfaatkan untuk memenuhi
kebutuhannya.
b. Tahap Barter
Dengan semakin bertambahnya penduduk maka makin beragam pula kebutuhan
akan barang dan jasa. 
Pada kenyataannya manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri
sehingga membutuhkan bantuan orang lain. 
Untuk mendapatkan barang-barang yang tidak mereka hasilkan sendiri mereka
akan mencari orang lain yang mau menukarkan hasil usahanya dengan barang lain
yang mereka butuhkan. Kegiatan pertukaran barang dengan barang ini disebut
barter.
Seiring waktu berjalan, sistem barter tidak dapat diterapkan lebih lama karena
punya banyak kelemahan. 
Contoh kelemahan sistem barter adalah jika kamu membutuhkan seragam
sekolah, kamu hanya punya sepatu dan tas sekolah. 

c. Tahap Uang Barang


Dengan adanya kesulitan barter maka muncul benda-benda tertentu yang selalu
dipakai dalam membantu proses pertukaran. 
Contohnya kulit harimau, gigi binatang, ikan kering dan kerang. Benda tersebut
digunakan sebagai alat tukar karena pada saat itu dianggap memenuhi syarat-
syarat tertentu:

1. diterima oleh umum


2. memiliki nilai yang tinggi dan bersifat stabil atau tetap
3. bersifat praktis dan mudah dibawa
4. mudah disimpan tanpa mengurangi nilai
5. jumlahnya sedikit, jarang dan sulit didapat
6. sangat digemari masyarakat kala itu
d. Tahap Uang Logam
Lalu penggunaan uang barang pun masih banyak kelemahan yaitu:
1. nilai yang dipertukarkan belum memiliki pecahan
2. banyak jenis uang barang yang beredar dan hanya berlaku lokal di setiap
wilayah
3. sulit dalam penyimpanan dan pengangkutan

Berdasarkan kelemhan itu penggunaan uang barang beralih ke penggunaan uang


logam yang dibuat dari emas dan perak. Alasannya adalah emas dan perak
memenuhi syarat uang yaitu:
1. dapat diterima oleh masyarakat umum
2. jika dipecah-pecah nilainya tetap dan tidak berkurang
3. tahan lama dan tidak mudah rusak

e. Tahap Uang Kertas


Pada tahap selanjutnya, emas dan perak kurang diminati sebagai alat pertukaran
karena punya kelemahan yaitu:
1. jumlahnya terbatas sehingga menyulitkan dalam melakukan transaksi dalam
jumlah besar
2. kandungan emas yang dimiliki tiap daerah berbeda
3. emas dan perak tidak praktis dibawa, mengandung resiko hilang dan
keamanannya tidak terjamin

Untuk mengatasi kelemahan itu maka para ahli pemilik uang emas dan perak
melakukan transaksi tidak dengan membawa uang namun cukup menunjukkan
bukti kepemilikan emas dan perak yang ditulis dalam kertas. Sejak itulah uang
kertas berlaku dalam sistem pertukaran.
f. Tahap Uang Giral
Perkembangan kehidupan perekonomian yang semakin pesat dan meningkat
menuntut adanya alat pertukaran yang lebih mudah, praktis dan lebih aman.
Untuk memenuhi tunttan tersebut, orang menciptakan uang giral atau bank. 
Uang giral adalah tagihan yang ada di bank yang sewaktu-waktu dapat diambil
dengan menggunakan cek atau giro. 
Uang giral dapat berbentuk cek, giro, rekening koran dan kartu kredit. Sekarang
ini penggunaan uang giral semakin pesat karena praktis tinggal transfer lewat
berbagai aplikasi. 

2. Menurut anda , apakah fungsi bank umum di Indonesia?

Menurut fungsinya di Indonesia jenis bank dibagi menjadi 3 yaitu bank umum,
bank sentral, dan terakhir bank perkreditan rakyat (BPR). Meskipun sama-sama
bergerak dalam bidang keuangan namun ketiga jenis bank ini memiliki pengertian
serta fungsi yang berbeda. Bahkan jenis bank yang ada di bawah naungan salah
satunya juga berbeda dari naungan bank yang lain.

Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia (UUD) No 10 Tahun 1998,


pengertian bank adalah suatu badan usaha yang bertugas untuk menghimpun
uang dari seluruh masyarakat dalam bentuk simpanan. Lalu bank yang akan
menyalurkan uang ini ke dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya sehingga taraf
hidup masyarakat bisa lebih meningkat.

Fungsi Bank Umum

Bank umum juga bisa di sebut sebagai bank komersial (commercial bank).
Pengertian dari bank umum sendiri adalah sebuah badan usaha perbankan yang
menjalankan tugasnya secara konvensional serta berdasarkan prisip syariah yang
ada. Dimana kegiatan bank umum adalah penyedia layanan jasa di lalu lintas
pembayaran.
Sekarang ini karena ada banyak sekali bank umum yang mulai bermunculan serta
dilengkapi dengan teknologi canggih. Maka persaingan antar bank cukup ketat
dan jika kalah dalam persaingan ini suatu bank bisa gulung tikar. Sedangkan fungsi
dari bank umum yang ada di Indonesia adalah:

1. Agen pembangunan (agent of development)

Fungsi yang pertama dari bank umum adalah sebagai agen pembangunan
atau agen of development. Dimana bank umum memiliki kewajiban untuk ikut
turut serta dalam pembangunan Negara Indonesia.

Sehingga setiap bank umum yang ada di Indonesia haruslah memiliki visi dan misi
yang jelas dalam pembangunan Indonesia. Selain itu bank umum juga harus di
lengkapi dengan beberapa fasilitas bank guna mendukung pembangunan di
Indonesia melalui seluruh masyarakat Negara Indonesia.

2. Agen ekuitas/pemodalan (agent of equity)

Setiap orang yang ingin membuat sebuah usaha tentunya memerlukan modal
yang tidak sedikit. Begitupun jika Anda ingin mengembangkan usaha yang sudah
Anda miliki sebelumnya maka Anda memerlukan modal yang besar. Biasanya
untuk mendapatkan modal ini Anda pergi kemana?

Kebanyakan orang Indonesia pasti memilih bank untuk meminjam sejumlah uang
guna meningkatkan badan usaha mereka. Disinilah fungsi bank dibutuhkan selaku
agen ekuitas atau agen pemodalan. Sehingga seluruh rakyat Indonesia bisa
meminjam modal di bank dengan bunga peminjaman yang sudah disetujui
sebelumnya.

3. Agen terpercaya (agent of trust)

Bank umum juga berfungsi sebagai sebuah agen terpercaya atau agent of trust.
Agen terpercaya disini adalah bank umum harus menjadi sebuah badan usaha
perbankan yang bisa dipercaya oleh semua rakyat Indonesia. Inilah mengapa
sebuah bank umum harus memiliki tata peraturan yang jelas dan transparan.

Ketika transaksi tersebut akan di lakukan bersama maka nasabah harus tahu apa
saja ketentuan yang dimiliki oleh bank umum yang ia gunakna. Dengan begitu
maka tidak ada nasabah yang merasa di curangi. Begitupun bank umum juga bisa
berperan sebagai agen terpercaya sesuai dengan fungsinya.

Tugas Bank Umum

Untuk jenisnya, bank umum dibagi menjadi dua jenis yaitu bank devisa dan bank
non devisa. Bank yang termasuk jenis bank devisa adalah Bank BNI, Bank BRI,
Bank Bukopin dan masih banyak lagi. Sedangkan bank umum non devisa seperti
Bank BCA Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Dinar Indonesia dan sejenisnya.

Selain ketiga fungsi diatas, bank umum juga memiliki beberapa tugas yang harus
dijalankan.

Adapun tugas dari bank umum yaitu:

1. Menghimpun/mengumpulkan dana dari masyarakat

Tugas utama yang dimiliki oleh bank umum di Indonesia adalah menghimpun atau
mengumpulkan dana dari masyarakat yang ada di seluruh Indonesia. Hasil
pengumpulan uang dari masyarakat ini bisa berupa tabungan. Dimana setiap jenis
bank memiliki beberapa tipe tabungannya sendiri.

Ada banyak sekali cara yang di tawarkan oleh sebuah bank umum untuk
mempermudah setiap masyarakat untuk menyetorkan uangnya ke bank. Mulai
dari penyetoran secara langsung dengan datang ke bank. Atapun penyetoran
secara tidak langsung melalui mesin atm setor tunai di bank bank tertentu.

Tujuan penghimpunan uang masyarakat yang dilakukan oleh bank ini adalah
menjamin keamanan uang tersebut. Dimana jika Anda memilih menyimpan uang
di bank maka uang Anda tidak akan rusak karena dimakan hewan. Ataupun hilang
dicuri seseorang. Sehingga Anda akan lebih nyaman dan tenang ketika
mempercayakan uang Anda di salah satu bank umum yang ada di Indonesia.

2. Penyalur dana ke masyarakat

Selain menjadi penghimpun uang dari seluruh masyarakat, bank umum juga
memiliki tugas untuk menyalurkan dana tersebut ke masyarakat luas. Dimana
untuk proses penyaluran dana ini bisa berupa pengambilan tabungan langsung
oleh nasabah yang memiliki rekening bank di salah satu bank umum Indonesia.

Atau penyaluran dana ke masyarakat ini juga bisa berupa uang pinjaman yang di
butuhkan oleh seseorang. Untuk nilai maksimal ataupun minimal pinjaman
biasanya di sesuaikan dengan kemampuan pembayaran seorang peminjam.
Besaran nilai uang pinjaman juga disesuaikan dengan jaminan yang diberikan
kreditur.

Semakin tinggi nilai jaminan maka akan semakin besar uang pinjaman yang bisa
didapatkan. Tujuan di salurkannya dana ke masyarakat dalam bentuk uang
pinjaman ini agar kehidupan setiap masyarakat di Indonesia bisa lebih baik dari
sebelumnya.

3.Jelaskan teori kuantitas uang menurut Irving Fisher !

TEORI KUANTITAS UANG : IRVING FISHER


Teori permintaan uang yang dikembangkan atas dasar pemikiran aliran klasik atau
lebih dikenal dengan Teori Kuantitas Uang menjelaskan peranan uang terhadap
perekonomian secara umum yang pertama kali dijelaskan oleh Irving Fisher pada
tahun 1911 melalui The Quantity Theory of Money yang termuat dalam bukunya
berjudul The Purchasing Power of Money.
          Teori ini berpandangan bahwa terdapat hubungan langsung antara
pertumbuhan jumlah uang beredar dengan kenaikan harga-harga umum (inflasi)
dan pertumbuhan jumlah uang beredar merupakan penyebab utama inflasi.
Penjelasan ini relevan dengan pandanganmonetarist (Milton Friedman) bahwa
inflasi, dimana dan kapanpun terjadinya, selalu merupakan sebuah fenomena
moneter.
            Teori kuantitas uang menggambarkan kerangka yang jelas mengenai
hubungan langsung yang sistematis antara pertumbuhan jumlah uang beredar
dan inflasi. Analisis Fisher dalam teori ini mengacu pada persamaan pertukaran
(equation of exchange) yang dirumuskan sebagai :
           MV =
PT...............................................................................................................(1.1)
keterangan:
M = jumlah uang beredar
V = perputaran uang dalam satu periode biasanya satu tahun
P = harga barang dan jasa
T = volume transaksi
          Dari persamaan 1.1 dapat dijelaskan bahwa jumlah uang beredar dikalikan
dengan velositas uang akan sama dengan nilai transaksi. Persamaan 1.1 dapat
dikembangkan menjadi teori tentang peranan uang dalam perekonomian dengan
cara melihat perilaku setiap variabel-variabel dalam persamaan berikut:

1. jumlah uang beredar merupakan variabel eksogen yang jumlahnya


ditentukan oleh pemerintah dan bank sentral sebagai otoritas moneter.
2. variabel tingkat harga merupakan variabel residu yang nilainya ditentukan
oleh hasil interaksi ketiga variabel lainnya. Harga diasumsikan fleksibel,
sehingga harga dapat menyesuaikan atau bergerak naik atau turun
3. variabel velositas menunjukkan berapa kali uang berpindah tangan dalam
suatu periode tertentu. Variabel ini tidak tergantung pada jumlah uang
beredar (asumsi klasik). Artinya perubahan dalam jumlah uang beredar
tidak mempengaruhi velositas. jika jumlah uang beredar bergerak
berlawanan dengan variabel velositas maka perubahan jumlah uang
beredar akan dinetralkan oleh perubahan velositas yang tidak akan
berpengaruh terhadap tingkat harga dan volume transaksi
4. variabel transaksi merupakan jumlah keseluruhan transaksi pada suatu
selang waktu tertentu. Perilaku variabel tersebut dapat dijelaskan baik
dalam perilaku jangka pendek maupun jangka panjang.

            Jika kita mengacu pada teori kuantitas uang tersebut, maka penyebab
utama dari satu-satunya yang memungkinkan inflasi muncul adalah terjadinya
kelebihan uang sebagai akibat penambahan jumlah uang beredar di masyrakat.
inflasi hanya semata-mata merupakan gejala moneter. Artinya, perubahan indeks
harga umum hanya diakibatkan oleh perubahan jumlah uang beredar. Jika bank
Sentral ingin mencapai dan memelihara tingkat inflasi yang rendah dan stabil,
maka yang harus dilakukan adalah mengendalikan atau mengontrol jumlah uang
beredar.

Anda mungkin juga menyukai