Anda di halaman 1dari 3

TUTOR : RIEVA LAURENTINA ATOTOY, SE, MM

TEORI PERMINTAAN UANG KLASIK DAN KEYNES


A. TEORI PERMINTAAN UANG KLASIK
Pandangan klasik mengenai faktor yang menentukan permintaan uang dapat dijelaskan
dengan menggunakan teori kuantitas (quantity theory) dan teori sisa tunai (cash-balance
theory).

Ada 2 pendekatan yang dipakai dalam teori permintaan klasik, yaitu :


1. Pendekatan Persamaan Fisher
Secara sederhana Irving Fisher merumuskan teori kuantitas uang sebagai berikut :

MV = PT
Persamaan Fisher tersebut mengindikasikan bahwa jumlah uang dalam peredaran
dikalikan velositas uang akan sama dengan nilai transaksi.
2. Pendekatan Cambridge
Pendekatan Klasik yang kedua adalah cash-balance theory yang dikembangkan oleh A.
Marshall dan A.C Pigou dari Cambridge University, Inggris. Pendekatan ini didasarkan
pada pandangan bahwa fungsi uang yang utama adalah sebagai suatu media pertukaran (a
medium of exchange).
Marshall berpendapat bahwa tujuan memegang uang adalah untuk membiayai transaksi
yang dilakukan. Pigou menambhkan alasan lain dari tujuan masyarakat memegang uang
yaitu untuk berjaga-jaga. Dengan notasi yang sama formulasi Marshall dapat dirumuskan
sebagai berikut :

M = k PT
=kY

B. TEORI PERMINTAAN UANG KEYNES

Perbedaan utama antara pendekatan Keynes dan klasik adalah pada fungsi uang. Keynes
berpendapat bahwa fungsi uang tidak hanya sebagai media pertukaran (a medium of
exchange) tetapi juga sebagai penyimpan nilai ( a store of value ).
Pendekatan Keynes dapat dipandang sebagai perkembangan lebih lanjut dari aspek-aspek
ketidakpastian (uncetainty) dan harapan (expectation) dari pendekatan Cambridge. Teori
permintaan uang Keynes khususnya motif spekulasi dari pemegang uang harus memusatkan
perhatian pada satu variabel penting yaitu suku bunga.
Didalam teorinya Keynes membagi permintaan uang atas tiga motif yaitu :
1. Permintaan uang untuk transaksi
Dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin besar
keinginan memegang uang kas untuk transaksi.
2. Permintaan uang untuk jaga-jaga
Ditentukan oleh tingkat transaksi yang diperkirakan pada masa yang akan datang. Keynes
juga berpendapat bahwa permintaan uang untuk berjaga-jaga tergantung pada pendapatan
berkaitan dengan cadangan untuk sesuatu hal yang tak terduga. Semakin besar
pendapatan seseorang maka semakin besar pula cadangan uang tunai untuk hal-hal yang
tak terduga.
3. Permintaan uang untuk spekulasi
Keynes berpendapat tujuan permintaan uang ini terutama untuk mendapatkan
keuntungan. Permintaan uang untuk spekulasi dipengaruhi oleh tingkat suku bunga.
Semakin tinggi tingkat bunga semakin rendah keinginan masyarakat akan uang kas untuk
spekulasi.
PERKEMBANGAN TEORI PERMINTAAN UANG
A. TEORI PERMINTAAN UANG NEO KLASIK (MILTON FRIEDMAN)
Friedman menyatakan bahwa teori kuantitas adalah teori tentang permintaan uang bukan
teori tentang penentuan produk, pendapatan maupun harga uang merupakan salah satu bentuk
kekayaan yang produktif sehingga dapat dikaitkan sebagai teori tentang modal (capital
theory)
Menurut pandangan Friedman permintaan uang ditentukan oleh faktor-faktor berikut : tingkat
harga, suku bunga obligasi, suku bunga ‘equities’, modal fisik kekayaan (Sukirno, 2000).
Friedman membagi kekayaan dalam lima kategori yaitu uang kas (M), obligasi (B), saham,
kekayaan fisik seperti tanah, mesin, dan keahlian (skill) yang diukur dengan membandingkan
antara kekayaan non human dan human (Nopirin, 2010).
B. PERKEMBANGAN TEORI PERMINTAAN UANG KEYNES
Teori ini memberi alasan-alasan teoritis mengapa permintaan uang untuk tujuan transaksi
juga dipengaruhi oleh suku bunga. Penganut aliran Keynes berpendapat bahwa permintaan
uang untuk tujuan transaksi dapat dinyatakan seperti halnya permintaan persediaan untuk
suatu barang.
C. PERMINTAAN UANG UNTUK SPEKULASI TOBIN
Tobin menunjukkan bagaimana keinginan individu memgang uang yang diturunkan dari
pengaruh resiko terhadap pemegangan obligasi. Dalam kasus ini individu dihadapkan pada
masalah ketidakpastian tentang suku bunga dan nilai obligasi di masa yang akan datang. Bagi
pemilik obligasi jika tingkat bunga turun akan mendapatkan keuntungan, begitu juga
sebaliknya.
D. TEORI PERMINTAAN UANG DALAM EKONOMI ISLAM
Ada dua alasan permintaan uang dalam ekonomi Islam yaitu permintaan uang untuk tujuan
transaksi dan permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga. Permintaan uang untuk tujuan
spekulasi tidak pernah ada dalam ekonomi Islam.
Terkait dengan fungsi liquidity preference yang digambarkan Keynes, dari hasil analisis
statistic terhadap seluruh Negara Islam maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Permintaan uang pada Negara Islam ditentukan oleh pendapatan, dalam hal ini motif
transaksi dan berjaga-jaga mendominasi alasan penduduk muslim.
2. Kekayaan merupakan determinan yang penting dalam permintaan uang pada beberapa
Negara.
3. Permintaan uang dalam arti sempit maupun luas tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga
sehingga implikasinya adalah :
a. Prefernsi umat Islam berbeda dengan model Kenyes, sehingga motif spekulasi tidak
ditemukan di Negara-negara Islam.
b. Penghapusan tingkat bunga secara menyeluruh di Negara-negara Islam tidak akan
menimbulkan masalah yang serius dalam hubungannya dengan efektivitas kebijakan
moneter di Negara-negara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai