Anda di halaman 1dari 4

BAB VII

PRODUK NASIONAL KOTOR (GROSS NATIONAL PRODUCT)

1. Definisi
2. Pendekatan dalam Perhitungan GNP
3. Ukuran Lain untuk Pendapatan Nasional
4. Kelemahan GNP sebagai Ukuran Kesejahteraan

BAB VIII

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL (TEORI KEYNES)

1. Pendahuluan
2. Keseimbangan Pendapatan Nasional
3. Konsumsi dan Penentuan Pendapatan Nasiona l(GNP)
4. Perubahan Pendapatan Nasional
5. Peranan Pemerintah
6. Pasar Uang dan Tingkat Bunga
7. Kebijaksanaan Moneter
8. Permintaan Uang Untuk Transaksi
9. Analisa Kebijaksanaan
10. Keseimbangan dalam Pasar Barang dan Uang
11. Efektivitas Kebijaksanaan Moneter dan Fiskal
12. Perbedaan Pandangan Keynes dengan Klasik Tentang Efek Kebijaksanaan Moneter dan Fiskal

BAB IX

UANG, BANK DAN KEBIJAKSANAAN MONETER

1. Peranan Fungsi Uang


2. Definisi Uang
3. Nilai Dari Uang
4. Klasifikasi Uang
5. Proses Perubahan Jumlah Yang Beredar
Guna mengetahui proses yang sederhana tentang penciptaan kredit maka perlu
dilakukan penyederhanaan keadaan yang nyata terjadi melalui penggunaan beberapa anggapan.
Anggapan-anggapan itu adalah:
 Cadangan minimum 10%.
 Masyarakat tidak akan mengubah jumlah uang kas yang dipegang.
 Semua kelebihan reserves dipinjamkan.
 Hanya ada 1 macam deposito
6. Bank Sentral
a. Fungsi Bank Sentral
Bank sentral pada dasarnya mempunyai tugas untuk memelihara supaya sistem
moneter itu bekerja secara efisien sehingga dapat menjamin tercapainya tingkat
pertumbuhan kredit/uang beredar sesuai dengan yang diperlukan untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi tanpa mengakibatkan inflasi. Yang kedua, mengatur, mengawasi
serta mengendalikan sistem moneter.
Dalam kaitannya dengan tanggung jawab yang kedua ini, bank sentral
mempunyai tugas:
1) Memperlancar lalu-lintas pembayaran sehingga dapat cepat efisien.
2) Sebagai pemegangan kas pemerintah.
3) Mengatur dan mengawasi kegiatan bank-bank umum.

b. Neraca Bank Sentral


Dalam kaitannya dengan perumusan serta pelaksanaan kebijaksanaan moneter perlu
dijelaskan terlebih dahulu bentuk umum dari neraca bank sentral yang merupakan
pencerminan dari kegiatannya. Secara singkat pos-pos/ rekening utama adalah sebagai
berikut:
1) Kekayaan. Pada prinsipnya kekayaan bank sentral dapat diperoleh dengan cara
menciptakan utang terhadap dirinya sendiri. Yang termasuk dalam kekayaan ini ,yaitu :
Cadangan (seperti: Sertifikat Emas Dan Special Drawing Right), Pinjaman yang diberikan
(seperti: Penjualan surat berharga masyarakat yang dimiliki bank umum tersebut
kepada bank sentral Dan Pinjaman langsung dengan Jaminan surat janji membayar oleh
bank umum), Surat berharga (seperti: Pembelian dari bank umum suatu surat berharga
seharga Z Dan Pembelian langsung dari masyarakat), Kekayaan (seperti: Tanah, gedung
dan peralatan-peralatan).
2) Utang. Terdiri dari: Uang kertas bank, deposito, surplus, dan lain-lain yang terdiri dari
pengeluaran yang belum dibayar.
Dari uraian-uraian di atas dapatlah secara ringkas disebutkan beberapa fungsi/tugas
bank sentral:
 Mencetak dan mengedarkan uang kertas.
 Sebagai banknya, pemegang kas dan penasihat keuangan pemerintah.
 Memelihara cadangan bank-bank umum.
 Memelihara cadangan emas dan devisa.
 Sebagai banknya bank umum serta sumber pengaman terakhir.
 Pengawasan serta pengendalian kredit perbankan, supaya tercapai kehidupan
perbankan yang sehat.
c. Alat/instrument Kebijaksanaan Moneter
Kebijaksanaan moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh penguasa moneter untuk
mempengaruhi jumlah uang yang beredar dan kredit yang pada gilirannya akan
mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Tujuan kebijaksanaan moneter, terutama
untuk stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga
serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Pada dasarnya instrumen/alat
kebijaksanaan yang dipakai, yaitu:
1) Politik pasar terbuka
2) Politik diskonto
3) Politik perubahan cadangan minimum
4) Margin requirement
5) Moral suasion
d. Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral
Undang-undang yang mengatur Bank Indonesia adalah UU No. 13 Tahun 1968. Dalam
pasar 7 undang-undang ini disebutkan bahwa tugas pokok bank Indonesia adalah
mambantu pemerintah dalam hal:
1) Mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
2) Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan
kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.
e. Usaha-usaha Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral
Dalam rangka melaksanakan tugas sebagai bank sentral, maka Bank Indonesia (pasal 41
dan 43).
1) Memindahkan uang, dan penarikan atas saldo kredit yang ada pada koresponden
dilakukan secara telegram atau dengan wesel tunjuk.
2) Menerima dan membayarkan kembaliuang dalam rekening koran, menjalankan
perintah untuk pemindahan uang, menerima pembayaran dari tagihan atas kertas
berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga.
3) Membeli dan menjual:
a) Wesel yang di akseptasi oleh suatu bank dengan masa berlaku yang tidak lebih
dari kebiasaan dalam perdagangan.
b) Kertas perbendaharaan atas beban negara.
c) Surat utang negara atau surat utang lainnya yang tercatat pada suatu bursa efek
yang resmi yang bunga dan peelunasannya dijamin oleh negara.
4) Membeli dan menjual cek, surat-surat berharga, kertas dagang lainnya.
5) Memberi jaminan bank dengan tanggungan yang cukup.
6) Menyediakan tempat penyimpanan barang-barang berharga.
f. Susunan Organisasi Bank Indonesia
Dalam rangka mendukung UU No.13 Tahun 1968 tersebut di atas, maka telah disusun
organisasi yang terdiri dari:
1) 8 bidang, 16 urusan/biro yang membawahi 56 bagian.
2) 37 kantor cabang di seluruh wilayah republik Indonesia.
3) 5 kantor perwakilan di luar negeri.
g. Sruktur Serta Kebijaksanaan Moneter di Indonesia

7. Teori Moneter Klasik


1. Pendahuluan
2. Teori Klasik Tentang Tingkat Bunga
3. Teori Kuantitas Uang
8. Inflasi
1. Pengertian Dasar
2. Jenis Inflasi Menurut Sifatnya
3. Jenis Inflasi Menurut Sebabnya
4. Efek Inflasi
5. Cara Mencegah Inflasi
6. Inflasi dan Pengangguran

BAB X

SEKTOR LUAR NEGERI

1. Perdagangan dan Pembayaran Internasional


a. Mengapa Suatu Negara Perlu Berdagang Dengan Negara Lain?
b. Teori Perdagangan Internasional
c. Faktor Proporsi (Hecksher & Ohlin)
2. Neraca Pembayaran Internasional
3. Pasar Valuta Asing
4. Kebijaksanaan Perdagangan Internasional
5. Model Ekonomi Terbuka

Anda mungkin juga menyukai