Membandingkan Teks
Perhatikan ketiga teks berikut!
Teks 1
Teks 2
Teks 3
Setelah membaca ketiga teks tersebut, seharusnya kalian sudah bisa
menentukan jenis dari masing-masing teks. Ketiga teks tersebut sepintas terlihat
mirip. Namun, jika kalian perhatikan lebih seksama, ketiga teks tersebut memiliki
perbedaan yang jelas. Berikut penjelasannya.
Teks ketiga merupakan teks laporan. Mengapa disebut teks laporan? Teks
laporan adalah teks yang berisi penjabaran umum/melaporkan sesuatu berupa hasil
dari pengamatan (observasi). Teks ini juga dapat disebut teks klasifikasi karena
memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Pada
teks ketiga, penulis menyampaikan informasi mengenai sepeda. Hal ini tampak
dari adanya pengklasifikasian dan penggambaran mengenai sepeda.
BAB I
MELAPORKAN HASIL PERCOBAAN
Pernyataan Umum
1. Tujuan
Listrik merupakan energi yang dapat disalurkan melalui benda penghantarnya. Untuk
memahami dan mengetahui bagaimana listrik dapat dihantarkan, maka harus dilakukan
percobaan. Percobaan yang telah dilaksanakan adalah menyalakan lampu dengan
memanfaatkan energi listrik melalui benda penghantar dan benda lain yang tidak dapat
menghantarkannya.
2. Alat dan Bahan
Percobaan dilaksanakan dengan menggunakan bahan-bahan khusus yang telah disiapkan
sebelumnya. Bahan-bahan yang digunakan adalah: baterai, kabel, lampu bohlam, benang,
tali plastik, selotip.
Uraian
1. Langkah-Langkah
Pertama, percobaan dimulai dengan menghubungkan dua kabel pada bohlam. Cara yang
digunakan adalah dengan mengelupas sebagian ujung kabel sehingga bagian logamnya
tampak lalu direkatkan pada bohlam dengan menggunakan selotip.
Selanjutnya kedua sisa ujung kabel yang telah direkatkan ke lampu ditempelkan pada
baterai. Ketika hal tersebut dilakukan lampu menyala. Artinya, kabel dapat menghantarkan
listrik dari baterai ke lampu bohlam.
Kemudian, tahap di atas diulangi lagi, hanya saja kali ini tidak menggunakan kabel.
Percobaan dilaksanakan dengan menggunakan tali plastik. Ternyata dengan menggunakan
tali plastik lampu bohlam tidak menyala.
2. Hasil
Dari percobaan tersebut terlihat bahwa bohlam menyala ketika dihubungkan pada baterai
dengan menggunakan kabel. Namun, bohlam tidak menyala ketika dihubungkan pada
baterai dengan menggunakan tali plastik.
3. Simpulan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kabel dapat mengantarkan arus listrik.
Sementara itu, tali plastik tidak dapat menghantarkan arus listrik.
BAB I
MELAPORKAN HASIL PERCOBAAN
Tujuan Percobaan :
Apa alasan melaksanakan percobaan?
Tujuan percobaan ini adalah untuk …………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
Hipotesis :
Apa yang diharapkan dari percobaan? Apa hasil yang akan didapatkan
menurutmu?
Hipotesis percobaan ini adalah ...........................................................................
…………………………………………………………………………………….....
Prosedur :
Apa yang akan dikerjakan? Urutkan langkah demi langkah secara jelas dalam
panduan percobaan.
Langkah – langkah : ………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………….
Data :
Data apa yang sudah dikumpulkan? Termasuk data tabel, grafik, dan data lain
sebagai pembanding. Catat semua data yang didapat.
…………………………………………………………………………………….....
.............................................................................................................................
Hasil :
Apa yang terjadi? Catat semua hal yang terjadi dan tidak terjadi sesuai harapan.
Jangan hilangkan kesalahan yang terjadi.
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
Simpulan :
Simpulan apa yang didapatkan? Jelaskan apa yang dipelajari, semua
ketidaksesuaian, atau hasil yang tidak diharapkan.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
***
BAB II
MENYAMPAIKAN PIDATO PERSUASIF
Kompetensi Dasar :
3.3 Mengidentifikasi gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam pidato persuasif
tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca
4.3 Menyimpulkan gagasan, pandangan, arahan, atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup,
kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan/atau dibaca
3.4 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang
didengar dan dibaca
4.4 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi
sosial, dan/atau keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan
struktur dan kebahasaan.
Pertemuan Ke-5
Mengidentifikasi Informasi tentang Pidato Persuasif
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian teks pidato
2. Menganalisis gagasan, pandangan, arahan, atau pesan dalam pidato
Pidato persuasif merupakan bagian dari eksposisi. Seperti telah dipelajari sebelumnya,
bahwa eksposisi digunakan untuk meyakinkan pembaca atau pendengar dengan menyajikan
argumen dari satu sudut pandang. Dengan mengambil satu sudut pandang dan membuktikan
kebenarannya, kita bertujuan meyakinkan orang lain untuk melihat suatu persoalan hanya dari
satu sisi itu.
Umumnya, teks pidato disampaikan kepada khalayak dalam acara, peristiwa, atau
kegiatan tertentu. Isi pidato beragam, dapat berupa gagasan, pandangan, arahan, atau pesan -
pesan kepada khalayak, para peserta, atau pendengar. Umumnya, pidato disajikan di awal acara
atau di akhir acara. Pidato yang dilakukan di awal acara disebut pidato pembukaan, sedangkan
pidato yang dilakukan di akhir acara disebut pidato penutupan.
Fokus isi pidato bergantung pada konteks, yaitu siapa yang berbicara, siapa audiens-nya
(yang mendengarkan), acara, dan apa tujuannya. Ada pidato yang fokus perhatiannya pada
pesan-pesan, pidato pelepasan siswa kelas IX, arahan atau trik dan tips melakukan sesuatu,
seperti pidato yang disampaikan pada saat kalian akan menghadapi ujian nasional.
Perhatikan teks berikut!
Menjaga kelestarian hutan ternyata sangat penting. Kita sebagai warga Desa Sukamaju
telah merasakan manfaatnya. Kita tidak hanya menjadi desa terasri dan tersubur sekabupaten.
Desa kita pun bebas dari banjir dan berbagai penyakit menular. Padahal, kita dengar daerah
tetangga kita berkali - kali terserang banjir. Wabah penyakit demam berdarah, diare, dan
sejenisnya juga menyerang daerah itu. Namun, syukurlah daerah kita tidak mengalaminya. Itu
semua karena kita mau menjaga kelestarian hutan dan lingkungan.
Bersamaan dengan peringatan HUT RI yang ke-75, sudah sepantasnya saya sebagai
kepala desa untuk menyampaikan penghargaan kepada pihak – pihak yang telah berjasa. Tentu
saja yang pertama dan yang utama adalah kepada seluruh warga Desa Sukamaju. Tanpa peran
serta semuanya, mustahil desa ini menjadi bersih dan menjadi juara.
Daun – daun pohon yang hijau membantu menyegarkan atsmosfer. Ketika daun
mengolah makanan, mereka melepaskan oksigen ke udara. Daun – daun itu juga menghisap gas
asam arang (CO²) dari udara. Penduduk yang tinggal di daerah yang banyak pohonnya, paru –
parunya bisa lebih sehat.
Hutan juga menyediakan berbagai tanaman yang bisa ditanam di rumah, seperti cemara,
anggrek, sayur mayur, dan tanaman obat. Ribuan jenis hewan menjadikan hutan sebagai rumah
yang nyaman dan sejahtera.
Tuhan telah menciptakan alam yang indah. Hutan menyajikan ketentraman dan
kedamaian serta merupakan sumber kenikmatan hidup manusia. Oleh karena itu, dengan adanya
peringatan Hari Kemerdekaan ini, selayaknya kita meningkatkan kepedulian kita terhadap hutan
agar lingkungan indah, subur, dan negeri kita tetap jaya. Mari kita pelihara dan kita
melestarikannya.
Pembahasan teks:
Teks tersebut dinamakan dengan teks pidato persuasif, yaitu teks yang disampaikan
kepada khalayak, isinya berupa pesan, arahan, atau bujukan. Pernyataan – pernyataan di dalam
teks tersebut mendorong seseorang untuk mengikuti harapan atau keinginan-keinginan
pembicaranya. Di samping itu, di dalam sebuah teks pidato persuasif dijumpai gagasan, pikiran,
atau pandangan.
Di dalam teks tersebut, Kepala Desa Sukamaju menyampaikan pesannya bahwa kita
harus dapat meningkatkan kepedulian kita terhadap hutan agar lingkungan menjadi indah, subur,
dan negeri kita tetap jaya. Kemudian, agar kita dapat memelihara dan melestarikannya
lingkungan.
Untuk lebih jelasnya, kalian bisa membaca buku paket Bahasa Indonesia kelas IX kalian
di halaman 34 – 38.
***
BAB II
MENYAMPAIKAN PIDATO PERSUASIF
Kompetensi Dasar :
3.1 Mengidentifikasi gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam pidato persuasif
tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca
4.1 Menyimpulkan gagasan, pandangan, arahan, atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup,
kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan/atau dibaca
3.1 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang
didengar dan dibaca
4.1 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi
sosial, dan/atau keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan
struktur dan kebahasaan.
Pertemuan Ke-6
Menyimpulkan Hasil Identifikasi Teks Pidato Persuasif
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat :
1. Memahami cara menyimpulkan hasil identifikasi pidato persuasif
2. Memahami unsur simpulan pidato persuasif
Menyimpulkan adalah suatu kegiatan penting yang sering kalian lakukan dalam
kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, tiba-tiba sekujur badan kalian gatal. Nah, kalian akan
menelusuri penyebabnya. Misalnya, kalian tadi pergi ke kebun dan memetik mangga. Di pohon
mangga itu, banyak semutnya. Kemudian kalian melakukan analisis, kalau digigit semut tidak
mungkin gatal sekujur tubuh dan bentuknya bentol-bentol.
Setelah itu, kalian cari data yang lain karena kalian mencurigai penyebab gatal bukan
karena gigitan serangga, tetapi lebih kepada alergi makanan. Kemudian kalian mengingat-ingat
lagi, kalian tadi makan apa saja dan makanan mana yang menjadi penyebab sekujur badan kalian
gatal-gatal dan bentol-bentol. Nah, inilah proses menyimpulkan yang diawali dengan mencermati
dan menganalisis data. Setelah itu, barulah kalian membuat simpulan berdasarkan informasi
yang paling akurat.
Penyimpulan pada teks pidato berarti memaknai kembali suatu isi pidato. Dengan
demikian, kita perlu memahami hubungan antarpernyataan penting yang ada di dalam pidato
tersebut. Misalnya, dari cuplikan pidato pada pertemuan ke-5 lalu, kita mencatat bagian – bagian
pentingnya saja. Hal penting itu meliputi, siapa yang menyampaikan pidato, pokok – pokok
pidato yang disampaikan, dan bagaimana pidato tersebut disampaikan kepada khalayak. Kita
dapat pula memberikan komentar dari cara penyampaian pidato tersebut.
Untuk lebih jelasnya, kalian bisa membaca buku paket Bahasa Indonesia kelas IX kalian
di halaman 38 sampai 39.
***
BAB II
MENYAMPAIKAN PIDATO PERSUASIF
Kompetensi Dasar :
3.2 Mengidentifikasi gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam pidato persuasif
tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca
4.2 Menyimpulkan gagasan, pandangan, arahan, atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup,
kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan/atau dibaca
3.2 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang
didengar dan dibaca
4.2 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi
sosial, dan/atau keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan
struktur dan kebahasaan.
Pertemuan Ke-7
Menelaah Pidato Persuasif
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat :
1. Menyimpulkan struktur teks pidato persuasif
2. Menyimpulkan ciri kebahasaan teks pidato persuasif
Teks pidato persuasif dibentuk oleh beberapa bagian, yang antarbagiannya itu disusun
secara sistematis dan saling berhubungan. Umumnya, struktur teks pidato persuasif, yaitu :
1. salam pembuka;
2. sapaan;
3. pembuka pidato;
4. isi pidato;
5. penutup pidato;
6. salam penutup.
1. Pernyataan posisi, yaitu pendapat atau pendirian yang diambil penulis terhadap suatu
persoalan. Bisa juga berarti pengantar atau penyampaian tentang masalah yang menjadi
dasar tulisan pembicaranya itu. Misalnya masalah tentang perlunya melestarikan hutan
dan menjaga lingkungan.
2. Tahap argumen, yaitu berupa sejumlah pendapat penulis/pembicara terkait dengan
masalah yang dikemukakan pada bagian sebelumnya. Pada bagian ini dikemukakan pula
sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen itu. Argumen itu dibuktikan dengan
alasan, contoh – contoh, bukti dari pakar, dan informasi statistik. Agar argumen
meyakinkan penulis/pembicara harus menyertakan fakta pendukung, contohnya bisa
berupa tabel, gambar, atau kutipan. Penggunaan istilah yang kurang jelas sebaiknya
dihindari. Contoh argumennya yaitu, misalnya, fakta bahwa hutan dapat menyuburkan,
menyejukkan, dan memperkaya keindahan lingkungan.
3. Penguatan pernyataan posisi, yaitu inti dari teks persuasif yang didalamnya dinyatakan
dorongan kepada pembaca/pendengarnya untuk melakukan sesuatu. Pernyataan itu
mungkin disampaikan secara tersurat maupun tersirat. Ajakan itu, misalnya, untuk
meningkatkan kepedualian kita terhadap hutan agar lingkungan indah dan subur.
Disiplin
Pembukaan
Selamat siang, salam sejahtera dan semoga kita semua tetap dilindungi di masa yang sulit ini.
Hadirin sekalian, pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan sebuah pesan singkat untuk
membawa potensi diri kita semua ke tahap yang lebih baik.
Isi
Pernyataan posisi
Apa suatu hal yang dapat benar-benar mengeluarkan potensi kita itu? Hal tersebut bukan lain
adalah disiplin. Ya, disiplin dalam arti sederhananya. yakni mampu menjaga konsistensi dan
konsekuen terhadap kewajiban apa yang hendak dan sedang kita lakukan. Kita sebagai civitas
sekolah sudah sepatutnya menanamkan disiplin diri yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari
termasuk kegiatan pembelajaran.
Tahap Argumen
Tanpa disiplin, seseorang yang pintar dan luar biasa cerdas pun tidak akan mampu mengeluarkan
potensi dirinya. Ia tidak dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri,
apalagi untuk orang lain. Mengapa? Karena proses kreatif itu membutuhkan disiplin yang tinggi.
Jika seseorang tidak secara disiplin mengerjakan pekerjaannya, pekerjaan itu tidak akan pernah
selesai.
Kurangnya disiplin diri juga akan menghambat suatu pekerjaan menjadi lebih lambat. Artinya,
pekerjaan tak kunjung selesai karena tidak adanya konsistensi pengerjaan yang akan segera
membuatnya selesai. Di era revolusi industri 4.0 yang serba cepat ini, kurangnya disiplin
mengancam seseorang untuk tidak dapat bertahan melawan arus lalu lintas pekerjaan yang begitu
cepat ini.
Disiplin juga merupakan fondasi utama kompetensi seseorang. Mengapa? Karena disiplin adalah
satu di antara bagian dari soft skill yang merupakan penentu sukses atau tidaknya seseorang di
dalam kehidupan. Menurut Dr. Syahrial Mukhtar, Vice President Stakeholder Relation PT.
Pertamina, soft skill adalah kunci keberhasilan dalam dunia kerja.
Dengan demikian, melatih disiplin diri merupakan aspek penting yang tidak boleh terlewatkan
bagi kita semua. Disiplin adalah kunci sukses kehidupan kita dalam segi atau dimensi apa pun,
tanpa terkecuali. Memang menjaga kedisiplinan itu bukan hal yang mudah dan bisa menjadi
berat. Namun, Mario Teguh, motivator Indonesia, pernah berkata bahwa penderitaan karena
disiplin lebih baik daripada penderitaan karena penyesalan.
Penutup
Demikian pesan yang ingin saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga kita semua dapat
terus menjaga dan berlatih secara berkelanjutan agar dapat menjadi individu yang disiplin.
Terima kasih atas perhatiannya.
Teks pidato persuasif ditandai dengan kata – kata harus, hendaknya, sebaiknya,
usahakanlah, jangan, hindarilah, dan sejenisnya. Selain itu, teks pidato sering ditandai dengan
menggunakan kata penting, harus, sepantasnya, dan kata kerja imperatif jadikanlah. Kata – kata
sejenis juga sering pula kita temukan, seperti jangan, sebaiknya, hendaknya, dan waspadalah.
Kaidah – kaidah kebahasaan lainnya yang menandai teks persuasif adalah sebagai
berikut.
1. Menggunakan pernyataan langsung atau kata sapaan orang kedua, seperti hadirin,
Bapak/Ibu, saudara – saudara.
2. Menggunakan kata – kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang
dibahas.
3. Menggunakan kata – kata penghubung yang argumentatif. Misalnya, jika… maka, sebab,
karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu…
4. Menggunakan kata – kata kerja mental, seperti diharapkan, memperihatinkan,
memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan.
5. Menggunakan kata – kata perujukan, seperti berdasarkan data…, merujuk pada
pendapat….
Untuk lebih jelasnya, kalian bisa membaca buku paket Bahasa Indonesia kelas IX kalian
di halaman 39 sampai 48.
***
BAB II
MENYAMPAIKAN PIDATO PERSUASIF
Kompetensi Dasar :
3.3 Mengidentifikasi gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dalam pidato persuasif
tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca
4.3 Menyimpulkan gagasan, pandangan, arahan, atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup,
kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan/atau dibaca
3.3 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang
didengar dan dibaca
4.3 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi
sosial, dan/atau keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan
struktur dan kebahasaan.
Pertemuan Ke-8
Menuangkan Gagasan, Pikiran, Arahan atau Pesan dalam Pidato Persuasif
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat :
1. Menyusun teks pidato persuasif
2. Menyajikan teks pidato persuasif
Teks pidato persuasif merupakan teks yang dikembangkan berdasarkan suatu isu. Oleh
karena itu, untuk mengembangkannya, terlebih dahulu kita harus menentukan isu yang dianggap
penting dan menarik untuk khalayak. Tentukan pula tujuan penyampaian isu itu, misalnya, untuk
memberikan kejelasan informasi atau penyampaian ajakan. Pahami juga audiens yang menjadi
sasaran pidato kita. Hal ini karena karakteristik audiens sangat berpengaruh pada isi pidato,
struktur penyajian, maupun bahasanya.
1. Audiens remaja memerlukan isu – isu yang sesuai dengan kehidupan mereka, seperti
tentang pergaulan, prestasi belajar, macam – macam permainan. Struktur teksnya
harus lebih sederhana dan bahasanya yang lebih populer (gaul).
2. Audiens dewasa memerlukan isu – isu yang sesuai dengan kehidupan mereka, seperti
tentang masalah keluarga, cara merawat anak, dan karier.
Untuk mengembangkan gagasan ataupun ajakan ke dalam teks pidato, kita pun
memerlukan sejumlah bahan ataupun sumber referensi sehingga hasilnya sudah jelas. Untuk itu,
kita perlu mengumpulkan berbagai sumber yang sesuai dengan isu yang telah kita tentukan;
kemudian, kita menyusun kerangkanya untuk dikembangkan menjadi sebuah teks pidato yang
lengkap. Apabila teks pidato disampaikan secara tulis, harus diperhatikan penulisan ejaan dan
tanda bacanya. Apabila disampaikan secara lisan harus diperhatikan intonasi, lafal, serta
ekspresinya.
Cara merancang pembukaan, isi dan penutup pidato, yaitu kalian harus menulis
pembukaan pidatonya, menyusun isi pidato, dan menuliskan penutup pidato. Untuk lebih
jelasnya, baca buku paket Bahasa Indonesia Kelas IX mulai halaman 48 sampai 50.
***