BANK SENTRAL
DALAM
PEREKONOMIAN.
SLIDESMANIA.CO
SLIDESMANIA.CO
K.B 3.1
Bank Sentral Dalam Perekonomian
SLIDESMANIA.CO
A. Uang dalam perekonomian
Uang adalah segala sesuatu yang berfungsi sebagai alat tukar yang diterima umum. Uang merupakan peranan
vital dan bahkan ada beberapa pandangan bahwa uang dianggap sebagai darahnya perekonomian. Jika tidak
ada uang maka sistem pertukaran dalam perekonomian dilakukan dengan barter. Dalam sistem barter,
meskipun antar individu bisa saling bertukar, namun ada beberapa kendala yang cukup signifikan. Dari sulitnya
barter tersebut maka dibutuhkan suatu media yang disepakati sebagai media tukar yaitu uang.
1. Evolusi dan perkembangan uang
Pada awalnya suatu komoditas tertentu disepakati sebagai uang. Uang komoditas tersebut nilainya sesuai
dengan nilai intrinsiknya, misalnya uang logam. Selanjutnya karena ketidakpraktisan uang logam, uang
berkembang menjadi uang kertas karena dinilai cukup praktis, mudah dibawa dan disimpan. Nilai uang kertas
inu tidak lagi berdasarkan nilai intrinksinya, melainkan berdasarkan jaminan hukum. Karena perkembangan
sistem transaksi, munculnya uang bank yang sebetulnya uang tapi tidak dicetak dalam bentuk uang.
SLIDESMANIA.CO
2. Fungsi uang
a. Uang sebagai media transaksi
b. Uang sebagai penyimpanan nilai
c. Uang sebagai satuan hitung
d. Uang sebagai alat pembayaran
e. Uang sebagai instrumen untuk spekulasi
Meskipun secara yuridis bank Indonesia baru lahir tanggal 1 juli 1953, namun peran bank sentral
sudah ada sejak zaman raja-raja Nusantara. Pada waktu itu, peran bank sentral belum begitu
kompleks, namun paling tidak ada pihak yang mengatur sirkulasi uang. Pada masa penjajahan
Belanda, tepatnya tanggal 24 januari 1828 pemerintah Belanda mendirikan De Javasche Bank
(DJB) yang difungsikan sebagai bank sirkulasi. Lahirnya Bank Indonesia bermula pada 19 Juni
1951, dimana pemerintah membentuk panitia Nasionalisasi DJB. Panitia inilah yang akan mengkaji
usulan langkah Nasionalisasi dan akhirnya proses Nasionalisasi selesai pada tanggal 1 Juli 1953.
Sejak saat itu bangsa Indonesia telah memiliki sebuah lembaga bank sentral dengan nama bank
Indonesia.
Dalam undang-undang No.11 tahun 1953 tugas bank Indonesia, antara lain menjaga stabilitas
rupiah, menyelenggarakan peredaran uang di Indonesia,memajukan perkembangan urusan kredit,
dan melakukan pengawasan pada urusan kredit tersebut. Dalam perkembangannya, tahun 1959
muncul gagasan untuk membentuk Bank Tunggal. Bank Tunggal itu sendiri baru terbentuk tahun
SLIDESMANIA.CO
a. Transmisi kebijakan moneter tidak berfungsi secara normal sehingga kebijakan moneter menjadi
tidak efektif.
b. Fungsi intermediasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya akibat alokasi dana yang tidak
tepat sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi.
c. Ketidakpercayaan publik terhadap sistem keuangan yang umumnya akan diikuti dengan perilaku
panik para investor untuk menarik dananya sehingga mendorong terjadinya kesulitan likuiditas.
d. Sangat tingginya biaya penyelamatan terhadap sistem keuangan apabila terjadi krisis yang bersifat
sistemik.
SLIDESMANIA.CO
7. Struktur Organisasi Bank Indonesia
Undang-undang No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang telah
diamandemen dengan Undang-undang No.3 Tahun 2004, dan Undang-undang No.6
Tahun 2009, Dewan Gubernur terdiri dari seorang Gubernur, seorang Deputi Gubernur
Senior, minimal 4 dan maksimal 7 Deputi Gubernur.
Bank Indonesia menjalin hubungan kerja sama dengan lembaga internasional dalam rangka
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Bank Indonesia maupun Pemerintah yang
berhubungan dengan ekonomi, moneter, maupun perbankan. BI menjalin kerja sama
Internasional meliputi bidang-bidang :
a. Intervensi bersama untuk Kestabilan pasar valuta asing
b. Penyelesain transaksi lintar Negara
c. Hubungan koresponden
d. Tukar-menukar informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan tugas-tugas selaku bank
sentral
e. Pelatihan penelitian di bidang moneter dan sistem pembayaran.
SLIDESMANIA.CO
Keanggotaan Bank Indobesia di beberapa lembaga dan forum internasional atas nama Bank Indonesia sendiri
antara lain :
a. The South East Asian Central Banks Research and Training Centre (SEACEN Centre)
b. The South East Asian, New Zealand and Australia Forum Of Banking Supervision (ZEANZA)
c. He Executive’ Meeting Of East Asian and Pasific Central Banks (EMEAP)
d. ASEAN Central Bank Forum (ACBF)
e. Bank for Internasional Settlement (BIS)
jasa keuangan
Berdasarkan wewenang tersebut, selanjutnya OJK melakukan pelayanan pengaduan konsumen, meliputi:
a. menyiapkan peralatan yang memadai untuk pelayanan pengaduan konsumen
b. Membuat mekanisme pengaduan konsumen yang dirugikan
c. Memfasilitasi penyelesaian pengaduan konsumen yang dirugikan
Adapun sector jasa keuangan yang menjadi kewenangan peraturan OJK, meliputi:
f. Jasa keuangan di sector perbankan
g. Jasa keuangan di sector pasar modal
h. Jasa keuangan di sector perasuransian, dana pension, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa
keuangan lainnya.
SLIDESMANIA.CO
B. Kelembagaan OJK
Kusbianto (2013) menyatakan bahwa untuk menjamin kinerja yang optimal, independensi OJK harus terkait
dengan banyaknya domensi, antara lain :
adapun peraturan pengawasan bidang perbankan yang harus berkoordinasi dengan Bank Indonesia,
antara lain :
Untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, dibentuk forum koordinasi stabilitas sistem keuangan
dengan anggota terdiri atas :
e. Ikut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya.
B. Kelembagaan Dan Operasional Lembaga Penjamin Simpanan.
1. Struktur Kelembagaan LPS
Sesuai undang-undang No. 24 tahun 2004 tentang LPS, secara kelembagaan LPS merupakan
lembaga independen yang bertanggung jawab kepada Presiden. Dalam pasal 62, disebutkan bahwa
Organ LPS terdiri atas Dewan Komisioner dan Kepala Eksekutif.
2. Operasional LPS
Untuk melakukan operasional, LPS diberikan modal awal oleh pemerintah melalui APBN.
Sesuai pasal 81 UU No 24 Tahun 2004, ditetapkan bahwa modal awal LDR sekurang-kurangnya
Rp4. 000.000.000.000,00 dan sebesar-besarnya Rp8.000.000.000.000,00. Dalam menjalankan
tugasnya, LPS dapat bekerja sama dengan organisasi atau lembaga dalam negeri. Selain itu, LPS
dapat bertindak sebagai anggota dari organisasi atau lembaga internasional.
SLIDESMANIA.CO
C. Simpanan Bank Gagal Oleh Lembaga Penjamin Simpanan
Jika bank gagal tersebut harus dilikuidasi makan bank gagal harus mencabut izin usahanya, LPS
melakukan tindakan sebagai berikut.
1. Melakukan kewenangan;
a. Mengambil alih dan menjalankan segala hal dan wewenang pemegang saham
b. Menguasai dan mengelola aset dan kewajiban;
c. Meninjau ulang, membatalkan, mengakhiri, dan mengubah setiap kontrak
d. Menjual dan mengalihkan aset bank tanpa persetujuan kreditur dan kewajiban bank tanpa
persetujuan kreditur.