Anda di halaman 1dari 78

MAKALAH PEREKONOMIAN

INDONESIA Dosen pengampu: Ade

Fauji, SE,MM

Oeh;

N ama : Abdul Ajid

Nim : 11140963

JURUSAN MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BINA BANGSA

SERANG BANTEN

2016
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadr tuhan yangrn rraha esa, atas segaa limpahan rahmat
dan karunianya kepada tim penuls sehingga dapat rrenyeesaikan makalah ini dengan baik .

Pemlis rrenyadari bahwa di dalampernbuatan makaah ini berkat dan tuntutan tuhan yang maha
esa dan tdak lepas dari bantuan berbagai phak untuk iu dalam kesernpatan ini penulis
rrenghaturkan rasa honnat dan terirra kasih yang sebesar-besarnya pada semua pihak yang
rrernbantu daam pennuatan makalah ini.

Pemlis menyadari bahwa dalam proses penulsan ini masih dari jauh dari kesernpmnaan baik
rrateri ataupun car-a penulisanya. Naman dernikan penuls telah berupaya dengan segaa
kemampuan dengan pengetahian yang di miliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oeh

karenanya saran dan usuk guna penyerrpm11aan makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pernbaca.

Serang
DAFTAR ISi

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISi .II

BAB 1
GAMBAR UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 1
A. Latar belakang 1
B. Rumusan rnasalah 2
C. Tujuan penulisan 2
Masa orde larra
2 masa orde baru
3 triologi perrnangunan .
4 program-program yang di laksanakan,
5
Keberhasian pelita lmenimbulkan darrpak terhadap kesenjangan 6
ekonomi dan domirasi modal asing 7
BAB2
SFJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA 11
Masa sebelum kemerdekaan 12
Masa penjajahan portugis 13

Masa penjajahaan belanda 14


Maasa penjajahaan inggris 15
Masa peniajahan jepang 16
Masa orde larra 17
Masa orde baru 18
Masa orde refonnas 19
Masa kepemitnpinan megawati soekarno putrid 20
Masa kepernimpinan susib bambang yudhoyom 21
System perekonomian saat ini 22
BAB3
SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA 31

2
Pendahuluan .3 2

3
Perekonoman terencana .33

System ekonorni tradisional .34


Perekonoman saat ini 35

Perkembangan system ekonomi sebelum orde baru 36


Pelaku ekonomi utama dalam perekonoman Indonesia 37
Masyarakat luar negri. .38
BAB4
PERTIJMBUHAN EKONOMI INDONESIA .41
Definisi pertumbuban ekonorni .42
Teori perturrbuhan ekonomi memrut pat-a ahli .43

Teori perturrbuhan ekonomi .44

Teori perturrbuhan ekonomi klasik dan neoklasik .45


Ukuran pertumbuban ekonomi .46

Teori dan model perturrnuhan ekonorni .47


Negara berkembang dan factor pertumbuban 48

Faktor penggerak perturnbuhan ekonomi .49

Peranaan peningnya pernerintah dalam perturnbuhan ekonorni 50


Aspek hubungan ekonomi internasional dalam pertumbuhan ekonomi 51

BABS
PERUBAHAN SlRUKTUR EKONOMI 60
Struktur perekonoman Indoresa 61

Struktur ekonomi dari tinjauan makro sektorl. 62


Sttuktur ekonomi dari tinjauan kemangan 63

Struktur ekonorni dari tinjauan penyelenggara keregaraan 64


Sttuktur ekonomi dari tinjauan birokrasi dari pengembalian keputusan 65

BAB6
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN 71
Konsep pengertian kemiskinan 72

Konsep kemiskinan 73
Garr; kemiskinan 74

Factor-faktor penyebab kemiskinan 75


Kebijakan anti kemiskinan 76
BAB7
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH 80
Pendahiluan 81
Dstribusi PDB nasional rrenurut provinsi 82

PDRB rata-rata perkapita antar provinsi 83


Konsumsi nmah tangga perkapi:a antar provinsi 84
Indeks permanguran manusia 85
Tingkat kemiskinan 86
BABS
PERAANAAN SEKTOR PERTANIAN 90
Pentingnya pertanian 91
Pertanian dan perkembangan 92
Pertanian teknologi 93
Pentingnya pertanian di Indonesia 94
Mengeksploitasi petani 95
Konstrbusi ekonomi 96
BAB9
INDUSTALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRl. 100
Pendahiluan IO I
Sejarah sector industry di Indonesia I 02
Konsep dan tujuaan industral sasi 103
Perkembangan sector industi manufactur nasional I 04
Pennasalahan dalam industry rranufactur I 05
Keemahan-kelernahan strnctural. 106

Keemahan-kelernahan organisasi 107


Strategi substitusi irrpor. I 08
Strategi promosi ekspor I 09
BAB 10
UKM (USAHA KECIL MENENGAH) 111

Pengertan usaha kecil rnenengah 112


Crri-ciri usala kecil 113

Criteria usaha kecil memrut undang-undang no. 9 tahun 1995 114


Pengembangan sector UKM 115
Klasifikasi UKM 116
Urdang-undang dan peraturan tentang UKM 117

Kirerja UKM di Indonesia I 18


Ukm di Indonesia dapat bertaban di masa krsis I 19
Pennasalahan yang di hadapi UKM 120
BAB 11
PROSPEK UKM DALAM PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRl. 131
Pernbahasan 13 2
Dalam perdagangan bebas 133
Dalam hal ekspor. 13 4
Sifat alami dari keberadaan UKM 13 5
Kemarnpuan UKM 13 6
BAB 12
NERACA PEMBAYARAN 140
Pendahiluan 141
Komponen neraca pembayaran 142
Pos-pos didebi: dan dikredit daam neraca pernbayaran 143

Definisi dan supus neraca pernbayaran 144


BAB 13
MODAL ASING LUAR NEGRI 151
Pendahiluan 152
Peranaan penanaman modal asing bagi Negara yang sedang berkernbang 153
Kerd ala penanaman modal asing di Indonesia 154
Menanam modal asing di era otonomi daerah 15 5
Penyelesaikan sengketa penananmn 156
Manfaat dan dampak negative penanaman modal asing di era globalisasi 157

5 5
BAB 1
GAMBAR UMUM PEREKONOMAN INDONESIA

A. Latar belakang
Perekonomian Indonesia pada saat ini dihadapkan dengan sistem perdagangan
bebas, Padahal Irdoresa belum siap menghadapi perdagangan bebas, sebab nilai•
nilai dasar seperti kejuiuran, disiplin, visioner, kerjasama, tanggung jawab, peduli clan
adil, belum menjadi andasan para peaku industri atau ekororn, Jadi rakyat, para
peaku industri dan ekonomi di Indonesia tidak siap untuk rrenerima
perdagangan
bebas.
Berdasarkan data memuut Perode 2009 bahwa di Irdoresa hanya terdapat
7% generasi nuda yang memiliki mertal menjadi pengusaha. Selebihnya lebh suka
menjadi budak, hal ini disebabkan kurikulum pendidikan yang teah rrenjiwai
masyarakat sejak duduk di bangku sekolah sampai kuliah. Pada akhirnya pengenalan
dunia usaha clan kebijakan dari iklim usaha tidak tertanam sejak dini.
Pemerirrah hanya ma!TJ)U menggerakkan roda ekonomi sekitar 15o/o saja,
selebhnya para pengusaha hitam peaku economc animal yang rrenguasai
perirdustrian clan ekonomi negeri ini. Esrafet kewirausahaan tidak ada, maka
perdagangan bebas akan dengan cepat menaklukan Indoresa di bawah penjajahan
Cina rantinya, sebagaimana VOC pada dahilu kala mengembara ke negeri untuk
berdagang berubah menjadi penjajah.

B. Rumusan Masalah

Berikut Identifikasi Masalah mengenai "perekonomian indonesia", yaitu sebagai berikut:


1. Menganalisis Garnbar umum perekonomian Indonesia
2. Menganalisis Sejarah perekonornan Irdoresa
3. Manganalisis System perekonoman Indonesia
4. Mengiderrifikasi Pertumbugan ekommi Indonesia
5. Mengiderrifikasi Perubahan sttuktur ekonomi
6. Mengiderrifikasi Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
7. Menganalisis Pembangunan ekonomi daerah
8. Menganalisis Peranaan sector pertanian
9. Menganalisis Industralisasi dan perkembangan sector industri
10. Menganalisis UKM (usaha kecil rnerengah)
11. Mengiderrifikasi Prospek ukm dalam perkembangan sector industry
12. Mengiderrifikasi Neraca pembayaran
13. Menanafisis Modal asing luar negri

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin kami capai dari penulisan karya ruls ini adalah:
I. Penjelasan mengenai Gambar umum perekonomian Irdonesa
2. Bagaimana Sejarah perekoromian Indonesia
3. Mengetahii Apa saja System perekonomian Indonesia
4. Mengenal Pettumbugan ekonomi Indonesia
5. Mengetahui Perubahan struktur ekonomi
6. Mengetahii Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
7. Mengenal Permangunan ekonomi daerah
8. Bagairrana Peranaan sector pertanian
9. Mengetahii Industralisasi dan perkembangan sector industry
I 0. Penjelasan UKM (usaha kecil merengah)
11. Penjelasan Prospek ukm daam perkermangan sector industry
12 Mengetahii Neraca pembayaran
13. Mengenal Modal asing uar negri

2
1. MASA ORDE LAMA

Perekonomian Irdoresa kurang rremuaskan. Hal ini disebabkan antara lain


- Sering terjadi pergantian Kabinet
- Keadaan Poliik & Keamanan yang tidak stabil
- Kebijakan ekonomi yang sering berubah-ubah,

Beberapa masalah ekororni yang terjadi pada masa Orde Lama, antara ain;
1. Terjadi Nasionalisasi Perusahaan- Perusahaan Asing ( 1951-1958)

2. Adanya kebijakan "Anti Modal Asing ", akibatnya


- Indonesia kekurangan modal
- Hilangnya pangsa Pasar di Luar Negeri
- Tekanan pada NPI (Neraca Perrbayaran Interraso
nal)

2. MASA ORDE BARU

Pada masa Orde Barn, pembangunan ekonomi di dasarkan pada kebijakan


berdasarkan konsep "TRILOGl PEMBANGUNAN ", yang mengandung 3 (
tiga ) unsur pokok, yang mencerminkan 3 ( tiga ) segi permasaahan dalam
pembangunan sebagai suatu proses kegatan secara terns menerns.
a. Pemerataan : adaah suatu perrnagian hasil produksi kepada masyarakat
yang lebh merata, sehingga dirasakan keadiannya,
b. Pertumbuhan Ekonorni : Memmjukkan usaha kearah peningkatan produksi
secara keseluuhan dimasyarakat, Hasil produksi yang rrerupakan
produksi nasional rrerrbawa pendapatan bagi masyarakat
melaui berjalamya mekanisrne pasar.
c. Stabilitas N asioral : Merupakan syarat pokok bagi upaya perrnangunan
yang berkesinambungan
untuk rrencapai ke 2 sasaran di atas, yakni, kehidupan masyarakat dan
negara yang stabil

3. TRil.DGI PEMBANGUNAN

yang menempatkan perrerataan sebagai "prioritas", mendapat banyak


harmatan,
terutarra mash
kabumya tolok ukur atau indikator penentuan alokasinya, sehingga

hasilnyap un suka
diukur atau
bahkan rrudah meny1mpang. Oleh karera itu " pemeratan hanya dapat
dicapai melalui "

Deapan jalur pemerataan ", yaitu ;


a. Pemerataan Kebutuhan Pokok rakyat
b. Pemerataan kesempatan untuk rremperoleh pendidikan
c. Pemerataan pembagian pendapatan, khisusnya melalui usaha-usaha padat
karya
d. Pemerataan kesempatan kerja melalui peningkatan pembangunan regional
e. Pemerataan dalam pengembangan usaha, khususnya memberikan
kesempatan yang luas bagi gobngan ekoromi lemah urruk rrerrperoleh
akses perkreditan dan penggalakkan Koperasi
f. Pemerataan Kesernpatan berpartispasi khususnya bagi generasi muda dan

kaum wani:a

g. Pemerataan penyebaran penduduk melaui transmigrasi dan


pengembangan wiayah
h. Pemerataan dalam merrperoeh Keadilan Hukum
4. PROGRAM-PROGRAM YANG DILAKSANAKAN

Rehabilitasi Ekooomi ;
- Sarara pemmjang produksi pangan ( Waduk, i"igas� dsb )
- Prasarana angkutan (Jalan, Jembatan, Pelabuhan, dsb)
a. Kerdala-kendala :
Kurang tersedanya dara pembiayaan pembangunan
b. Faktor penyebabnya :
- Rendahnya tabungan dalam regeri
- Rendahnya ekspor ( devisa sedikit )
c. Usaha yang dilakukan :
- Pinjaman Luar Negeri
- Menggalakkan Modal Asing
Melalui upaya-upaya yang telah dilakukan, maka selama PELITA I tersebut,
Angka pertumbuban ekonomi Indonesia mencapai 8,40 o/o per tahun.

d. Tantangan :
- Isu pemerataan
- Rendahnya penyerapan Tenaga Kerja

5. KEBERHASILAN PELITA I, MENIMBULKAN DAMPAK TERHADAP

1. Kesenjangan ekonomi
2. Dominasi Modal Asing
Dengan kondisi seperti tersebut di atas, maka kebijakan pembangunan yang
berpegang
pada Trilogi,
difokuskan kepada :
l. Pertumbuhan ekonomi
2. Pemerataan

3. Stabilitas
a.Tantangan yang dihadapi
1. Makin melebamya kesenjangan ekonomi
2. Meningkatnya jlllTllah pengangguran
b. Usaha yang dilakukan :
Memberikan kesempatan berusaha yang lebh luas kepada pengusaha-
pengusaha Kecil,
mealui beberapa
kebijakan, anara ain
l. Kebijakan Moreter ( KIK, KMKP, Penurunan Suku Bunga dsb )
2. Devaluasi Rupiah, untuk merangsang ekspor
Dengan berbagai upaya yang dilakukan Perrerirrah, maka secant umum
daam

PELITA Il, berhasil


dipertahankan laju pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 6 % per tahun,
BAB2

SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA

1. MASA SEBELUM KEMERDEKAAN

Daya tarik Indonesia akan smnber daya alam dan rempah-rempah membuat
bangsa-bangsa Eropa berbondong-bondong datang untuk menguasai
Indonesia. Sebelum rrerdeka setdaknya ada 4 negara yang perrah menjajah
Indonesia, diantaranya adalah Portugis, Belanda, Inggrs, dan Jepang.

2. MASA PENJAJAHAN PORTUGIS

Pada masa penjajahan Portugis, perekonoman Indonesia tidak banyak


mengalami perubahan dkareuakan waktu Portugs menjajah tdaklah lama
disebabkan kekalaharmya oleh Belanda untuk menguasai Indonesia, sehingga
belum banyak yang dapat dberakukan kebijakan.

3. MASA PENJAJAHAN BELANDA

Dalam masa penjajahan Belanda selama 350 tahun Belanda melakukan


berbagai perubahan kebijakan dalam hal ekonomi, salah satunya dengan
diberruknya Vereenigde Oost-lndische Compagnie (VOC). Belanda
rrerrberikan wewenang untuk rrengatur Hindia Belanda dengan tujuan
menghin:lari persamgan antar sesama pedagang Belanda, sekafigus untuk
menyaingi perusahaan imperialis lain seperti EIC milik Inggrs.

4. MASA PENJAJAHAN INGGRIS

penduduk pribum akan memiliki uang urruk membeti barang produk Inggris
atau yang diinpor dari India, Wah imperialsrre modem yang meniadikan
tanah jajahan tidak sekedar untuk dieksplorasi kekayaan aamnya, tapi juga
menjadi daerah pemasaran produk dari regara penjajah

5. MASA PENJAJAHAN JEPANG

menerapkan kebijakan pengerahan sumber daya ekonomi untuk mendukung


gerak maju Jepang daam Perang Pasifik. Akibatknya terjadi perombakan
besar-besaran dalam sttuktur ekonomi masyarakat

6. MASA ORDE LAMA

Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)


Keadaan ekoromi keuangan pada masa awal kerrerdekaan amat buuk karena
infasi yang dsebabkan oleh beredarnya lebh dari satu mata uang secara tidak
terkendali. Pada Oktober 1946 pemerintah RI mengeuarkan ORI (Oeang
Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. N amun adanya blokade
ekonomi oleh Beanda dengan menutup pintu perdagangan luar negeri
mengakibatkan kekosongan kas negara,
a. Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
Perekonomian dserahkan sepenuhnya pada pasai·, padahal pengusaha
pnbumi masih beum marrpu bersaing dengan pengusaha non- pnbumi.
Pada akhrnya hanya memperbuntk kondsi perekoromian Indonesia,
b. Masa Derrokrasi Terpimpin (1959-1967)
Sebagai akibat Dekrit Presiden 5 Juli 1959, rnaka Indonesia menjalankan
sstem dernokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia meniurus

pada sistem etatisme (segalanya diatur pemerintah), Narrum lagi-lagi


sstem ini beum rna!TJ)U memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia

7. MASA ORDE BARU

Pada awal orde barn, stabilitas ekonomi dan poliik menjadi prioritas utama.
Program pemerirtah berorintasi pada pengendatian inflasi, penyelarnatan
keuangan negara dan pengamaran kebutuhan pokok rakyat. Setelah melihat
pengalaman rnasa lau, dimana dalam sstem ekonomi hberal ternyata
pengusaha pnbumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpnbumi dan sistem
etatsrre tidak memperbaiki keadaan, rnaka dipilihlah sistem ekonomi

ca!TJ)ut<tn dalam kerangka sstern ekonomi demokrasi pancasila. bu


rrerupakan praktek dari salah satu teori Keynes tentang campur tangan
pemerintah dalam perekonomian secara terbatas,

8. MASA ORDE REFORMASI

Orde refonnasi dimelai saat kepemimpinan presden BJ.Habibie, narrun

belum terjadi peningkatan ekonomi yang cukup signifikan dikarerakan masih


adanya persoalan- persoalan fundamental yang ditinggalkan pada rnasa orde

baru Kebijakan yang menjadi perhatian adalah cara mengendalikan stabili:as

politik. Sampai pada masa kepemimipinan presden Abdurrahman Wahit,


Megawati Soekarnoputri, hingga sekarang masa kepernimpinan presiden
Susjlo Bambang Yudhoyono ptm rnasalah-rnasalah yang diwarskan dari rnasa

orde baru mash belum dapat diselesaikan secara sepenuhnya.


9. MASA KEPEMIMPINAN MEGAWfI SOEKARNO PUTRI

Meminta penmdaan utang sebesar US$ 5,8 Milyar pada pertenuan pans

Club ke-3 dan mengalokasikan pemabayaran utang luar regri sebesar 116,3
Ttilliun.

Kebijakan ptivatisasi BUMN. Privatisasi yaitu menjual perusahaan negara di


dalam periode ktisis dengan tuiuan melindungi perusahaan negara
dari nterversi kekuatan-kekuatan poliik dan rrengurangi beban
negara, Penjauabn terseb ut berbasjl menaikan partumbuhan ekonomi
Indonesia menajadi 4,1 o/o. Namm kebijakan ini membulkan korrroversi
yaitu BUMN yang di ptivatisasikan dijual pada perusahaan asing.

10. MASA KEPEMIMPINAN SUSII.D BAMBANG YUDHOYONO

mengurangi subsidi BBM, yang dilatarbelakangi oleh naiknya harga minyak


dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan
kesehatan, serta bidang-bidang yang rrerdukung peningkatan kesejahteraan

masyrakat. Kemudan mmcul pula kebijakan kontroversial yang kedua yakni


BLT bantuan langsung tunai bagi rrasyarakat miskin. N arrum kebanyakan
BLT tidak sarrpai ke tangan yang berhak, dan pembagaiamya juga banyak
menimbulkan masalah sosial. Kebjkan yang diterrpuh untuk meningkatkan
pendapatan perkapita adalah mengandalkan perrbangunan nfrastruktur
summit pada buan 2006 lalu, yang mempettemukan pat11 investor dengan
kepaa-kepala daerah

10
11. SISTEM PEREKONOMIAN SAAT INI

Sebagan orang berpendapat bahawa sistem yang digunakan sekarang lebih


condong ke barat atau disebut sistem ekoromi hberaVkapi:alis, sistem yang
rrerrbebaskan segala macam bentuk kegiatan ekonomi. Pernerintah tak ada
urusan dengan ekonomi yang dilakukan oleh rakyat. Mereka semia mendapat
hak yang sama untuk berkreatifitas tak ada larangan. Intinya adalah sstem ini
semua bebas melakukan apa saja sehingga tak mengherankan kaum pemodal
atau kapi:al menjadi kaum yang super power pada sstem ekonomi sehingga
rrerrbuat yang miskin semakin miskin, eksploitasi besar-besaran terhadap
smnber daya alam, kesenjangan sosial itulah yang terjadi pada perekomrnan
Indonesia
BAB3

SISITEM PEREKON OMI INDONESIA

1. PENDAHULUAN

Sistem perekommian adaah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
rnengalokasikan sumber daya yang dimlikinya baik kepada irdividu rrnupun
organsasi di negara tersebut

2. PEREKONOMIAN 1ERENCANA

>" bentuk uama perekonomian terencana, yaitu komunisrne dan


sosialsrre. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunsme adaah
sistem yang mengharuskan perrerintah memiliki dan rrenggunakan
seuruh faktor produksi
>" Sosiatisrne adalah yang bertujuan urruk rrerrbentuk kemakmeran
kolektif yang produktif dan rnernbatasi milik perseorangan.

3. SISTEM EKONOMITRADISIONAL

Perekonomian pasar bergantung pada kapitatisrne dan hberalisrne untuk


rnenciptakan sebuah fingkungan di mana produsen dan konsurnen bebas
rnenjual dan rnernbeti barang yang rnereka inginkan (dalam batas-batas
tertentu),
4. PEREKONOMIAN INDONESIA SAAT INI

Di lihat dari sedikit perekonomian rrakro dibrlang perbankan ini dapat kita
rasakan pertumbuhan ekonomi itu meningkat.Bank Indonesia (BI)
rrenperkrakan pertumbuhan ekonomi sepanjang triwulan I-2011 mash akan
tumbuh tinggi, yakni di kisaran 6,4 persen. Sehingga, sepanjang tahm ini,
perekonoman Irdoresa diproyeksikan tumbuh di kisaran 6-6,5 persen.
Ekonomi indoresa saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang meningkat

5. PERKEMBANGAN SISTEM EKONOMI SEBELUM ORDE BARU

Diregara Amerika tahun 1949 menegaskan bahwa yang dicita-crakan adalah


ekonomi semacam campm-an tetapi telah disepakati suatu bentuk ekonomi
baru yang dinamakan sebagai sistem ekonomi pancasia yang didalarmya
mengandung unsur penting yang disebut demokrasi ekonomi

6. PELAKU EKONOMI UTAMA DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

1) Rurrah tangga konsumsi ( RTP )

2) Rurrah tangga produksvRTP/perusahaan


3) Agen perusahaan
4) Masyarakat Luar Negeri

1. RUMAH TANGGA KON SUMS I ( RTP )


Rurrah tangga korsurrsi adalah pemilik atau penyedia jasa dari berbagai
faktor produksi. Faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga akan
digurakan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa
2. RUMAH TANGGA PRODUKSI/RTP/PERUSAHAAN
Perusalaan adalah suatu organisasi yang didrikan oleh satu atau beberapa
orang yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang
dibutuhkan masyarakat. Perusahaan rrerupakan tempat berhngsungnya
produksi.
Peran Perusahaan sebagai pelaku ekonomi
l. Produsen
2. Pengguna faktor produksi
3. Agen pembangunan
3. AGEN PERUSAHAAN
Perrerintahan mencangkup semua Jembaga atau badan pemerintahan yang
memiliki wewenang dan tugas mengatur ekonomi. Dan pemerintah terjun
langsung dalam kegiatan ekonomi rrelaui perusahaan negara
(BUMN/BUMD).

Peran Pemerintah sebagai pelaku ekonomi


l. Pengaturan
2. Konsurren
3. Produsen

4. Regulasi
5. deregulasi

7. MASYARAKAT LOAR NEGERl

Penman rnasyarakat liar negeri sebagai pelaku ekonomi adalah :


l. Perdagangan
2. Pertukaran tenaga kerja
3. Penanarnan modal
4. Pemoerian pinjarnan
5. Pemberian bantuan
BAB4

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

1. DEFINISI PER1UMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional


bruto tiil atau pendapatan nasonal riil Jadi perekonomian dikatakan tumbuh
atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output tiil. Definisi pertumbuhan
ekonomi yang lain adalah bahwa pertumouhan ekonomi terjadi bila ada
kenaikan output perkapita. Pettumbuhan ekonomi rrenggambarkan kenaikan
taraf hidup diukur dengan output tiil per orang.

2. TEORI PERTUMBUHAN EKONOMIMENURUf PARA AHLI

a) Frederich list (1789-1846)


Tahap-tahap pettumbuhan ekonomi merurut frederich lstber adalah
tingkat-tingkatyang dikenal dengan sebutan Stuffen theorien (teori tangga).
Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi dbagi 4 sebagai berikut :

1) Masa berburu dan mengembara Pada masa ini manisa belum


rremenihi kebutuhan hidupnya sangat rrengantungkan diri pada pemberian
alam dan untuk memenuhi kebutuhan hidup senditi
2) Masa berternak dan bertanarn Pada masa ini rnanusia sudah mulai berpikr
untuk hidup menetap. Sehingga mereka bermata pencaharian bertanam
3) Masa Bertani dan kerajinan Pada rnasa ini rnanusia sudah hidup rnenetap
sambil rrerrefihara tanarran yangrrereka tanam kerajinan hanya rrengajar
usaha sarrpingan,

4) Masa kerajinan, Irdustri, dan perdagangan.Pada masa ini kerajinan bukan


sebagai
usaha sampingan rnelainkan sebagaikebutuhan urruk di jual ke pasar,
sehingga ndustri berkembang dari industry kerajinan rnenjadi ndustri
besar
h) Kam Bucher (1847-1930)

Tahap Perekonomian dapat dbagi rrenjadi 4 :


1) Rurrah tangga tertutup
2) Rurrah tangga kota
3) Rurrah tangga bangsa
4) Rurrah tangga duna

3. TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI

Walt Whitmen Rosfow (1916-1979)


1) Masyakart tradisional {Teh Traditional Socety)

2) Persyaratan untuk epas Jandas (Precondrion for take oft)


3) Lepas Jandas Take oft)
4) Perekomrnian yang rnatang I dewasa (Matarty of economic)
5) Masa ekonomi korsurrsi tinggi (high mass consumption)

4. TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI KLASIK DAN NEOKLASIK

a. Teori pertumbuhan menurut Adam Smith


An Irquiry into the nature ard causes of the weajh of the nation,

teorinya yang di:matdengan teori


the invs ib le hands

(Teori tangan-tangan gaib)Pettumbuhan ekonomi ditandai oleh dua


fakto yang saling berkai:an 1) Pettumbuhan penduduk
2) Pertumbuhan output totalPettumbuhan output yang akan dicapai
dipengaruhi oleh 3 komponen berikut ini l) sumber-surrber alam2)
tenaga kerja (pertimbuhan penduduk 3) jmnlah persedaan
b. Robert Sollow

Rober Solbw bhir pada tahm 1950 di Brookyn, ia seorang peraih


nobel di bidangdibidang ilmu ekonomi pada tahun 1987. Robert
Soilow rrenekankan perhatiannya pada pertumbuhan out put yang
akan terjadi atas hasil kerja dua faktor inpu utama. Yai:u modal dan
tenaga kerja,

c. Joseph Schumpeter
Menunr J. Schumpeter, pertumbuhan ekonomi suatu negara

ditentukan oleh adanya proses inovasi-inovasi (penemuan-penemuan


baru di bidang teknologi produksi) yang dilakukan oleh para
pengusaha. Tanpa adanya inovasi, tidak ada pertunbuhan ekonomi.

5. UKURAN PERTUMBUHAN EKONOMI

M. Suparko dan Maria R. Suparko ada beberapa macam alat yang


dapatdigtmakan untuk mengukur pernmbuhan ekonomi yai:u :
1) Produk Domestik Bruto
PDB adalah jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam barga
pasai·.

Kelemahan PDB sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi adalah sifatnya


yang
global dan tidak mencenninkan kesejahteraan penduduk.
2) PDB per Kapita atau Pendapatan Perkapita
PDB per kapita rrerupakan ukuran yang elbh tepat karean telah

memperhltmgkan jumlah penduduk. Jadi ukuran pendapatan perkapita


dapat
diketahui dengan membagi PDB dengan jumah penduduk.
3) PDB per Kapita atau Pendapatan Perkapita
PDB per kapita merupakan ukrran yang elbih tepat karean telah
mernperhitungkan jumah penduduk. Jadi ukrran pendapatan
perkapi:a dapat diketahui dengan membagi PDB dengan jumlah
penduduk.

6. 1EORI DAN MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI

Dalarn zaman ahli ekonomi klasik, seperti Adam Smith dalam buku
karangannya yang berjudul An Inguity into the Nature and Causes of the
Wealt Nations, menganalisis sebab berlakunya pertumbuban ekonomi dan
faktor yang merentukan pertumbuhan ekonomi Setelah Adam Smith,
beberapa ahli ekonomi kbsik lainnya seperti Ricardo, Malthis, Stuart Mill,
juga membahas masalah perkerrnangan ekonomi .
a) Teori lnovasi Schum Peter
Pada teori ini merekankan pada faktor inovasi enterpreneur sebagai
motor penggerak perturnbuhan ekonomi kapitalilstik.Dinamika
persaingan akan mendorong hal ini.
h) Model Pertumbuhan Harrot-Domar
Teori ini merekankan konsep tingkat pertumbuban naturaLSelain
kuantras faktor produksi tenaga kerja diperhinmgkan juga kenaikan
efisiensi karena pendidikan dan latihan. Model ini dapat merentukan
berapa besarnya tabungan atau investasi yang diperlukan urruk
memelihar tingkat laju pertumouhan ekonomi natural yaitu angka laju
pertumbuhan ekonomi natural dikalikan dengan nisbah kapital-output.
c) Model Input-Output Leontief
Model ini merupakan garrbaran rrenyeluruh tentang aliran dan
hubungan anarndustri Dengan rrenggunakan tabel nu rraka
perencatnan pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan secant korsisten
karena dapat diketahui gambaran hubungan alran input-output
antarird ustri Hubungan tersebut dnkur dengan koefisien input-
output dan dalam jangka pendek/menengah dianggap korstan tak
berubah .
d) Model Pertumhuhan Lewis
Model ini merupakan model yang khisus menerangkan kasus regara
sedang berkembang banyak (padat) penduduknya. Tekanannya adalah
pada perpirdahan kelebnan penduduk dsektor pertanian ke sektor
modern kapi:alis ndustri yang dibiayai dari surplus keunungan,

e) Model Pertumhuhan Ekonomi Rostow


Model 11u menekankan tinjauannya pada sejarah talap-tahap
pertumbuhan ekonomi serta cri dan syarat masing-masing. Tahap•
tahap tersebut adaah tahap masyarakat tradisonal, tahap prasyarat
lepas Iandas, tahap lepas landas, tahap gerakan ke at-ah kedewasaan,
dan akhimya

7. NEGARA BERKEMBANG DAN FAKTOR PERTUMBUHANNYA

Chi-chi negara sedang berkemhang


1. Tingkat pendapatan rendah.sekitar US$300 perkapita per tahm,
2. Jumlah penduduknya banyak dan padat perkilo meter perseginya.
3. Tingkat pendidikan rakyatnya rendah dengan tingkat buta aksara tinggi.
4. Sebagian rakyatnya bekerja disektor pertanian pangan secara tak
produktif,sernentara hanya sebagian kecil rakyatnya bekerja disektor irdustri
Produktifras kerjanya rendah
5. Kuantitas sumber-surnber alamnya sedikr serta kualrasnya rendah. Kalau
rrerrpunyai surrber-surrner alam yang rnemadai namun belum doah atau
behm dimanfaatkan.
6.Mesin-rnesin produksi serta barang-barang kapral yang dimiliki dan
digunakan hanya kecil atau sedikr jumahnya,

7. Sebagian besar dari rnereka merupakan negara-negara baru


diproklamasikan kernerdekaannya dari penjajahan kira-kira satu atau dua
dekade.
Transisi kependudukan
Yang rnencerminkan keraikan taraf hidup rakyat di suatu regara adalah
besarnya tabungan dan akumulasi kapital dan laju pettumbuhan penduduknya,
Laju pertumbuhan yang sangat cepat di banyak negara sedang berkembang
narrpaknya disebabkan oeh fase atau tahap transisi demografi yang
diaaminya, Negara-regara sedang berkembang rrengalami fase transisi
demografi di rrana angka kelahran rrasih tinggi serrentara angka kematian
telah menurun, Kedua hal ini dsebabkan karena kemajuan peayaran
kesehatan yang memuun angka kernatan batita dan angka tahun harapan
hidup. bu terjadi pada fase kedua dan ketiga dalam proses keperdulukan,
Urnumnya ada errpat tahap daam proses transisi, yaitu:

1. Masyarakat pra-irdustri, di mana angka kelahiran tinggi dan angka


kematan tinggi rrenghasilkan aju pertatnbahan penduduk rendah
2. Tahap pembangunan awal, di mana kemajuan dan peayaran
kesehatan
yang lebih baik menghasilkan penunu"Rn angka kelahran tak terpengaruh
karena jumlah penduduk naik.

20
3. Tahap perm anguran anjut, di mana terjadi pemuunan angka kematian
balita, urbanisasi, dan kemajuan pendidikan mendorong banyak pasangan
muda berumah tangga menginginkan jumlah anak lebh sedikit
hingga rrenuunkan angka keahiran, Pada tahap ini laju pertambahan
penduduk rmmgk in masih tinggi tetapi sudah mulai rrenorun
4. Kernarrapan dan stabil, di mana pasangan-pasangan berumah tangga
melaksanakan permatasan kelahiran dan mereka cenderung bekerja di luar
tumah. Banyaknya anak cendenmg hanya 2 atau 3 saja hingga angka
pettambahan neto penduduk sangat rerdah atau bahkan mendekati nol

8. FAK1DR PENGGERAK PERTUMBUHAN EKONOMI

Dua hal esensal hams dilakukan urruk mercapai pertumbuhan


ekonomi adalah, pertama srnnber-smnber yang harus digurakan secara lebh
efisien. Ini berarti tak boleh ada sumber-surrner menganggur dan alokasi
penggtmaarmya kurang efsien, Yang kedua, penawat1tn atau jumlah sumber•

srnnber atau elerren-eemen perturrbuhan tersebut barusah diusahakan


pertambalannya, Eemen-elerren yang memacu pertumbuban ekonomi
tersebut adaah sebagai berikut :

1. Sumher-sumher Alam
Elemen ini meliputi luasnya tanah, smnber mineral dan tarrnang, iklim, dan
lan-ain, Beberapa negara sedang berkembang sangat miskin akan sumber•
srnnber alam, sedikmya sumber-sumber alam yang dimiliki
rnerupakan kendala cukup serius, Dibandingkan dengan sedikitnya
kuantitas serta rendahnya persediaan kapral dan surrner tenaga manusa

maka kerdala srnnber alam lebih serus,


2 Sumher-sumber Tenaga
Kerja
Masalah di bidang smnber daya manisia yang dnadapi oleh negara-negara
sedang berkarnbang pada urmmnya adalah terlalu banyaknya jumlah
penduduk, pendayaguraannya rendah, dan kualitas smnber-smnber daya
tenaga kerja sangat rendah.

3. Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah


Negara-negara sedang berkerrnang tak rnampu rnengadakan investasi yang
rrerradai untuk rrenaikkan kualitas smnber daya manusia berupa pengeuaran
untuk rnerrelihara kesehatan masyarakat serta untuk pendidikan dan latnan
kerja,

4. Akumulasi Kapital
Untuk rnengadakan akumuasi kapral diperlukan pengorbanan atau
penyishan konsurnsi sekarang selarna beberapa decade. Di negara sedang
berkernbang, tingkat pendapatan rendah pada tingkat batas hidup
rrengakibatkan usaha rnenyisihkan tabungan sukar dilakukan. Akumtlasi
kapital tdak hanya berupa truk, pabrik baja, plastik dan sebagainya; tetapi
juga rneliputi proyek-proyek infrastruktur yang merupakan prasyarat bagi

industtialisasi dan pengernbangan serta pe�sai·ai1 produk-produk sektor


pertanan, Akumuasi kapital sering kali dipandang sebagai elernen terperring
dalarn pertumbuban ekonorni. Usaha-usaha untuk rnendorong laju
pertumbuban ekonorni dilakukan dengan rrerrusarkan pada akumolasi kapital.
Hal ini karena, pertarna, hampir sernua negara-negara berkernbang rrengalami
kelangkaan barang-barang kapral berupa rnesi-rnesin dan peraatan produksi,
bangunan pabrik, fasilitas umum dan lain-lain. Kedua, penarrnahan dan
perbaikan kualitas barang- barang modal sangat penting karera keterb atasan
tersedianya tanah yang bisa dranami
9. PERANAN PENTJNG PEMERINTAH DALAM PERTUMBUHAN
EKONOMI

1. Beberapa negara sedang berkerrbang mengalami ketdak stabilan sosial,

politik, dan ekonorni. Ini merupakan surnber yang rrenghalangi


pertumbuhan ekonorni Adanya pemerintah yang kuat dan berwbawa
menjamin terciptanya keamaran dan ketertiban hukum serta persatuan dan
perdamaan di dalarn negeri Ini sangat diperlukan bagi tercptanya
iklirn bekerja dan berusaha yang rrerupakan motor pertumbuhan ekonomi.

2. Ketidakmarnpuan atau kelernahan sektor swasta melaksanakan fungsi


entrepreneral yang bersedia dan rnarnpu mengadakan akumulasi kapital
dan rrengarrbil inisiatif mengadakan investasi yang diperlukan untuk
mernonitori proses pertunbuhan,

3. Pertrnnbuhan ekonomi rrerupakan msil akurnulasi kapital dan investasi


yang dilakukan terutama oleh sektor swasta yang dapat rrenaikkan
produktivitas perekonornian. Hal ini tidak dapat dicapai atau terwujud bila
tidak didukung oleh adanya barang-barang dan pelayanan jasa sosial
seperti sanitasi dan program pelayanan kesehatan dasar masyarakat,
pendidikan, ngas1, penyediaan jalan dan jembatan serta fasilitas
komunkasi, program-program atihan dan keterarrpilan, dan program
lainnya yang merrberikan rnanfaat kepada rnasyarakat.

4. Rerdahnya tabungan-investasi masyarakat (sektor swasta) metupakan


pusat atau faktor penyebab timbulnya dilema kemiskinan
yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Seperti telah dketahui ml ini karena
rendahnya tingkat pendapatan dan karena adanya efek dernonstrasi rreniru
tingkat konsumsi di regara-regara ITiaJU oleh kelompok kaya yang
sesungguhnya biasa rrenabung,

5. Hambatan sosal utama dalarn rrenaikkan taraf hdup masyarakat adalah

jumlah penduduk yang sangat besar dan laju perturrnuhannya yang sangat
cepat. Program perrerintahah yang !lla!TJJU secant intensif rrenuunkan
laju pertambahan penduduk yang cepat lewat program keluarga berencana
dan melaksanakan program-program perrbanguran pertanian atau daerah
pedesaan yang bisa mengerem atau memperlambat arus urbansasi
penduduk pedesaan rrernju ke kota-kota besar dan mengakibatkan
masalah-masalah socal, poliis, dan ekonomi.

6. Pernerintah dapat rrencptakan semangat atau spirit urruk mendorong


pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya
memerukan pengembangan faktor penawai,m saja, yang rrenaikkan
kapasitas produksi masyarakat, yaitu surnber-sumber alam dan manusia,
kapital dan teknologi; tetapi juga faktor permintaan luar negeri
Tanpa kenaikkan potensi produksi tidak dapat direalsasikan,

10. ASPEK HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL DALAM


PERTUMBUHAN EKONOMI

a) Peruasan Perdagangan
Negara-negara maju telah berkembang rrerupakan sumber atau pensuppai
barang-barang kapital. Di sarrping itu mereka juga merupakan pasai· yang luas
dan cukup besar yang rrembeli ekspor hasil-hasil pertanian, pertambangan,
bahan rrentah, araupun barang-barang rranufaktur oleh regara-regara sedang
berkembang. Penurunan barga di pasai· duna akan bahan- bahan mentah

24
produk pertanian ataupun hasil pertambangan akan sama seperti halnya
turunnya harga minyak bumi ataupun harga tembaga di pasaran intemasional.

b). Aliran Penanaman Modal (Investasi) Asing

Ali-an kapital atau investasi asing dari luar negeri baik oleh sector perrerintah

mauptm swasta asing dapat merupakan superren atau pelengkap bagi usaha
pernecahan lingkaran setan kerniskinan. Penanaman modal asing banyak
bergerak di sektor eksplorasi sumber alarn berupa pertatnbangan, kehutanan,

perikaran, dan juga di sektor mamfacturing, Swasta asing yang rnelakukan


investasi umumnya rrerupakan perusahaan besar rnultinasio nal.

c). Barman Luar Negeri Berupa Hadiah dan Pinjaman

Bantuan asmg bsa diberikan secara angsung atau rrelaui lembaga keuangan
interrasonal Corroh bantuan langsung berupa hadah atau pinjaman yang
diberikan oeh US-AID (United State Agency for International
Development), suatu lembaga bantuan uar negeri perrerintah Arnerika
Serikat, atau dari
badan-badan luar negen yang sen1pa dari regara-negara rnaju
telah berkernbang lainnya.
BABS
PERUBAHAN STRUK1UR EKONOMI INDONESIA

l. PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

perubahan sttuktur ekororni mennkberatkan pada mekanisrre


transformasi yang dialami oeh regara-negara sedang berkembang yang
semula bersifat subsistem dan mennkberatkan pada sektor tradisoral
rremnu ke sttuktur lebih modern yang didominasi oleh sektor-sektor non
primer, khususnya industri jasa

Chereri rreruruau sttias Kuznets, menatakan bahawa perubahan sturkrur


ekonomi, secara umum disebut sebagai trarsformasi sttuktur yang
diartikan sebagai suatu rangkaian perubahan yang saling terkait satu sama
lain dalam korrposis agregat demand (AD), ekspor-impor (X - M),
Agregat supplay (AS) yang merupaka produksi dan pengunaan faktor•
faktor produksi seperti teraga kerja dan modal g1.U1a mendukung proses
pembangunan dan perturnbuhan ekonomi yang berkelanjutan

Ada dua teori utama yang umum digunakan dalam rrenganalsis


perubahan sturktur ekonomi, yakni dari Atthur
a) Lewis tentang migrasi
b) dan Holli; Chenery terrang teori transportasi struktural
Perubahan struktur ekonomi berbarengan dengan peturrnuhan PDB yang
merupakan total pertumbuhan nilai tarrnah dari serrua sektor ekonomi.

Seca111 umurn dalam proses pernbangunan terjadi transformasi ekonomi,

dimana pangasa PDB dari sektor industri meningkat dan sektor pertanian
mengalami penmunan

Merururt Chenery, proses transforrrasi sturktural akan mencapai tarafnya


yang paling cepat bila pergesernn pola permintaan domestik ke arah
output ndustri marufaktur diperkuat oleh perubahan yang serupa dalam

kornposs perdagangan uar negri atau ekspor sebagaimana yang terjadi di


negar-negara ndustri baru Sperti Korea Seatan, Taiwan, Singapura,
dan

Hongkong

2. STRUK1UR PEREKONOMIAN INDONESIA


Menurut Dumairy struktur perekonomian suatu negara dapat dilihat darn
berbagai sudut tinjauan. Setidak-tidaknya struktur perekonomian dapat dilihat
dari empat sudut tinjauan, yaru tinjauan makro-sektoral tinjauan keuangan,
tinjauan penyeenggaraan keregaraan, dan tinjauan birokrasi pengarnbibn
keputusan.

Tinjauan makro-sektoral dan keuangan rrerupakan tinjauan ekonomi munu

sedangkan tinjauan kenegaraan dan tinjauan birokrasi pengarrbilan

keputusan adaah tinjauan di bidang politik. Berikut penjelasannya

3. STRUKTUR EKONOMI DARI TINJAUAN MAKRO-SEKTORAL

Berdasarkan tinjauan makro-sektoral perekonomian suatu regara dapat


berstruktur agraris, industri, atau niaga. Hal ini tergantung pada sektor
apa/mana yang dapat menjadi tulang punggtmg perekonomian regara yang
bersangkutan Dilihat secara makro sektoral dalam bentuk produk domestik

27
bruto maka struktur perekonoman Irdoresa dan tahun 1990-an rnasih
agraris, narrum sekarang sudah berstruktur industri

Struktur perekoromian Indoresa yang industrialisasi pada saat nu


sesunggulmya belum rrutlak, tetapi rnasih sangat dini. Industrialsasi di
Indonesia baruah berdasarkan kontribusi sektoral dalam membertuk PDB
atau pendapatan nasional Industrialisasi yang ada behm didukung dengan
kontribusi sektoral dalam penerapan tenaga dan angkatan kerja

4. STRUKTUR EKONOMI DARI TINJAUAN KERUANGAN

Pergesern sturktur ekopnomi secara makro-sektoral senada dengan


pergeserannyd dengan keruanngan, ditinjau dari sudut pandang keruangan,
struknr perekonoman telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur
perkotaan. Hal ioni dapat kita lhat dan ki:a rasakan sejak Pefita I hingga era
refonnasi sekarang ini. Kernajuan perekonoman di kota-kota jauh lebih besar
dibandingkan dengan di pedesaan., hal ini disebabkan pembangunan industri•
industri pengoahan di daerah perkotaan dan juga rnakin berkembangnya
sarana dan prasa111na transportasi dan komunikasi.

Dengan demikian jumah penduduk yang tinggal di kawasan pedesaan


menjadi lebih sedikit, ha! ini bukan sernata-rnata karena perpirdahan
pendudik dari pedesaan ke kota untuk bekerja di pabrik-pabtik tetapi juga
karena rrekar dan berkembangnya kota- kota khusunya di pulau Jawa
sehingga terjadi pemnnoukan penduduk disini. Disamping i:u juga kehdupan

rrasyarakat sehari-hari semakin modem yang tercermin dari perilaku


konsumtif masyarakat dan juga penerapan teknologi modem untuk proses
produksi oleh perusahaan-perusabaan,
5. STRUKTUR EKONOMI DARI TINJAUAN PENYELENGGARAAN

KENEGARAAN

Struktur ekonomi dapat pula rnelihatnya dengan tinjauan penyelenggraan


kenegaraan. Ditinjau dari sini maka struktur perekonomian dapat dibedakan

rnenjadi struktur etatis, egaliter, atau borjuis. Predikat ini bergantung pada
siapa atau kalangan rnana yang rnenjadi perneranm utarna dalam
perekonoman yang berangkutan, yaitu bisa pemerinah/negara, bisa rakyat

kebanyakan atau kalangan pernodal dan usahawan,

Struktur ekonomi Indonesia sejak awal Orde Bat11 hingga pertengahan pada

tahun 1980-an berstruktur etatis dimana pemerintah atau negara dengan

BUMN dan BUMD sebagai kepanjangan tangannya, rnerupakan peaku utama


perekonoman Indonesia, Batu mulai pertengahan dasawarsa 1990-an pet-an

pernerintah dalam perekonomian berangsur-angsur dikurangi, yam sesudah


secara eksplsit dituangkan rnelalui GBHN 1988/1989 rrengurdang kalangan
swasta untok berperan lebih besar dlam perekonomian nasonal

6. STRUKTUR EKONOMI DARI TINJAUAN BIROKRASI


PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Struktur ekonomi dapat pula dilihat berdasarkan tinjauan brokrasi

pengambila keputusan Dilihat dari sudut tinjauan ini, struktur ekonomi dapat

dibedakan rrenjadi struktur ekonomi yang terpusat (sentralisasi) dan

desentrals as i
Berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan keputusan, dapat dikaikan bahwa

struktur perekonomian Indonesia selarna era pembangunan jangka panjang

tahap pertarna adalah sentralistis, Dalam struktur ekonomi yang serrralistis


pembuatan keputusannya ebih banyak ditetapkan oeh pemrintah pusat atau
kalangan atas pemerinahan Pemerintah daerah atau kalangan pemetintahan
dibawah, beserta masyarakkkat dan mereka yang tdak memiliki akses ke
pemrirrahan pusat, cendenmgnya mereka hanya meniadi pelaksana saja, dan
dalam pembuatan perercanaan hanya sekedar sebagai pendengar

Struktur birokrasi pengambian keputusan yang serrralistis ini terpelihara rapt


selama pemetintahan orde barn, hal ini disebabkan oleh budaya atau kultur
masyarakat Indonesia yang paternalistik. Walaupun Indonesia sudah merdeka
stengah abad dan menuju era gbbalisasi namun budaya ini masih sulit untuk
ditngalkan, dan bahkan cendenmg dipertahankan

Struktur perekonoman yang etats dan serrralistis berkaitan erat. Pemerintah


Pusat menganggap bahwa Pemerintah Daerah beum cukup mampu untuk
diserahi tugas untuk melaksanakan pembangunan ekonomi. Argumentasi yang
sering dijadikan legitimasi adalah karena sebagai negara sedang berkembang
yang barau mulai melakukan proses pembangunan Sehingga dalam kondsi
yang demikian dperukan peran sekaligus dukungan perrerintah sebagai agen
pembangunan, sehingga menjadikannya etatis, dan sekafigus dibutuhkan
pemerintahan yang kuat

30
BAB6

KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN

l. KONSEPPENGERTIAN KEMISKINAN

Merupakan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuban dasar dan


rrerrperbaiki keadaan. kemiskinan dapat dartikan secant lebih Juas dengan
rrerambahkan faktor faktor Jain seperti faktor sosial dan moral Secara
konvensoral, kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu keadaan individu atau
masyarakat yang berada di bawah gars terterru Secara umum pengertan dari
kemiskinan sangat beragam, tergantung dasar pemikran dan card pandang
seseorang

Kemskiran juga dapat didefinisikan rrerurut dua perdekatan, Kemiskinan


absolut dan kemiskinan relatif Kemiskinan absolut diukur dengan suatu

standart tertentu, serrentara kemiskinan relatif bersifat kordisonal, biasanya


merrbandingkan pendapatan sekelompok orang dengan pendapatan kelompok
Jain. Sedang kemiskinan absolut adalah sejumlah perduduk yang tidak
ITla!TJ)U merdapatkan surrner daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
dasar, Mereka hrlup di bawah tingkat pendapatan riil minimum tertentu- atau

mereka berada di bawah garis kemiskinan intemasional.


Kernskiran mennut Edi Suharto dalam Abdul Hakim (2002219) adalah
ketidaksarnaan kesempatan urruk mengakmntlasi basis kekuasaan sosal
Basis kekuasaan sosial meliputi:
1. Sumber keuangan (mata percaharian, kredr,
modal)

2. Modal produktif atau asset (tarah, perurrahan, kesehatan, aat


produksi)
3. Jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barang, dan jasa.
4. Organisasi sosial dan politik yang digurakan untuk rrencapai kepentingan
bersama.
5. Informasi yang berguna mtuk kemajuan hidup.
6. Pengetahuan dan keterampilan
2. KONSEP KEMISKINAN

Kernskiran metupakan masaah sosial yang senantasa hadir ditengah


masyarakat, Kemiskinan sebagai fenorrena sosial yang telah ama ada,
berkembang sejalan dengan peradaban manusia. Masyarakat miskin pada
ummnnya lemah dalam kemampuan berusaha dan terbatas aksesnya kepada

kegatan ekonomi sehingga seringkali rnakin tertinggal jauh dari masyarakat


lain yang memiliki potersi tinggi

Kemskiran juga senng disandingkan dengan kesenjangan, karena masalah


kesenjangan memptmyai kaitan erat dengan masalah kerniskinan. Substansi
kesenjangan adaah ketdakmerataan akses terhadap surrner daya ekonom

Sebagan besar dari penduduk miskin ini tinggal dperdesaan dengan mata
pencaharian pokok dbidang-bdang pertanian dan kegatan-kegiatan lainnya
yang erat hibungannya dengan sektor ekonomi tradisonal tersebut.
Kehdupan mereka bergantung pada poa pertanian yang subsistem, baik
petani kecil atau ptm buruh tani yang berpenghasilan rendah
3. GARIS KEMJS KIN AN

Gruis kemiskinan atau batas kemiskinan adalah tingkat minimum pendap atan
yang d anggap perlu dipenuhi urruk memperoeh standar hidup yang
rrercukupi di suatu negara, Dalam praktiknya, pemahaman resmi atau umum
masyarakat rrengenai gars kemiskinan (dan juga definsi kerniskinan) ebih

tinggi di negara maju darpada di negara berkembang.

Harrpir setiap masyarakat memiliki rakyat yang hidup dalam kemiskinan.


Gruis kemiskinan berguna sebagai perangkat ekonomi yang dapat digurakan
untuk mengukur rakyat miskin dan mempertinlbangkan pernbaharuan sosio•
ekonomi, misalnya seperti progt-am peningkatan kesejahteraan dan asuransi
penganggu1-an untuk rnenanggulangi kemiskinan.

4. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan memru pru·a Ahli.


Setiap permasalahan timbul pasti karna ada faktor yang mengilinginya

yang menyebabkan tirnbuhya sebuah permasalahan, begitu juga dengan


masalah kemiskinan yang dihadapi oeh negara indonesia. Beberapa faktor
yang menyebabkan tirrnulnya kemiskinan memn·ut Hartomo dan Aziz dalam
Dadan Hudyana (2009:28-29) yaitu :

a) Pendidikan yang Terlampau Rendah


b) Malas Bekerja
c) Keterbatasan S umber Alam

d) Terbatasnya Lapangan Kerja


e) Keterbatasan Modal
t) Beban Keluarga
5. KEBUAKAN ANTI KEMISKINAN

Kebijakan anti kemiskinan clan distribusi pendapatan mulai rrumcul sebagai


salah satu kebijakan yang sangat petting dari ernbaga-embaga dunia, seperti
Bank Drum, ADB,Il.D, UNDP, clan lain sebaganya.Tahun 1990, Bank Dunia
lewat laporannya Work! Developers Report on Proverty rrendeklarasikan

bahwa suatu peperangan yang berhasil melawan kemiskinan perlu diakukan


secara sererrak pada tiga front :
1. Pettumbuhan ekonomi yang luas clan padat karya yang menciptakan
kesempatan kerja
clanpendapatan bagi kelornpok miskin,
2. Pengerrnangan SDM (pendidikan, kesehatan, clan gizi), yang membeti
mereka
kernanpuan yang ebih baik urruk memanfaatkan kesempatan-kesenpatan
yang dicptakan oleh pettumbuhan ekonomi,
3. Merrnuat suatu jaringan pengaman sosial urruk mereka yang diantara
penduduk miskin
yang sama sekali tidak mamu untuk rrendapatkan keuntungan-keuntungan
dari perturmuhan ekonomi clan perkembangan SDM akbat
ketidakrrampuan fisik clan rrental bencana aam, konflik sosial,
clan teriso as i sec at-a fisik
BAB7

PEMBANGUNANEKONOMIDAERAH

l .PENDAHULUAN

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses saat pemerintah daerah


dan rrasyarakat mengelola smnber daya yang ada dan seanjutnya membentuk
suatu po a kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk
rrerciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkemoangan
kegatan ekonomi (pettumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut.

Masaah pokok dalam pembangunan daerah berada pada penekanan terhadap


kebijakan-kebijakan pembangunan yang berdasarkan pada kekhasan daerah
yang bersangkutan (endogenous developmert) dengan menggunakan potensi
sumberdaya rranusia

Pembangnnan ekonomi daerah mernpakan suatu proses, yaitu proses yang


mercakup pembentukan-perrbentukan institusi baru, pernbangunan irdustri•
industri alternatif perbaikam kapasitas tenaga kerja yang ada untuk
menghasilkan produk dan jasa yang ebih baik, identifikasi pasar-pasar baru,
dan pengembangan perusabaan-perusahan baru
2. DISTRIBUSI PDB NASIONAL MENURUT PROVINS!

Distnbusi PDB Nasional memn·ut provirsi merupakan indikator utama di

antara indikator lain yang urmnn urruk mengukur derajat penyebaran dari
hasil pembanguran ekonorni di suatu negara
Salah satu fakta yang mernprhatinkan adaah bahwa jika output agregat
dihiung tanpa rninyak dan gas (rnigas), kontnbusi PDB dari wilayah-wilayah
yang kaya rnigas, seperti di Aceh, Riau, Kalirnantan Timur· menjadi lebih kecil
lagi.Aceh menyurnbang 3% terhadap PDB Indonesia; tarpa gas hanya menyurnbang
50%. Hal ini berarti 50o/o dari perekonomian Aceh tergarnmg pada
perekonornian sektor gas.
Begitu pula dengan Riau dan Kalimarran Timur yang rrenyumbang 5% pada
PDB Indonesia, sedangkan tanpa minyak perannya hanya 2%. N amen,
pada tahun 2000, kontirbusi output regional yang dihasilkan oleh Aceh dan
Kaltirn dengan dukungan sektor rnigas menurun menjadi 2,5% dan 1,6%,
sedangkan Riau mengalarni peningkatan menjadi 5,4%. Hal ini rrernberikan
kesan bahwa bukan suatu jaminan bagi kinerja ekonorni suatu daerah
yang kaya akan rrugas,

3. PDRB RATA-RATA PER KAPITA ANTAR PROVINS!

Karena tujuan dari pembangunan ekonomi adaah miningkatkan kesejalteraan


masyarakat dan ini urrurn diukur dengan pendapatan rata-rata per kapita,
maka dstribusi PDB Nasonal rremrut provinsi menjadi indikator yang tidak
berarti dalam rrengukur ketirrpangan perobangunan ekonomi regional jika
tidak dikombirasikan dengan tingkat PDRB rata-rata per kapita.
Jika PDRB per kapi:a di atas 2 juta rupiah dianggap tinggi dan sebaliknya di
bawah 2 juta dianggap rendah, dan pertumbuban PDB per kapita tinggi jika di
atas 3%, dan rendah jika lebih kecil dari 3o/o.

Hasil perhinngan Tadjoeddin dkk. (2001) menmjukkan bahwa PDRB dari


7 daerah pusat migas di Irdoresa, yakni Aceh Utara, kepulauan Riau
dan Bengkatis, Kutai, Bunngan dan Balikpapan, dan Fakfak (Papua)
menguasat
72% dari PDB migas nasional. Hasil perhitungan ini memmjukkan bahwa

semua daerah ini dengan jumlah penduduk yang banya 9% dari total populasi
Indonesia menyumbang 33% dari PDB Nasional

4. KONSUMSI RUMAH TANGGA PER KAPITA ANTAR PROVINS!

Pengeluran Korsumsi C Rumah Tangga (RT) per kapita per provmst


rrerupakan salah satu indikator alternatif yang dapat dijadikan ukuran untuk
metihat perbedaan dalarn tingkat kesejahteraan penduduk atrtar provinsi.
Konsepnya adalah semakin tinggi pendapatan per kapita suatu daerah, maka
akan semakin tinggi juga pengeluaran konsumsi per kaita di daerah tersebut.

5. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

Pembangunan rranusia memiliki banyak dimensi. Indeks Pembanguran


Manusia (IPM) rrerupakan ukuran agregat dari dirrensi dasar pembangunan
manusa denganmelhat perkemoangannya. Penghrungan IPM sebagai indikator
perrbangunan manusia memiliki tujuan penting, yaitu;

a) Membangun indikator guna mengukur dimensi dasar


permanguran manusia dan peruasan kebebasan memilih.
b) Memanfaatkan sejumlah indikator untuk rrenjaga ukuran tersebut
sederhana.
c) Membentuk satu indeks komposi: dibanding menggunakan sejmnlah
indeks dasar.
d) Menciptakan suatu ukuran yang mencakup aspek sosal dan ekonomi.
Irdeks tersebut rrerupakan indeks dasar yang tersusun dari dimensi
umur panJang dan kehidupan yang selat, dengan indikator
angka harapan hidup, pengetahuan, yang diukur dengan angka melek
huruf dan kombinasi dari angka partsipasi sekolah, dan standar hidup
yang layak, dengan indikator PDRB per kapita (Purchasing Power
Parity),

4. TINGKAT KEMISKINAN

Pemerintah rremperkirakan angka kernskinan nasional pada 2009


berkisar 12-13,5 % atau lebih rendah dari 2008 yang rrencapai 15,4 o/o.

Pada 2008, pada Rapat Kerja dengan Dewan Perwakian Daerah


(DPD) RI, BPS rrengeluarkan laporan tingkat kernskiran di tanah ai'
mancapa1 15,4 %. Dengan berbagai progi-am 2009 dan darn
pendamping diperkirakan akan berkurang menjadi 12 hingga 13,5 %
angka kernskinan
BABS

PERANAAN SEKTOR PERTANIAN

1. PENTINGNYA PERTANIAN

Pentingnya pertanian di dalam pertumbuban sebuah ekonorni yang didominasi


oleh sektor pertanian, pertumbuban pertanan akan meningkatkan aju
pertumbuban pendapatan daerah bruto (PDB). Peran sektor pertanan
dan sangat diperlukan dalam upayd menmmkan kemskinan, Data PBB
menyatakan bahwa pada daerah pedesaan di negara berkernbang terdapat
sekitar l milyar penduduk dari 1,2 mlyar penduduk hidup dalam kemiskinan
absolut (absolute poverty).

2. PERTANIAN DAN PERKEMBANGAN

pertanian dan Perkernbangan Sektor Pertanan Indonesia sangat dperukan


dalatn upayd menurunkan kerniskinan. Data PBB menyatakan bahwa pada
daerah pedesaan di negara berkernbang terdapat sekrar l milyar penduduk
dari 1,2 milyar penduduk hidup dalam kerniskinan absolut (absolute poverty).
Bank Dunia mengetahui bahwa populasi, pertanan dan environmerr adaah
kunci unuk rrengetahu rnasalah yang dhadapi di Sub-Sahara Afiika, yaitu
daerah yang paling mskin di dunia. Perturrnuhan penduduk yang sangat
cepat yang tdak diimbangi oleh teknik pertanian rnenyebabkan kekurangan
Hal ini juga menyebabkan degradasi tanah dan penmunan produksi dan
konsumsi makanan per kapita.

3. PERAN TEKNOl.DGI

Selain rrernbutuhkan smnber daya firansial, sektor pertanian juga


rrerrerlukan teknologi maju dan infrastruktur. Diskriminasi pemerirrah
terhadap sektor pertanan akan rnenghalangi keseuruhan pernbangunan.
Transforrnasi Pertanian rnengemukakan bahwa keberhasilan sektor pertanian

bukan hanya alat bagi pembangunan, tetapi keberhasilan di sektor pertanian


juga rrenjadi tujuan dari pernbanganan Pertanan dapat rnenjamin penyediaan
kebutuhan milyaran penduduk di masa depan
4. PENTINGNYA PERTANIAN DI INDONESIA

a. potensi sumberdayanya yang besar dan beragam,


b. pangsa terhadap pendapatan nasional cukup besar,
c. besarnya penduduk yang menggartungkan hidupnya pada sektor nu
dan

d. rnenjadi basis perturnbuhan di pedesaan

Potensi pertanian yang besar namun sebagian besar dari petani banyak yang
termasuk gobngan miskin adalah sangat ironis terjadi di Indonesia. Hal ini
rnengindikasikan bahwa pemerintah bukan saja kurang rrernberdayakan
petani tetapi sektor pertanian keseluruhan, Dsisi lain adanya peningkatan
investasi daam pertanan yang dilakukan oeh investor PMA dan PMDN yang
berorientasi pada pm;ai· ekspor umumnya padat modal dan perananya kecil
dalarn penyerapan tenaga kerja atau lebh banyak rnenciptakan buruh tani

40
5. MENGEKSPl.DITASI PEfANI

Beberapa negara berkembang menekan harga pertanian rendah, beberapa


negara mengenakan pajak akan aktivitas pertanian, mencabut modal pada
daerah pedesaan, secara urnun dapat dikatakan banyak regard rrenerrpatkan
industrialisasi di atas segalanya, Model Lewis hanya merrnuat beberapa
ekonom dan pembuat kebijakan berpikir bahwa pertanian adalah tempat untuk
rrerrpekerjakan kelebihan tenaga kerja yang tidak terserap oleh industrialisasi
Daam analisis klasik dari Kuznets (1964)

6. KONTRIBUSI EKONOMI

l.Kontnbusi Produk
2. Kontnbusi Pasar
3.Kontnbusi Faktor-faktor Produksi
4. Kontnbusi Devsa

1. KONSTIBUSI PRODUK
Kontnbusi produk dari pertanian dapat dilihat dari reasi antara
pettumbuhan pangsa PDBdati sector tersebut dengan pangsa awalnya
dan laju pettumbuhan relatifdari produk-produk neto pertanian dan
non pertanian
Didaam system ekonomi terbuka, besarnya kontnbusi produk dari
sector pertanan, baik lewat pasai· mauptm lewat keterkaitan produksi
dengan sector-sektor nonpertanian, misanya industti rranufaktur, juga
sangat dipengaruhi oleH
kesapan sector itu senditi daam menghadapi persa1t1gan dari luar
(tingkat daya saingnya).
2. KONSTRIBUSI PASAR
Negara agraris dengan proporsi populasi pertanian (petani dan
keluarganya) yang besar, seperti Indonesia, merupakan sumber yang
sangat perring bagi pertumbuhan pasar domestik bagi sektor-sektor
nonpertanian, khususnya industri manutaktur,

N amun, penman sektor pertanan lewat kontnbusi pasarnyd terhadap


diversifikasi dan pertumbuhan output dari sektor- sektor norpertani
ansangat tergantung pada dua faktor pening yang dapat dianggap
sebagai prasyarat

faktor penting yang dapat dianggap sebagai prasyarat, yaitu :


a. Dampak dari keterbukaan ekonorni dimana pasai· dorrestik tdak
hanya diisi oleh barang-barang buatan dalam negeri, tetapi juga
barang- barang imper.
b. Jenis teknobgi yang digunakan disektor pertanian yang rrenerrukan
tinggi rendahnya tingkat rrekanisasi atau modernisasi dari sektor
tersebut.

3. KONSTRIBUSI FACTOR-FAKTOR PRODUKSI


Ada dua factor produksi yang dapat dialihkan dari sector pertanian ke
sector-sektor nonpertanian, tanpa harus mengurangi volurre produksi
(produktivitas) di sector pertanian, pertama adalah tenaga kerja dan
kedua adalah modal. Market Surpus di sector pertanian bias menjadi
salah satu sumber modal bagi investasi di sektor-sektor lainuntuk
mendaptkan market surpus, kirerja sektor pertanian itu sendiri harus
baik, dalam arti bisa rnenghasilkan surplus, Factor yang sangat
ditentukan oleh kekuatan ssi suplainya (teknologi, infiastruktur, dan
sumber daya rnanusia) dan dari sisi permntaan (pasar) oleh nali
tukar anara produk pertanian dan produk nonpertanian, baik di pasar
daarn negeri rnaupun luar negeri

4. KONSTR[BUSI DEVISA
Kontnbusi sector pertanan di suatu negara terhadap peningkatan
devisa terjadi melalui peningkatan ekspor dan atau pengurangan
llIJlOr Negara tersebut untuk komoditi-komodii pertanian,
Akan tetapi penman sector pertanian dalam peningkatan devisa bisa
dikontradiksi dengan peranannya dalam bentuk korrrbusi produk.
Dengan kata ain, usaha peningkatan ekspor pertanian bisa berakibat
negative terhadap pasokan pasar dalarn regeri, atau sebaliknya.
BAB9

INDUSTRALISASI DAN PERKEMBANGAN SECTOR


INDUSTRl

1. PENDAHULUAN

Istilah industrialisasi secant ekonomi diartikan sebagai kegiatan mengoah


bahan rnentah rnenjadi barang jadi atau barang setengah jadi, dapat pula
diartikan sebagai hirnpunan perusahaan-perusahaan sejens dirnana kata
industry dirangkai dengan kata yang rnenerangkan jens ndustrnya,

Msahya, industry obat-obatan, industry garmen, industry perkayuan, dsb.

2. SEJARAH SEKTOR INDUSTRI DI INDONESIA

Tahun l920an industry modern di Indonesia hampir semua dimiliki oleh


orang asing, walau jumlahnya hanya sedikit. Irdutri kecil yang ada pada masa
itu berupa ndustry rumah tangga seperti penggilingan padi, pembuatan gula
rnerah (tebu clan nira), rokok kretek, kerajinan tekstil, clan sebagainya tdak
terkoordinasi dengan baik

Perusahaan modem hanya ada dua, yaitu pabrik rokok milik British Arrercan
Tobaco (BAT) clan perakitan kendaraan bennotor General Motor Cai·
Asserrnly. Depresi ekonomi yang rreanda Indonesia tahun l930an
rrerurruhkan perekonomian, rregakibatkan rrenurunnya penerimaan ekspor

dari l .448 gulden rnenjadi 505 gulden ( 1929) yang


rnengakibatkan
pengangguran. Melihat smasi tersebut pemerintah Hindia Belanda mengubah
system dan pola kenijakan ekonomi dari sector perkebunan ke sector industry,
dengan membeti kemudahan dalarn pemberian ijin dan fasilitas bagi pendran
industty baru

3. KON SEP DAN 1UJUAN INDUSTRIALISASI

Dalam sejarah pembangunan ekonomi, konsep irdustrialisasi berawal dari


revolusi industty pertarra pada pertengahan abad 18 di Inggrs dengan
penemuan metode baru untuk peminalan dan perenunan kapas yang
merciptakan spesialsasi dalam produksi dan peningkatan produktivitas dari
factor produksi yang digunakan Setelah iu, inovasi dan penem1an baru

dalam pengolahan besi dan mesin uap yang mendorong inovasi dalam
pembuatan a11:at11 lain besi baja, kereta api dan kapal tenaga uap.
Revolusi ndustry kedua akhir abad 18 dan awal abad 19 dengan berbagai
perkembangan teknobgi dan inovasi rrernbarru laju industrialisasi
Setelah PD Il rnnrcul berbagai teknobgi baru seperti produksi masal
dengan menggurakan assembly line, tenaga lstrik, kendaraan bermotor,
penemian barang sirretis dan revolusi tekrnlogi komunikasi, elektronik, bio,
computer dan penggunaan robot.

4. PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRl MANUFAKTUR NASIONAL

Sector industty rnanufaktur di banyak Negara berkembang mengalami


perkembangan sangat pesat dalam tiga decade terakhir. Asia Timur dan Asia
Tenggara dapat dikatakan sebagai kasus istimewa. Lebih dari 25 tahun
terakhr, dijuluki a mraculous economic karena kinerja ekonorninya sangat
hebat. Dari 1970 hinga 1995, industry manufaktur mempakan contnbutor
utarra,

5. PERMASALAHAN DALAM INDUSTRI MANUFAKTUR

Seca111 mnmn, industry rranufaktur di Negara-negara berkembang masih


terbelakang jika dibandingkan dengan sector yang sama di Negara maju,
waaupun di Negara-negara berkembanga ada N egara-negara yang industrinya
sudah sangat ITRju. Dalam kasus Indonesia, UNIDO (2000) dalam studinya
mengelompokkan masalah yang dhadapi industry manufaktur nasonal ke
dalam 2 kategori, yaitu kelemahan yang bersifat structural dan yang bersifat
organsasi

6. KELEMAHAN-KELEMAHAN STRUCTURAL

l. Basis ekspor dan pasainya yang sempit


a) Empat produk, yakni kayu lapis, pakaan jadi, tekstil dan alas kaki
memiliki pang;a 50o/o dari nilai total manufaktur
b) Pasar tekstil dan pakaian jadi sangat terbatas
c) Tiga Nega111 (US, Jepang dan Singapura), menyernp 50% dari total ekspor
manufaktm· Indoresa, serrentara US rrenyernp hampir setengah total nilai
ekspor tekstil dan pakaan jadi
d) Sepuluh produk menyumbang 80% seluruh hasil ekspor marufaktur
e) Banyak produk manufaktur padat karya yang terpilh sebagai produk
unggulan Indonesia mengalanli pen.1nman harga di pasai· duna akibat
persaingan ketat
t) Banyak produk marnfaktur yang merupakan ekspor tradisonal Indonesia
mengalami penmunan daya saing
- Ketergantungan irrpor yang sangat tinggi
- Tidak adanya industry berteknologi rrenengah
- Konsentrasi regional

7. KELEMAHAN-KELEMAHAN ORGANISASI

a) Industry skaa kecil dan rnenengah (IKM) masih underdevebp ed


b) Konsentrasi pasar
c) Lemahnya kapasitas untuk rnenyerap dan rnengembangkan
tekmlogi
d) Lemahnya SDM

8. STRA1EGI SUBTITUSI IMPOR

a) Lebih rnenekankan pada pengembangan industry yang berorentasi


pada pasar dorrestic.
b) Strategi subtitusi impor adalah industry domestic yang rnembuat
barang menggantikan impor.
c) Dilandasi oleh pemikiran bahwa laju perturmuhan ekonomi yang tinggi
dapat dicapai dengan.

•!• rnengembangkan industry dalam negen yang memproduksi baranI:>


pengganti IITJlOr
Pertimbangan yang lajirn digunakan dalam rnemilih strategi ini adalah:
a. SDA dan factor produksi lain (terutama tenaga kerja) cukup
tersedia b. Potensi pennintaan dalam negeri rrernadai
c. Pendorong perkembangan sector industry manufaktur dalam negeri
d. Dengan perkembangan industry dalam negeri,
kesempatan kerja ebih luas
e. Dapat mengurangi ketergantungan unpor

9. STRATEGI PROMOS! EKSPOR

a. Lebih berorientasi ke pasar interrasonal dalam pengerrbangan usaha


dalam negeri
b. Tdak ada diskriminasi dalam pemberian insentif dan fasilitas
kemudahan lainnya dari pernerintah

c. Dilandasi pemikiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi


dapat dicapai jika produk yang dbuat di daam negeri dijual di pasai·
ekspor
d. Strategi promosi ekspor mempromosikan fleksbilitas dalam pergeseran
surrner daya ekonomi yang ada mengikuti perubahan pola keunggulan
komparatif
BAB 10
UKM (USAHA KECIL MENENGAH)

1. PENGERTIAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM)

UKM adalah sebuah stiah yang mengacu ke jenis usaha kecjl yang

memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak tennasuk


tanah dan bangunan terrpat usaha.Dan usaha yang berdiri sendiri.
Merurut Keputusan Presden RI ro, 99 tahun 998 pengertian Usaha Kecil
adalah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha
yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan peru
dilind ungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tdak sehat,"

2. CIRI-CIRI USAHA KECIL

a) Jenis barang/komoditi yang diusalakan umunnya sudah tetap tidak


gampang bernbah;

b) Lokasi/terrpat usaha umrnnnya sudah menetap tdak berpindah•


pindah;
c) Pada urrumnya sudah melakukan adminstrasi keuangan walau masih
sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan
keuangan keuarga, sudah membuat neraca usaha;
d) Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan Jegalitas lainnya
tennasuk
NPWP·
'
e) Sumberdaya manisa (pengusaha) memiliki pengalaman
daam berwira usaha;
t) Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;
g) Sebagian besar belum dapat rrernbuat manajemen usaha dengan baik
seperti business planning.

3. KRITERIA USAHA KECIL MENURUT UU NO. 9 TAHUN 1995


ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

a. Memiliki kekayaan bersh paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua


Ratus Juta Rup ah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. l.000.000.000,•
(Satu Milyar Rupiah)
c. Milil< Warga Negara Indonesia

d. Berdiri serdiri, bukan rrerupakan anak perusahaan atau cabang


perusabaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik
langsung mauptm tidak angsung dengan Usaha Merengah atau
Usaha Besar

e. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak


berbadan hukurn, atau badan usaha yang berbadan hnkurn, tennasuk
koperasi.
f Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit
Jebih.
g. Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan
UKM, dirrasing- masing Propirsi atau Kabupaten/Kta.

so
4. PENGEMBANGAN SEK1DR UKM

Pengerrbangan terhadap sektor swasta merupakan suatu ha! yang tidak


diragukan lagi perlu untuk dilakukan. UKM memiliki peran penting dalam
pengembangan usaha di Indoresa, UKM juga merupakan cikal bakal dari
tumbuhnya usaha besar. "Harrpir semua usaha besar berawal dari UKM.
Usaha kecil menengah (UKM) harus terns ditingkatkan (up grade) dan
aktif agar dapat maju dan bersaing dengan perusahaan besar, Jika tidak,
UKM di Indonesia yang metupakan janung perekonomian Indonesia
tidak akan bsa maju dan berkembang. Satu hal yang perlu diingat daam
pengembangan UKM adalah bahwa langkah ini tidak semata-mata
merupakan langkah yang harus diarmil oleh Pemerintah dan hanya
menjadi tanggung jawab Pernerintah Pihak UKM sendiri sebagai pihak
yang dikerrbangkan, dapat rrengayunkan angkah bersama-sarra dengan
Perrerintah, Selain Pemerirrah dan UKM, peran dari sektor Perbankan
juga sangat penting terkait dengan segaa hal rrengerai pendanaan,
terutama dari sisr pemberian pinjarran atau penetapan kebijakan
perbankan. Lebih jauh lagi, terkar dengan ketersediaan dana atau modal,
peran dari pata investor baik i:u dari dalam maupun luar negeri, tidak
dapat pula kita kesampingkan.

5. KLASIFIKASI UKM

Dalam perspektif perkembangannya, UKM dapat diklasifikasikan menjadi


4 (empat) kelorrpok yaitu :
1. Livelihood Activries, rrerupakan UKM yang digurakan sebagai
keserrpatan kerja untuk mencari nafkah, yang ebih urrum dikeral
sebagai sektor informal Contohya adalah pedagang kaki lirna

51
2. Micro Enterptise, mernpakan UKM yang rremiliki sifat pengraJm
tetapi belum rnemiliki sifat kewirausahaan
3. Small Dynamo Enterptise, rrerupakan UKM yang teah rnemiliki
jiwa kewirausahaan dan rnampu rnenerima pekerjaan subkontrak
dan ekspor
4. Fast Moving Enterprise, merupakam UKM yang telah rremiliki
JJWa kewirausahaan dan akan rrelakukan trarsformasi rnenjadi
Usaha Besar (UB)

6. UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN TENTANG UKM

Berikur ini adalah list beberapa UU dan Peraturan tentang UKM :


1. UU No. 9 Tahm 1995 tentang Usaha Kecil
2. PP No. 44 Tahun 1997 terrang Kemitraan
3. PP No. 32 Tahm1 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan
Usaha Kecil
4. Inpres No. 10 Tahun 1999 tentang Pemberdayaan Usaha
Menengah
5. Keppres No. 127 Tahun 2001 tentang Bidang/Jenis Usaha Yang
Dicadangkan Untuk Usaha Kecil dan Bidang/Jenis Usaha Yang
Terbuka Untuk Usaha Menengah atau Besar Dengan Syarat
Kemitraan
6. Keppres No. 56 Tahun 2002 terrang Restruktmisasi Kredi: Usaha
Kecil dan Menengah
7. Pennenneg BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan
Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina
LingkungaN
8. Pennenneg BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan
Badan Usaha Milik Negara

52
9. Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil,
dan
Menengah

7. KINERJA UKM DI INDONESIA

UKM di negara berkembang, seperti di Indonesia, sering dikaikan dengan


masalah-masalah ekonomi dan sosial dalarn negeri seperti tingginya
tingkat kemiskinan, besarnya jumlah pengangguran, ketimpangan
distnbusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata antara
daerah perkotaan dan perdesaan, serta rrasaah urbanisasi Perkembangan
UKM diharapkan dapat memberikan kontnbusi positif yang signifikan
terhadap upaya-upayd penanggulangan masalah-masalah tersebut di atas.

Karakteristik UKM di Indonesia, berdasarkan perelitan yang dilakukan


oleh AKATIGA, the Center for Micro and Small Enterprise Dynamic

(CEMSED), dan the Center for Economc ard Social Studies (CESS) pada
tahun 2000, adalah merrpunyai daya tahan untuk hidup dan mernpunyai
kemanpuan urruk meningkatkan kinerjanya selama ktisis ekonomi. Hal
ini disebabkan oleh fleksbilitas UKM dalam melakukan penyesuaian
proses produksinya, marnpu berkerrnang dengan modal serdiri, rrnrnpu
mengembalikan piniaman dengan bunga tinggi dan tidak terlalu terlibat
dalam hal b irokrasi,

8. UKM DI INDONESIA DAPAT BERTAHAN DI MASA KRISIS


EKONOMI DISEBABKAN OLER 4 (EMPAT) HAL, YAITU
a. Sebagian UKM menghasilkan barang-barang konsumsi (corsurrer
goods), khususnya yang tdak tahan lama,

53
b. Mayoritas UKM lebh rrengardalkan pada non-banking financing
dalam aspek perdanaan usaha,
c. Pada umumnya UKM melakukan spesialisasi produk yang ketat,
dalam arti hanya memproduksi barang atau jasa tertentu saja, dan
d. Terbermknya UKM baru sebagai akbat dari banyaknya
pemutusan hubungan kerja di sektor formal.

9. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI UKM

a. Faktor Internal
1. Kurangnya Pennodalan dan Terbatasnya Akses Pembiayaan
2. Kuatitas Surrner Daya Manusia (SDM)
3. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Pasar
4. Mentali:as Pengusaha UKM
5. Kurangnya Transparansi
c. Faktor Ekstemal
1. Iklrn Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif
2. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha

3. Pungutan Liar
4. Imptikasi Otonomi Dae111h
5. Imptikasi Perdagangan Bebas
6. Sifat Produk dengan Ketahanan Pendek
7. Terbatasnya Akses Pasar
8. Terbatasnya Akses Informasi
BAB 11
PROSPEK UKM DALAM PERKEMBANGAN SEKTOR
INDUS1RI

1. PEMBAHASAN

usaha rrenengah dinilai jauh ebih siap dilihat dari segi kemarrpuan
SDM, skala usaha dan kemampuannya untuk melakukan inovasi dan
akses pasar. Dahm perjalarannya pembinaan terhadap UKM, Jebih
condong kepada pembinaan pengusaha kecil, serrentara pembinaan
terhadap usaha menengah seolah-olah terlupakan. Kebijakan
pengembangan usaha bagi usaha menengah behm bersandar pada satu

peraturan pemerintah sebagai payung kebjakan, dan dalam aras

pengembangan usaha, masih terdapat grey area dalam pengembangan


usaha menengah

strategi untuk mendorong kirerja dan peran UKM dalam pasar bebas
serta mengatasi kesenjangan yang terjadi, adalah dengan rrenumbuhkan
usaha menengah yang kuat dalam mermangun struktur industti. Strategi
pengembangan usaha menengah ini praktis banyak dilupakan sejalan
dengan kurang dperhatikamya enti:as dan posisi usaha menengah dalam
perturrnuhan ekonomi mauptn1 dalam kebijakan pengembangan UKM.

Sekalipun peran usaha rrenengah Jebih rendah dibandingkan dengan


usaha kecil. N arnun dengan merrperhatikan posisi strategs
dan
keunggulan yang dimilikinya, Usaba menengah layak untuk didorong
sebagai motor pengernbangan UKM dalam persaingan bebas. Hal ini
karena potensi teknologi dan surnberdaya mamsianya jauh lebih tinggi
dari pada usaha keci1

2. DALAM ERA PERDAGANGAN BEBAS

dirrana sikus produk reatif pendek dan sangat ditentukan oleh selera
konsumen, mengharuskan setiap pelaku bsns memiliki akses yang
cukup terhadap pasai· dan kernampuan inovasi produk, gura

meningkatkan daya sangnya. Justru ha! inilah yang merupakan titik


emah yang dirniliki oleh UKM pada umurmya, Disisi Jain UKM
memegang peran penting dalarn perekonoman Indonesia baik ditinjau
dari segi jumlah usaha rnauptm dalam penciptaan lapangan kerja

3. DALAM HAL EKSPOR

UKM merniliki potensi urruk rreningkatkan penemrnan ekspor. Hanya


saja potensi ini behm dimanfaatkan dengan optimal. Hanya UKM yang
bergerak di sektor industri tertentu saja yang sudah rrelakukan ekspor.
Dalam pembangunan ekonorni di Indonesia UKM selau digambarkan
sebagai sektor yang rrempunyai peranan yang penting, karena sebagian
besar jumah perduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam
kegiatan usaha kecil baik dsektor tradisional rnaupw1 modem,

4. SIFAT ALAM! DARI KEBERADAAN UKM

Relatif lebih baiknya UK dibadingkan UM atau UB dalam rrengbadapi

ktisis ekonorni tahun 1998 tidak lepas dari sifat aami dari keberadaan
UK yang berbeda dengan sifat alami dari keberadaan UM apalagi UB di
Indonesia.
Sifat alami yang berbeda ini sangat penting untuk dipahami agar dapat
mempredisikan rnasa depan UK atau UKM.

UK pada urmumya mernbuat barang-barang konsumsi sederhana untuk


kebutuhan kelompok rnasyarakat berpenghasilan rendah Sebagian dari
pengusaha kecil dan pekeijanya di Indonesia adalah kelompok
rnasyarakat berpandidikan randah (SD) dan kebanyakan dari mereka
menggunakan rnesin serta alat produksi sederhana atau irrplikasi dari
mereka sendiri. UK sebenarnya tidak terlalu tergantung pada fasilitas•
fasilitas dari perrerintah termasuk skitn-skim kredit rranah

Urruk rnengetahui besarnya darnpak dan proses terjadinya dampak


tersebut dari suatu gejolak ekonomi seperti krsis tahun 1998 terhadap
UK peru diaralis s dari dua sisi :
a. Penawaran
h. Pennintaan

a. PENAWARAN

pada saat kriss berlangsung banyak pengusaha-pengusaba kecil terpaksa


menutup usaha mereka karena rnahalnya biaya pengadaan bahan baku
dan input lainnya terutama yang diirrpor aktbat apresiasi nilai tukar
rupiah terhadap dollar AS

h. PERMINTAAN
salah satu dampak negatif dari krisis ekonomi tahm 1998 yang sangat
nyata adalah merosotnya tingkat pendapatan riil masyarakat per kapita.
UK di Indonesia hingga saat ini tetap ada bahkan jumlahnya terus
bertarrnah waaupun rrendapat persaingan ketat dari UM, UB dan dari
produk-produk M serta iklim berusaha yang selarna ini terlalu kondusif
akbat kebijakan-kebijakan pemerintah yang dalam prakteknya tidak
terlalu "pro" UK.

5. KEMAMPUAN UKM

Dalam era perdagangan bebas dan globalsasi perekonomian dtUIB


terdapat tiga faktor korrpetitif yang akan menjadi dominan dalam
menentukan bagus tidaknya prospek dari suatu usaha antara Jain:
a. Kemajuan
b. Penguasaan ilrru pengetahuan
c. Kualitas SDM yang tinggi (profesoralisme)
Sayangnya, ketiga faktor keunggulan kompetiif tersebut mash
merupakan keernahan utama dari sebagian besar UKM (tenrama
UK) di Indonesia.
BAB 12
NERACA PEMBAYARAN

l. PENDAHULUAN

Neraca Pembayaran adalah catatan (dokmnen) sisternatis yang

rrengikhtisarkan seluruh transaksi ekororn antara penduduk (resident) suatu


regard, dengan penduduk negana lain selarna rnasa tertentu ( l tahun). Dan
untuk menyusun neraca pembayaran luar regeri atau neraca pembayaran
ntemasional peru dbedakan anara transaksi debit dengan transaksi kredit.

a. Transaksi Debit adalah transaksi yang rrenimbulkan bertambahnya


kewajiban bagi penduduk negara yang rrerrpunyai neraca perrnayaran
tersebut untuk rnengadakan pembayaran kepada perduduk negara lain
b. Transaksi Kredit adalah transaksi yang tnenimbulkan bertambahnya hak
bagi penduduk negara yang rnemptmydt neraca perrnayaran tersebut
untuk rnenerima pembayaran dari negara lain.

2. KOMPONEN NERACA PEMBAYARAN

Berdasarkan Neraca pembayaran di atas, diketahui bahwa neraca


tersebut dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional.
Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau
pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut:
a) Transaksi dagang (Trade account)
b) Transaksi Pendapatan modal (income on investment)
c) Transaksi-transaksi unilateral (Unilateral Transaction)
d) Transaksi Penanaman Modal Langsung ( Direct Investment)
e) Transaksi Utang-piutang jangka panjang (Long term Loan)
f) Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short term capital)
g) Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary accommodating

3. POS-POS DI DEBIT DAN DI KREDIT DALAM NERACA


PEMBAYARAN

Dalam transaksi intemasional terdapat suatu transaksi yang harus


dicatat pada sisi debit dan dicatat pada sisi kredit. Pos-pos yang di
debit dan pos-pos yang di kredit dalam neraca pembayaran :

Transaksi Debit Transaksi Kredit


1. Neraca barang 1. Neraca barang
- lmpor barang dari Negara lain - Ekspor barang ke Negara lain
2. Neraca jasa 2. Neraca jasa
- Pembayaran jasa ke Penerimaan jasa dari
penduduk LN penduduk LN
- Pembayaran biaya pariwisata - Peenerimaan pariwisata dari
ke LN LN
3. Neraca Hasil Modal 3. Neraca Hasil Modal
- Pembayaran bunga dan - Penerimaan bunga dan
deviden deviden
4. Neraca Modal 4. Neraca Modal

60
4. DEFISIT DAN SURPLUS NERACA PEMBAYARAN

Dalam neraca pembayaran kemungkinan terjadi surplus dan


kemungkinan terjadi defisit, yakni :
1. Defisit, apabila jumlah ekspor lebih kecil dari pada impor
2. Surplus, apabila jumlah ekspor lebih besar dari pada impor.
Defisit atau surplus yang terjadi pada suatu negara yang
neraca mempunyai

pembayaran dikarenakan oleh :


1 . Stok Nasional, maksudnya Jika terjadi penurunan stok
nasional berarti defisit, dan jika terjadi kenaikan stok nasional
berarti surplus.
2. Pinjaman akomodatif, maksudnya Pinjaman yang masuk
karena berkaitan dengan adanya kelebihan impor berarti
merupakan bagian dan defisit. Sedangkan Pinjaman yang
masuk atas kemauannya sendiri (pinjaman otonam) tidak
mempengaruhi defisit.
3. Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional
ditambah pinjaman akomodatif
4. Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditam•
bah pinjaman akomodatif.
Sedangkan dampak neraca pembayaran terhadap kegiatan
ekonomi suatu negara antara lain :
1. Perubahan terhadap Kurs Devisa.
2. Perubahan terhadap harga.
3. Perubahan terhadap tingkat pendapatan.
4. Perubahan terhadap tingkat bunga
BAB 13
MODAL ASING LUAR NEGRI

1. PENDAHULUAN

Penaraman Modal Asing adaah kegiatan rrenararn rrodal untuk melakukan


usaha di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oeh peranam modal
asmg, baik menggunakan rrodal asing sepenuhnya mauptn1 yang berpatungan
dengan peranam modal dalam regeri

Pengertian modal asing dalam Undang-undang ini iaah:

a. alat perrbayaran luar negeri yang tdak metupakan bagian dari kekayaann
devisa Indonesia, yang dengan persetujuan Perrerintah digurakan untuk
pembiayaan perusahaan dilndonesia.
b. alat-alat urruk perusabaan, tennasuk penemuan-peremuan baru milik
orang asing dan bahan-bahan,yang dimasukkan dari uar ke daam wilayah
Indonesia, selarna alat-alat tersebut tidak dibiayai dari kekayaan devisa
Indonesia.
c. bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan Undang-undang nu
diperkenankan ditransfer, tetapi dipergunakan urruk membiayai
perusahaan di Indonesia.
2. PERANAAN PEN AN AMAN MODAL ASING BAGI NEGARA SEDANO
BERKEMBANG

Secant gans besar, penanaman rrodal asmg terhadap pembangunan bagi


negara sedang berkembang seperti regard Indonesia dapat dperinci rrenjadi

lirra, yaitu :
a. Sumber dana ekstemal (rrodal asing) dapat dirnanfaatkan oleh regara
sedang berkembang sebagai dasar untuk rrerrpercepat investasi dan
pertumbuban ekonomi.
b. Pertumbuhan ekonorni yang meningkat perlu diikuti dengan perpindahan
struktur produksi dan perdagangan.

c. Modal asing dapat berperan penting dalarn rrernobilsasi dara maupun


transforma si struktural

d. Kebutuhan akan modal asng menjadi rnemuun segera setelah perubahan


struktural benar-benar terjadi rreskipm nodal asing di rrasa selanjutnya
lebih produktif

e. Bagi negara-negara sedang berkembang yang tidak 1narrpu

mernulai membangun irdustri-jndustri berat dan industri strategis, adanya


rrodal asing akan sangat membartu untuk dapat mendirikan pabrik-pabik
baja,
alat-alat rnesin, pabrik elektronik, industri kimia dasar dan sebagainya,

Selama ini investor domestik di negara sedang berkembang yang enggan


melakukan usaha yang beresiko tinggi seperti ekspbi:asi sumber-sumber
daya alarn yang belum dirnanfaatkan dan rrernbuka lahan-lahan barn,

rnaka hadirnya investor asing akan sangat mendukung rnerintis usaha


dibidang-bidang tersebut. Adanya pengadaan prasarana negara, perdcan
ind ustri- irdus tri barn, pemanfaatan sumber-sumber bani, perrnukaan
daerah-daerah barn, akan merrnuka kecenderungan baru yaitu
meningkatkan lapangan kerja
Dengan demikian, kehadiran PMA bagi negara sedang berkembang sangat
diperlukan untuk mernpercepat pembangunan ekonomi. Modal asing
membantu dalam industrialsasi, pembangunan modal dan rrencptakan
kesempatan kerja, serta keterarrpilan teknik. Mealui modal asing terbuka
daerah-daerah dan tergarap sumber-smnber barn. Resiko dan kerugian

pada tahap perintsan juga tertanggung, selanjutnya modal asng


mendorong pengusaha setempat untuk bekerjasarra

Penanaman modal asmg di Indonesia tidak terlepas dari cita-cita hukum


ekonomi Indonesia yaitu menggagas dan menyapkan konsep hukum
tentang kehidupan ekonomi. Kehidupan ekonomi yang dharapkan adalah
kehidupan ekonomi berbangsa dan bernegara yang rakyatnya memiliki
kesejahteraan dalam keadilan sosial, sebagaimana yang dcita-citakan

Pancasila dan Indonesia sebagai negara berdaulat sekaligus sebagai negara


berkembang mempunyai pola tertentu terhadap konsep hukum daam
kegiatan ekonomi, meliputi konsep pencapaian masyarakat adil dan
makmer berdasarkan Pancasila, Korsep ekonomi kekeuargaan yang
Pancasilais, korsep ekonomi kerakyatan untuk rrembea kepentingan

rakyat

Oleh karera itu, peratnn PMA di Indonesia cukup mendukung juga


perkembangan kehidupan ekonomi sesuai dengan konsep hukum daam
kegiatan ekonomi dan ci:a-cita hikum ekoromi Indonesia. Dan urruk
rrendukung investasi di Indonesia maka perlu pembentukan hukum
ekonomi dengan perangkat peraturan membutuilkan kajian yang bersifat
komprehersif dan pendekatan secara makro dengan informasi yang akurat
demi multidisip liner dari berbagai aspek a11at11 lain
a. Ekonomi dan social
b. Sosiologis dan budaya.
c. Kebutuban-kebutuban dasae dan pembangunan.
d. Prakts dan operasional dan kebutuhan kedepan.
e. Moral dan etika bisnis yang beraku dalam konsep kelayakan dan

kepatutan
dalamm kehidupan manusia dan kemanusiaan yang beradab.

3. KENDALA PEN AN AMAN MODAL ASING DI INDONESIA

Secant teoritis ada beberapa teori yang rrencoba menjelaskan mengapa


investor-investor dari negara-negara maju ke negara-negara
berkerrnang yakni, The Product Cycle Theory dan The Industrial Organization
Theory of Vertical Organization. The Product Cyrcle Theory yang
dikembangkan oleh Raymond Yetman ini menyatakan bahwa setiap
teknologi atau produk berevousi rrelani tiga fase : Pertama fase permuaan atau
inovasi, kedua fase perkembangan proses dan ketiga fase standardisasi Dalam
setiap fase tersebut sebagai tipe perekonornian regara merniliki keunnmgan
konparatif (Comparative advantage). The Industrial Organization Theory
of Vertical Integration merupakan teori yang paling tepat untuk di:erapkan pada
new muiinasionalism dan pada investasi yang terintegrasi secara vertical

Menurut teori ini, investasi dilakukan dengan card integrasi secara vertikal
yakni dengan penempatan beberapa tahapat1 produksi di beberapa lokasi yang
berbeda-beda di seuruh dunia. Motivasi utamanya adalah urruk rnendapatkan
keurnmgan berupa biaya produksi yang rendah, manfaat pajak bkal dan lain•
lain. Di sarrping itu motivasi yang lain adalah untuk membuat tintangan
perdagangan bagi perusahaan-perusahaan lain, artnya dengan investasinya di
luar negeri ini berarti perusabaan-perusahaan meltinasioral tersebut telah
merinangi persaingan-persaingan dari negara lain sehingga monopoli dapat
dipertabankan, Motif utama modal irrernasioual baik yang bersifat investasi
modal asmg angsung (foreign direct investment) maupun investasi portofolio
adaah untuk mendapatkan return yang lebih tinggi daripada di regara sendiri
mealui tingkat pertumbuhan ekonomi yang ebih tinggi, sstem perpajakkan
yang lebih menguntungkan dan infrastruktur yang lebih baik

Dilihat dari kedua faktor di atas, maka tarrpaknya arus modal asing justru
lebh banyak rrengalir ke negara-regara maju daripada ke negara-negara
berkembang. Afiran modal ke negara-negara berkembang rrasjh dipengaruhi
faktor- faktor sebagai berikut :

a. Tingkat perkerrnangan ekonomi Negara penerirra modal.


b. Stabilitas politik yang merradai
c. Tersedanya sarana dan prnsarana yang dperlukan investor,

d. Afiran modal cenderung mengalr ke Negara-negara dengan tingkat


pendapatan per
kapita yang tinggi.

4. PENANAMAN MODAL ASING DI ERA OTONOMIDAERAH

Sejak pelaksanaan otonomi daerah, perrerintah pusat rrengeuarkan keppres


khusus mengenai penanaman modal karena banyaknya kendala yang dihadapi
oleh pata investor yang ingn merrnuka usaha di daerah, khususnya yang
berkaitan dengan proses pemgumsan zin usaha. Terkai: masalah birokrasi
yang berbelit- belit, kerrudian diperparah dengan banyaknya peraturan
pemerintah atau keputusan presiden tidak dapat berjalan efektf karena

adanya tarik-rrenarik keperringan antara pemerintah pusat dan pemerintah


daerah yang semuanya merasa paling berkepentingan atas penana1rnn
modal di daerah Dalam kebijakan otonomi daerah, pemerintah daerah baik

ditingkat provmsi, kabupaten, kota diberikan kewenangan dalam bdang


penanan1an modal
5. PENYELSAIAN SENGKETA PENANAMAN

Undang-undang penanaman modal juga mengatur mengenai penyeesaian


sengketa penanaman modal. Aturan tersebut terdapat dalam bab XV pasal 32.
Pasal tersebut berbunyi:
a. Dalam hal terjadi sengketa di bdang penanaman modal antara pemerintah
dengan pene1"Rm modal para pihak terlebh dahuu
menyelesaikan sengketa tersebut rrelaui rrufakat.
b. Dalam hal penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (l)
tidak tercapai, penyeesaan sengketa tersebut dapat dilakukan melalui
arbitrase atau alternative penyelesaian sengketa atau pengadilan sesuai
dengan ketentuan peraturan penrndang-undangan.
c. Dalam hal terjadi sengketa dibi:lang penai1aman nodal antara pemerintah
dengan penanam modal dalam regeri, para pihak dapat rrenyeesaikan
sengketa tersebut melalui arbitrase berdasarkan kesepakatan para pihak,
dan jika penyelesaian sengketa rrelalui arbrrase tidak disepakati,
penyelesaian sengketa tersebut akan dilakukan di pengadilan.
d. Dalam hal terjadi sengketa di bidang penanaman modal asing, para pihak

akan rrenyelesaikan sengketa tersebut melalui arbitrase intemasional yang


hams disepakati oeh para phak,

6. MANFAAT DAN DAMPAK NEGATIF PENANAMAN MODAL ASING


DI ERA GLOBALISASI

Era globalsasi sebagai aspek persaingan bebas attar bangsa, antar negara dan
antar individu dalam segala aspek kehidupan, terutarra disektor ekonomi.
Situasi persaingan pada era globatisasi inipun akan semakin ketat, sehingga
hanya mereka yang siap mental dan ekonomi yang sanggup memasuki era
tersebut dan turut bersaing secara sehat
Maka setap perusahaan yang ada dituntut urruk dapat mengolah sumber

dayanya secant ebih efektif dan efisien, serta mererapkan berbagai strategi
agar mampu bersaing dan rrerrpertahankan eksstensinya dalam dunia bisnis.
Dengan terbentuknya UU No. 25 Tahm 2007 tentang Penanaman Modal,
rrerrberikan kebebasan investor asing dan investor dalam negeri rrenaramkan
modalnya untuk meakukan kegiatan usahanya di wilayah Indonesia, sehingga
diperbolebkannya pelaku usaha domestik meakukan kerja sarra dengan pihak
asing dalam rrernpertahankan eksistensinya dalam dunia bisnis.

Pengertan secara umurn Penanaman Modal adalah segala berruk kegatan


penanaman modal baik asing mauptn1 daam regeri yang menanam<an
modalnya daam mebkukan kegiatan usahanya di Indoresia Keikusertaan
investor asing sebagai akibat globalsasi (era tanpa batas) dalam persaingan
bisnis akan rrembawa dampak yang positif maupun negatif bagi negara
penerima modal.

Manfaat kegiatan Peranarran Modal Asing adalah :


a. Masuknya modal baru untuk penbangunan
b. Menambah devisa Negara

c. Berdirinya perusahaan-perusalaan baru sehingga adanya pemasukan bagi


negara
berupa pajak penghasilan
d. Penyerapan tenaga kerja
e. Berpengaaman di bdang tekmlogi
f. Manajemen yang baik
g. Berpengalarra n dalam perdagangan internasional (ekspor-irrpor)
h. Menciptakan permintaan produk dalam negeri sebagai bahan baku
1. Permintaan terhadap Fluktuasi bunga bank dan valas
J. Merrberikan perlind ungan poliik dan keamanan wilayah
Kerugan dari kegiatan penar�unan modal asing adalah :
a. Perusahaan asing yang dikelola oleh pihak asing, rnaka kebijakan

manajernennya
sesuai dengan operasional perusahaan asrng
b. Marajerren keuangan perusahaan asmg bersifat tertutup, sehingga
perusahaan tidak
dapat diketahui sehat atau tidak
c. SDA yang dikelola asing dengan hak dan kewajban sebagairrana diatur
undang
undang, senng menimbulkat1 dampak lingkungan dan sosial dimana
perusahaan baru tersebut akan didirikan
d. Bagi hasil (Product Sharing) tdak sebanding dengan kerusakan yang
timbul dan barus dranggung oleh perrerintah atau masyarakat itu sendiri,
e. Perusahaan asmg mencan keuntungan yang sebesar-besarnya dan
keunnmgannya
dibawa ke regaranya
f Diskriminasi pendapatan antara pegawai asing dan pegawai lokal

g. Manajemen produksi sulit urruk diawasi terutarra dalam


perkernbangannya
h. Perusahaan asrng akan rrenguasai pasai· lokal, sehingga dikhawatirkan
produk dalam
negen tidak ITia!TJlll bersaing dengan produk asrng dan kehilangan pasai·
lokal
DAFfAR PUSTAKA

• httpJ/infoukm. wordpress.com/2008/08/
http J/id. wikipedia. org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah http
Jlwww. danaberzulir, corn/layanan/skim- pinjarnan-
pembiaydan/pembiayaan- kepad a- koperasi- dan- usaha-kecil-
dan• menengah-kuk m-me lalui- perusahaan- modal-ve ntura- p
mv

• Sukirno, Sadono. 2006. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT


Raja Gratlndustrrlo Persada.

• Tarnbunan, Tulis. 2003. Perekonomian Industridonesia Beberapa


Masalah Pentlndustrig, Jakarta: Ghalia Industrdonesia.
• httpJ/www.google.com
• httpJ/www.scnbd.com'dodl3055175/TUGAS-Makalah•
Pertrnnbuhan-Ekonomi

• httpJ/fikhbosua.blogspot.com/2011/1 O/makalah-pe1twmuhan-
ekonomi.l:tml
• httpJ/id. wikipedia.org/wiki!Penganggman

• httpJ/id. wikipedia.org/wiki/I ntlasi

• httpJ/id. wikipedia.org/wiki/S fitem


• httpJ/ips- mrwind u. blo gspot.co m/2009/04/pelaku-ekonom i html

70

Anda mungkin juga menyukai