Anda di halaman 1dari 2

Analisa Keberadaan Ketata Negaraan Indonesia

Salah satu identitas negara Indonesia yang memuat tata nilai masyarakat adalah
undang undang dasar Negara republic Indonesia tahun 1945, sekaligus sebagai
fondasi bangsa pada saat bangsa Indonesia menjelang diproklamirkannya
kemerdekaan negara Republik Indonesia yang syarat dengan makna.
Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, Undang Undang Dasar 1945 sebagai
konstitusi Negara telah mengalami beberapa kali perubahan. Bahkan, pernah diganti
dengan Konstitusi Negara Republik Indonesia Serikat pada tahun 1949 dan Undang
Undang Dasar Sementara pada tahun 1950. Selanjutnya Undang Undang Dasar
1945 berlaku kembali sejak dikeluarkannya dekrit Presiden pada tangga 5 Juli 1959.

Analisis Hukum
Perubahan undang undang Dasar 1945 ini sebuah pemikiran yang sangat panjang
dan memerlukan gagasan yang sangat luas sehingga dibutuhkan pemikiran yang
kontitusional agar negara tidak menjadi masalah dalam pembahasan yang
mengambang sebab masyarakat dewasa ini sangat keritis dengan keadaan yang
semakin kompleks.

Oleh sebab itu sangat di perlukan pemikiran tentang Negara kesatuan hal tersebut
perlu dilakukan reformasi secara menyeluruh , namun dampak dari reformasi secara
menyeluruh akan muncu Negara Negara baru bahkan akan mengakibatkan caus
yang sangat besar sehinggal hal tersebut seharusnya jangan lagi membuat
pernyataan yang bias membuat gaduh Negara. Yang membuat aneh adalah kita
sendirir sebagai warga negarah menjadi ragu terhadap produk bangsa Indonesia
sendiri yang mengakibatkan masyarakat tidak peduli lagi dengan negaranya sendiri.

Perubahan yang sangat bertolak belakang dengan kenyataan sebelum amandemen


dapat dilihat dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang sebelumnya
dilaksanakan oleh “wakil rakyat” yang duduk di Majelis Permusyawaratan Rakyat,
berubah menjadi pemilihan yang dilaksanakan secara langsung oleh rakyat.
Pemilihan langsung oleh rakyat juga dilaksanakan untuk Kepala Daerah, baik
Gubernur dan Wakil Gubernur untuk tingkat Provinsi maupun Bupati / Wakil Bupati
dan Walikota / Wakil Walikota untuk Daerah Kabupaten atau Kotamadya.
Pada saat sekarang ini sudah banyak kali perubahan undang undang dasar bahkan
sudah empat kali yang ujungnya adalah perbaiakan system ketatanegaraan yang
terjadi pada periode sebelumnya ini menandakan bahwa siapa yang memimpin
Negara ini yang pada ujungnya mereka ingin mengubah tatanan kenegaraan
padahal hanya kepentingan sesaat yang selalu memaksakan kehendak mereka
masing masing. Bahkan banyak sekali hanya kepentingan semu yang pada akhirnya
tidak bisa di pertanggung jawabkan.

Presiden sebagai pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi yang dipilih oleh


masyarakat dalam satu periode selama lima tahun masa jabatan kecuali ada
masalah pada saat perjalanan seperti mundur dari jabatan atau mangkat atau
melakukan pelanggaran hokum sebagaimana tertuan dalam undang undang dasar
1945 pasal 4 ayat 1, pasal 6A ayat 1 ,dan pasal 7 dan 7A.

Bahwa dalam Undang Undang Dasar 1945 tertuan bahwa dalam pemilihan anggota
DPR ,DPD,dan DPRD dan dipilih oleh masyarakat , kalau demikian maka
kedudukan DPR adalah sebagai lembaga perwakilan dengan demikian tidak bias
ada diskriminasi di dalamnya yang ada adalah duduk bersama untuk menyelesaikan
permasalahan bukan dalam konteng mengubah Negara apalagi selalu
mempermasalahkan dasar Negara.

Ketata negaraan di Inodenesia pasca amandemen Undang Undang Dasar Negara


Republik Indonesia 1945, mengalami perubahan “radikal” dalam artian struktur
ketata negaraan berubah secara fundamental. Dengan implikasi penambahan
beberapa kelembagaan untuk saling melakukan kontrol atau pengawasan antara
lembaga yang satu dengan lembaga yang lainnya. Konstitusi Indonesia secara
substantif telah berubah secara fundamental, akan tetapi nama Undang Undang
Dasar tidak diubah. Termasuk mukaddimah / pembukaan Undang Undang Dasar
Negara Republik Indonesia 1945, yang didalamnya termaktub sila sila dari Pancasila
tetap dipertahankan.

Anda mungkin juga menyukai