Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


KANTOR WILAYAH DJBC BALI, NTB DAN NTT
JALAN AIRPORT NGURAH RAI, TUBAN DENPASAR-80361
TELEPON (0361) 9357165, 9354204 ; FAKSIMILE (0361) 9354205 ; SITUS www.beacukai.go.id

SIARAN PERS
NOMOR: PERS- /WBC.13/2018
(untuk disiarkan segera)

Badung (04/10/2018) – Kantor Wilayah DJBC Bali, NTB dan NTT melaksanakan Press Rilis Penegahan
MDMA/Ekstasi sebanyak 1880 oleh KPPBC TMP Ngurah Rai butir dan Kinerja Bea Cukai di wilayah Bali,
NTB dan NTT tahun 2018 di Aula KPPBC TMP Ngurah Rai.

Kronologi Penindakan
1. Pada hari minggu tanggal 9 September 2018 sekitar pukul 20.00 WIB berdasarkan hasil analisa,
diketahui dua orang penumpang kategori High Risk Passanger akan berangkat dari Jakarta ke Kuala
Lumpur di Terminal Keberangkatan Internasional Bandar Udara Soekarno Hatta. Dilakukan
penindakan terhadap penumpang pesawat Lion Air, flight JT286 dengan rute penerbangan Jakarta-
Kuala Lumpur dan pengembangan kasus penindakan terhadap penumpang yang diduga membawa
narkotika jenis MDMA dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Hasil pemeriksaan paspor oleh
imigrasi, yang bersangkutan berinisial HBJ, lahir di Kuala Lumpur 17/03/1983 asal Malaysia dan inisial
NBR, lahir di Pahang 30/12/1994 asal Malaysia. Dengan barang bukti 1.880 butir tablet berwarna
orange merah diduga merupakan narkotika jenis MDMA (ekstasi).
2. Berdasarkan hasil wawancara di ruang Satreskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta, ybs menyatakan
bahwa petugas bea cukai mengarahkannya ke mesin x-ray dan diminta untuk memasukkan semua
barang bawaanya, sementara ybs tidak memasukkan tas laptop yang berisi tablet berwarna orange
merah tersebut dan berniat meninggalkannya di samping x-ray. Ybs menyatakan tidak mengetahui
perihal tablet tersebut dan bagaimana bisa ada di dalam tasnya, sedangkan tidak ada seorang pun
yang membuka atau memegang tas tersebut sejak keberangkatan dari Kuala Lumpur.

Kemudian barang bukti di serahkan ke Ditresnarkoba Polda Bali untuk proses lebih lanjut sedangkan 2
(dua) orang tersangka dititipkan di Polres Bandara Soekarno-Hatta untuk dikembangkan lebih lanjut.
Tersangka diduga melakukan pelanggaran pasal 102 huruf (e) UU No. 17 Tahun 2006 tentang Perubahan
atas UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan jo. Pasal 113 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika dengan kemungkinan tuntutan hukum pidana mati, pidana seumur hidup atau pidana penjara
paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun.

Baru-baru ini Bea Cukai Mataram juga telah melakukan penindakan NPP pada tanggal 21 September 2018
di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional Lombok dengan barang bukti 2.738 gram
(Shabu), 853 butir MDMA/Ekstasi dan 207 gram Kokain. Selain penegahan di atas, Bea dan Cukai di
wilayah Bali, NTB dan NTT juga melakukan penindakan NPP (Narkotika Psikotropika dan Prekursor) di
tahun 2018 sebanyak 48 kali dengan berat total 10.003,92 gram dan 602.176 butir barang bukti. Dalam
tahun 2017 Bea dan Cukai di wilayah Bali, NTB dan NTT telah melakukan penggagalan penyelundupan
NPP sebanyak 124 kasus. Hal ini membuktikan ketegasan bea cukai dalam memberantas penyelundupan
NPP.

Penindakan terhadap pelanggaran ketentuan Kepabenan dan mengenai ketentuan Larangan dan
Pembatasan telah dilakukan sebanyak 678 kali dengan jenis barang tegahan seperti HP, alat elektronik
dan lain-lain, serta penindakan terhadap pelanggaran di bidang cukai telah dilakukan sebanyak 275 kali
selama tahun 2018. Jadi secara keseluruhan di tahun 2017 Bea Cukai di wilayah Bali, NTB dan NTT telah
melakukan penindakan sebanyak 953 kali termasuk penindakan Amonium Nitrat seberat 28 ton. Ini
merupakan komitmen Bea Cukai untuk melindungi masyarakat dari masuknya barang-barang illegal dan
berbahaya.
Dalam hal Revenue Collector yakni memungut Bea Masuk dan Bea Keluar serta cukai. Bea Cukai di
wilayah Bali, NTB dan NTT telah memungut penerimaan negara sebesar 58,44 % per 31 Agustus 2018
dari target yang berikan yaitu Rp 1.571.615.000.000, yang dimana di tahun 2017 realisasi mencapai
120,01% dari target penerimaan.

Bea Cukai sebagai trade facilitator yang memberikan fasilitas fiskal untuk menunjang industri dalam negeri
sehingga mampu bersaing dengan industri luar negeri. Kantor Wilayah Bali, NTB dan NTT telah
mengeluarkan ijin fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), Gudang Berikat, Pusat Logistik Berikat
(PLB) dan Toko Bebas Bea (TBB) di areal terminal kedatangan Internasional airport Ngurah Rai yang
pertama di Indonesia.
Kehadiran PLB diharapkan mampu memberikan kemudahan dalam proses logistik, peningkatan efisiensi
biaya logistik berimbas pada penurunan dwelling time, meningkatnya cash flow perusahaan, turunnya
biaya penimbunan barang dan biaya penelusuran teknis.
Bea Cukai juga menginisiasi lahirnya Kawasan Ekonomi Khusus, sebuah Kawasan yang dibentuk untuk
menjadi katalis pertumbuhan ekonomi masyarakat, membuat lingkungan kondusif bagi aktifitas investasi,
ekspor dan perdagangan dengan kemudahan di bidang fiskal, perpajakan dan kepabeanan.

Ada hal baru dari sektor cukai yaitu dengan berlakunya PMK Nomor 146/PMK.010/2017 tentang Tarif Cukai
Hasil Tembakau, bahwa HPTL (Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya) meliputi ekstrak dan esens
tembakau contoh Liquid Vape (e-liquid/e-juice), tembakau molasses, tembakau hirup dan tembakau
kunyah yang dikenakan tarif cukai sebesar 57%. Dengan dikenakannya cukai terhadap vape, penerimaan
negara yang diperoleh dari sektor vape di wilayah Bali, NTB dan NTT sebesar Rp 1.208.970.000,-.

Memperhatikan perkembangan kondisi perekonomian khususnya di bidang impor maka Kementerian


Keuangan melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 110/PMK.010/2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.010/2017 tentang Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22
Sehubungan Dengan Pembayaran Atas Penyerahan Barang dan Kegiatan Di Bidang Impor atau Kegiatan
Usaha Di Bidang Lain perlu mengatur kembali ketentuan mengenai besarnya pemungutan Pajak
Penghasilan Pasal 22 atas impor barang-barang tertentu dengan besaran tarif mulai 0,5%, 7,5% dan 10%.

Disamping itu baru-baru ini Bea Cukai di wilayah Bali, NTB dan NTT telah membuka Mini Laboratorium di
KPPBC TMP Ngurah Rai, Laboratorium ini dapat mempercepat pelayanan terhadap pengujian dan
identifikasi barang ekspor impor secara cepat, tepat dan akurat dan juga membantu pengujian dan
identifikasi barang dalam upaya penggagalan penyelundupan mulai dari narkotika hingga penggagalan
ekspor illegal. Peran laboratorium ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna jasa kepabeanan
dan cukai akan kebutuhan pengujian laboratorium guna mendukung setiap kegiatan dalam rangka
pelaksanaan tugas kepabeanan dan cukai.

Kepala Kantor

TTD

R. Syarif Hidayat
NIP 19660624 199103 1 003

Anda mungkin juga menyukai