2019
PERTEMUAN 7
KAJIAN ASPEK MANAJEMENDAN ORGANISASI
Sumber stephen P. Robbins dan Mary Coulter, Management Eleventh Edition (New Jersey: Prentice hall, 2012) hlm 8
Suatu usaha dapat saja mengalami kegagala akibat mismanajamen sumber daya
manusia. Bahkan tidak jarang rencana perusahaan yang telah disusun tidak tercapai.
Tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai jika memenuhi kaidah-kaidah atau
tahapan dalam proses manajemen. Proses manajemen akan tergambar dari masing-
masing fungsi yang ada dalam manajemen.
Masing-masing fungsi manajemen tidak dapat berjalan sendiri-sendiri tetapi harus
dilaksanakan secara kesinambungan. Keterkaitan antara satu fungsi dengan fungsi
lainnya sangat erat. Apabila salah satu fungsi tidak dapat dijalankan secara baik, maka
tujuan perusahaan dapat tidak tercapai. Untuk keperluan studi kelayakan bisnis yang
perlu dianalisis adalah bagaimana fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan diterapkan secara benar.
1|Page
Materi Tambahan Pertemuan 7/Studi Kelayakan Bisnis/ Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses menentukan arah dan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah proses pengelompokan kegiatan-kegiatan atau
pekerjaan-pekerjaan dalam unit-unit. Tujuannya adalah supaya dapat ditata
dengan jelas antara tugas, wewenang dan tanggungjawab.
3. Pengendalian (Leading)
Merupakan fungsi manajemen dengan melibatkan orang-orang untuk bekerja
dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam menjalankan organisasi,
pimpinan harus menggerakan bawahannya untuk mengerjakan pekerjaan yang
telah ditentukan melalui cara memimpin, memberi perintah, memberi petunjuk,
dan memberi motivasi.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas
apakah telah sesuai dengan rencana. Jika dalam proses tersebut terjadi
penyimpangan, maka akan segera dikendalikan.
Planning
Individuals Individuals effectiveness
Organizing
Groups Groups effectiveness
Leading
Organizations Organizational
Controlling
effectiveness
2|Page
Materi Tambahan Pertemuan 7/Studi Kelayakan Bisnis/ Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
B. Manajemen Proyek
Dalam kaitan dengan fungsi manajemen, salah satunya adalah bagaimana
membuat sistem untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pembangunan
proyek dengan efisien. Proses ini dinamakan manajemen proyek.
Dalam kaitan ini, perlu dibuat suatu bentuk organisasi sehingga program-program
berjalan dengan lancer. Organisasi proyek merupakan cara efektif untuk menyatukan
orang dan sumber daya fisik untuk menyelesaikan suatu proyek dengan waktu yang
terbatas. Pada umumnya setiap proyek yang relative besar meliputi tiga tahapan, yaitu
perencanaan, penjadwalan, dan pengawasan atau pengendalian.
1. Perencanaan Proyek
Rencana proyek menggambarkan pelaksanaan suatu proyek. Dalam pelaksanaan
proyek perlu dianalisis rencana kerja yang meliputi : jenis pekerjaan (aktivitas), waktu
penyelesaian, tenaga pelaksana, peralatan, dan anggaran. Dalam perencanaan proyek
biasanya digunakan bantuan teknik seperti Bagan Gantt (Gantt Chart) atau diperluas
dengan menggunakan Diagram Jaringan (Network Diagram) seperti program
Evaluation and Review Technique (PERT) dan Critical Path Method (CPM).
3|Page
Materi Tambahan Pertemuan 7/Studi Kelayakan Bisnis/ Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
D=4
2 5
A=1 E=5
H=6
C=3 I=2
7
4 G=6
Since the critical path is the longest path trough the network diagram, path 2,
B+E+H+J, is the critical path for project X.
Sumber :Clifford F. Gray dan Erik W. Larson (2008), Project Managemen the
Managerial Process 4 ed. McGraw-Hill/Irwin
4|Page
Materi Tambahan Pertemuan 7/Studi Kelayakan Bisnis/ Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
2. Penjadwalan Proyek
Jadawal proyek adalah menentukan aktivitas-aktivitas proyek dalam urutan waktu
tertentu di mana mereka harus dimunculkan. Pendekatan penjadwalan yang popular
adalah Bagan Gantt. Bagan ini menunjukan hubungan antara aktivitas proyek dengan
batasan waktu.
Keunggulan Bagan Gantt adalah sederhana dan mudah ditafsirkan serta efektif
digunakan terutama proyek yang mempunyai aktivitas atau kegiatan relative sedikit
atau proyek yang masih sederhana. Penjadwalan proyek digunakan untuk beberapa
tujuan berikut:
a. Menggambarkan hubungan setiap aktivitas dari keseluruhan proyek.
b. Mengidentifikasi hubungan yang harus didahulukan antara aktivitas-aktivitas.
c. Memperkirakan waktu, biaya yang realistis setiap aktivitas.
d. Membantu penggunaan orang, uang dan sumber daya peralatan yang lebih baik
dengan mengidentifikasi jalur kritis dan kemacetan dalam proyek.
e. Memperbaiki dan memperbaharui rencana.
3. Pengawasan Proyek
Pengawasan atau pengendalian proyek sangat penting untuk menjaga proyek
selesai tepat pada waktunya. Pengawasan proyek meliputi monitoring terhadap sumber
daya, biaya, kualitas dan anggaran. Sedangkan peralatan untuk maksud tersebut
adalah PERT & CPM, laporan yang menjelaskan tentang ; anggaran setiap bidang
5|Page
Materi Tambahan Pertemuan 7/Studi Kelayakan Bisnis/ Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
6|Page
Materi Tambahan Pertemuan 7/Studi Kelayakan Bisnis/ Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
7|Page
Materi Tambahan Pertemuan 7/Studi Kelayakan Bisnis/ Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
BK = (BA:WK)x 100%
Di mana
BA = Beban kerja actual adalah nilai beban kerja nyata per hari
WK = Waktu kerja efektif, yaitu 420 menit/hari dengan asumsi waktu
kerja ideal dalam setahun 200 hari
administrasi seterusnya dilanjutkan dengan uji materi, uji kesehatan, uji psikologi, dan
terakhir dengan wawancara.
Penempatan (placement) berkaitan dengan pencocokan seseorang dengan
jabatan berdasarkan pada kebutuhan. Selanjutnya dilakukan orientasi, di mana uraian
tugas digunakan untuk menyampaikan informasi tentang kewajiban-kewajiban yang
harus dilaksanakan dan standar pelaksanaan kerja yang layak oleh karyawan.
4. Kompensasi
Program kompensasi perlu mendapat perhatian dalam rangka mencapai tujuan.
Kompensasi adalah penghargaan atau imbalan yang diterima para tenaga kerja atau
karyawan atas kontribusinya dalam mewujudkan tujuan perusahaan . Kompensasi
dapat berupa kompensasi finansial dan kompensasi non finansial. Kompensasi
finansial terdiri dari upah, gaji, komisi, bonus, dan asuransi. Kompensasi non finansial
berupa rasa aman, pengembangan diri, fleksibilitas karier, peluang kenaikan
penghasilan, simbol status, pujian dan pengakuan, kenyamanan tugas, dan
persahabatan. Program kompensasi yang baik bertujuan antara lain:
a. Memperoleh tenaga kerja yang potensial.
b. Mempertahankan karyawan yang baik
c. Meningkatkan produktivitas
d. memudahkan sasaran strategis.
5. Pengembangan Karier
Pihak manajemen perlu melaksanakan fungsi pengembangan terhadap
karyawannya. Pengembangan ini dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan serta
karier. Pendidikan dan pelatihan diberikan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan karyawan sehingga mampu memenuhi tuntutan organisasi dalam
menhadapi persaingan dan perubahan.
Pengembangan karier merupakan gabungan dari peningkatan-peningkatan
pribadi yang dilakukan seseorang dan perencanaan sumber daya manusia di dalam
organisasi atau perusahaan.
Perencanaan karier adalah proses mana seseorang dapat memilih sasaran karier
dan jalur untuk mencapai ke sasaran. Penilaian diri yang realistis dapat membantu
seseorang menghindari kesalahan-kesalahan yang dapar memengaruhi kemajuan
9|Page
Materi Tambahan Pertemuan 7/Studi Kelayakan Bisnis/ Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
6. Integrasi
Integrasi merupakan fungsi operatif dari manajemen sumber daya manusia
berkaitan dengan penyesuaian keinginan karyawan denga organisasi. Bagaimana
pihak manajemen merespon tentang berbagai keinginan karyawan termasuk hubungan
antar karyawan dan implementasi kesepakatan kerja bersama untuk menjembatani
kedua kepentingan dan keinginan antara karyawan di satu pihak dan manajemen di
pihak yang lain.
Bagi perusahaan, serikat pekerja dapat memengaruhi kemampuan dalam
menentukan kebijakan dan mengelola sumber daya manusianya. Sedangkan bagi para
pekerja, serikat pekerja dapat membantu memperoleh keinginan pekerja seperti
kenaikan upah, atau membantu dalam menghadapi pihak manajemen dalam
menyelesaikan masalah-masalah berkaitan dengan pekerjaan.
7. Pemeliharaan
Pihak manajemen harus berupaya memelihara karyawannya dengan berbagai
upaya nyata sehingga karyawan tetap betah dan merasa dihargai kerja sama untuk
melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan rencana.
E. Organisasi
Organisasi secara dinamis diartikan sebagai suatu proses kerja sama antara
dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan. Sedangkan Organisasi formal
secara klasik dapat diartikan sebagai suatu sistem kegiatan yang terkoordinasi dari
sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan
dan kepemimpinan.
Struktur organisasi menggambarkan tuga, wewenang, dan tanggung jawab
masing-masing bagian. Pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab tergambar
dalam struktur organisasi sehingga mempermudah perusahaan melakukan
10 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 7/Studi Kelayakan Bisnis/ Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
11 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 7/Studi Kelayakan Bisnis/ Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
Burn dan Stalter mengemukakan bahwa sistem mekanistik adalah paling sesuai
dengan untuk lingkungan stabil, sedangkan sistem organic paling sesuai untuk
lingkungan yang bergejolak, untuk lingkungan yang berubah dapat menggunakan
kombinasi dua system tersebut.
c. Teknologi
Woodward menjelaskan bahwa terdapat sejumlah hubungan antara proses
teknologi dan struktur organisasi. Semakin komplek teknologi semakin besar
jumlah manajer dan tingkatan manajemen. Teknologi yang kompleks memerlukan
derajat supervise dan koordinasi yang lebih besar. Rentang manajemen para
manajer lini pertama meningkat dari produksi unit ke massa dan kemudian turun
dari produksi massa ke proses.
Semakin tinggi kompleksitas teknologi perusahaan, semakin besar jumlah staf
administrasi dan klerikal.
d. Orang-orang yang Terlibat dalam Organisasi
Pengalaman, sikap, dan peranan anggota organisasi berhubungan dengan
struktur organisasi. Orang diartikan sebagai manajer dan karyawan. Nilai-nilai
manajerial merupakan factor penting dalam penentuan strategi organisasi. Para
manajer terutama para manajer puncak memengaruhi pemilihan strategi melalui
preferensi mereka.
Contoh : seorang manajer dengan anggapan-angapan teori x lebih menyukai
struktur organisasi mekanistik, sedangkan seorang manajer dengan
anggapan-anggapan teori Y lebih menyukai system yang lebih organik.
Faktor tingkat pendidikan, latar belakang, derajat minat pada pekerjaan para
karyawan, dan ketersediaan berbagai alternative di luar organisasi merupakan
penentu-penentu penting strutur organisasi. Individu yang berpendidikan tinggi
mempunyai banyak alternative menarik di luar dan menyenangi bekerja di
organisasi dengan struktur organik.
2. Proses Desain Organisasi
Proses desain organisasi dapat memulai dari bawah ke atas atau dari atas ke
bawah. Prosedur penetapan dari atas ke bawah, tujuan-tujuan organisasi
diterjemahkan menjadi tujuan-tujuan khusus sebagai sarana pencapaian hasil akhir.
Dengan prosedur pendekatan dari bawah ke atas, proses-proses dasar organisasi
akan ditetapkan terlebih dahulu. Ini berarti perumusan dan penentuan secara stimultan
penggunaan teknologi inti. Setelah itu, posisi untuk mengoperasikan proses-proses
12 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 7/Studi Kelayakan Bisnis/ Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
4. Struktur Organisasi
a. Struktur Sederhana
Struktur sederhana dikarakterisasikan oleh hal-hal yang bukan sebenarnya
ketimbang yang sebenarnya. Struktur sederhana tidak rumit, kompleksitas rendah,
sedikit formalisasi, dan mempunyai wewenang yang desentralisasi pada
seseorang, cepat, fleksibel, dan membutuhkan sedikit biaya untuk
pemeliharaannya. Lapisan struktur tidak rumit, pertanggungjawaban mudah,
ketidakpastian minimum. Kelemahan struktur sederhana adalah penggunaannya
yang terbatas, mempunyai risiko tinggi karena bergantung pada seseorang.
13 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 7/Studi Kelayakan Bisnis/ Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
b. Birokrasi Mesin
Birokrasi mesin yang mempunyai konsep utama adalah standarisasi. Birokrasi
yang mempunyai tugas operasi rutin yang sangat tinggi, peraturan yang sangat
formal, tugas dikelompokan ke dalam departemen-departemen fungsional,
wewenang yang desentralisasi, pengambilan keputusan yang mengikuti rantai
komando, dan struktur administrasi yang rumit dengan perbedaan tajam antara
aktivitas lini dan staf.
Kekuatan utama dari birokrasi ini terletak pada kemampuan untuk melakukan
aktivitas yang distandarisasi dengan cara sangat efisein.
Kelemahannya dari birokrasi mesin adalah spesialisasi bisa menciptakan konflik
antar unit, tujuan fungsional unit-unit dapat mengalahkan tujuan keseluruhan
organisasi. Birokrasi mesin paling efisien untuk organisasi yang berukuran besar,
lingkungan stabil dan sederhana dan teknologi yang terdiri dari pekerjaan rutin
yang dapat distandardisasi. Contohnya, perusahaan telepon, asuransi, kantor pos,
kantor pajak.
c. Birokrasi Profesional
Birokrasi professional, yaitu birokrasi yang menggabungkan standardisasi dengan
desentralisasi. Membutuhkan tingkat keahlian yang tinggi yang terspesialisasi.
Spesialisasi didasarkan atas kemampuan individual bukan atas dasar pembagian
kerja. Kekuatan birokrasi ini dapat mengerjakan tugas yang membutuhkan
keterampilan professional yang sangat terlatih dengan efisien.
Kelemahannya adalah kecenderungan berkembangnya konflik antar subunit
bersifat paksaan atau kompulsif dalam mengikuti peraturan. Contohnya, rumah
sakit, universitas, dan akuntan public.
d. Struktur Divisional
Struktur divisional, yaitu struktur yang memiliki sejumlah unit yang otonom,
masing-masing secara khas adalah birokrasi mesin yang dikoordinasi secara
terpusat oleh Kantor Pusat. Kontrol yang cukup besar diberikan kepada
manajemen menengah dan para manajer divisi.
Kekuatan dari struktur ini adalah menempatkan tanggung jawab yang penuh bagi
sebuah produk barang/jasa di tangan manajer divisi. Kekuatan dari struktur ini
adalah menempatkan tanggung jawab yang penuh bagi sebuah produk
barang/jasa di tangan manajer divisi.
14 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 7/Studi Kelayakan Bisnis/ Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
5. Bentuk-bentuk Organisasi
Bentuk organisasi disesuaikan dengan bidang dan kebutuhan organisasi. Berikut
ini beberapa jenis bentuk organisasi yang umum:
a. Bentuk organisasi ditinjau dari jumlah pimpinan puncak dapat dibedakan :
1) Organisasi yang memiliki pimpinan puncak satu orang.
Contohnya, pada perusahaan perseorangan.
2) Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak lebih satu orang atau dewan.
Contohnya, pada perseroan terbatas atau firma.
b. Bentuk organisasi berdasarkan hubungan-hubungan wewenangnya.
15 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 7/Studi Kelayakan Bisnis/ Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
a. Organisasi Garis/Lini
Organisasi lini adalah organisasi yang semata-mata memiliki hubungan
wewenang lini dalam organisasinya. Organisasi seperti ini merupakan bentuk
organisasi yang berskala kecil dengan sedikit jumlah karyawan yang belum atau
sedikit memiliki spesialisasi. Ciri-ciri organisasi lini sebagai berikut :
1) Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung melalui suatu
garis wewenang.
2) Jumlah karyawan sedikit, maka struktur organisasi masih sederhana.
3) Pimpinan dengan karyawannya saling mengenal dan dapat berhubungan
setiap hari kerja.
4) Masing-masing kepala unit memiliki wewenang dan tanggung jawab penuh
atas segala bidang pekerjaan yang ada dalam unitnya.
5) Pucuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan.
6) Pucuk pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal, segala
keputusan/kebijaksanaan dan tanggung jawab ada pada satu tangan.
7) Tingkat spesialisasi belum terlalu tinggi, alat-alat yang diperlukan tidak
beraneka ragam.
8) Organisasi kecil
17 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 7/Studi Kelayakan Bisnis/ Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
dari pimpinan tertinggi kepada unit di bawahnya. Dalam membantu kelancaran tugas
pimpinan, dia mendapat bantuan staf di mana tugas para staf adalah memberikan
bantuan, saran-saran, dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan
dalam mengambil keputusan.
Perlu diperhatikan bahwa suatu bagian termasuk lini atau staf bukan ditentukan oleh
aktivitasnya. Akan tetapi oleh hubungannya dengan bagian-bagian yang lain.
Dalam organisasi jenis ini wewenang staf dibagi dua kategori, yakni :
1) Staf ahli (Specialist staff)
Staf penasihat (advisory staff). Tugasnya adalah memberikan petunjuk dan bukan
untuk mendapat petunjuk dari atasannya mengenai suatu permasalahannya.
Staf pelayanan (service staff). Staf pelayanan melaksanakan suatu
jasa/aktivitas yang terpisah dari pekerjaan lini.
Staf pengendali (control Staff). Adalah unit-unit yang memiliki wewenang staf
yang melaksanakan control baik secara langsung maupun tak langsung atas
unit-unit pada struktur organisasi.
Staf fungsional (functional staff). Wewenang staf pengendali berhubungan
dengan fungsi-fungsi tertentu saja. Wewenang staf pengendali adalah
wewenang yang terbatas dan biasanya berfungsi sebagai petunjuk
18 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 7/Studi Kelayakan Bisnis/ Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
19 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 7/Studi Kelayakan Bisnis/ Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
Gambar di bawah ini adalah contoh bagan organisasi lini dan staf.
Manajer Kantor
Staf
Humas/
Persuratan Penerbitan
Protokol
Sumber: Http://google.co.id
c. Organisasi Fungsional
Organisasi Fungsional disusun berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi
yang harus dilaksanakan. Masalah pembagian kerja mendapat perhatian yang
sungguh-sungguh pucuk pimpinan mendelegasikan wewenang kepada manajer di
bawahnya dan meneruskannya kepada pelaksana, hanya mengenai tugas
tertentu (spesialisasinya) saja. Ciri-ciri organisasi fungsional adalah sebagai
berikut :
21 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 7/Studi Kelayakan Bisnis/ Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
Sumber: Clifford F. Gray dan Erik W. Larson (2008), Project Management: the Managerial Process 4 ed.
McGraw-Hill/Irwin
22 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 7/Studi Kelayakan Bisnis/ Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
Sumber :
Purwana, Dedi dan Hidayat, Nurdin, 2016, Studi Kelayakan Bisnis, Bandung : Rajawali
pers.
23 | P a g e