Anda di halaman 1dari 10

Persentasi PKK Kewirausahaan

BAB 3 PERENCANAAN PRODUKSI MASAL


• Aspek-Aspek perencanaan usaha
• Bentuk-Bentuk badan usaha
• Prinsip organisasi

KELOMPOK 5:
1.M ALDIN
2.BAMBANG S
3.DANDI GUNAWAN
4.RAMA MAULANA
5.PEBRI
A. ASPEK-ASPEK PERENCANAAN USAHA

● Pengertian perencanaan usaha adalah keseluruhan proses kegiatan yang akan dilakukan pada
waktu yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan usaha
merupakan langkah awal yang mutlak dibutuhkan dalam penyusunan suatu usaha baru.
● Beberapa cara memulai usaha
● 1. Merintis usaha baru, kelebihan dan kelemahan usaha baru:
Kelebihan kelemahan
1. Merupakan gagasan 1. Sikap dan kebiasaan pelanggan yang berkaitan dengan loyalitas.
murni pemilik. 2. Biaya perubahan, biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan kondisi
2. Bebas beroperasional. perubahan.
3. Fleksibel dan mudah. 3. Respon pesaing yang agresif.

● 2. Membeli usaha yang sudah ada, kelebihan dan kelemahannya:


Kelebihan kelemahan
1. Risiko usaha rendah 1. Masalah eksternal: Bagaimana segment pasar produknya, Apakah
2. Pengelolaan mudah usaha yang dibeli memiliki daya saing harga di pasar.
3. Peluang berkembang lebih 2. Masalah internal: bagaimana citra perusahaan, manajemen-nya,
besar karyawannya, lokasi dan perkiraan masa depan usaha.
• 3. kerjasama Manajemen atau walaraba (Franchising)
Kerjasama ini melibatkan dua pihak perusahaan atau pemilik modal dalam bekerja sama, yaitu antara
Franchisor atau induk perusahaan yang memiliki lisensi dengan Franchisee atau perusahaan
penyaluranan.
a) Franchisor yaitu wirausahaan sukses pemilik produk, jasa atau sistem operasi yang khas dengan merk
tertentu yang sudah diipatenkan.
b) Franchisee yaitu perorangan dan atau pengusaha lain yang dipilih oleh Franchisor yang disetujui
permohonannya untuk menjalankan usaha dengan menggunakan nama dagang, merek/sistem usaha
miliknya itu dengan syarat memberi imbalan kepada Franchisor berupa uang dalam jumlah tertentu
pada awal kerjasama dijalin (uang pangkal) dan pada selang waktu kerjasama (royality).
Kelebihan dan kelemahan kerjasama manajemenatau walaraba (Franchising):

kelebihan kelemahan
1. Pelatihan, pengarahan dan pengawasan yang 1. Program latihan yang tidak sesuai dengan yang
berlanjut dari Franchisor. diinginkan.
2. Keuntungan dari penggunaan nama, merk dan 2. Pembatasan kreativitas penyelenggaraan usaha
produk yang telah dikenal . Franchisee.
● Tujuan dan sasaran usaha
● 1). Tujuan usaha
Tujuan usaha adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh perusahaan yang
bersangkutan. Tujuan utama usaha modern adalah kepuasaan konsumen, baru kemudian laba
usaha dan kepercayaan.
pada umumnya wirausaha sebagai pemilik perusahaan di dalam merumuskan tujuan
usahanya sebagai berikut:
a) Meningkatkan dan mengembangkan keberhasilan didalam usaha.
b) Meningkatkan dan menumbuhkan kemampuan usaha.
c) Meningkatkan dan mengembangkan peranan pembentukan produk /usaha usaha secara
nasional, perluasan kesempatan kerja, dan meningkatkan eksport produk/jasa.
● 2). Sasaran usaha
Sasaran usaha adalah penjabaran dari tujuan usaha yang akan dihasilkan dalam
jangka waktu tertentu. Setelah tujuan usaha ditetapkan, maka harus menentukan sasaran dari
usaha yang dipilih. Sehingga usaha tersebut memiliki tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi.
Sasaran utama dalam usaha secara umum meliputi:
a) Kelangsungan hidup usaha, kestabilan usaha, penguasaan pasar dan persaingan.
b) Tingkat keuntungan yang menjamin adanya pertumbuhan usaha.
B. Bentuk-Bentuk Badan Usaha

 Pengertian Bentuk Badan Usaha

Pemilihan bentuk usaha merupakan hak seseorang atau sekelompok orang untuk
menentukan sendiri nasibnya, namun pemilihan bentuk usaha tentunya dipilih yang paling
menguntungkan bukan dipilih berdasarkan biaya operasional yang rendah.

Beberapa pertimbangan dalam memilih bentuk badan usaha antara lain:

1) Memperhatikan besarnya modal yang dimiliki dengan modal yang diperlukan.

2) Menentukan jenis bidang usaha yang akanditekuni.

3) Besarnya resiko yang akan dihadapi.

4) Cara pembagian keuntungan.

5) Peraturan-peraturan pemerintahan yang ada.


 Bentuk Badan Usaha Dilihat dari Kegiatan yang Dilakukan
Badan usaha dapat dikelompokkan menjadi:
1) Badan Usaha Agraris adalah kegiatan usaha dengan cara mengolah sumber daya alam.
Contoh: pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
2) Badan Usaha Ekstraktif adalah kegiatan usaha dengan cara mengambil dan memanfaatkan apa
yang disediakan atau dihasilkan oleh alam. Contoh: usaha pertambangan.
3) Badan Usaha Jasa adalah kegiatan usaha dengan cara memberikan pelayanan dan kemudahan
kepada pihak lain untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya jasa transportasi.
4) Badan Usaha Perdagangan/niaga adalah dimana kegiatan usahanya dengan cara membeli
dan menjual barang-barang kepada pihak lain dengan tujuan unut memperoleh keuntungan
usaha.
5) Badan Usaha Indrustri adalah bahan usaha dengan kegiatannya mengolah bahan baku dan
bahan-bahan penolong menjadi barang yang siap pakai untuk digunakan. Contoh: indrustri
pakaian, indrustri pelaratan rumah tangga, dll.

 Bentuk Badan Usaha Dilihat dari Segi Pemiliknya


1) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Adalah semua perusahaan dalam bentuk apapun yang modalnya secara keseluruhan
merupakan kekayaan negara. Pada umumnya badan usaha ini bergerak untuk pelayanan umum
dan bersifat strategis karena usahanya yang bergerak pada sektor-sektor publik dan
menguasai hajat hidup orang banyak.
BUMN ini dibedakan menjadi:
a) Perjan/Perusahaan jawatan (sekarang sudah tidak digunakan)
b) Perjun/Perusahaan umum.
c) PT Persero.
Contohnya: PT KA, PLN, TELKOM, Pos Indonesia.

2). Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


BUMS merupakan bentuk badan usaha yang kepemilikannya sepenuhnya dimiliki oleh
pihak swasta.
3). Badan Usaha Campuran
Badan usaha yang modalnya sebagian berasal dari pemerintah dan sebagian dari pihak
Swasta. Dalam pengelolaannya dipimpin oleh seorang direktur dengan diawasi oleh pihak
pemerintah.
4). Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Badan usaha yang modal dan pengelolaan dikelola oleh pemerintah daerah, serta
daerah operasinya bersifat lokal kedaerahan.
 Bentuk Badan Usaha Dilihat dari Legalitas Hukumnya
1) Badan Usaha Perseorangan
Adalah badan usaha yang didirikan oleh perseorangan, yang dalam pengelolaannya
dipimpin dan dijalankan oleh perseorangan atau pemilik sendiri.
Tabel kelebihan dan kelemahan Badan Usaha Perseorangan
kelebihan kelemahan
a. Prosedur pendiriannya mudah dan a. Kemampuan manajemen terbatas.
sederhana. b. Resiko ditanggung sendiri.
b. Mudah didirikan dibubarkan. c. Modalnya terbatas.
c. Mudah untuk mengambil keputusan.

2) Persekutuan Firma
Firma adalah badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih, yang mana dari
badan usaha merupakan hasil kesepakatan para pendirinya.
Tabel kelebihan dan kelemahan Persekutuan Firma
kelebihan kelemahan
a. Prosedur pendirian relatif mudah. a. Hutang- hutang usaha ditanggung
b. Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi. parapemiliknya
b. Terdapat kemungkinan timbulnya
perselisihan
3). Persekutuan komanditer (CV)
Adalah suatu perkumpulan dimana satu/ lebih mengikat diri untuk menyerahkan modal
nya ke dalam perusahaan yang dijalankan oleh satu orang/beberapa orang anggota lainnya.
Dengan kata lain, CV adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang yang
menyerahkan dan mempercayai uangnya untuk dipakai dalam persekutuan.
Tabel kelebihan dan kelemahan persekutuan komanditer (CV)
Kelebihan kelemahan
a. Pendirian relatif mudah. a. Sukar dan menarik kembali investasinya.
b. Modal yang dikumpulkan lebih banyak. b. Tanggung jawabnya tidak terbatas.
c. Manajemen perusahaan dapat c. Kelangsungan usaha tidak tentu.
diverifikasikan.

a. Ada 2 macam anggota dalam CV


1) Sekutu Pasif yaitu pihak yang menyerahkan modalnnya untuk dikelola oleh orang
lain.
2) Sekutu aktif yaitu pihak yangmendafatkan kepercayaan untuk mengelola modal
yang diserahkan kepadanya untuk menjalankan usaha.
b). Macam-macam persekutuan
1) Persekutuan komanditer asli
2) Persekutuan campuran
3) Persekutuan komanditer dalam saham
4) Perseroan terbatas (PT)
5) Koperasi.
C. Prinsip Produksi
Pada dasarnya prinsip-prinsip yang paling penting pada organisai usaha adalah adanya
sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan, baik itu antara oang-orangnya atau
bagian-bagian yang ada.
Prinsip-prinsip penyusunaan organisai usaha:
1) Pokok dasar organisasi adalah perencanaan atau sasaran yang akan dicapai dalam
pengembangan usaha, Merangkaikan pekerjaan menjadi satu sistem, Kesatuan dalam
pemerintah, Memelihara kemampuan pengawasan.
2) Menyusun tatanan dan skema jabatan.
Dalam penyusunan ada asas pokok yang harus diperhatikan:
3) Perumusan tujuan dengan jelas, Delegasi kekuasaan atau wewenang, Pembagian kerja.
4) Rentangan kekuasaan, Tingkatan jenjang, Kesatuan perintah dan tangggung jawab, serta
Koordinasi.

Anda mungkin juga menyukai