NIM :1992152009
KELAS/PRODI :A/AKUNTANSI D4
MATKUL :HUKUM BISNIS(LEGALITAS PERUSAHAAN)
RANGKUMAN
Legalitas perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang memenuhi persyaratan undang-undang
dinyatakan sebagai bentuk usaha yang sah (Muhammad, 2010:329). Legalitas perusahaan adalah
dimana perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun dinyatakan sah menurut hukum.
Bentuk-bentuk legalitas perusahaan?
1. Nama Perusahaan
Nama perusahaan adalah jati diri yang dipakai oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatan
usahanya. Dengan adanya nama perusahaan tersebut, perusahaan dikenal oleh khalayak atau
masyarakat, dicirikan sebagai perusahaan tertentu yang berbeda dengan perusahaan lain yang
sejenis. Nama perusahaan juga dicantumkan secara resmi di dalam akta pendirian perusahaan
dan surat-surat resmi perusahaan yang lain.
nama perusahaan wajib dilindungi terutama dari penyalahgunaan oleh pihak yang merugikan,
seperti banyak terjadi menggunakan nama perusahaan yang berdiri lebih dahulu untuk meraup
keuntungan.
Dari segi hukum, nama perusahaan mempunyai arti penting. Dengan nama itu suatu
perusahaan dapat melakukan hubungan hukum dengan pihak lain dan memenuhi segala
kewajiban hukumnya, misalnya, memperoleh izin usaha, melakukan pendaftaran perusahaan,
membayar pajak atau membayar utang.
2. Merek Perusahaan
Menurut ketentuan Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 bahwa: “Merek
adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda, dan digunakan dalam
kegiatan perdagangan barang atau jasa.”
Dalam Pasal 1 butir 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 disebutkan:“Merek dagang
adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa
orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang
sejenis lainnya.”
Sedangkan menurut Pasal 1 butir 3 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 bahwa:
“Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang,
atau beberapa orang secara bersama-sama, atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-
jasa sejenis lainnya.”
3. Akta pendirian
Salah satu bentuk legalitas suatu perusahaan adalah akta pendirian yang dibuat dimuka notaris.
Notaris merupakan pejabat umum yang mendapat wewenang dari pemerintah dalam hal ini
departemen kehakiman untuk mengesahkan dan menyaksikan surat perjanjian, surat wasiat, akta
dan sebagainya (KBBI). Di dalam akta pendirian tersebut juga memuat anggaran dasar
perusahaan, yaitu seperangkat peraturan yang menjadi dasar berdiri dan beroperasinya
perusahaan menurut hukum.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) merupakan suatu sarana dalam administrasi perpajakan
yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak. Setiap wajib pajak
hanya memiliki satu NPWP. Terhadap wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri untuk
memperoleh NPWP dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
(1) SIUP Kecil wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih
dariRp.50.000.000 sampai dengan paling banyak Rp.500.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan
tempa tusaha.
(2) SIUP Menengah wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih
dariRp.500.000.000 sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.
(3) SIUP Besar wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih
dariRp.10.000.000.000,-(sepuluhmilyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Surat izin tempat usaha (SITU) adalah surat izin yang diberikan kepadasetiap pengusaha
yang mendirikan tempat usaha maupunmenempati tempat usaha yang disediakan oleh
pemerintahdalam melakukan usaha yangdilaksanakan secara teratur dalam bidang usaha
tertentudengan maksud mencari keuntungan atau laba.
Peraturan mengenai ijin tempat usaha ini berbeda antara daerah yang satu dengan yang
lain karena diatur oleh peraturan daerah masing-masing. Namun secara umum persyaratan untuk
kelengkapan surat izin sama antara daerah yang satu dengan yang lain.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
7. Kewajiban Pendaftaran
Setiap perusahaan yang telah memperoleh TDUP dalam jangka waktu tiga bulan terhitung
mulai tanggal diterbitkannya TDUP wajib mendaftarkan perusahaannya dalam daftar perusahaan
sesuai dengan ketentuan UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan.Tidak semua
perusahaan diwajibkan memiliki TDUP, perusahaan berikut ini yang dibebaskan dari kewajiban
memperoleh TDUP.
a. Cabang perusahaan yang dalam menjalankan kegiatan usaha perdagangan menggunakan TDUP
perusahaan pusat.
b. Perusahaan yang telah mendapatkan izin usaha yang setara dari departemen teknis berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Perusahaan produksi yang didirikan dalam rangka Undang-Undang Nomor 6 tahun 1986 tentang
Penanaman Modal Dalam Negeri.
d. Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah.