Tanda Daftar Perusahaan atau TDP adalah dokumen pengesahan yang menyatakan bahwa suatu
perusahaan atau badan usaha telah mendaftarkan badan usahanya dan menjalankan
kewajibannya. Biasanya, pengurusan TDP dilakukan pada tahap terakhir saat mendirikan badan
usaha.
Sebelum mengurus TDP perusahaan, pemilik usaha juga harus mengurus berbagai jenis
dokumen lainnya. Mulai dari akta pendirian, NPWP perusahaan, dan surat izin usaha, seperti
SIUP untuk bidang usaha perdagangan atau IUI untuk bidang industri.
Sebuah perusahaan perlu memperbaharui TDP ketika masa berlakunya sudah habis dalam kurun
waktu kurang dari tiga bulan setelah disahkan. Hal itu agar pemerintah atau pihak berwenang
mengetahui jika perusahaan atau badan usaha berjalan dengan baik atau sebaliknya.
SIUP
SIUP adalah izin operasional yang diperuntukan bagi semua perusahaan atau badan yang melakukan
kegiatan usahanya di bidang perdagangan, seperti menjual barang atau jasa. Surat ini wajib dimiliki oleh
para pelaku usaha, dari perorangan, PT, CV, hingga BUMN untuk menjadi bukti bahwa usaha yang
dijalankan telah legal dan sah. Perizinan ini akan diterbitkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan
sesuai domisili perusahaan itu didirikan.
OSS umumnya digunakan oleh para pelaku usaha yang perusahaanya memiliki karakter sebagai
berikut:
Sektor ketenagalistrikan
Sektor pertanian
Sektor lingkungan hidup dan kehutanan
Sektor pekerjaan umum dan perumahan rakyat
Sektor pendidikan tinggi
Sektor agama dan keagamaan
Sektor ketenagakerjaan
Sektor kelautan dan perikanan
Sektor kesehatan
Sektor obat dan makanan
Sektor perindustrian
Sektor perdagangan
Sektor perhubungan
Sektor kepolisian
Sektor pengkoperasian dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM)
Sektor ketenaganukliran
Sektor komunikasi dan informatika
Sektor keuangan
Sektor pariwisata
Sektor pendidikan dan kebudayaan
Sektor keuangan
Energi dan sumber daya mineral
Real estate
Izin Kantor Perwakilan Perusahaan Asing
Memiliki NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan telah menginput kedalam proses
pembuatan user-ID.
Berbentuk badan usaha PT, yayasan, CV koperasi, firma, dan persekutuan perdata.
Telah menyelesaikan proses pengesahan badan usaha di KEMENKUMHAM secara
online (AHU)
Pelaku usaha telah memiliki badan usaha seperti perum, perumda, ataupun badan hukum
lainnya yang dimiliki oleh negara maupun badan layanan umum milik negara
Pelaku usaha mengakses OSS dengan menginput Nomor Identitas Kependudukan (NIK),
email, dan beberapa informasi lainnya.
Pelaku usaha akan menerima email yang berupa link untuk mengaktivasi akun OSS
Setelah diaktivasi, pelaku usaha akan menerima email yang berisi User-ID beserta
password untuk akun OSS milik mereka
Membuat user-ID
Log-in ke sistem OSS dengan menggunakan user-ID
Mengisi data untuk memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB)
Untuk usaha baru: harus melakukan proses untuk memperoleh izin dasar dengan
komitmennya.
Untuk usaha yang telah berdiri: harus melanjutkan proses untuk memperoleh izin berusaha baru
yang belum dimiliki, mengembangkan usaha, mengubah dan memperbarui data perusahaan,
ataupun memperpanjang izin berusaha
Menyesuaikan aturan menurut RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) dan RUTRK
(Rencana Umum Tata Ruang Kota);
Berlokasi di kawasan industri, KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), dan KPBPB (Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas);
Tanah yang sudah dimiliki oleh perusahaan lain yang telah mendapatkan izin lokasi
Berasal dari badan penyelenggara pengembangan suatu kawasan;
Berbatasan dengan lokasi usaha yang bersangkutan
Tanah yang diperlukan tidak lebih dari 25 hektar untuk usaha pertanian, 1 hektar untuk
usaha bukan pertanian, dan 5 hektar untuk pembangunan rumah bagi masyarakat yang
memiliki keterbatasan daya beli
Diperuntukan sebagai proyek strategis nasional.
1. Izin usaha akan diterbitkan setelah pelaku usaha menyatakan komitmen penyelesaian izin
prasyaratnya
2. Mendapatkan notifikasi dari sistem OSS bahwa Izin Usaha telah diaktivasi
3. Mengacu pada PP Nomor 24 Tahun 2018 Pasal 38, setelah izin usaha terbit pelaku usaha
diwajibkan untuk melakukan persiapan usaha seperti dalam aturan
1. Izin usaha diterbitkan setelah pelaku usaha menyatakan komitmen penyelesaian izin
prasyaratnya, seperti izin lokasi, izin lingkungan, izin bangunan, Sertifikat Laik Fungsi
(SLF) bangunan gedung, termasuk juga pembayarannya;
2. Mendapat notifikasi dari sistem OSS bahwa Izin Usaha telah diaktivasi
3. Mengacu pada PP Nomor 24 Tahun 2018 Pasal 38, setelah izin usaha terbit pelaku usaha
diwajibkan untuk melakukan persiapan usaha seperti dalam aturan
Uraikan tujuan anggaran dasar sesuai dengan KBLI, pastikan di anggaran dasar pada
bagian maksud dan tujuan uraian bidang usahanya sudah sesuai dengan KBLI terbaru.
Menyelesaikan laporan pajak milik penanggung jawab, pastikan nama wajib pajak
sesuai dengan data dalam sistem Direktorat Jenderal Pajak dan juga telah menyampaikan
SPT 2 tahun terakhir
Memastikan tempat usaha sudah memiliki Izin Lokasi dan IMB, melakukan
pemenuhan komitmen prasarana dasar seperti izin lokasi, izin lingkungan, dan IMB, izin
lokasi perairan.
Pastikan kegiatan usaha tidak berdampak pada lingkungan, usaha atau kegiatan
berada dalam kawasan ekonomi khusus, kawasan industri, atau kawasan perdagangan
bebas dan pelabuhan bebas
Hubungi IZIN.CO.ID sekarang, solusi anda untuk Jasa Pendirian Badan Usaha melalui sistem
OS dan juga segala perizinan hukum milik perusahaan anda.