A. Umum
1. Apakah yang dimaksud dengan Online Single Submission (OSS) ?
OSS adalah sistem perizinan berusaha tunggal di Indonesia, yang ditujukan untuk
memfasilitasi pelaku usaha dalam melakukan kegiatan berusaha, khususnya dalam
memperoleh bukti legalitas berusaha (Izin Usaha) hingga melakukan kegiatan operasional
atau komersial (Izin Operasional/Komersial).
2. Siapa saja yang dapat mendapatkan Izin Kegiatan Berusaha melaluiOSS ?
Pelaku usaha yang dapat menggunakan sistem OSS terdiri dari Perseorangan dan Badan
Usaha.
Badan Usaha terdiri dari :Perseroan Terbatas (PT), Perusahaan Umum, Perusahaan Umum
Daerah, Badan Hukum yang dimiliki negara, Badan Layanan Umum, Lembaga Penyiaran,
Badan Usaha yang didirikan oleh yayasan, Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), Firma,
dan Persekutuan Perdata.
OSS juga diperuntukkan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah serta perorangan/badan
usaha yang sudah berdiri sebelum diberlakukannya OSS.
3. Bagaimana sistem OSS bekerja ?
Untuk dapat mengakses sistem OSS, pelaku usaha harus membuat akun (user-id). Kemudian,
berdasarkan akun tersebut, OSS dapat memproses dan memberikan Izin Kegiatan Berusaha
kepada pelaku usaha berdasarkan Nomor Induk Berusaha (NIB) yang telah dibuat oleh
pelaku usaha dan pernyataan kesanggupan pemenuhan komitmen Izin Kegiatan Berusaha
yang disanggupi oleh pelaku usaha.
Izin Kegiatan Berusaha terdiri dari Izin Lokasi, Izin Lingkungan, Izin Mendirikan Bangunan,
Sertifikat Laik Fungsi, dan/atau Izin Operasional/Komersial.
4. Apakah pelaku usaha dapat mendapatkan perizinan berusaha selain dari OSS ?
Ya. PP Nomor 24 Tahun 2018 belum mengatur mengenai perizinan berusaha pada sektor
Pertambangan, Mineral dan Batubara, serta Perbankan, Sehingga, mekanisme pengurusan
izin usaha tersebut tetap diurus dengan menggunakan mekanisme yang lama (diluar OSS).
5. Apakah manfaat menggunakan OSS ?
a. OSS merupakan sistem untuk pengurusan berbagai perizinan berusaha baik prasyarat
untuk melakukan usaha (izin terkait lokasi, lingkungan, dan bangunan), izin usaha,
maupun izin operasional saat usaha memulai operasionalisasi usahanya serta menjual
barang/jasa, baik yang saat ini diterbitkan oleh pemerintah pusat dan daerah.
b. Sistem OSS terkoneksi dengan satgas nasional maupun daerah yang dapat
memfasilitasi pelaku usaha dalam pemantauan dan pengawalan proses perizinan
berusaha.
c. Sistem OSS memfasilitasi pelaku usaha dalam memperoleh izin dalam waktu singkat
dengan mekanisme pemenuhan komitmen persyaratan izin.
d. Sistem OSS memfasilitasi pemerintah baik pusat maupun daerah dalam pelaksanaan
proses perizinan berusaha untuk proses pendataan, pemantauan dan percepatan
kemudahan berusaha.
6. Apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan Izin Usaha dan/atau Izin
Operasional/Komersial melalui OSS ?
a. Membuat user-ID
b. Masuk ke sistem OSS dengan menggunakan user-ID
c. Mengisi data untuk memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB)
d. Untuk usaha baru: melanjutkan proses untuk memperoleh izin dasar, izin usaha
dan/atau izin komersial atau operasional, berikut dengan komitmennya.
e. Untuk usaha yang telah berdiri: melanjutkan proses untuk memperoleh izin berusaha
baru yang belum dimiliki atau memperpanjang izin berusaha yang sudah ada.
7. Bagaimana proses pengurusan perizinan berusaha untuk Izin yang belum
diterbitkan dan dilakukan sebelum diterbitkannya sistem OSS ?
Setiap izin yang sedang diurus dan belum diterbitkan oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah dan dilakukan sebelum sistem OSS diterbitkan maka, pelaku usaha harus mengurus
kembali Izin tersebut melalui sistem OSS.
B. Tentang Pendaftaran
Cara membuat dan mengaktifkan akun OSS dapat merujuk pada Pedoman Perizinan
Berusaha.
Pelaku usaha wajib membuat dan memiliki e-mail dan telepon untuk dapat melakukan
pendaftaran dan mengakses sistem OSS.
Pelaku usaha juga akan mendapatkan dokumen-dokumen lain bersamaan dengan penerbitan
NIB diantaranya, adalah :
3. Apa yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha setelah memperoleh NIB ?
Setelah memperoleh NIB, pelaku usaha harus menentukan kondisi mengenai perlu atau
tidaknya prasarana dalam menjalankan kegiatan usaha. Ketentuan mengenai kondisi tersebut
merujuk pada Pedoman Perizinan Berusaha.
Setelah itu, pelaku usaha dapat mengurus Izin Lokasi, Izin Lingkungan, Izin Mendirikan
Bangunan, dan Sertifikat Laik Fungsi, dalam rangka untuk mendapatkan Izin Usaha.
Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada Pelaku Usaha yang melakukan usaha
dan/atau kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.
Izin Mendirikan Bangunan adalah perizinan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah
kabupaten/kota kepada pemilik bangunan gedung untuk membangun baru, mengubah,
memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan gedung sesuai dengan persyaratan
administratif dan persyaratan teknis yang berlaku.
Sertifikat Laik Fungsi adalah sertifikat yang diberikan oleh Pemerintah daerah
kabupaten/kota kepada pemilik bangunan gedung yang menyatakan bahwa bangunan gedung
telah layak untuk dipergunakan sesuai dengan fungsinya.