pemerintah telah menerbitkan peraturan yang berkaitan dengan tata ruang dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 mengenai Penyelenggaraan Penataan Ruang. Di dalam
aturan tersebut, Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang atau PKKPR
ditetapkan sebagai salah satu acuan baru dalam perizinan berusaha.
Sesuai dengan amanat UU Ciptaker, dengan adanya kemudahan perizinan ditujukan untuk
berbagai macam pemilik usaha termasuk juga UMKM. Dalam PP 21 tahun 2021, dijelaskan
bahwa dalam proses penerbitan PKKPR ini harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang atau
RTR, salah satu terobosannya yaitu PKKPR sebagai dasar perizinan yang posisinya ada di
hulu dan sampai saat ini RTR menjadi acuan tunggal di lapangan.
Sementara itu, OSS RBA atau Online Single Submission Risk Based Approach adalah
perizinan usaha yang berbasis risiko, yakni perizinan yang diberikan kepada pemilik usaha
supaya bisa memulai dan menjalankan kegiatan usaha yang mereka miliki dan dinilai
berdasarkan tingkat risiko kegiatan usaha tersebut.
Manfaat PKKPR
Ada beberapa manfaat dari adanya PKKPR (Program Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan
Ruang), antara lain:
1. PKKPR mempunyai peran pada KKPR sebagai kesesuaian antara gagasan aktivitas
Pendayagunaan Ruangan dengan Rencana Tata Ruang ataupun RTR.
2. PKKPR ini menggantikan izin lokasi dan juga berbagai izin pendayagunaan ruangan untuk
membuat serta mengurusi tanah yang awalannya digunakan sebagai wewenang Pemerintah
Wilayah.
3. Proses verifikasi KKPR bisa digunakan untuk wilayah yang sudah mempunyai Gagasan
Detail Tata Ruangan atau RDTR, aktor usaha, dan juga non-berusaha. Akan tetapi, jika
wilayah tersebut belum mempunyai RDTR, maka bisa menggunakan Kesepakatan KKPR.
4. Memberikan dukungan dalam persiapan operasi mekanisme pemberian izin usaha melalui
mekanisme OSS, mekanisme non-elektronik, dan juga mekanisme elektronik.
5. Memberikan dukungan dalam penerapan servis pemberian izin aktivitas pendayagunaan
ruangan non usaha.
6. Adanya komunitas pengaturan ruangan yang mempunyai peran sebagai komponen yang
bisa memberikan pemikiran untuk penerbitan KKPR. Di dalam komunitas tersebut, nantinya
beberapa kelompok bisa memberikan saran dan pemikirannya sebelum diedarkannya izin
KKP.
1. Pendaftaran
Tahapan yang pertama dalam mengurus PKKPR adalah pemilik usaha harus melakukan
pendaftaran terlebih dulu melalui sistem OSS. Di dalam sistem tersebut, kita perlu
menyertakan beberapa dokumen usulan kegiatan yang harus dilengkapi diantaranya yaitu:
Jika proses pendaftaran PKKPR sudah berhasil dilakukan, maka tahapan berikutnya yaitu
penilaian dokumen. Penilaian tersebut akan dilakukan oleh Menteri dengan melalui Direktur
Jenderal Tata Ruang dan melalui kajian menggunakan asa berjenjang dan juga
komplementer. Biasanya, ada beberapa tahapan dari penilaian dokumen usulan kegiatan
Pemanfaatan Ruang dengan cara melalui kajian menggunakan asas berjenjang dan
komplementer, antara lain:
Penerbitan PKKPR ini bisa diberikan jika sudah melalui pertimbangan Forum Penataan
Ruang. Biasanya, Menteri melalui Direktur Jenderal Tata Ruang akan menerbitkan PKKPR
yang bisa berupa keputusan, yakni:
Penerbitan PKKPR ini biasanya memerlukan waktu paling lambat 20 hari dari waktu
persyaratan permohonan serta pembayaran penerimaan negara bukan pajak yang telah
diterima, (Pasal 15 ayat (2) Permen ATRBPN 13/2021).
NIB disini mempunyai fungsi utama yakni sebagai tanda pengenal untuk pelaku usaha, baik
itu perseorangan ataupun non perseorangan. Dengan mempunyai NIB ini, para pemilik usaha
bisa mengajukan Izin Usaha dan juga Izin Komersial ataupun Operasional. Oleh sebab itu,
pemilik usaha yang sudah memperoleh Izin Usaha harus memenuhi persyaratan Izin Lokasi,
Izin Lingkungan, Izin Lokasi Perairan, dan juga IMB di wilayah usahanya. Tak hanya itu
saja, pemilik usaha juga harus memperbaharui informasi terkait dengan pengembangan usaha
ataupun kegiatan pada sistem OSS.
Izin Komersial ataupun Operasional diberikan kepada pemilik usaha untuk memenuhi
sertifikat, standar, lisensi, atau pendaftaran barang dan jasa sesuai dengan jenis produk yang
akan dikomersilkan melalui sistem OSS. Dengan begitu, pemilik usaha yang telah
mempunyai Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional tapi belum mempunyai NIB,
wajib untuk melakukan pendaftaran usahanya melalui sistem OSS dengan cara melengkapi
data ataupun pemenuhan komitmen. Izin Usaha yang sudah didapatkan sebelumnya tetap
berlaku dan didaftarkan ke sistem OSS.
Demikian penjelasan mengenai apa itu PKKPR (Program Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan
Ruang) dan tahapan dalam mengurusnya.