navigation
Home
Artikel
11 April 2019
Sistem ini telah memiliki payung hukum berupa Peraturan Pemerintah No. 24
Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronik (PP No.24/2018). PP ini telah ditandatangani oleh Presiden Joko
Widodo dan diundangkan pada tanggal 21 Juni 2018. Ada 107 pasal dan 145
lembar lampiran dalam peraturan yang ditujukan untuk percepatan dan
peningkatan penanaman modal dan berusaha di Indonesia ini.
Wajib diketahui oleh para pelaku usaha bahwa dalam PP No. 24/2018 ini
terdapat 20 sektor usaha yang bisa mengatur perizinan berusaha. Adapun
sektor tersebut antara lain sektor ketenagalistrikan, pertanian, keuangan,
pariwisata, pendidikan dan kebudayaan hingga perkoperasian dan usaha
mikro, kecil, menengah serta ketenaganukliran (kontan.co.id, Mei 2018).
Adapun bidang yang tidak bisa diproses adalah perusahaan di sektor
keuangan dan pertambangan. Hal ini terjadi karena prosedur perizinan masih
di bawah wewenang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk
sektor pertambangan dan Bank Indonesia serta Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) untuk sektor pembiayaan (thejakartapost.com; Juli 2018).
Melihat aturan tersebut, maka bukan tidak mungkin jika warga negara asing
bisa memperoleh izin usaha di Indonesia. Saat mengecek situs OSS, salah
satu syarat untuk mendaftar di situs tersebut memang bisa menggunakan
paspor. Dalam kolom pilihan pelaku usaha, terdapat pilihan perseorangan
atau non-perseorangan.
Sementara itu untuk kategori yang kedua yang dimaksud pelaku usaha non-
perseorangan adalah:
1. perseroan terbatas;
2. perusahaan umum;
3. perusahaan umum daerah;
4. badan hukum lainnya yang dimiliki oleh negara;
5. badan layanan umum;
6. lembaga penyiaran;
7. badan usaha yang didirikan oleh yayasan;
8. koperasi;
9. persekutuan komanditer (commanditaire vennootschap);
10.persekutuan firma (venootschap onder firma); dan
11.persekutuan perdata.
3. Lembaga OSS
Berdasarkan PP No.24/2018, Lembaga OSS adalah lembaga pemerintah non-
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
koordinasi penanaman modal. Baik NIB, izin usaha, izin operasional, dan
komersial diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri,
pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/walikota. Penerbitan izin dilakukan
dalam bentuk Dokumen Elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang informasi dan transaksi elektronik (Pasal 19
ayat (3) PP No.24/2018). Di pasal 94 PP No.24/2018 diatur bahwa Lembaga
OSS berwenang untuk bekerja sama dengan pihak lain dalam pelaksanaan,
pengelolaan, dan pengembangan sistem OSS. Lembaga OSS juga berwenang
untuk menyatakan NIB tidak berlaku bila pelaku usaha melakukan usaha dan
atau kegiatan yang tidak sesuai dengan NIB.
5. Izin Usaha
Berdasarkan aturan yang menaungi OSS, Izin Usaha merupakan sesuatu yang
wajib dimiliki oleh Pelaku Usaha yang telah mendapatkan NIB. Izin Usaha ini
bisa berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia dan berlaku selama pelaku
usaha menjalankan usaha dan/atau kegiatannya. Dokumen ini berguna bagi
pelaku usaha untuk memulai usaha dan/atau kegiatan sampai sebelum
pelaksanaan komersial dan/atau operasional dengan memenuhi persyaratan
dan/atau komitmen.
Selain itu, izin usaha juga memiliki peran penting karena jika pelaku usaha
telah mendapatkan Izin Usaha dan akan mengembangkan usaha dan/atau
kegiatan di wilayah lain, harus tetap memenuhi persyaratan Izin Lokasi, Izin
Lokasi Perairan, Izin Lingkungan, dan IMB di masing-masing wilayah tersebut.
Namun, ada kewajiban yang harus dilakukan oleh pelaku usaha. Mereka wajib
memperbaharui informasi pengembangan usaha dan/atau kegiatan pada
sistem OSS.
Beberapa kegiatan di bawah ini bisa dilakukan oleh pelaku usaha yang telah
mendapatkan izin usaha:
1. pengadaan tanah;
2. perubahan luas lahan;
3. pembangunan bangunan gedung dan pengoperasiannya;
4. pengadaan peralatan atau sarana;
5. pengadaan sumber daya manusia;
6. penyelesaian sertifikasi atau kelaikan;
7. pelaksanaan uji coba produksi (commisioning); dan/atau
8. pelaksanaan produksi.
6. Automatic Approval
Ini juga adalah salah satu terobosan penting di sistim OSS. Sebelum adanya
OSS untuk pengajuan izin usaha bisa memakan waktu berminggu bahkan
berbulan-bulan. Sebab, standar persyaratan dan aturan yang dijadikan rujukan
antardaerah berbeda satu dengan yang lain. Persyaratan antara pengajuan
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) antara Jakarta dengan Depok, Jawa
Barat sudah pasti berbeda. Misalnya, perbedaan penggunaan kode Klasifikasi
Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Untuk wilayah Jakarta sudah
ditentukan kode KBLI yang bisa menggunakan SIUP sebagai izin usaha.
Sementara di wilayah lain sangat mungkin kode KBLI yang bisa digunakan
untuk SIUP berbeda. Belum lagi antara persyaratan yang tertulis dengan di
lapangan tidak sama. Ada tambahan-tambahan persyaratan untuk pengajuan
izin usaha.
Intinya, izin usaha diberikan di awal dengan syarat pelaku usaha harus
memenuhi komitmen yang ditentukan sesuai dengan kegiatan usaha yang
didaftarkan di OSS. Kalau baru mengantongi izin usaha, maka kegiatan yang
bisa dilakukan oleh perusahaan tersebut terbatas. Yang bisa dilakukan
diantaranya adalah: pengadaan sarana, pengadaan SDM, pemenuhan
sertifikasi, dan pelaksanaan produksi. Untuk bisa melakukan kegiatan
operasional/komersial maka harus memenuhi komitmen yang ditentukan. Apa
saja bentuk-bentuk pemenuhan komitmen?
7. Pemenuhan Komitmen
Komitmen adalah pernyataan dari pelaku usaha untuk memenuhi persyaratan
izin usaha dan atau izin komersial atau opersional. Jadi, meski pelaku usaha
telah mendapatkan izin usaha melalui OSS tetap harus memenuhi komitmen
terlebih dahulu untuk bisa mendapatkan izin operasional dan/atau komersial.
Bagi pelaku usaha yang memerlukan prasarana untuk melakukan kegiatan
usaha tapi belum menguasai prasarananya maka bentuk pemenuhan
komitmennya adalah izin lokasi, izin lokasi perairan, izin lingkungan dan atau
IMB. Selain itu, ada pula izin operasional dan/atau izin komersial yang
berdasarkan komitmen yakni standar, sertifikat, dan/atau lisensi, dan/atau
pendaftaran barang dan jasa (Pasal 39 PP No.24/2018). Misalnya untuk usaha
restoran, setelah mendapatkan izin usaha maka komitmen untuk izin
operasionalnya salah satunya adalah sertifikat laik hygiene.
8. Izin Lingkungan
Izin lingkungan adalah prasyarat untuk mendapatkan izin usaha. Mereka yang
ingin mengajukan izin usaha melalui OSS harus memastikan apakah kegiatan
usaha yang dijalankan wajib memiliki Amdal atau UKL-UPL. Bila kegiatan
usahanya wajib Amdal atau UKL-UPL maka pengusaha harus memiliki salah
satu dokumen tersebut. Apakah semua kegiatan usaha wajib memiliki AMDAL
atau UKL-UPL sebagai prasyarat untuk mendapatkan izin usaha? Jawabannya
adalah tidak.
Sumber: https://www.easybiz.id/poin-poin-penting-dalam-proses-pengajuan-
izin-usaha-melalui-oss/
Share Post :
I Made Kuta, S. Sos
Kepala Dinas
BERITA TERBARU
TERPOPULER
3 minggu yang laluNgaturang Lelabaan di Pura Agung Pulaki1 bulan yang
laluMonitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Perumahan 1 bulan yang laluRapat
Pembahasan Permohonan Persetujuan Pemakaian Tanah Untuk Jaringan
utilitas Telepon/Selular oleh PT. Indosat Tbk1 bulan yang laluRapat Persiapan
“Budaya Bali Aga The Spirit of Sobeyan Buleleng“1 bulan yang laluSidang Pleno
TABG terkait Permohonan IMB Gedung Gereja Katolik Santo Paulus dan
Gedung Kampus STAHN Mpu Kuturan Singaraja
KONTAK KAMI
(0362) 22063
dpmptsp@bulelengkab.go.id
STATISTIK PENGUNJUNG
628193
Total pengunjung : 628193
Pengunjung Online: 60
Copyright © 2017 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Buleleng. All rights reserved.