Anda di halaman 1dari 36

Akta pendirian sebuah Perseroan Terbatas (“Perseroan”) memuat anggaran dasar Perseroan dan

keterangan lain yang berkaitan dengan pendirian Perseroan. Pasal 15 Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”) mengatur bahwa anggaran dasar Perseroan harus sekurang-
kurangnya memuat :

1. Nama dan tempat kedudukan Perseroan;


2. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan;
3. Jangka waktu berdirinya Perseroan;
4. Besarnya jumlah modal dasar, Modal ditempatkan, dan modal disetor;
5. Jumlah saham, klasifikasi saham apabila ada berikut jumlah saham untuk tiap klasifikasi, hak-hak
yang melekat pada setiap saham, dan nilai nominal setiap saham;
6. Nama jabatan dan jumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris;
7. Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan RUPS;
8. Tata cara pengangkatan, penggatian, pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris;
9. Tata cara penggunaan laba dan pembagian deviden.
Pasal 15 UUPT juga mengatur mengenai hal-hal
apa yang tidak boleh dimuat dalam sebuah
anggaran dasar, yaitu :

1. ketentuan tentang penerimaan bunga tetap


atas saham;

2. ketentuan tentang pemberian manfaat


pribadi kepada pendiri atau pihak lain.
Anggaran dasar Perseroan mengatur ketentuan mengenai :

1. tata cara pengunduran diri anggota Direksi;

2. tata cara pengisian jabatan angota Direksi yang lowong;

3. pihak yang berwenang menjalankan pengurusan dan mewakili Perseroan dalam hal seluruh anggota Direksi berhalangan atau
diberhentikan untuk sementara.

Perubahan anggaran dasar ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Acara mengenai perubahan anggaran dasar wajib
dicantumkan dengan jelas dalam pemanggilan RUPS. RUPS untuk mengubah anggaran dasar dapat dilangsungkan jika dalam rapat paling
sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika
disetujui paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan. Dalam hal kuorum kehadiran tidak tercapai dapat
diselenggarakan RUPS kedua. RUPS kedua sah da
Modal Perseroan
Terdiri atas Modal Dasar (Authorized Capital), Modal Yang
ditempatkan atau yang dikeluarkan (Issued Capital) dan Modal
Disetor (Paid up Capital)

Modal Dasar Modal Disetor Modal Ditempatkan


Adalah Jumlah Modal yang modal yang sudah dimasukkan pemegang jumlah saham yang sudah
dicantumkan dalam akta saham sebagai pelunasan pembayaran diambil pendiri atau pemegang
pendirian sampai jumlah saham yang diambilnya sebagai modal saham, dan saham yang diambil
maksimal bila seluruh saham yang ditempatkan dari modal dasar tersebut ada yang sudah dibayar
dikelurakan perseroan. Jadi, modal disetor adalah dan ada yang belum dibayar.
saham yang telah dibayar penuh oleh
pemegang atau pemiliknya

*Paling sedikit 25% dari Modal Dasar Harus telah ditempatkan dan disetor penuh Ketika Pendirian Perusahaan

*Modal Dasar Perusahaan Paling Sedikit 50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah)

*Modal Dasar dapat disesuaikan tergantung Anggaran Dasar Perusahaan

• UU No 40 Tahun 2007 Tentang PT (Pasal 32)


• PP No 29 Tahun 2016 Tentang Perubahan Modal Dasar PT
Pengurangan dan Penambahan Modal
Penambahan Modal

Penambahan modal Perseroan dapat dilakukan berdasarkan Persetujuan RUPS , Kemudian


RUPS dapat menyerahakan kepada Dewan Komisaris guna menyetujui keputusan RUPS.
Dengan Penambahan Modal untuk jangka waktu paling lama 1 Tahun. Dan harus
diberitahhukan kepada Menteri Untuk dicatat dalam daftar Perseroan.

$100.50

Pengurangan Modal $203.00


Hanya bisa dilakukan dengan Keputusan RUPS,Direksi wajib memberitahukan kepada seluruh
kreditor tentang pengurangan modal dan mengumumkannya dalam satu atau lebih surat
kabar dalam jangka waktu paling lambat 7 hari terhitung sejak tanggal keputusan RUPS.
Kemudian dalam jangka 60 Hari terhitung sejak tanggal pengumuman dalam surat kabar,
kreditor dapat mengajukan keberatan secara tertulis. .
- Penguran modal Perseroan akan membgakibatkan perubahan anggaran dasar
- Pengurangan modal saham dapat dilakukan dengan Penarikan Kembali saham atau
penurunan nilai nominal saham

*Pasal 41, 42 UU No 40 Tahun 2007


*Pasal 21
SAHAM adalah tanda bentuk penyertaan modal atau juga
kepemilikan atas suatu perusahaan dan memberikan hak
kepada pemiliknya. Kepemilikan tersebut memberikan
kontribusi kepada pemegangnya berupa return yang dapat
diperolehnya, yaitu keuntungan modal (capital gain) atas
saham yang memiliki harga jual lebih tinggi daripada harga
belinya, atau deviden atas saham tersebut. Di samping hak
lainnya non-financial-benefit berupa hak suara dalam RUPS. 
JENIS JENIS SAHAM
Berdasarkan Hak Penagihan

SAHAM BIASA SAHAM PREFEREN


Saham biasa atau common stock merupakan jenis saham Disebut juga sebagai preferred stock. Saham preferen
yang umum diperdagangkan dalam pasal modal. Jenis saham merupakan gabungan dari saham biasa dengan obligasi,
yang umum diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang karena menghasilkan pendapatan tetap. Adapun ciri dari
sudah go public. Saham jenis ini memiliki high saham jenis ini yaitu terdapat klaim atas laba dan aktiva
return dibandingkan dengan jenis saham lainnya. Di saat sebelumnya, pembagian dividen tetap selama masa
perusahaan mampu memperoleh tingkat keuntungan yang berlakunya saham, dan memiliki hak tebus atau dapat
tinggi, maka pemegang saham jenis ini juga akan memperoleh ditukar dengan saham biasa.
tingkat pengembalian berupa dividen yang nilainya tinggi pula. Jika ditinjau dari tingkat keamanan berinvestasi, jenis
saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham
Saham biasa memberikan hak suara kepada pemegangnya biasa. Saham preferen memiliki hak klaim atas aset
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Artinya, perusahaan dan pembagian dividen lebih dulu di saat
pemegang saham jenis ini bisa memberikan usulan dalam perusahaan mengalami likuiditas. Namun dalam kondisi
RUPS. Meski demikian, tanggung jawab terhadap pihak lain normal, di mana perusahaan mampu memperoleh
terbatas sesuai dengan proporsi saham yang dimilikinya.  keuntungan, maka pembagian dividen kepada pemegang
saham jenis ini dilakukan setelah pemegang saham biasa.
Selain itu, nilai dividen untuk saham preferen lebih rendah
dibandingkan dengan saham biasa. Kelemahan lain dari
saham jenis preferen adalah sulit untuk diperjualbelikan
atau dialihkan kepemilikannya kepada pihak lain.
JENIS JENIS SAHAM
Berdasarkan Hak Pengalihan

SAHAM ATAS UNJUK SAHAM ATAS NAMA


Disebut juga sebagai bearer stock. Saham atas unjuk Saham atas nama (registered stock) merupakan kebalikan
merupakan jenis saham yang tidak mencantumkan dari saham atas unjuk, di mana pada saham atas nama
nama pemiliknya, sehingga mudah untuk alihkan atau tertulis dengan jelas nama pemiliknya. Jika dilihat dari segi
dipindahtangankan kepada pihak lain. Jenis saham keamanannya, jenis saham atas nama lebih aman
ini mirip dengan uang, mudah dialihkan. Selain itu, dibandingkan dengan saham atas unjuk. Jika pemilik
sertifikat saham juga dibuat mirip dengan uang yang kehilangan sertifikat saham atas nama, maka ia bisa meminta
dibuat dengan kertas khusus berkualitas tinggi agar penggantinya kepada perusahaan penerbit saham, karena
terhindar dari pemalsuan. nama pemilik saham telah telah tercatat dalam buku
Kemudahan untuk dialihkan pada saham atas unjuk perusahaan.
sekaligus menjadi risiko dari jenis saham ini. Jika Di balik keunggulan, ada pula kelemahan. Demikian pula
sertifikat saham hilang, maka pemilik saham tidak dengan saham atas nama. Kelemahan saham atas nama
akan bisa meminta duplikat sebagai penggantinya. lebih sulit untuk dialihkan atau dipindahtangankan ke pihak
Oleh sebab itu, pemilik saham jenis ini harus ekstra lain. Untuk mengalihkan saham ke pihak lain, harus melalui
hati-hati dalam membawa dan menyimpannya. prosedur tertentu yang pastinya melibatkan perusahaan
penerbit saham. Pengalihan saham atas nama harus melalui
pencatatan dokumen, di mana nama pemilik baru harus
dicatat ke dalam buku khusus yang memuat daftar pemegang
saham perusahaan.
Saham adalah surat berharga
sebagaimana definisi dalam UU Pasar
Modal 8 1995 , “Efek adalah surat
berharga, yaitu surat pengakuan utang,
surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti utang, Unit
Penyertaan kontrak investasi kolektif,
kontrak berjangka atas Efek, dan setiap
derivatif dari Efek”.
SUMBER KEUNTUNGAN SAHAM
- Deviden
Sumber keuntungan utama saham adalah dividen, yaitu pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang
saham.

Pemegang saham menerima jumlah dividen tergantung pada:

1. Berapa porsi laba yang dibagi ke pemegang saham karena bisa saja perusahaan rugi atau perusahaan untung
tetapi tidak membagi semua laba sebagai dividen;
2. Pembagian jumlah laba ke pemegang saham tergantung porsi kepemilikan saham di perusahaan tersebut.

- Kenaikkan harga saham di bursa.


Sumber keuntungan lain dari saham adalah dari kenaikan (apresiasi) harga saham di bursa Ketika permintaan naik,
harga akan naik, ketika penawaran naik sebaliknya harga saham akan turun.
Kenaikkan harga saham memberikan keuntungan bagi pemegang saham dari selisih harga beli dan harga jual.
Akta pendirian sebuah Perseroan Terbatas (“Perseroan”) memuat anggaran dasar Perseroan dan
keterangan lain yang berkaitan dengan pendirian Perseroan. Pasal 15 Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”) mengatur bahwa anggaran dasar Perseroan harus sekurang-
kurangnya memuat :

1. Nama dan tempat kedudukan Perseroan;


2. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan;
3. Jangka waktu berdirinya Perseroan;
4. Besarnya jumlah modal dasar, Modal ditempatkan, dan modal disetor;
5. Jumlah saham, klasifikasi saham apabila ada berikut jumlah saham untuk tiap klasifikasi, hak-hak
yang melekat pada setiap saham, dan nilai nominal setiap saham;
6. Nama jabatan dan jumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris;
7. Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan RUPS;
8. Tata cara pengangkatan, penggatian, pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris;
9. Tata cara penggunaan laba dan pembagian deviden.
Pasal 15 UUPT juga mengatur mengenai hal-hal
apa yang tidak boleh dimuat dalam sebuah
anggaran dasar, yaitu :

1. ketentuan tentang penerimaan bunga tetap


atas saham;

2. ketentuan tentang pemberian manfaat


pribadi kepada pendiri atau pihak lain.
Anggaran dasar Perseroan mengatur ketentuan mengenai :

1. tata cara pengunduran diri anggota Direksi;

2. tata cara pengisian jabatan angota Direksi yang lowong;

3. pihak yang berwenang menjalankan pengurusan dan mewakili Perseroan dalam hal seluruh anggota Direksi berhalangan atau
diberhentikan untuk sementara.

Perubahan anggaran dasar ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Acara mengenai perubahan anggaran dasar wajib
dicantumkan dengan jelas dalam pemanggilan RUPS. RUPS untuk mengubah anggaran dasar dapat dilangsungkan jika dalam rapat paling
sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika
disetujui paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan. Dalam hal kuorum kehadiran tidak tercapai dapat
diselenggarakan RUPS kedua. RUPS kedua sah da
Modal Perseroan
Terdiri atas Modal Dasar (Authorized Capital), Modal Yang
ditempatkan atau yang dikeluarkan (Issued Capital) dan Modal
Disetor (Paid up Capital)

Modal Dasar Modal Disetor Modal Ditempatkan


Adalah Jumlah Modal yang modal yang sudah dimasukkan pemegang jumlah saham yang sudah
dicantumkan dalam akta saham sebagai pelunasan pembayaran diambil pendiri atau pemegang
pendirian sampai jumlah saham yang diambilnya sebagai modal saham, dan saham yang diambil
maksimal bila seluruh saham yang ditempatkan dari modal dasar tersebut ada yang sudah dibayar
dikelurakan perseroan. Jadi, modal disetor adalah dan ada yang belum dibayar.
saham yang telah dibayar penuh oleh
pemegang atau pemiliknya

*Paling sedikit 25% dari Modal Dasar Harus telah ditempatkan dan disetor penuh Ketika Pendirian Perusahaan

*Modal Dasar Perusahaan Paling Sedikit 50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah)

*Modal Dasar dapat disesuaikan tergantung Anggaran Dasar Perusahaan

• UU No 40 Tahun 2007 Tentang PT (Pasal 32)


• PP No 29 Tahun 2016 Tentang Perubahan Modal Dasar PT
Pengurangan dan Penambahan Modal
Penambahan Modal

Penambahan modal Perseroan dapat dilakukan berdasarkan Persetujuan RUPS , Kemudian


RUPS dapat menyerahakan kepada Dewan Komisaris guna menyetujui keputusan RUPS.
Dengan Penambahan Modal untuk jangka waktu paling lama 1 Tahun. Dan harus
diberitahhukan kepada Menteri Untuk dicatat dalam daftar Perseroan.

$100.50

Pengurangan Modal $203.00


Hanya bisa dilakukan dengan Keputusan RUPS,Direksi wajib memberitahukan kepada seluruh
kreditor tentang pengurangan modal dan mengumumkannya dalam satu atau lebih surat
kabar dalam jangka waktu paling lambat 7 hari terhitung sejak tanggal keputusan RUPS.
Kemudian dalam jangka 60 Hari terhitung sejak tanggal pengumuman dalam surat kabar,
kreditor dapat mengajukan keberatan secara tertulis. .
- Penguran modal Perseroan akan membgakibatkan perubahan anggaran dasar
- Pengurangan modal saham dapat dilakukan dengan Penarikan Kembali saham atau
penurunan nilai nominal saham

*Pasal 41, 42 UU No 40 Tahun 2007


*Pasal 21
SAHAM adalah tanda bentuk penyertaan modal atau juga
kepemilikan atas suatu perusahaan dan memberikan hak
kepada pemiliknya. Kepemilikan tersebut memberikan
kontribusi kepada pemegangnya berupa return yang dapat
diperolehnya, yaitu keuntungan modal (capital gain) atas
saham yang memiliki harga jual lebih tinggi daripada harga
belinya, atau deviden atas saham tersebut. Di samping hak
lainnya non-financial-benefit berupa hak suara dalam RUPS. 
JENIS JENIS SAHAM
Berdasarkan Hak Penagihan

SAHAM BIASA SAHAM PREFEREN


Saham biasa atau common stock merupakan jenis saham Disebut juga sebagai preferred stock. Saham preferen
yang umum diperdagangkan dalam pasal modal. Jenis saham merupakan gabungan dari saham biasa dengan obligasi,
yang umum diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang karena menghasilkan pendapatan tetap. Adapun ciri dari
sudah go public. Saham jenis ini memiliki high saham jenis ini yaitu terdapat klaim atas laba dan aktiva
return dibandingkan dengan jenis saham lainnya. Di saat sebelumnya, pembagian dividen tetap selama masa
perusahaan mampu memperoleh tingkat keuntungan yang berlakunya saham, dan memiliki hak tebus atau dapat
tinggi, maka pemegang saham jenis ini juga akan memperoleh ditukar dengan saham biasa.
tingkat pengembalian berupa dividen yang nilainya tinggi pula. Jika ditinjau dari tingkat keamanan berinvestasi, jenis
saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham
Saham biasa memberikan hak suara kepada pemegangnya biasa. Saham preferen memiliki hak klaim atas aset
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Artinya, perusahaan dan pembagian dividen lebih dulu di saat
pemegang saham jenis ini bisa memberikan usulan dalam perusahaan mengalami likuiditas. Namun dalam kondisi
RUPS. Meski demikian, tanggung jawab terhadap pihak lain normal, di mana perusahaan mampu memperoleh
terbatas sesuai dengan proporsi saham yang dimilikinya.  keuntungan, maka pembagian dividen kepada pemegang
saham jenis ini dilakukan setelah pemegang saham biasa.
Selain itu, nilai dividen untuk saham preferen lebih rendah
dibandingkan dengan saham biasa. Kelemahan lain dari
saham jenis preferen adalah sulit untuk diperjualbelikan
atau dialihkan kepemilikannya kepada pihak lain.
JENIS JENIS SAHAM
Berdasarkan Hak Pengalihan

SAHAM ATAS UNJUK SAHAM ATAS NAMA


Disebut juga sebagai bearer stock. Saham atas unjuk Saham atas nama (registered stock) merupakan kebalikan
merupakan jenis saham yang tidak mencantumkan dari saham atas unjuk, di mana pada saham atas nama
nama pemiliknya, sehingga mudah untuk alihkan atau tertulis dengan jelas nama pemiliknya. Jika dilihat dari segi
dipindahtangankan kepada pihak lain. Jenis saham keamanannya, jenis saham atas nama lebih aman
ini mirip dengan uang, mudah dialihkan. Selain itu, dibandingkan dengan saham atas unjuk. Jika pemilik
sertifikat saham juga dibuat mirip dengan uang yang kehilangan sertifikat saham atas nama, maka ia bisa meminta
dibuat dengan kertas khusus berkualitas tinggi agar penggantinya kepada perusahaan penerbit saham, karena
terhindar dari pemalsuan. nama pemilik saham telah telah tercatat dalam buku
Kemudahan untuk dialihkan pada saham atas unjuk perusahaan.
sekaligus menjadi risiko dari jenis saham ini. Jika Di balik keunggulan, ada pula kelemahan. Demikian pula
sertifikat saham hilang, maka pemilik saham tidak dengan saham atas nama. Kelemahan saham atas nama
akan bisa meminta duplikat sebagai penggantinya. lebih sulit untuk dialihkan atau dipindahtangankan ke pihak
Oleh sebab itu, pemilik saham jenis ini harus ekstra lain. Untuk mengalihkan saham ke pihak lain, harus melalui
hati-hati dalam membawa dan menyimpannya. prosedur tertentu yang pastinya melibatkan perusahaan
penerbit saham. Pengalihan saham atas nama harus melalui
pencatatan dokumen, di mana nama pemilik baru harus
dicatat ke dalam buku khusus yang memuat daftar pemegang
saham perusahaan.
Saham adalah surat berharga
sebagaimana definisi dalam UU Pasar
Modal 8 1995 , “Efek adalah surat
berharga, yaitu surat pengakuan utang,
surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti utang, Unit
Penyertaan kontrak investasi kolektif,
kontrak berjangka atas Efek, dan setiap
derivatif dari Efek”.
SUMBER KEUNTUNGAN SAHAM
- Deviden
Sumber keuntungan utama saham adalah dividen, yaitu pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang
saham.

Pemegang saham menerima jumlah dividen tergantung pada:

1. Berapa porsi laba yang dibagi ke pemegang saham karena bisa saja perusahaan rugi atau perusahaan untung
tetapi tidak membagi semua laba sebagai dividen;
2. Pembagian jumlah laba ke pemegang saham tergantung porsi kepemilikan saham di perusahaan tersebut.

- Kenaikkan harga saham di bursa.


Sumber keuntungan lain dari saham adalah dari kenaikan (apresiasi) harga saham di bursa Ketika permintaan naik,
harga akan naik, ketika penawaran naik sebaliknya harga saham akan turun.
Kenaikkan harga saham memberikan keuntungan bagi pemegang saham dari selisih harga beli dan harga jual.

Anda mungkin juga menyukai