Diluar batasan yang ada terhadap anggaran dasar perusahaan terdapat hak-
hak dasar tertentu yang dimiliki setiap pemegang saham biasa. Hak-hak
tersebut adalah sebagai berikut :
Tahukah kamu
Saham preferen terkesan lebih baik dibandingkan dengan saham biasa.
Padahal kenyataannya saham preferen tidaklah begitu lebih baik, namun
hanya berbeda dari saham biasa. Dalam faktanya, cara terbaik untuk melihat
saham preferen adalah dengan melepaskan hak atas kepemilikan
perusahaan hanya untuk dapat perlindungan layaknya kreditur.
Saham BIasa dan Saham Preferen
Pemegang saham biasa mendapatkan hak bersuara dan voting dalam rapat umum
pemegang saham. Oleh karena itu, pemegang saham biasa dapat menentukan jalannya
manajemen perusahaan kedepannya. Namun, dalam perihal pembagian dividen,
pemegang saham biasa tidak menjadi prioritas perusahaan.
Dalam saham biasa, pemegangnya akan selalu berada di urutan terakhir setelah
pemegang saham preferen. Oleh karena itu, saat pembagian dividen pemegang saham
biasa bisa jadi tidak kebagian karena sudah habis dibagi ke semua pemegang saham.
Hal tersebut juga terjadi dalam ihwal hasil likuidasi aset perusahaan. Pemegang saham
biasa adalah prioritas nomor tiga setelah pemilik obligasi dan saham preferen.
b. Saham Preferen
Seperti yang telah dijelaskan di atas, invstor yang memiliki saham jenis ini akan
didahulukan atas pembagian dividen atas pendapatan perusahaan, di mana jumlahnya
akan lebih besar dibandingkan saham biasa. Bukan hanya itu, ketika perusahaan
dilikuiditas, investor ini akan mendapatkan uang terlebih dahulu atas investasi yang
dilakukan, sebelum mengembalikan modal pada pemilik saham biasa. Namun,
kekurangannya adalah tidak memiliki hak paksa atas dividen yang dibagikan, juga
fluktuasi harga saham preferen lebih besar dibanding harga obligasi.
Sedangkan, saham preferen adalah jenis saham yang memiliki hak-hak istimewa
tambahan dari saham biasa. Pada dasarnya, saham ini adalah gabungan dari obligasi dan
saham biasa. Jika seseorang memiliki saham preferen, ia tidak memiliki hak suara dalam
rapat pemegang saham.
Meskipun tidak memiliki voting rights, dibandingkan dengan pemegang saham preferen
diistimewakan dalam urusan pembagian dividen. Selain itu, pemilik saham ini
mendapatkan hak atas klaim deviden dari perusahaan yang tidak diberikan pada tahun-
tahun sebelumnya. Biasanya pemegang saham preferen diberikan jumlah dividen yang
tetap selama masa berlaku saham. Sahat perusahaan melakukan likuidasi aset,
pemegang saham preferen akan berada di urutan kedua setelah pemilik obligasi dan
sebelum pemegang saham biasa.
Saham ini dapat dikonversi menjadi saham biasa. Kerugian dari kepemilikan saham jenis
ini adalah pemegang saham sulit menjual belikan saham yang dimilikinya karena
jumlahnya yang sedikit.
Salah satu contoh saham preferen di pasar modal Bursa Efek Indonesia adalah PT Mas
Murni Tbk (MAMIP). Perusahaan tersebut bergerak di bidang pariwisata, restoran, dan
perhotelan. Tertarik untuk mendapatkan saham preferen ini?
Itulah beberapa perbedaan saham biasa dan saham preferen yang harus kamu ketahui.
Dengan mengetahui perbedaan kedua jenis saham ini, kamu bisa lebih mudah
menentukan jenis saham yang ingin kamu pilih. Yuk mulai cari investasi saham dan mulai
nabung saham di Ajaib.