Anda di halaman 1dari 6

Saham Biasa dan Saham Preferen

Saham Biasa (Common Stock)


Saham Biasa adalah sebuah sertifikat atau piagam yang mempunyai fungsi
sebagai bukti atas kepemilikan suatu perusahaan termasuk aspek-aspek
penting dalam perusahaan.

Pemilik saham akan memperoleh hak untuk mendapatkan sebagaian


keuntungan tetap atau disebut deviden dari perusahaan tersebut dan juga
memiliki kewajiban menanggung resiko atas kerugian yang kemungkinan akan
dialami perusahaan tersebut. Saham biasa dapat mewakili atas klaim
kepemilikan suatu perusahaan pada pendapatan dan aktiva yang dimiliki
perusahaan tersebut.

Seseorang yang mempunyai saham atas suatu perusahaan memiliki hak


berpendapat atau hak suara dalam mengelola perusahaan. Hak suara yang
dimilikinya dapat dinilai berdasarkan besar kecil saham yang dimilikinya.

Semakin banyak persentase saham yang dimilikinya maka semakin besar


hak suara yang dimilikinya untuk ikut campur dalam mengontrol atas
operasional perusahaan. (Baca juga: pengertian dan jenis-jenis obligasi )

Namun seseorang yang memegang saham biasa memiliki kewajiban yang


terbatas. Hal ini berarti apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, maka
pemegang saham menanggung kerugian maksimum perusahaan tersebut
sebesar investasi pada saham tersebut.

Biasanya pemegang saham biasa memiliki resiko yang lebih besar


dibandingkan dengan saham preferen, namun pemegang saham biasa juga
dapat memperoleh pengembalian keuntungan yang lebih tinggi pula dari yang
telah diinvestasikan.

Diluar batasan yang ada terhadap anggaran dasar perusahaan terdapat hak-
hak dasar tertentu yang dimiliki setiap pemegang saham biasa. Hak-hak
tersebut adalah sebagai berikut :

1. Hak dalam memberikan suara saat pemilihan direksi dan menentukan


kebijakan tertentu suatu perusahaan.
2. Hak dalam memelihara proporsi kepemilikan atas saham dalam
perusahaan tersebut melalui pembelian saham tambahan apabila saham
tambahan tersebut sudah diterbitkan. Hak tersebut disebut dengan hak
memesan terlebih dahulu (preemptive right).
3. Hak suara pemegang saham dalam pemilihan dewan komisaris
4. Hak pemegang saham akan didahulukan, jika organisasi penerbit
menerbitkan saham baru
5. Tanggung jawab yang dimiliki terbatas yaitu pada jumlah yang diberikan
saja.

Saham Preferen (Preferred Stock)


Saham preferen adalah suatu surat berharaga yang dijual oleh suatu
perusahaan dengan menunjukan nilai nominal (rupiah, dolar, yen dan
sebagainya) yang dapat memberi pengembangannya berupa pendapatan yang
tetap dalam bentuk deviden yang akan diterima setiap kuartal (tiga bulan).
(Baca juga: pengertian, fungsi dan jenis-jenis rekening koran )

Saham preferen merupakan saham yang pemegangnya mempunyai hak lebih


dibandingkan dengam hak pemilik saham biasa.

Pemegang saham preferen akan memperoleh dividen terlebih dulu dan


memiliki hak suara yang lebih dibandingkan dengan pemegang saham
biasa contohnya seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga dalam
membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak lengser para
manajemen berusaha semaksimal mungkin.

Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan yaitu


antara obligasi dan saham biasa, alasannya yaitu dapat menghasilkan
pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi kemungkinan juga tidak
mendatangkan hasil, misalnya seperti yang dikehendaki oleh investor. (Baca
juga: pengertian dan manfaat reksadana )

Persamaan saham preferen dengan obligasi yaitu:

 Terdapat klaim atas keuntungan dan aktiva sebelumnya dalam


perusahaan tersebut
 Devidennya akan tetap selama masa berlaku atas saham tersebut
 Memiliki hak tebus yang bisa dipertukarkan (convertible) dengan saham
biasa.

Jenis-Jenis Saham Preferen


Jenis-jenis saham preferen ini antara lain yaitu:

 saham preferen yang dapat dikonversikan ke saham biasa (convertable


preferen stock),
 saham preferen callable (callable preferred stock)
 saham preferen dengan tingkat dividen yang mengambang (floating atau
adjustable-rate preferred stock). (Baca juga: jenis-jenis inflasi )

Karakteristik Saham Preferen


Saham Preferen juga memiliki karakteristik yaitu sebagai berikut:

 Saham preferen memiliki berbagai tingkat yang dapat diterbitkan dengan


karakteristik yang berbeda
 Dalam hal pembagian dividen yaitu dalam tagihan terhadap aktiva dan
pendapatan memiliki prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan saham
biasa
 Apabila dividen kumulatif dari periode sebelumnya belum terbayar maka
dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham
biasa
 Saham preferen termasuk dalam konvertibilitas atau dapat ditukar
menjadi saham biasa, dengan syarat jika kesepakatan dibentuk antara
pemegang saham dan organisasi penerbit.

Tahukah kamu
Saham preferen terkesan lebih baik dibandingkan dengan saham biasa.
Padahal kenyataannya saham preferen tidaklah begitu lebih baik, namun
hanya berbeda dari saham biasa. Dalam faktanya, cara terbaik untuk melihat
saham preferen adalah dengan melepaskan hak atas kepemilikan
perusahaan hanya untuk dapat perlindungan layaknya kreditur.
Saham BIasa dan Saham Preferen

Definisi dan Perbedaan Saham Biasa dan


Saham Preferen
Dalam bursa saham ada berbagai macam istilah yang terkadang membuat investor
bingung. Salah duanya adalah saham biasa (common stock) dan saham preferen
(preferred stock). Apa perbedaan keduanya dan mana yang lebih menguntungkan? Mari
simak penjelasan berikut mengenai perbedaan saham biasa dan saham preferen.

Bedanya Saham Biasa dan Saham Preferen


Saham biasa adalah surat berharga yang menyatakan kepemilikan seseorang atau badan
atas sebuah perusahaan. Pemegang saham biasa tidak memiliki hak-hak istimewa untuk
menentukan kebijakan seperti pada saham preferen. Saat kamu mendengar orang-orang
berinvestasi di bursa saham, kemungkinan besar yang sedang mereka bicarakan adalah
saham biasa. Hal ini karena mayoritas saham yang diperdagangkan di pasar saham
adalah saham biasa.

Pemegang saham biasa mendapatkan hak bersuara dan voting dalam rapat umum
pemegang saham. Oleh karena itu, pemegang saham biasa dapat menentukan jalannya
manajemen perusahaan kedepannya. Namun, dalam perihal pembagian dividen,
pemegang saham biasa tidak menjadi prioritas perusahaan.

Dalam saham biasa, pemegangnya akan selalu berada di urutan terakhir setelah
pemegang saham preferen. Oleh karena itu, saat pembagian dividen pemegang saham
biasa bisa jadi tidak kebagian karena sudah habis dibagi ke semua pemegang saham.
Hal tersebut juga terjadi dalam ihwal hasil likuidasi aset perusahaan. Pemegang saham
biasa adalah prioritas nomor tiga setelah pemilik obligasi dan saham preferen.

Kelebihan & Kekurangan Saham Biasa &


Preferen
a. Saham biasa
Kelebihan saham biasa ini adalah tidak memiliki jatuh tempo, perusahaan lebih
transparan, dan memungkinkan untuk dilakukannya diversifikasi usaha dan sebagainya.
Namun, saham ini juga memiliki kekurangan seperti penjualan saham dapat menganggu
kendali dari investor mayoritas, timbulnya agency problem yang menimbulkan
peningkatan biaya agency yang berakibat kepada konflik antar kelompok seperti pemilik
usaha, pengelola, manajer, hingga karyawan dalam perusahaan.

b. Saham Preferen
Seperti yang telah dijelaskan di atas, invstor yang memiliki saham jenis ini akan
didahulukan atas pembagian dividen atas pendapatan perusahaan, di mana jumlahnya
akan lebih besar dibandingkan saham biasa. Bukan hanya itu, ketika perusahaan
dilikuiditas, investor ini akan mendapatkan uang terlebih dahulu atas investasi yang
dilakukan, sebelum mengembalikan modal pada pemilik saham biasa. Namun,
kekurangannya adalah tidak memiliki hak paksa atas dividen yang dibagikan, juga
fluktuasi harga saham preferen lebih besar dibanding harga obligasi.

Fakta Kepemilikan Saham


Ada fakta menarik dari seputar kepemilikan saham biasa. Penjualan saham biasa pertama
(IPO) di sejarah peradaban dunia berlangsung pada tahun 1602. Saat itu Vereenigde
Oostindische Compagnie (VOC) adalah perusahaan pertama yang mengenalkan sistem
IPO atau pembagian saham. Seperti yang kita tahu, VOC adalah perusahaan dagang
Belanda dengan catatan sejarah yang brutal di Indonesia dan negara-negara Asia
Tenggara lainnya.

Sedangkan, saham preferen adalah jenis saham yang memiliki hak-hak istimewa
tambahan dari saham biasa. Pada dasarnya, saham ini adalah gabungan dari obligasi dan
saham biasa. Jika seseorang memiliki saham preferen, ia tidak memiliki hak suara dalam
rapat pemegang saham.

Meskipun tidak memiliki voting rights, dibandingkan dengan pemegang saham preferen
diistimewakan dalam urusan pembagian dividen. Selain itu, pemilik saham ini
mendapatkan hak atas klaim deviden dari perusahaan yang tidak diberikan pada tahun-
tahun sebelumnya. Biasanya pemegang saham preferen diberikan jumlah dividen yang
tetap selama masa berlaku saham. Sahat perusahaan melakukan likuidasi aset,
pemegang saham preferen akan berada di urutan kedua setelah pemilik obligasi dan
sebelum pemegang saham biasa.

Saham ini dapat dikonversi menjadi saham biasa. Kerugian dari kepemilikan saham jenis
ini adalah pemegang saham sulit menjual belikan saham yang dimilikinya karena
jumlahnya yang sedikit.

Salah satu contoh saham preferen di pasar modal Bursa Efek Indonesia adalah PT Mas
Murni Tbk (MAMIP). Perusahaan tersebut bergerak di bidang pariwisata, restoran, dan
perhotelan. Tertarik untuk mendapatkan saham preferen ini?
Itulah beberapa perbedaan saham biasa dan saham preferen yang harus kamu ketahui.
Dengan mengetahui perbedaan kedua jenis saham ini, kamu bisa lebih mudah
menentukan jenis saham yang ingin kamu pilih. Yuk mulai cari investasi saham dan mulai
nabung saham di Ajaib.

Anda mungkin juga menyukai