NPV Kasus Dasar ( Base Case NPV) NPV di mana penjualan dan data variabel lainnya diatur
sama dengan nilai yang paling umum (atau base-case)
Analisis Skenario (Scenario Analysis) peristiwa keuangan dibandingkan dengan Suatu teknik
analisis risiko di mana sekumpulan yang "buruk" dan "baik situasi yang paling mungkin terjadi,
atau situasi dasar.
Skenario Kasus Dasar (Base- Case Scenario) Analisis di mana semua pada nilai yang paling
variabel input ditetapkan mungkin.
Skenario Kasus Terburuk (Worst-Case Scenario) Analisis di mana semua variabel input
ditetapkan poda nilai perkiraan terpanjang yang terburuk.
Skenario Kasus Terbaik (Best Case Scenario) menggunakan Analisis di mana semua variabel
input ditetapkan pada nilai perkiraan terbaiknya.
bahwa sejalan dengan unit terjual dan kenaikan harga, NPV proyek meningkat,
sedangkan yang sebaliknya berlaku untuk variabel, biaya tetap, biaya peralatan, dan
WACC menurunkan NPV proyek. Jarak yang ditunjukkan di bawah tabel dan
kemiringan garis pada grafik mengindikasikan seberapa sensitif perubahan NPV
terhadap perubahan setiap input. Ketika data telah diatur di Gambar 12.1, kemiringan
garis pada grafik menunjukkan seberapa sensitif NPV terhadap setiap input: makin
lebar jarak, makin curam kemiringan variabel dan makin sensitif NPV terhadap
perubahan di variabel ini. Kita melihat bahwa NPV sangat sensitif terhadap perubahan
harga jual, cukup sensitif terhadap perubahan biaya variabel, serta sedikit kurang
sensitif terhadap unit terjual dan biaya tetap, tetapi tidak sangat sensitif terhadap
perubahan biaya peralatan atau WACC. Jika kita membandingkan dua proyek, proyek
dengan garis sensitivitas yang curam akan lebih berisiko, dan yang lainnya tetap
konstan, karena perubahan yang relatif kecil divariabel input yang akan menghasilkan
perubahan besar di NPV. Jadi, analisis sensitivitas memberikan pandangan yang
berguna terhadap risiko suatu proyek.
(GAMBAR 12.2)
Simulasi Monte Carlo secara teknis lebih rumit daripada analisis skenario, tetapi
simulasi ini dari perangkat lunak sehingga lebih mudah. Simulasi ini berguna, tetapi
karena tingkat kerumitannya, maka diskusi yang lebih detail akan diberikan di mata
kullah keuangan lanjutan.
Survei terakhir tahun 1999 terhadap para eksekutif di Australia, Hong Kong.
Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura menanyakan beberapa pertanyaan
tentang praktik penganggaran modal perusahaan. Studi tersebut memberikan hasil
yang dirangkum seperti di bawah ini.
2.Teknik untuk Mengestimasi Biaya Modal Ekuitas. Ingat kembali Bab 10bahwa
terdapat pendekatan dasar yang dapat digunakan untuk mengestimasi biaya ekuitas:
CAPM, imbal hasil dividen d tingkat pertumbuhan (DCF), dan biaya utng ditambah
preml risiko. Penggunaan ketiga metode sangat bervariasi di setiap negara (lihat Tabel
A) CAPM paling sering digunakan oleh perusahaan- perusahaan Amerika Serikat. Hal
ini juga berlaku bagi perusahaan-perusahaan Australia, tetapi tidak untuk perusahaan-
perusahaan di wilayah Asia Pasifik lainnya, yang sebagai gantinya lebih sering
menggunakan DCF dan pendekatan premi risiko
(TABEL A)
Pilihan yang lebih baik, keputusan yang sama diambil dengan menggunakan
pendekatan penggantian.