Anda di halaman 1dari 10

“PROBLEM RUSUN KOMERSIL DI YOGYAKARTA”

Kasus di Lembaga Ombudsman DIY

Oleh:

Hanum Aryani
Anggota Komisioner
Lembaga Ombudsman DIY
2014-2018
Kasus Rusun
di LO DIY
2 kasus penolakan warga
Berawal dari sosialisasi yang tidak
Klasifikasi:
tuntas
1 kasus kompensasi warga
Ternyata sudah ada kompensasi
ternyata pengadu merasa kurang
1 kasus penggelapan dana
pembeli
Murni kasus penipuan
Langkah LO
DIY untuk
Menjamin
Kepastian dan
Perlindungan
Hukum
Terhadap
Pembeli Rusun
Komersial
3 Lokasi.
Koordinasi
1. Kota (Timoho: Grand Bale Residence)
dengan Dinas
2. Sleman (Jakal: M-Icon & Best Western)
Terkait di
3. Bantul (Villa Wisata Krebet & Banguntapan
Kab/Kota se Residence)
DIY
Kota: sudah berizin tapi
menggunakan nama orang lain
Sleman : sudah IPT, ditolak
warga Gadingan (M-Icon). Best
Western sudah HGB, melanggar
ketinggian bangunan dekat
Bandara
Bantul: Belum ada izin apapun
Sudah dilaporkan di Poltabes
Koordinasi
Kota dan POLDA DIY
dengan
DISKRIMSUS Sudah memanggil PT GAJ
POLDA DIY (Pemilik dan Direktur)
Selain lokal, ada 49 pembeli WNA
(Taiwan)
Total dana masuk 86 M, 20 M
sudah untuk operasional
Sisa dana masih ditelusuri
POLDA
Pengenaan pasal pidana tentang
TPPU
 LO DIY berfokus pada perizinan, mengingat
Pendapat dan sudah masuk ranah Pidana
Penilaian LO  Lemahnya pengawasan Pemerintah Daerah
DIY: terhadap pemasaran rusun komersil
 Lemahnya penindakan Pemerintah Daerah
terhadap pembangunan tak berizin
 Pelanggaran PT GAJ terhadap Pasal 41 ayat
2, UU No. 20/2011 tentang Rumah Susun
 Pelanggaran PT GAJ terhadap Pasal 34 UU
No. 31/2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Pemukiman
 PT GAJ melakukan wanprestasi dengan
tidak memberikan sertifikat bagi yang
sudah lunas membayar
 PT GAJ melanggar Bab III dan Bab IV Pasal
8 Poin 1.a UU No. 8/1999 tentang
Perlindungan Konsumen
 PT GAJ melanggar prinsip etika usaha
(Transparansi, Empati, Responsibilitas)
PT GAJ telah melanggar prinsip
Kesimpulan etika usaha
LO DIY: Lemahnya pengawasan Dinas
Perizinan di Kab/Kota di DIY
didukung regulasi yg blm
memadai
Belum ada Lembaga Pengawas
tentang Pemasaran segala bentuk
usaha di DIY
Usulan regulasi tentang
Rekomendasi pengawasan pemasaran segala
LO DIY: bentuk usaha di DIY
Pembuatan daftar hitam by
Name dalam jangka waktu
tertentu, bukan by Company
Menyelesaikan sengketa dengan
adil, mematuhi aturan dan
menerapkan prinsip etika swasta
secara ketat
 Strategi Preventif
 Melakukan edukasi kepada masyarakat
Keping terkait dengan regulasi maupun seluk beluk
Diskusi: pembangunan rumah susun komersial
 Melakukan komunikasi yang efektif ketika
melakukan sosialisasi ke warga yang
terdekat dengan pembangunan rusun
komersial agar tidak terjadi
kesalahpahaman.
 Setiap pengembang harus terdaftar di REI
sehingga REI dapat mengontrol dan
melakukan edukasi kepada anggotanya

 Strategi Kuratif
 Memberikan sanksi yang tegas apabila
pengembang tidak mentaati peraturan yang
berlaku apalagi sudah ke ranah penipuan

Anda mungkin juga menyukai