Anda di halaman 1dari 9

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan :
Rehabilitasi Fungsi Jaringan Irigasi DI.Teluk Pinang
Kecamatan Ciawi – Kabupaten Bogor

CV.PRAHU MULTIRAMA
2019
PASAL 1
UMUM

1. Pekerjaan Mobilisasi dan Persiapan


Pekerjaan persiapan meliputi :
1.1 Pembersihan Lokasi Pekerjaan
Kontraktor pelaksana harus membersihkan sampah-sampah/semak dan
menyingkirkan sisa-sisa galian, dan lain-lain diarea daerah pekerjaan,
sampah-sampah dan bahan-bahan lain yang tidak dipergunakan harus
dibuang.
1.2 Peralatan kerja, Mobilisasi dan Demobilisasi
- Peralatan-peralatan kerja dan peralatan bantu yang akan digunakan
harus dipersiapkan dan diadakan di lokasi proyek sesuai dengan
lingkup pekerjaan serta memperhitungkan segala biaya pengangkutan.
- Kontraktor pelaksana harus menjaga ketertiban dan kelancaran selama
perjalanan alat-alat
- Konsultan pengawas atau pengelola Teknis Proyek berhak
memerintahkan untuk menambah peralatan atau menolak peralatan
yang tidak sesuai atau tidak memenuhi persyaratan.
- Bila pekerjaan telah selesai, kontraktor pelaksana diwajibkan untuk
segera menyingkirkan alat-alat tersebut, memperbaiki kerusakan yang
diakibatkannya dan membersihkan berkas-berkasnya.
1.3 Kantor dan Gudang Kontraktor Pelaksana
- Kontraktor pelaksana harus membuat kantor dilokasi proyek untuk
tempat wakil dan seluruh staffnya bekerja, dilengkapi dengan peralatan
kantor yang dibutuhkan.
Kontraktor pelaksana juga harus menyediakan gudang dengan luas yang
cukup untuk menyimpan bahan-bahan bangunan dan peralatan-
peralatan agar terhindar dari gangguan cuaca dan pencurian.
- Penempatan kantor dan gudang kontraktor pelaksana harus diatur
sedemikian rupa, agar mudah dijangkau dan tidak menghalangi
pelaksanaan pekerjaan.
1.4 Pembuatan Papan Nama Kegiatan
- Rangka papan nama Kegiatan dari kaso 5/7, terpasang dengan kokoh
dan mudah dilihat.

Gambar papan nama kegiatan

1.5 Pembuatan Rambu Peringatan


- Rangka Rambu Peringatan dari Kaso 5/7 dan Triplek 6 mm, terpasang
dengan kokoh.
1.6 Pembuatan Rambu Pengarah Jalan
- Rangka Rambu Pengarah Jalan dari Kaso 5/7 dan Triplek 6 mm,
terpasang dengan kokoh.
1.7 Pekerjaan Kistdam
Pekerjaan Kisdam / Dewatering / pengeringan dilakukan bilamana
dilokasi pekerjaanmasih terdapat genangan air sehingga mengganggu
terhadap pelaksanaanpekerjaan. Pengeringan ini berkaitan erat dengan
pembuatan kisdam. Selamadalam pelaksanaan Pekerjaan harus selalu
dalam keadaan kering dan olehkarena itu pengeringan dapat dilakukan
dengan dibantu peralatan pompa air.
Gambar denah kisdam

PASAL 2
PEKERJAAN TANAH

1. Galian Biasa sedalam < 1 m


Pekerjaan ini meliputi pekerjaan normalisasi dan pembersihan lokasi pembuangan
air, sebelum pekerjaan ini dilaksanakan maka dilakukan pembersihan tempat
lokasi pekerjaan dari akar-akar dan ranting-ranting pohon yang akan
mengganggu jalannya proses pekerjaan yang sedang berlangsung. Galian tanah
untuk lokasi Drainase disesuaikan dengan gambar rencana pekerjaan dan sesuai
dengan petunjuk teknis dari pihak penyelenggara pekerjaan. Tanah bekas galian
apabila masih bisa digunakan maka dapat digunakan kembali sebagai urugan,
tanah hasil galian ditimbun tidak terlalu dekat dengan lubang galian supaya tanah
galian tidak longsor kembali ke lubang galian. Untuk pekerjaan galian ini
dugunakan tenaga manual dan peralatan konvensional seperti cangkul, pengki,
dan peralatan lainnya.
a) Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang
ditentukan dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus
mencakup pembuangan semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai,
termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu dan bahan perkerasan
lama, yang tidak digunakan untuk pekerjaan permanen.
b) Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal
mungkin terhadap bahan di bawah dan di luar batas galian.
c) Bilamana bahan yang terekspos pada garis formasi atau tanah dasar
atau pondasi dalam keadaan lepas atau lunak atau kotor atau menurut
pendapat Direksi Pekerjaan tidak memenuhi syarat, maka bahan tersebut
harus seluruhnya dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan timbunan yang
memenuhi syarat, sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.

2. Timbunan tanah atau urugan tanah kembali


a) Setelah pembuatan TPT, tanah galian digunakan untuk urugan
kembali bekas galian tersebut.
b) Setelah diurug kemudian di padatkan dengan menggunakan stamper

Gambar pemadatan tanah menggunakan stemper


PASAL 3
PEKERJAAN PASANGAN

1. Mortar tipe N ( campuran 1 PC : 4 PP) molen


Dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan batu belah, galian pondasi harus
dipersiapkan terlebih gambar rencana yang telah disetujui Direksi. Dan tahapan
pelaksanaan Pekerjaan Pasangan Batu adalah :
1) Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi di upayakan
mencapai jenuh air, Landasan harus dibasahi dan dari adukan baru paling
sedikit 3 cm tebalnya
2) Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang
tampak harus dipasang sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang.
Sambungan antar batu pada permukaan harus dikerjakan hampir rata dengan
permukaan pekerjaan, Sambungan antar batu pada permukaan harus
dikerjakan hampir rata dengan permukaan pekerjaan, tetapi tidak sampai
menutup batu, sebagaimana pekerjaan dilaksanakan antara batu dengan batu
yang bersebelahan harus terisi oleh adukan usahakan tidak ada rongga
kosong antara batu. Pasangan batu harus dikerjakan dengan tambahan adukan
tahan cuaca setebal 2 cm, dan dikerjakan sampai permukaan tersebut rata,
mempunyai lereng melintang yang dapat menjamin pengaliran air hujan, dan
sudut yang dibulatkan.

2. Siaran tipe M ( campuran 1 PC : 2 PP

Siar dikerjakan dengan spesi 1 pc : 2 pp dan merupakan siar tenggelam.


Siaran dilakukan pada setiap celah batu satu dengan lainnya pada bidang muka
pasangan.
Sebelum disiar 1 pc : 2 pp bidang muka pasangan harus dibasahi dulu dan
dibersihkan dari kotoran yang melekat pada pasangan.
Pencampuran spesi dikerjakan sebagaimana halnya pada pencampuran spesi
pada pekerjaan pasangan.
Siaran yang belum mengeras harus dilindungi dari hujan.
3. plesteran tebal 1,5 cm tipe S (campuran 1 pc : 3 pp)
Plesteran dikerjakan dengan campuran 1 pc : 3 pasir.
Sebelum plesteran dimulai, permukaan pasangan dibersihkan dan dibasahi dulu
dengan air.
Plesteran harus memberikan permukaan yang rata, padat, dan pada sudut-sudut
lurus, memberikan hasil yang rapi.
Pasangan-pasangan yang kemudian ditimbuni tanah, terlebih dahulu harus
diplester kasar (brapen).
Plesteran yang belum mengeras harus dilindungi dari hujan.
Yang dimaksud dengan plesteran meliputi pekerjaan persiapan, penyediaan dan
pengangkutan bahan, pencampuran adukan mortar dan pengerjaannya,
pemasangan plesteran serta perawatan.
Dalam pelaksanaan pekerjana pembuatan plesteran perbandingan campuran yang
dipakai adalah 1 : 3 yaitu 1 bagian semen Portland (PC) dan 3 bagian pasir serta
air secukupnya. Sehingga dapat menghasilkan campuran yang padat dan siap
untuk dipergunakan. Untuk setiap 1 m2 plesteran jika tidak ditentukan lain harus
mengandung sekurang-kurangnya : 0,192 zak PC (1 zak = 50 kg) dan
mengandung 0,020 m3 pasir.
Cara mencampur morta dan alat yang akan digunakan terlebih dahulu harus
dimintakan persetujuan Direksi Teknis, jumlah masing-masing bagian semen dan
pasir harus sesuai dengan yang ditetapkan. Pekerjaan plesteran dikerjakan satu
lapis sampai jumlah ketebalan 1,5 cm dan kemudian dihaluskan dengan air semen
(acian). Dan pada pekerjaan siaran semua bidang sambungan diantara batu muka
harus dikorek sebelum ditutup dengan adukan, permukaan harus dibersihkan
dengan memakai kawat dan dibasahi. Sebelu diplester semua harus dibersihkan
dulu dari segala macam kotoran.

Plesteran tebal 1,5 cm , tipe S ( campuran 1 PC : 3 PP )


Cara pelaksanaan
1. material dan alat disiapkan dilokasi pekerjaan
2. material yang dipakai adalah : pasir , semen dan air . pasir dibersihkan dari
semua kotoran, air yang dipakai adalah air dari sumber air tanah.
3. pekerja mempersiapkan spesi dengan perbandingan 1 semen 3 pasir
4. pasir dimasukan ke dalam concret mixer terlebih dahulu kemudian semen
dengan perbandingan di atas dan diaduk sampai pasir dan semen
bercampur , setelah sudah tercampur baru di beri air secukupnya sesuai
dengan kebutuhan spesi dengan posisi congcret mixer masih mengaduk .
setelah spesi sudah matang / campuran semen, pasir , air merata adukan
spesi dituang ke kotak tempat spesi.
5. spesi dibawa ke tempat pasang plesteran dimana tukang batu dan pekerja
sudah siap ditempat.
6. sebelum plesteran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang akan
diplester dibersihkan . apabila bidang yang akan diplester terlalu kering
maka terlebih dahulu permukaan dibasahi menggunakan air bersih untuk
mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesi baru .
7. pekerjaan plesteran dikerjakan 1 ( satu ) lapis sampai jumlah ketebalan 1.5
cm dan dihaluskan dengan air semen atau sesuai dengan spektek dan
petunjuk dari dieksi.
8. untuk menghindari retak-retak rambut pada permukaan plesteran yang
sudah selsai karna pengerasan , maka muka plesteran yang sudah selsai
harus dibasahi dengan air selama 7 ( tujuh ) hari berturut-turut sesuai
dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
9. plesteran dibentuk sesuai dengan gambar kerja atau sesuai petunjuk direksi
pekerjaan dan dirapihkan sehingga terlihat bagus.
10.semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.

4. Penanaman Rumput Lempengan


a. siapkan lempengan rumput dengan ukuran 25 cm x 25cm;
b. buat lubang dengan ukuran 25 cm x 25 cm dengan kedalaman 20 cm;
c. buat jarak antar lubang 45 cm, bila akan dilakukan penanaman dengan
cara lempengan berjarak dan bila
akan dilakukan penanaman dengan cara lempengan menyeluruh, jarak antar
lubang 30 cm;.
d. isi lubang dengan media tanam dengan komposisi yang sama dengan
media untuk rumput dengan biji/tunas, setinggi 8 cm, kemudian tanam
lempengan rumput;
e. pasang pasak bambu dengan diameter 1 cm, panjang 30 cm, pada ke
empat sudut lempengan untuk menghindari jatuhnya lempengan rumput
tersebut selama perakaran belum kuat.

PASAL 5
PENUTUP
Demikian Program Kerja Pelaksaan kami buat. Dengan berusaha semaksimal
mungkin, setiap pekerjaan apapun sulitnya akan lebih mudah untuk diselesaikan
dengan tidak melupakan kaidah-kaidah dan persyaratan-persyaratan yang ada serta
adanya kerjasama yang baik antara pihak-pihak yang berhubungan dengan
pekerjaan ini.
Bogor , 20 Agustus 2019
Penawar ;
CV.PRAHU MULTIRAMA

Budi Santoso, ST
Direktur

Anda mungkin juga menyukai