1
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RISIKO KESELAMATAN KERJA
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Penyediaan air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar dan hak
masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintah, baik pemerintah daerah maupun
pemerintah pusat. Ketersediaan air minum merupakan salah satu penentu
peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang mana diharapkan dengan ketersediaan
air minum dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Penyediaan air
minum menjadi hal utama untuk menunjang terpenuhinya penyediaan air minum di
Kota Makassar. Pada saat ini kondisi sistem penyediaan di Kota Makassar dalam
kondisi belum semua tertangani dengan optimal.
Kebutuhan air minum yang memenuhi syarat baik dari segi kualitas maupun
kuantitas merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat Kota Makassar, oleh karena
itu optimalisasi pelayanan air minum harus selalu diupayakan untuk dicapai seiring
dengan laju perkembangan jumlah penduduk dan tingkat sosial ekonomi masyarakat
yang dilayani. Pada tahun ini, melalui Kegiatan Pembangunan Sarana Dan Prasarana
Air Bersih Kel. Buloa Kec. Tallo akan dibangun di beberapa lokasi kelurahan yang ada
di kota makassar.
b. Tujuan
2
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RISIKO KESELAMATAN KERJA
Tujuan dari pelaksanaan pekerjaan Belanja Modal Instalasi Air Bersih/Air Baku
Lainnya -Pembangunan Sarana Dan Prasarana Air Bersih Kel. Buloa Kec. Tallo
untuk menyediakan kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Kel. Buloa untuk
pelayananan kebutuhan air minum bagi Masyarakat.
3. Target/Sasaran
5. Kualifikasi Penyedia
a. SBU kualifikasi kecil dengan klasifikasi SP 008 Pekerjaan Pengeboran Air Sumur
Tanah Dalam / PL005 Pembuatan/Pengeboran Sumur Air Tanah. Memiliki ijin
dalam bidang konstruksi
b. IUJK/NIB
3
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RISIKO KESELAMATAN KERJA
6. Kualifikasi Teknis
Pekerjaaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan pompa yaitu pompa submersibel
dengan debit 1,2 ltr/dtk dan mempunyai surat dukungan pabrik serta mempunyai
garansi minimal 1 Tahun. Diutamakan yang mempunyai sertifikasi TKDN dan BMP,
merupakan persyaratan pada saat berkontrak.
7. Untuk evaluasi kewajaran harga, penawaran dibawah 80% dari HPS, upah pekerja
menggunakan UMK Kota Makssar 2022 dengan syarat kerja waktu hari kerja 6 hari,
upah pekerja perhari adalah UMK/25 hari.
4
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RISIKO KESELAMATAN KERJA
5
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RISIKO KESELAMATAN KERJA
Peralatan Tambahan
11
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RISIKO KESELAMATAN KERJA
3.4.7 Dokumentasi
Semua kegiatan dilapangan harus didokumentasikan dengan
lengkap dan dibuatkan album foto berikut keterangan
berupa tanggal pengambilan foto, lokasi dan penjelasan
foto. Untuk setiap lokasi pekerjaan minimal dibuat 3 (tiga)
seri foto yaitu sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan
50% dan setelah selesai dilaksanakan (100%), dimana arah
pengambilan foto melalui satu titik yang sama.
Kontraktor harus menyerahkan ke Direksi foto-foto yang
dibuat oleh juru foto yang berpengalaman. Foto-foto harus
berwarna dan ditujukan sebagai laporan/pencatatan
tentang pelaksanaan yaitu pada awal , pertengahan dan
akhir suatu bagian tertentu dari pekerjaan yang
diperintahkan oleh Direksi.
Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi,
pengambilan harus dari titik dan arah yang sama dan yang
sudah ditentukan sebelumnya. Bilamana mungkin maka
pada latar belakang supaya diusahakan adanya suatu tanda
khusus untuk memudahkan mengenali lokasi tersebut. Foto
negatif dan cetakannya tidak boleh diubah atau ditambah
apapun.
Sebelum pengambilan gambar-gambar maka harus dibuat
rencana/denah yang menunjukkan lokasi, posisi dari
kamera juga arah bidikan yang kemudian diserahkan kepada
Direksi untuk disetujui.
Tiap foto berukuran 3R dan diberi catatan sebagai berikut ;
a. Nama bagian bangunan atau lokasi
b. Tanggal pengambilan
c. Tahap pelaksanaan
Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus
dilengkapi dengan satu set pilihan foto-foto yang
bersangkutan dengan periode tersebut. Juga pada akhir
pelaksanaan kontrak, maka foto-foto harus diserahkan
kepada Direksi dalam album-album. Foto-foto ditempelkan
dalam album secara beraturan menurut lokasinya masing-
masing. Tiap obyek harus lengkap tahapnya yakni 0%, 50%
dan 100% dan ditempelkan pada satu halaman.
Penyerahan dilakukan sebanyak 6 (enam) rangkap bersama
1 (satu) rangkap album negatifnya/soft copynya. Tiap
album diberi keterangan atau tanda sama untuk
memudahkan identifikasi negatif/soft copinya dan
cetakannya.
Semua album tersebut di atas menjadi milik pemberi tugas
dan tanpa ijinnya tidak boleh diberikan /dipinjamkan
kepada siapapun.
12
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RISIKO KESELAMATAN KERJA
3.4.8 Stegger
Stegger/bangku injakan terbuat dari bahan kayu balok atau
bambu dan tali pengikat ataupun Scaffolding
3.4.9 Bowplank
Bowplank terbuat dari bahan kayu balok dan diletakkan
sesuai dengan gambar rencana sebagai acuan ke lurusan
dan siku-siku baik konstruksi maupun jalur perpipaan atau
galian
13
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RISIKO KESELAMATAN KERJA
14
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RISIKO KESELAMATAN KERJA
4.1.3 A i r
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam
alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang
dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya
dipakai air bersih yang dapat diminum.
15
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RISIKO KESELAMATAN KERJA
4.1.7 Bondeking
Material bangunan yang terbuat dari bahan galvanis dan galvalum
ketebalan 0,75 mm yang digunakan sebagai pengganti tulangan
positif pada beton dan juga sebagai pengganti penggunaan bekisting
papan atau triplek.
a. Profil Pelat Lantai Dengan bentuk gelombang yang kokoh
dan adanya tonjolan (embossment) yang terdapat
disetiap sisi-sisi rusuk (atas dan miring) memberikan
sifat monolit yang baik antara pelat lantai dengan beton
dan juga memiliki kapasitas yang besar dalam
mendukung beban-beban yang bekerja. Efisiensi Beton
Pemakaian pelat lantai baja ini juga dapat menghemat
volume beton sebesar 17 s/d 25%. Transportasi yang
Ringkas Pelat lantai baja ini dapat dipesan sesuai dengan
panjang yang diperlukan diusahakan panjang maksimum
12 m.
b. Cepat dan Mudah Dalam Pemasangan Pemasangan pelat
lantai ini dapat menutupi area yang luas karena
pemasangan lembarannya dapat langsung menutupi 2
sampai 3 bentang dan dilakukan dengan waktu yang
singkat. Dengan begitu dapat menghemat perancah dan
tiang-tiang penyangga.
c. Tiang Penyangga Sementara ini diperlukan untuk
meniadakan lendutan panel pelat lantai pada saat umur
beton masih basah. Tiang penyangga dapat dilepas
setelah beton berumur 7 sampai 14 hari. Pembebanan
penuh pada pelat lantai komposit ini dapat diberikan
setelah umur beton mencapai 28 hari dimana kekuatan
beton telah tercapai.
d. Ketahanan Terhadap Kebakaran Berdasarkan pengujian
bahwa tingkat ketahanan api pada lantai komposit
dapat mencapai 2 jam dengan stabilitas dan integritas
yang baik.
16
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RISIKO KESELAMATAN KERJA
4.2.2 Bata Merah yang digunakan adalah jenis bata yang ukuran
dapat disesuaikan berdasarkan tebal dinding akhir (finish) yang
disyaratkan dalam gambar adalah 15 cm.
4.2.4 Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau campuran
bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak
hancur bila direndam air.
17
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RISIKO KESELAMATAN KERJA
4.2.9 Pada semua pasangan setengah batu satu sama lain harus
terdapat pengikatan yang sempurna Pada pasangan satu bata dan
pasangan yang lebih tebal (kalau ada), maka pelaksanaan harus
sesuai petunjuk/peraturan yang disyaratkan (NI-3).
4.2.13 Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam
dinding, harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata
(sebelum diplester). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat,
harus ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara
sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang
tembok.
19
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RISIKO KESELAMATAN KERJA
4.5.2 Spandek
Untuk penutup Atap dipergunakan Spandek gelombang 5 dan
ketebalan T = 0.35 mm dan nok atap menggunakan seng licin.
4.5.3 Tangga
a. Material digunakan adalah pipa gip dengan menggunakan
sambungan las
b. Permukaan semua material harus dalam keadaan bersih,
tidak cacat ataupun bengkok
c. Semua permukaan material harus tertutup dengan
menggunakan cat minyak khusus untuk besi
d. Pengecatan pada bagian pertemuan las harus tercat
dengan baik dan dilakukan berulang, untuk menghindari
kropos ataupun karat
4.8.6 Pada saat probe berada di dasar lubang bor harus dihentikan
sejenak untuk mengamati ada atau tidaknya noise.
4.8.11 Hasil rekaman yang tidak peka atau terlalu noise harus
dilakukan pengukuran ulang logging.
28
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RISIKO KESELAMATAN KERJA
4.10.3 Khusus :
- Dipergunakan mesin las khusus (butt fusion welding
machine) yang sudah terkalibrasi oleh lembaga
independent
- Proses pengelasan harus mempergunakan kaidah atau
aturan yang berlaku sesuai aturan DVS 2207/1
- Teknis penyambungan pipa dan pemeriksaan kualitas hasil
pengelasan harus mendapatkan persetujuan dari
Pengawas Proyek dan Konsultan
- Dilakukan oleh seorang operator yang sudah
berpengalaman dan bersertifikat sesuai kaidah DVS
22071/1 serta didampingi oleh 2 – 3 fitter.
- Penyambungan pipa PE sedapat mungkin dilakukan di area
fabrikasi untuk mempersingkat waktu kondisi galian
dalam keadaan terbuka.
4.10.4 Peralatan
- Generator untuk memberikan daya listrik plat pemanas,
pemotong dan pompa hidrolik.
- Mesin butt-fusion dilengkapi dengan pengencang pipa,
pemotong, plat pemanas, pompa hidrolik dan pengatur
waktu.
- Roda penyangga pipa
- Tenda pengelasan
- Alat pembersih, kain katun atau handuk kertas
- Alat ukur sambungan
- Thermometer digital yang sudah terkalibrasi untuk
memeriksa suhu plat pemanas
- Pipa dan penutupnya
- Papan landasan
- Pemotong pipa
- Thermometer temperatur udara
- Alat pengukur waktu
29
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RISIKO KESELAMATAN KERJA
31
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RISIKO KESELAMATAN KERJA
32
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RISIKO KESELAMATAN KERJA
Kadar Maksimum
No Jenis Parameter Sat.
Yang Diperbolehkan
A.. Parameter Biologi
1. Total coliform CFU/100ml 50
B. Parameter Kimiawi :
1.PH** mg/l 6,5 – 8,5
2.Besi (Fe) mg/l 1
3.Fluorida mg/l 1,5
4.Kesadahan Total 500
mg/l
(CaCo3)
5.Mangan mg/l 0,5
6.Nitrat, (sebagai mg/l 10
NO3-N)
7.Nitrit, (sebagai NO2- mg/l 1
N)
8.Sianida mg/l 0,1
9.Deterjen mg/l 0,05
C Parameter Fisik
1.Bau Tidak berbau
2. Rasa Tidak Berasa
3. Suhu ºC Suhu Udara ±3
4.Total Zat Padat
Mg/l 1000
terlarut (TDS)
5. Kekeruhan NTU 25
6.Warna TCU 50
33
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RISIKO KESELAMATAN KERJA
pipa. Lebih baik jika air dialirkan ke jalur pipa dari titik terendah
untuk memudahkan pengeluaran udara.
Tekanan harus dinaikkan terus-menerus secara bertahap ke jalur
pipa tanpa dikagetkan.
Sebuah test tekanan dari 1.3 kali dari maksimum tekanan kerja harus
diterapkan pada jalur pipa sampai 1000 meter panjang dan untuk
test penempatan valve.
Test tekanan pada situasi ini harus ditahan minimal 15 menit dan
alat pencatat tekanan diperiksa jika terjadi penurunan tekanan.
Selanjutnya, sambungan harus benar-benar diinspeksi secara visual
untuk kemungkinan terjadinya kebocoran pada sambungan.
Sifat elastis dari PE seperti yang diuraikan pada test tekanan, bisa
menyebabkan pengembangan pada pipa dan volume perlu sedikit
ditambah untuk mendapatkan bacaan tekanan yang tepat.
Penambahan volume ini hanya 1 % dan dapat diterapkan pada
tekanan awal dan tekanan tersebut harus ditahan pada periode
maksimum selama 1 jam atau untuk waktu yang diperlukan untuk
mengadakan inspeksi di seluruh sambungan.
Sedikit penurunan tekanan lebih kecil dapat terjadi yang disebabkan
oleh pemuaian pipa, walaupun demikian hal ini tidak
mengindikasikan kebocoran pada jalur pipa.
35
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RISIKO KESELAMATAN KERJA
Tenaga yang tercantum pada tabel diatas dibuktikan pada saat penyerahan
lokasi pekerjaan.
Tingkat
No Jenis Pekerjaan Identifikasi Bahaya
Risiko
1 Pekerjaan - Gangguan kesehatan akibat kondisi
1
Pengeboran kerja secara umum
Tanah Dalam
- Kecelakaan akibat penggunaan
2
peralatan kurang baik
3
- Tertimpa material saat dilakukan
pengeboran.
4
- Tangan terjepit atau tertusuk mata bor
b. Gambar kerja
c. Daftar Kuantitas dan Harga
M. HAJAR ASWAD,ST,M.Si
Pangkat : Penata TK.I
Nip : 19760212 200901 1 005
36
SPESIFIKASI TEKNIS DAN RISIKO KESELAMATAN KERJA
37