Anda di halaman 1dari 23

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA


BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL MALUKU
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH III PROVINSI MALUKU
Jln. Ir. M. Putuhena, Wailela - Ambon 97234. Telp./Fax : (0911) 3824253, email : ppk.3.1.provinsimaluku@gmail.com

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN KONSTUKSI

NAMA PPK : 3.1 PROVINSI MALUKU


NAMA PAKET : PEMBANGUNAN JEMBATAN ELAT - SP. NGURDU -
OHOIRAUT
LOKASI PEKERJAAN : PULAU KEI BESAR

TAHUN ANGGARAN
2022 - 2023
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

1. Beton Struktur, fc’ 30 MPa (Banyak Perancah)


a Pada pekerjaan ini peralatan yang digunakan adalah Mobile Batching Plant, Truck
Mixer (Agitator), Concrete Pump, Excavator, Dump Truck, Water Tanker dan
Concrete Vibrator;
b Uraian Pekerjaan:
Beton mutu sedang pada pekerjaan ini digunakan untuk pada lantai jembatan,
abutment dan box culvert. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini, penyedia jasa
harus menyerahkan JMF dan JMD campuran beton kepada Konsultan Pengawas
atau Direksi Lapangan. Agregat beton fc’ 30 MPa dicampur sesuai dengan
komposisinya agregat kasar, pasir beton, semen dicampur dalam concrete pan
mixer/batching plant sesuai komposisi mix design yang disetujui oleh direksi
lapangan dan konsultan pengawas, kemudian dicampur dengan air secukupnya.
Campuran beton mutu sedang fc’ 30 MPa kemudian diangkut dengan truck mixer ke
lokasi pengecoran. Sebelum pengecoran dimulai perlu diperhatikan lahan, bekisting
dan pembesian lantai jembatan telah terpasang atau siap dengan baik sesuai
gambar rencana pada dokumen kontrak. Selama proses pengecoran sekelompok
pekerja membantu merapikan dan memadatkan dengan concrete vibrator. Selain itu
juga perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
▪ Penyedia jasa harus mengirimkan rancangan campuran mix desain untuk mutu
beton yang akan digunakan sebelum pekerjaan beton dimulai.
▪ Penyedia jasa harus mengirim gambar detail untuk seluruh perancah/bekesting
yang akan digunakan dan harus memperoleh persetujuan direksi lapangan.
Acuan kerja atau bekesting dari kayu balok dan multilplex 12 mm, pembuatan
bekesting sesuai dengan gambar rencana dilaksanakan oleh tukang dan pekerja
dibawah arahan mandor dan pelaksana.
▪ Acuan harus dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton.
▪ Kayu yang tidak diserut permukaannya tidak dapat digunakan untuk permukaan
beton yang terexpos.
▪ Lapis beton struktur mutu sedang fc’ 30 MPa dicampur di Concrete Pan
Mixer/Batching Plant sesuai dengan mix desain yang telah disepakati bersama.
▪ Persetujuan atau proporsi bahan pokok campuran harus didasarkan pada
percobaan campuran (trial mix) yang dibuat oleh penyedia jasa dan disetujui oleh
konsultan pengawas dan direksi lapangan.
▪ Material pasir beton, semen, agregat kasar dimasukkan ke Concrete Pan Mixer
atau Batching Plant dengan menggunakan Excavator kemudian campuran
material tersebut dimasukkan ke dalam truck mixer.
▪ Pengangkutan beton struktur mutu sedang fc’ 30 MPa dengan menggunakan
truck mixer atau penghantar jenis agitator (penggoyang bolak - balik) dan harus
mampu menuangkan beton dengan konsistensi adukan yang diisyaratkan.
▪ Setelah pembesian struktur selesai, maka bekesting dapat dibuat sesuai dengan
gambar rencana.
▪ Sebelum memulai pengecoran seluruh kotoran yang berada dalam bekesting
harus dibersihkan.

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 1
▪ Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga terhindar dari segregasi partikel
kasar dan halus dari campuran beton harus dicor dalam cetakan tidak boleh
melampaui 1 meter dari tempat awal kerja.
▪ Beton tidak boleh jatuh bebas kedalam cetakan dengan ketinggian lebih dari 150
cm.
▪ Beton harus dipadatkan dengan pengetar mekanis/Concrete Vibrator, penggetar
harus dibatasi waktu penggunaannya, sehingga menghasilkan pemadatan yang
diperlukan tanpa menyebabkan terjadinya segregasi pada agregat.
▪ Beton mutu sedang fc’ 30 MPa harus segera dirawat, setelah finishing selesai
seluruh permukaan disemprot air merata kontinyu, dan kondisi kelembaban
dijaga agar tetap selama masa perawatan. Penyemprotan air dengan
menggunakan water tanker truck dan di tutup dengan karung goni atau curing
compound.

2. Beton Struktur, fc’ 30 MPa (Sedikit Perancah)


a Pada pekerjaan ini peralatan yang digunakan adalah Mobile Batching Plant, Truck
Mixer (Agitator), Concrete Pump, Excavator, Dump Truck, Water Tanker dan
Concrete Vibrator;
b Uraian Pekerjaan:
Beton mutu sedang pada pekerjaan ini digunakan untuk pada lantai jembatan,
abutment dan box culvert. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini, penyedia jasa
harus menyerahkan JMF dan JMD campuran beton kepada Konsultan Pengawas
atau Direksi Lapangan. Agregat beton fc’ 30 MPa dicampur sesuai dengan
komposisinya agregat kasar, pasir beton, semen dicampur dalam concrete pan
mixer/batching plant sesuai komposisi mix design yang disetujui oleh direksi
lapangan dan konsultan pengawas, kemudian dicampur dengan air secukupnya.
Campuran beton mutu sedang fc’ 30 MPa kemudian diangkut dengan truck mixer ke
lokasi pengecoran. Sebelum pengecoran dimulai perlu diperhatikan lahan, bekisting
dan pembesian lantai jembatan telah terpasang atau siap dengan baik sesuai
gambar rencana pada dokumen kontrak. Selama proses pengecoran sekelompok
pekerja membantu merapikan dan memadatkan dengan concrete vibrator. Selain itu
juga perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
▪ Penyedia jasa harus mengirimkan rancangan campuran mix desain untuk mutu
beton yang akan digunakan sebelum pekerjaan beton dimulai.
▪ Penyedia jasa harus mengirim gambar detail untuk seluruh perancah/bekesting
yang akan digunakan dan harus memperoleh persetujuan direksi lapangan.
Acuan kerja atau bekesting dari kayu balok dan multilplex 12 mm, pembuatan
bekesting sesuai dengan gambar rencana dilaksanakan oleh tukang dan pekerja
dibawah arahan mandor dan pelaksana.
▪ Acuan harus dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton.
▪ Kayu yang tidak diserut permukaannya tidak dapat digunakan untuk permukaan
beton yang terexpos.
▪ Lapis beton struktur mutu sedang fc’ 30 MPa dicampur di Concrete Pan
Mixer/Batching Plant sesuai dengan mix desain yang telah disepakati bersama.

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 2
▪ Persetujuan atau proporsi bahan pokok campuran harus didasarkan pada
percobaan campuran (trial mix) yang dibuat oleh penyedia jasa dan disetujui oleh
konsultan pengawas dan direksi lapangan.
▪ Material pasir beton, semen, agregat kasar dimasukkan ke Concrete Pan Mixer
atau Batching Plant dengan menggunakan Excavator kemudian campuran
material tersebut dimasukkan ke dalam truck mixer.
▪ Pengangkutan beton struktur mutu sedang fc’ 30 MPa dengan menggunakan
truck mixer atau penghantar jenis agitator (penggoyang bolak - balik) dan harus
mampu menuangkan beton dengan konsistensi adukan yang diisyaratkan.
▪ Setelah pembesian struktur selesai, maka bekesting dapat dibuat sesuai dengan
gambar rencana.
▪ Sebelum memulai pengecoran seluruh kotoran yang berada dalam bekesting
harus dibersihkan.
▪ Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga terhindar dari segregasi partikel
kasar dan halus dari campuran beton harus dicor dalam cetakan tidak boleh
melampaui 1 meter dari tempat awal kerja.
▪ Beton tidak boleh jatuh bebas kedalam cetakan dengan ketinggian lebih dari 150
cm.
▪ Beton harus dipadatkan dengan pengetar mekanis/Concrete Vibrator, penggetar
harus dibatasi waktu penggunaannya, sehingga menghasilkan pemadatan yang
diperlukan tanpa menyebabkan terjadinya segregasi pada agregat.
▪ Beton mutu sedang fc’ 30 MPa harus segera dirawat, setelah finishing selesai
seluruh permukaan disemprot air merata kontinyu, dan kondisi kelembaban
dijaga agar tetap selama masa perawatan. Penyemprotan air dengan
menggunakan water tanker truck dan di tutup dengan karung goni atau curing
compound.

3. Beton Struktur, fc’ 15 Mpa


a. Pada pekerjaan ini peralatan yang digunakan adalah Mobile Batching Plant, Truck
Mixer (Agitator), Concrete Pump, Excavator, Dump Truck dan Water Tanker
b. Uraian Pekerjaan:
Sebelum melaksanakan pekerjaan ini, penyedia jasa harus menyerahkan JMF dan
JMD campuran beton kepada Konsultan Pengawas atau Direksi Lapangan. Agregat
beton fc’ 15 MPa dicampur sesuai dengan komposisinya agregat kasar, pasir beton,
semen dicampur dalam concrete pan mixer/batching plant sesuai komposisi mix
design yang disetujui oleh direksi lapangan dan konsultan pengawas, kemudian
dicampur dengan air secukupnya. Campuran beton mutu sedang fc’ 15 MPa
kemudian diangkut dengan truck mixer ke lokasi pengecoran. Sebelum pengecoran
dimulai perlu diperhatikan lahan, bekisting dan pembesian lantai jembatan telah
terpasang atau siap dengan baik sesuai gambar rencana pada dokumen kontrak.
Selama proses pengecoran sekelompok pekerja membantu merapikan dan
memadatkan dengan concrete vibrator. Selain itu juga perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
▪ Penyedia jasa harus mengirimkan rancangan campuran mix desain untuk mutu
beton yang akan digunakan sebelum pekerjaan beton dimulai.

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 3
▪ Lapis beton struktur mutu sedang fc’ 15 MPa dicampur di Concrete Pan
Mixer/Batching Plant sesuai dengan mix desain yang telah disepakati bersama.
▪ Persetujuan atau proporsi bahan pokok campuran harus didasarkan pada
percobaan campuran (trial mix) yang dibuat oleh penyedia jasa dan disetujui oleh
konsultan pengawas dan direksi lapangan.
▪ Material pasir beton, semen, agregat kasar dimasukkan ke Concrete Pan Mixer
atau Batching Plant dengan menggunakan Excavator kemudian campuran
material tersebut dimasukkan ke dalam truck mixer.
▪ Pengangkutan beton struktur mutu sedang fc’ 15 MPa dengan menggunakan
truck mixer atau penghantar jenis agitator (penggoyang bolak - balik) dan harus
mampu menuangkan beton dengan konsistensi adukan yang diisyaratkan.
▪ Setelah pembesian struktur selesai, maka bekesting dapat dibuat sesuai dengan
gambar rencana.
▪ Sebelum memulai pengecoran seluruh kotoran yang berada dalam bekesting
harus dibersihkan.
▪ Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga terhindar dari segregasi partikel
kasar dan halus dari campuran beton harus dicor dalam cetakan tidak boleh
melampaui 1 meter dari tempat awal kerja.
▪ Beton tidak boleh jatuh bebas kedalam cetakan dengan ketinggian lebih dari 150
cm.
▪ Beton harus dipadatkan dengan pengetar mekanis/Concrete Vibrator, penggetar
harus dibatasi waktu penggunaannya, sehingga menghasilkan pemadatan yang
diperlukan tanpa menyebabkan terjadinya segregasi pada agregat.

4. Baja Tulangan Sirip BjTS 420B


a. Pada pekerjaan ini peralatan yang digunakan adalah Tronton dan Excavator;
b. Uraian pekerjaan:
Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai dengan
spesifikasi dan gambar, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh konsultan dan
direksi lapangan.
▪ Baja tulangan diangkut ke lokasi kerja selanjutnya dipotong sesuai dengan
gambar rencana, kemudian dirakit dan diikat dengan kawat bendrat atau kawat
beton.
▪ Baja Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk
menghilangkan lumpur, kotoran, kerak.
▪ Baja Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan gambar dan dengan
kebutuhan selimut beton minimum yang diisyaratkan.
▪ Baja tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat.

5. Pasangan Batu
Pasangan batu ini berguna sebagai dinding penahan tanah untuk menjaga kondisi
kemantapan bahu jalan. Batu yang akan digunakan adalah batu keras bersih dan bebas
kari kotoran yang dapat mengganggu pada saat pemasangan.
Pemasangan akan dilakukan secara manual yang dikerjakan oleh beberapa
kelompok pekerja yang dipimpin oleh seorang tukang. Bentuk dan dimensi serta elevasi
dasar dan bagian atas pasangan batu akan disesuaikan dengan gambar rencana.

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 4
Setelah pasangan batu selesai dikerjakan, pada bagian luar akan diplester seluruh
permukaan pasangan.

6. Pemasangan Jembatan Rangka Baja Standar Panjang 60.00 M


Semua bahan atau elemen baja untuk pemasangan struktur jembatan baja sebelum
dilaksanakan disimpan dalam satu Gudang penyimpanan. Bahan untuk setiap struktur
jembatan yang diberikan dapat baru di pasang sebelumnya pada lokasi lain.
Ketentuan bahan dan prosedur pemasangan untuk setiap struktur jembatan yang
diberikan berbeda-beda menurut sumber sisten patent bahan yang dibeli seblumnya oleh
Pengguna Jasa. Sistem tersebut dapat termasuk atau tidak termasuk element lantai
jembatan dan dapar di pasang dengan salah satuh car pelaksanaan kantilever berikut ini:
a. Perakitan awal seluruh elemen utama struktur jembatan termasuk beban pengimbang
(counter-balance) yang cocok, pada penyangga sementara yang telah disiapkan,
dengan demikian struktur yang terpasang dapat secara bertahap diluncurkan dari
satu ujung jembatan ke ujung jembatan lainnya.
b. Perakitan bertahap elemen utama struktur jembatan dimulai dari struktur rangka
angkur yang telah dipersiapkan sebelumnya pada satu ujung jembatan
▪ Tiang Pancang baja sesuai dengan yang disyaratkan dalam kontrak.
▪ Panjang per bagian tiang pancang 6 meter (pipa baja diameter 800 mm, tebal 12
mm)
▪ Sambungan pipa/tiang pancang adalah tiap 6 meter
▪ Komponen untuk penyambungan Guide Ring berupa plat tebal 4mm, tinggi
200mm
▪ Bekisting Fenolik tebal 18 mm untuk menahan beton pada saat pengecoran
bagian atas tiang pancang sesuai gambar rencana.
▪ Baut dia. 32 mm untuk penyambungan tulangan tiang pancang.

7. Pemancangan Tiang Pancang Baja Diameter 800 mm


Pekerjaan pondasi tiang pancang baja yang kami maksud disini adalah Pondasi Tiang
Pancang Baja diameter 800 mm yang digunakan untuk pondasi jembatan. Pekerjaan ini
mencakup pengadaan tiang pancang baja dengan cara membeli dari pabrik pembuat
yang sesuai Spesifikasi Teknis dan ketentuan sebagai berikut:
a Tahap dalam pemancangan Tiang Pancang
Persiapkan lapisan berupa Lapisan (Karet-Keras atau Papan dari Kayu kapuk) dibuat
bulat/ bundar, yang dipasang pada Topi Hummer, ukuran mengikuti Ukuran bagian
dalam Topi Hummer yang berfungsi selain menutup ujung pipa Tiang Pancang bagian
atas juga sebagai pelindung Ujung Tiang Pancang agar tidakrusak, yang berupa
pecah, retak, akibat benturan hummer.
Pastikan Bahwa Topi Hummer beserta lapisan Penutup terletak merata diatas Ujung
Tiang Pancang atau tidak miring, dengan maksud pada saat bertepatan pemukulan
dengan Hummer, diharapkan terjadi pemukulan merata pada sisi bibir tepi atas ujung
Tiang Pancang sehingga tidak terjadi kerusakan atau retak dan dipastikan udara tidak
keluar.
b Posisi Unit Alat Pemancang/ Hummer tegak lurus sejajar Sumbu Pipa Tiang Pancang
Pemancangan awal, digunakan Tiang Pancang type Ujung Runcing (tertutup) dan
pemancangan selanjutnya disambung dengan Tiang Pancang type terbuka.

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 5
Penyambungan untuk perpanjangan tiang pancang menggunakan plat tebal 4mm
sebagai guide ring yang dilas listrik pada kedua ujung tiang pancang.
Bila diperlukan Joint Conection/ Penyambungan Tiang Pancang, Pastikan
Sambungan kuat, tidak bocor dengan mengelas keliling Tiang Pancang Sambungan,
dengan Pengelasan Listrik, menggunakan bahan las Welding Electrodes – RD 260
(AWS A5.1 E6013: JIS Z 3211 D4313) –Biro Klasifikasi Indonesia.
Hasil Pelaksanaan Pemancangan Methode ini dapat diketahui keberhasilannya
dengan langkah sebagai berikut:
▪ Siapkan Pita Ukur, kemudian ujung Pita Ukur diberi pemberat, kemudian Pita Ukur
masukkan kedalam Tiang Pancang, mengukur sesuai Kedalaman Tiang Pancang.
▪ Dengan mendapatkan Ukuran Kedalaman Tiang Pancang sesuai yang
direncanakan, berarti Pita Ukur tidak mengalami hambatan dalam penurunanya
dengan kata lain didalam Tiang Pancang tidak ditemukan Material Tekstur tanah
yang tidak dikehendaki.
Dalam / Pilar pancang perlu dilakukan Test Pile untuk menentukan Panjang Aktual
Pondasi. Parameter pemancangan untuk Test Pile pemancangan untuk Test Pile
Pemancangan selanjutnya
▪ Berat Hammer = 6 Ton
▪ Tinggi jatuh = 2 m
▪ Efisiensi = 40%
Parameter Refusal pemancangan dihentikan juka parameter berikut terpenuhi
▪ Sesuai dengan panjang rencana desain
▪ Didapat Final Set 1.5 cm / 10 Blows

8. Landasan Elastomerik Karet Sintetis Berlapis Baja Ukuran 500 x 350 x 40 mm


a Pada pekerjaan ini peralatan yang digunakan adalah alat bantu;
b Uraian pekerjaan:
▪ Pekerjaan ini termasuk pengadaan dan pengiriman landasan elastomerik ke
lokasi pekerjaan.
▪ Penyedia wajib memberikan minimal 2 usulan sub kontraktor perusahan pemasok
landasan elastomerik.
▪ Perletakan dipasang sebelum pengecoran langsung lantai beton, maka acuan
sekitar perletakan harus ditutup dengan rapi untuk mencegah kebocoran adukan
encer. Perletakan, terutama permukaan bidang kontak, harus dilindungi
sepenuhnya selama operasi pengecoran. Pelat geser harus ditunjang
sepenuhnya dan perhatian khusus harus diberikan untuk mencegah pergeseran,
pemindahan atau distorsi perletakan akibat beban beton yang masih basah di atas
perletakan. Setiap adukan semen yang mengotori per-letakan harus dibuang
sampai bersih sebelum mengeras.
9. Galian Biasa
- Penggalian akan dilakukan menurut kelandaian, garis dan elevasi yang ditentukan
dalam gambar. Hasil galian yang tidak bisa digunakan, akan dibuang ketempat
tertentu.
- Selama pelaksanaan pekerjaan galian, lereng sementara galian akan dibuat stabil
dan mampu menahan pekerjaan, struktur dan mesin yang lalu lalang disekitarnya
dengan membuat penyokong dan pengaku yang memadai.

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 6
- Lubang galian yang telah selesai dilakukan dengan alat berat, akan dilakukan
perapihan dengan tenaga manusia untuk persiapan pekerjaan selanjutnya. Semua
galian akan diberi rambu peringatan dan penghalang yang cukup untuk mencegah
hal-hal yang tidak diinginkan.

10. Galian Struktur 0 – 2 meter


Lingkup pekerjaan untuk galian galian 0 – 2 meter ini meliputi semua pekerjaan
galian, pengukuran, pemasangan patok/bowplang, penyiapan alat, tenaga, proses
penggalian dengan menggunakan alat, serta tempat pembuangan hasil galian.
Metode kerja untuk pekerjaan galian 0 – 2 meter akan kami laksanakan sebagai
berikut :
▪ Galian struktur mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan
yang disebut atau ditunjukkan dalam gambar untuk struktur. Setiap galian yang
didefinisikan sebagai galian biasa atau galian batu atau galian perkerasan beton tidak
dimasukkan dalam galian struktur.
▪ Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis dan elevasi yang
ditentukan dalam gambar atau ditunjukkan oleh pengawas pekerjaan dan harus
mencakup pembuangan semua material/bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai,
termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu, bahan organic dan bahan
perkerasan lama.
▪ Permukaan galian yang telah ditandai digali dengan menggunakan alat Excavator.
▪ Membuat pengaman pada tebing yang telah digali dengan menggunakan kayu atau
dapat menggunakan pancang, sehingga tidak terjadi longsoran yang dapat menutup
kembali galian.
▪ Hasil galian diangkut menggunakan Dump Truck menuju ke tempat pembuangan
yang telah disepakati

11. Lapis Pondasi Semen dengan Material Alam Lokal


2. 1. Umum
a. Lapis Pondasi Agregat Semen (Cement Treated Base / CTB) adalah Lapis
Pondasi dengan material alam lokal yang diberi campuran semen (15cm) dan
berfungsi sebagai lapis pondasi. Lapisan ini harus diletakkan di atas Lapis
Pondasi Bawah Timbunan Pilihan (10 cm).
b. Pekerjaan ini mencakup penyediaan material, pencampuran di plant,
pengangkutan, penghamparan, pemadatan, pembentukan permukaan
(shaping), perawatan (curing), dan kegiatan insidentil yang berhubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Semen, harus sesuai
dengan Spesifikasi dan Gambar Rencana.
c. Secara umum material aggregatnya harus terdiri dari batu pecah keras (batu
karang) yang mudah dipadatkan, tahan gaya geser serta bebas dari material
lunak, retak dan berongga.
d. Bahan Lapis Pondasi Semen Dengan Material Alam Lokal dapat
dihamparkan dengan kadar air sesuai ketentuan, dan harus dibuat pada
Peralatan Pencampur Pusat (Central Mixing Plants) atau pada Peralatan
Pencampur di lapangan (Site Plants) atau dicampur dengan truck pencampur
transit tetapi tidak boleh dicampur di perjalanan.

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 7
2. 2. Persyaratan
a. Toleransi
1) Toleransi dimensi untuk pekerjaan persiapan Lapis Pondasi Semen
Dengan Material Alam Lokal harus sesuai dengan ketentuan dalam
Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan.
2) Tebal minimum Lapis Pondasi Semen Dengan Material Alam Lokal yang
dihampar tidak kurang dari tebal yang disyaratkan. Tebal maksimum
tidak boleh kurang dari 15 mm dari tebal yang disyaratkan.
3) Tebal rata-rata pada potongan melintang dari survey lapangan harus
tidak lebih atau kurang dari 10% dari yang ditentukan.
4) Apabila sebuah mal datar sepanjang 3 meter diletakkan pada permukaan
jalan sejajar dan tegak lurus terhadap garis sumbu jalan, variasi
permukaan yang ada tidak boleh melampaui 8 mm tiap 3 meter.
5) Lapis Pondasi Semen Dengan Material Alam Lokal tidak boleh di hampar
melebihi 20 cm, dan tebal minimum tidak kurang dari 10 cm.
6) Elevasi permukaan akhir tidak boleh 10 mm di atas atau di bawah dari
elevasi rencana dalam setiap titik.
7) Ukuran lebar jalur Lapis Pondasi Agregat Semen diukur dari garis sumbu
rencana tidak boleh kurang dari yang tertera dalam Gambar Rencana.

b. Persyaratan Bahan
1) Agregat
a) Penyimpanan Agregat
Agregat harus disimpan sedemikian untuk menjaga mutu yang
dipersyaratkan dan siap untuk dipakai. Agregat harus ditumpuk pada
dasar yang keras, permukaan yang bersih. Bila dianggap perlu harus
ditempatkan sedemikian hingga memudahkan pemeriksaan setiap
waktu. Tempat penumpukan harus ditinggikan dan miring ke arah
samping untuk membentuk drainase yang layak terhadap
kelembaban yang berlebihan. Agregat harus disimpan dengan cara
sedemikian untuk mencegah segregasi dan untuk memelihara
gradasi dan kadar air. Kondisi agregat terhadap kadar air, gradasi
dan lain-lain harus dijaga supaya tetap/konstan selama
penyimpanan dan selama dibawa ke tempat pencampuran.
b) Persyaratan Agregat
Agregat untuk Lapis Pondasi Agregat Semen harus sesuai dengan
persyaratan Agregat Klas A atau Klas B atau Klas C. Semua agregat
untuk Lapis Pondasi Semen Dengan Material Alam Lokal harus
bebas dari bongkahan tanah lempung, kotoran, unsur organik, atau
unsur-unsur lain yang merugikan.

2) Semen
Pada umumnya semen yang digunakan untuk Lapis Pondasi Semen
Dengan Material Alam Lokal adalah Portland Cement Type I. Semen
harus sesuai dengan persyaratan SNI 15-2049-1994, Semen Portland.

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 8
3) Air
Air yang digunakan untuk mencampur, dan merawat atau pemakaian-
pemakaian yang lainnya harus bebas dari minyak, garam, asam, alkali,
gula, tumbuh-tumbuhan atau bahan-bahan lain yang merugikan terhadap
hasil akhir dan memenuhi persyaratan air untuk campuran beton. Bila
dianggap perlu, air harus diperiksa dengan cara membandingkan dengan
air suling. Perbandingan harus dibuat dengan cara pemeriksaan semen
standar untuk kekekalan waktu pengikatan dan kekuatan adukan. Waktu
ikat sama dengan atau lebih besar dari 30 menit, dan berkurangnya
kekuatan adukan lebih dari 10% bila dibandingkan dengan air suling,
sudah cukup sebagai alasan untuk menolak penggunaan air sejenis.

c. Persyaratan Campuran
1) Perencanaan Campuran
Segera sesudah bahan-bahan disetujui kemudian dibuat perencanaan
campuran yang akan dipakai untuk percobaan pencampuran.
Perencanaan campuran memberikan perbandingan komposisi dengan
beberapa variasi kadar semen dan kadar air.

2) Percobaan Campuran dan Pemeriksaan Kekuatan


Dalam percobaan campuran dan pemeriksaan kekuatan untuk
menetapkan perbandingan komposisi harus dilakukan, perhatian khusus
harus diberikan dalam kegiatan persiapan, perawatan dan penanganan
contoh-contoh uji. Benda uji harus dibuat dengan silinder diameter 150
mm, tinggi 300 mm yang dipadatkan dalam 6 lapis, masing-masing
lapisan ditumbuk sebanyak 25 tumbukan dengan berat alat penumbuk
4,50 kg dan tinggi jatuh 45 cm. Butiran-butiran lebih besar 1½” maksimum
20% yang harus dikonversikan dengan agregat pengganti lolos 1½”
tertahan 3/8”. Kekuatan minimum harus memenuhi persyaratan dalam
Tabel 1.

Tabel 1: Kuat Tekan Lapis Pondasi Agregat Semen


Lapis Pondasi Kuat Tekan Silinder diameter 150 mm x tinggi 300 mm
Semen Dengan Umur 7 Hari (kg/cm2)
Material Alam Kelas A Kelas B Kelas C
Local 76 55 30

d. Tahapan Penentuan Kadar Semen Optimum:


Prosedur rancangan campuran (mix design) dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Siapkan contoh-contoh dengan variasi kadar semen 2%, 4%, 6% dan 8%
terhadap berat kering agregat
2) Lakukan Percobaan Pemadatan Berat (Modified) sesuai SNI 03-1743-
1989 pada setiap variasi kadar semen.
3) Tentukan hubungan antara kadar air dan kepadatan dari masing-masing
variasi campuran di atas dan gambar hasil dari pengujian dalam Grafik I.

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 9
Puncak dari setiap garis lengkung grafik dari kadar air dan kepadatan
menyatakan Kadar Air Optimum dan Kepadatan Kering Maksimum untuk
kadar semen yang digunakan.
4) Gambar nilai-nilai dari kadar air optimum dan kepadatan kering
maksimum untuk setiap macam kadar semen dalam Grafik II dan
hubungkan titik-titik pengujian dengan garis lengkung untuk
mendapatkan variasi dari kadar air optimum dan kepadatan kering
maksimum dengan bermacam-macam kadar semen.
5) Dengan menggunakan paling sedikit empat macam kadar semen,
buatlah serangkaian benda uji silinder seperti butir 5).b) di atas untuk diuji
kekuatan tekannya, dimana benda uji ini dipadatkan pada kadar air
optimum sebagaimana ditentukan dalam butir (4) di atas.
6) Setelah perawatan selama 7 hari dengan ditutup burlap basah, lakukan
uji tekan sesuai dengan SNI 03-6429-2000, dan gambarkan hubungan
antara kekuatan dengan kadar semen seperti yang ditunjukkan dalam
Grafik III. Tentukan kadar semen yang memberikan kekuatan sesuai
yang ditunjukkan dalam Tabel 1.
7) Masukkan angka dari kadar semen campuran yang dipilih kedalam Grafik
II, dan tentukan angka kadar air optimum dan kepadatan kering
maksimum untuk campuran Lapis Pondasi Agregat Semen dari kadar
semen yang dipilih.
8) Gunakan nilai-nilai kadar air optimum dan kepadatan kering maksimum
ini untuk menentukan angka kepadatan maksimum.
9) Kadar air pelaksanaan maksimum sama dengan kadar air optimum
ditambah 2%. Kepadatan lapangan yang diterima minimum 100% dari
kepadatan maksimum.

e. Persyaratan Peralatan
1) Umum
Peralatan processing harus direncanakan, dipasang dan dioperasikan
dengan kapasitas sedemikian sehingga dapat mencampur agregat,
semen, air secara merata sehingga menghasilkan adukan yang
homogen. Bilamana instalasi pencampur digunakan maka instalasi
pencampur tersebut harus dilengkapi dengan alat pengukur berat atau
volume yang mampu menakar semen, agregat dan air secara tepat.
2) Pencampuran di Lokasi Pekerjaan
Alat pencampur harus dilengkapi dengan alat pengukur volume atau
berat, agregat, semen dan air. Untuk pekerjaan kecil, penakaran
dilakukan dengan dolak.
3) Alat untuk Pemadatan
Alat pamadat roda besi dengan penggetar, pemadat roda besi atau
pemadat dari roda karet, harus digunakan untuk pemadatan Lapis
Pondasi Semen Dengan Material Alam Lokal. Alat pemadat roda besi
dengan penggetar hanya digunakan pada awal pemadatan.
4) Pengangkutan

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 10
Untuk pengangkutan bahan campuran ke lokasi pekerjaan harus
digunakan dump truck yang dilengkapi dengan penutup terpal.
5) Penghamparan
Penghamparan campuran dapat dilakukan dengan alat Self Propelled
Rotary Mixer. Untuk pekerjaan kecil dapat dilakukan secara manual.
6) Alat-alat Bantu
Alat-alat bantu lainnya dalam pelaksanaan harus disediakan dalam jenis
dan jumlah yang cukup.

f. Persyaratan Kerja Kesiapan Kerja


Hasil percobaan laboratorium terhadap bahan harus sesuai dengan
persyaratan Spesifikasi. Contoh-contoh yang telah disetujui harus disimpan
sebagai rujukan selama pelaksanaan konstruksi.

g. Cuaca Yang Diijinkan untuk Bekerja


Lapis Pondasi Semen Dengan Material Alam Lokal tidak boleh dikerjakan
apabila diperkirakan akan turun hujan atau ketika kondisi lapangan sedang
basah/becek.

h. Rencana Kerja dan Pengaturan Lalu lintas


1) Sebaiknya, 14 hari setelah penghamparan Lapis Pondasi Semen
Dengan Material Alam Lokal, penghamparan lapis penutup atas
(Asphalt Treated Base Course, Binder Course, Wearing Course) harus
sudah dilaksanakan.
Lalu-lintas tidak diijinkan lewat di atas Lapis Pondasi Semen Dengan Material
Alam Lokal minimum 4 hari sesudah pemadatan terakhir.

2. 3. PELAKSANAAN
a. Percobaan Lapangan (Field Trials)
1) Disain campuran dalam Butir 2c. harus dicoba di lapangan dengan luas
150 m2, dengan tebal sesuai rencana.
2) Komponen-komponen yang harus diperiksa antara lain: ketebalan,
kerataan, elevasi, tebal rata-rata dari hasil survai, kepadatan, jenis dan
jumlah lintasan alat pemadat, kadar air, kadar semen dan
homogenitasnya, waktu tempuh pengangkutan dan waktu yang
diperlukan untuk pemadatan, gradasi, dan penampilan (performance)
permukaan.
3) Berdasarkan hasil percobaan lapangan, dalam waktu 14 hari akan
diputuskan apakah dapat disetujui untuk meneruskan pekerjaan atau
harus membuat beberapa variasi percobaan yang lain.

b. Pengangkutan
1) Lapis Pondasi Semen Dengan Material Alam Lokal harus diangkut
dengan dump truck yang memenuhi syarat.

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 11
2) Jumlah dan kapasitas dump truck harus disesuaikan dengan kapasitas
produksi alat pencampur (Mixer Plant), waktu tempuh dan kecepatan
pemadatan.

c. Pencampuran
1) Pencampuran di Instalasi Pencampur:
a) Pencampuran bahan Lapis Pondasi Semen Dengan Material Alam
Lokal dengan sistem continous mixing plant untuk menjamin
kebenaran porsi setiap bahan.
b) Instalasi pencampuran harus dilengkapi dengan silo semen, tangki
air (water tank), feeding and matering devices yang akan
menyalurkan agregat, semen dan air ke dalam mixer sesuai
kuantitas yang dipersyaratkan dan harus menghasilkan campuran
yang homogen.
c) Waktu pencampuran Lapis Pondasi Semen Dengan Material Alam
Lokal terhitung sejak air ditambahkan ke dalam campuran.
2) Pencampuran di Lapangan (Pulvi mixer / Travel mixer):
a) Pelaksanaan dilakukan dengan mengaduk agregat, semen dan air
sesuai dengan proporsi masing-masing bahan.
b) Pengadukan dilakukan dalam beberapa lintasan sampai
menghasilkan campuran yang homogen.

3) Pencampuran secara manual dapat dilakukan untuk pekerjaan-


pekerjaan perbaikan lapis pondasi jalan.

Gambar 1. Bagan Alir pencampuran CTB.

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 12
Gambar 2. Campuran CTB.

d. Penghamparan dan Pemadatan


1) Persiapan Lapisan Pondasi Bawah (Sub Base)
a) Lapisan Pondasi Bawah Agregat Kelas C (Sub Base) harus sesuai
dengan Spesifikasi Seksi 5.1.2.3) termasuk, ketebalan, ukuran,
elevasi, seperti terlihat pada Gambar Rencana.
b) Permukaan Lapis Pondasi Bawah Agregat Kelas C (Sub Base)
harus bersih dan rata.
2) Penghamparan Lapis Pondasi Semen Dengan Material Alam Lokal
Lapis Pondasi Semen Dengan Material Alam Lokal harus dihampar dan
ditempatkan di atas Timbunan Pilihan dengan menggunakan alat Self
Propelled Rotary Mixer untuk mendapatkan ketebalan, kerataan dan
kehalusan permukaan yang dipersyaratkan.

e. Pemadatan
1) Pemadatan Lapis Pondasi Semen Dengan Material Alam Lokal harus
telah mulai dilaksanakan paling lambat 60 menit semenjak
pencampuran semen dengan agregat.

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 13
2) Campuran yang telah dihampar tidak boleh dibiarkan tanpa dipadatkan
lebih dari 30 menit.
3) Kepadatan Lapis Pondasi Semen Dengan Material Alam Lokal setelah
pemadatan harus mencapai kepadatan kering 100 % maksimum
kepadatan kering sebagai ditentukan pada SNI 03-6886-2002.
4) Test kepadatan lapangan Lapis Pondasi Semen Dengan Material Alam
Lokal dilakukan berdasarkan SNI 03-2828-1992 dan SNI 19-6413-
2000.
5) Kadar air pada waktu pemadatan minimal sama dengan kadar air
optimum dan maksimal sama dengan kadar air optimum + 2 %.
6) Pemadatan harus telah selesai dalam waktu 120 menit sejak semen
dicampur dengan air.

Gambar 3. Pengujian Kepadatan CTB.

f. Perawatan (Curing)
Segera setelah pemadatan selesai, permukaan harus ditutup selama
minimum 7 (tujuh) hari dengan menggunakan, antara lain:
1) Lembaran plastik atau terpal untuk menjaga penguapan air dalam
campuran.
2) Penyemprotan dengan Aspal Emulsi CSS-l dengan batasan pemakaian
antara 0,35 - 0,50 liter per meter persegi
3) Metode lain yang bertujuan melindungi Lapis Pondasi Semen Dengan
Material Alam Lokal adalah dengan burlap atau karung goni (untuk
pekerjaan kecil) yang dibasahi air selama masa perawatan (curing).
4) Perawatan dapat dilakukan kurang dari 7 (tujuh) hari apabila sudah
akan ditutup dengan lapisan berikutnya.

2. 4. PENGENDALIAN MUTU
a. Pengujian Contoh Bahan
Uji material lengkap harus dilakukan untuk setiap 1.000 meter kubik Lapis
Pondasi Semen Dengan Material Alam Lokal atau setiap perubahan
material, yang meliputi uji komponen dan uji campuran.
Disamping kepadatan dan kadar air campuran, kadar semen dalam
campuran juga harus diuji sesuai dengan SNI 03-6412-2000.

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 14
b. Perbaikan Yang Harus Dilakukan Apabila Terdapat Hasil Pelaksanaan
Lapis Pondasi Semen Dengan Material Alam Lokal Yang Tidak Memenuhi
Persyaratan.
1) Perbaikan
Pekerjaan yang memerlukan perbaikan meliputi:
a) Kepadatan yang tidak memenuhi persyaratan sesaat setelah
pemadatan selesai harus ditambahkan penggilasan.
b) Ketidakrataan permukaan lapisan setelah pemadatan awal harus
dilakukan koreksi.
c) Segregasi sebelum pemadatan harus dilakukan pembongkaran
dan penggantian Lapis Pondasi Semen Dengan Material Alam
Lokal.
2) Kompensasi
Yang tercakup dalam pekerjaan ini adalah pekerjaan yang tidak dapat
dilakukan perbaikan, meliputi:
a) Ketidakrataan permukaan, ketebalan yang kurang, kepadatan
yang kurang, kekurangan kadar semen dan elevasi Lapis Pondasi
Semen Dengan Material Alam Lokal yang kurang, harus
dikompensasi dengan lapisan di atasnya atau pembongkaran
seluruh tebal Lapis Pondasi Semen Dengan Material Alam Lokal.
b) b). Elevasi Lapis Pondasi Semen Dengan Material Alam Lokal
lebih dari elevasi rencana harus dikompensasi dengan desain
ulang atau pemotongan permukaan Lapis Pondasi Semen
Dengan Material Alam Lokal atau pembongkaran seluruh tebal
Lapis Pondasi Semen Dengan Material Alam Lokal.

12. Lataston Lapis Aus (HRS-WC)


Pekerjaan ini dihampar pada permukaan Material Lapis Pondasi Agreggat Semen
yang telah dilapis dengan Lapis Resap Pengikat. Material Hot Mix AC-WC Asb dibeli dari
produsen.
Lebar, tebal dan panjang hamparan sesuai persyaratan pada spesifikasi.
Pemadatan dilakukan dengan 2 tahap. Pemadatan pertama dilakukan untuk Break Down
dengan Tandem Roller sebanyak 2 kali lintasan dan pemadatan kedua dilakukan dengan
PTR pada suhu aspal tertentu dengan ± 8 kali lintasan.
Alat yang digunakan antara lain:
a. Asphalt Finisher.
b. Tandem Roller.
c. PTR.
d. Dump Truck.
e. Water Tank.

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 15
13. Timbunan Biasa dari Sumber Galian.
Lokasi pekerjaan ini sepanjang jalan yang akan dilakukan perbaikan exsisting
jalan dengan menggunakan materil timbunan biasa, urutan kerja sebagai berikut :
a. Dump Truck membawa material dari Quarry dan menumpukkan atau menempatkan
material tersebut dilokasi jalan yang akan dilakukan penimbunan. Sebelum
pekerjaan ini dilakukan, permukaan jalan yang akan ditimbun harus sudah sesuai
dengan spesifikasi atau ketentuan yang sudah ada.
b. Selanjutnya Motor Grader Meratakan Material yang sudah ada yang ditumpuk oleh
Dump Truck dengan ketebalan dan kemiringan yang sesuian dengan gambar.
c. Kemudian Vibro Roller melakukan pemadatan untuk permukaan yang sudah
diratakan oleh Motor Grader, sambil permukaan jalan disiram air dengan
menggunakan Water Tanker untuk menjaga kelembapan material dan untuk
mencapai kapadatan yang optimal. Dalam pelaksanaan pemadatan dilakukan
dengan ketebalan per layer sesuai dengan spesifikasi.

14. Pasangan Batu dengan Mortar


Item pekerjaan ini digunakan untuk pembuatan selokan atau saluran air degan
pasangan batu mortar.
Struktur pondasi dan struktur lainnya yang dibuat dalam galian parit dimana
terdapat kestabilan akibat daya lekat tanah atau akibat disediakannya cetakan, harus
dilaksanakan dengan mengisi galian atau cetakan dengan adukan setebal 60% dari
ukuran maksimum batu yang digunakan dan kemudian dengan segera memasang batu
di atas adukan yang belum mengeras. Selanjutnya adukan harus segera ditambahkan
dan proses tersebut diulangi sampai cetakan tersebut terisi penuh. Adukan berikutnya
harus segera ditambahkan lagi sampai ke bagian puncak sehingga memperoleh
permukaan atas yang rata.
Material yang digunakan adalah batu, semen dan pasir yang didatangkan dari
quarry terdekat yang disetujui direksi lapangan.
Peralatan yang digunakan adalah:
• Concrete Mixer
• Alat Bantu

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 16
15. Pasangan Batu
Pasangan batu ini berguna sebagai dinding penahan tanah untuk menjaga kondisi
kemantapan bahu jalan. Batu yang akan digunakan adalah batu keras bersih dan bebas
kari kotoran yang dapat mengganggu pada saat pemasangan.
Pemasangan akan dilakukan secara manual yang dikerjakan oleh beberapa
kelompok pekerja yang dipimpin oleh seorang tukang. Bentuk dan dimensi serta elevasi
dasar dan bagian atas pasangan batu akan disesuaikan dengan gambar rencana.
Setelah pasangan batu selesai dikerjakan, pada bagian luar akan diplester seluruh
permukaan pasangan.

16. Timbunan Pilihan dari Sumber Galian.


Lokasi pekerjaan ini sepanjang jalan yang akan dilakukan perbaikan exsisting
jalan dengan menggunakan materil timbunan pilihan, urutan kerja sebagai berikut :
d. Dump Truck membawa material dari Quarry dan menumpukkan atau menempatkan
material tersebut dilokasi jalan yang akan dilakukan penimbunan. Sebelum
pekerjaan ini dilakukan, permukaan jalan yang akan ditimbun harus sudah sesuai
dengan spesifikasi atau ketentuan yang sudah ada.
e. Selanjutnya Motor Grader Meratakan Material yang sudah ada yang ditumpuk oleh
Dump Truck dengan ketebalan dan kemiringan yang sesuian dengan gambar.
f. Kemudian Vibro Roller melakukan pemadatan untuk permukaan yang sudah
diratakan oleh Motor Grader, sambil permukaan jalan disiram air dengan
menggunakan Water Tanker untuk menjaga kelembapan material dan untuk
mencapai kapadatan yang optimal. Dalam pelaksanaan pemadatan dilakukan
dengan ketebalan per layer sesuai dengan spesifikasi.

17. Mobilisasi
10. 1. Program Mobilisasi
1) Dalam waktu 7 hari setelah Penandatangan Kontrak, sudah harus
melaksanakan Rapat Pra Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang
dihadiri Pengguna Jasa, Penyedia dan Konsultan Pengawas untuk
membahas semua hal baik yang teknis maupun yang non teknis dalam
proyek ini.
2) Program mobilisasi harus menetapkan waktu untuk semua kegiatan
mobilisasi yang disyaratkan dalam Pasal 1.2.1.(1) dan harus mencakup
informasi tambahan berikut :
a Lokasi base camp Kontraktor dengan denah lokasi umum dan denah
detail di lapangan yang menunjukkan lokasi kantor Kontraktor, bengkel,
gudang dan instalasi pencampur aspal, serta laboratorium.
b Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal dari semua
peralatan yang tercantum dalam Daftar Peralatan yang diusulkan dalam
Penawaran, bersama dengan usulan cara pengangkutan dan jadwal
kedatangan peralatan di lapangan.
c Setiap perubahan pada peralatan maupun personil yang diusulkan
dalam Penawaran harus memperoleh persetujuan dari Direksi
Pekerjaan.

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 17
d Suatu daftar detail yang menunjukkan struktur yang memerlukan
perkuatan agar aman dilewati alat-alat berat, usulan metodologi
pelaksanaan dan jadwal tanggal mulai dan tanggal selesai untuk
perkuatan setiap struktur.
e Suatu jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan balok (bar
chart) yang menunjukkan tiap kegiatan mobilisasi utama dan suatu
kurva kemajuan untuk menyatakan persentase kemajuan mobilisasi.

10. 2. Pembuatan Barak Kerja


Barak Kerja dibuat pada tempat strategis dilokasi area kerja yang dapat
dengan mudah ditempuh oleh pekerja. Sedangkan untuk gudang akan dibuat
berdekatan tempatnya dengan Barak tersebut dengan ukuran yang cukup untuk
menyimpan bahan material yang di tumpuk digudang sebelum dipergunakan,
Barak kerja dan gudang terbuat dari dinding papan dan atap seng dan lantai beton
cor sesuai luas bangunan tersebut serta dilengkapi juga dengan cahaya
penerangan.

10. 3. Pengukuran, Shop Drawing dan Asbuilt Drawing.


Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi, harus melakukan
pengukuran terlebih dahulu, untuk pelaksanaan pekerjaan pengukuran tersebut
harus disaksikan oleh Direksi yang akan menunjukkan titik referensi. Patok-patok
sementara yang akan dipasang dibuat dari kayu, dipasang pada setiap jarak
antara 25 sampai 50 meter atau ditentukan dalam jarak lain, menurut
pertimbangan teknis oleh Direksi. Patok-patok ini dipasang sedemikian rupa
sehingga tidak mudah goyang atau hilang dan patok ini dipakai sebagai titik
pengukuran ulang, dimana ketinggian patok tersebut dapat diketahui dari hasil
pengukuran. Agar mudah terlihat patok tersebut dicat berwarna merah. Kami
menjaga titik pengukuran ulang ini sebagai titik bantu di dalam pelaksanaan
pekerjaan baik oleh Direksi.
Pengukuran MC.0 - MC.100 yang akan menghasilkan :
▪ Data ukur
▪ Gambar situasi
▪ Gambar profil memanjang dan melintang
▪ Contruction Drawing (CD)
Membuat gambar pelaksanaan mulai dari awal pelaksanaan hingga sampai
akhir pelaksanaan MC.0 – MC.100 Setiap hasil pengukuran baik yang data ukur
dan gambar harus diketahui dan diparaf dan ditanda tangani oleh Pihak
Kontraktor, Direksi dan Konsultan. Data dan gambar yang disajikan harus dibuat
pada kertas reproduksi yang berkualitas baik, sehingga hasilnya dapat dibaca
dengan jelas dan dijilid rapi. Kami akan menyerahkan gambar-gambar Contruction
Drawing (CD) dari pengukuran MC.0.

10. 4. Papan Nama Proyek.


Papan nama proyek dibuat dari papan dengan ukuran yang ditentukan.
Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum. Pada papan nama proyek
memuat tulisan antara lain:

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 18
▪ Nama proyek/jenis pekerjaan
▪ Pemilik proyek
▪ Lokasi proyek
▪ Jumlah biaya proyek
▪ Sumber dana
▪ Masa pelaksanaan, dan
▪ Nama pelaksana

10. 5. Pemeliharaan dan Perlindungan Lalu Lintas


Pekerjaan ini meliputi pekerjaan untuk lajur lalu lintas seperti menjaga
keadaan jalan supaya tidak kotor oleh muat/angkut material yang dibawa kelokasi
pekerjaan, sehingga tidak meganggu bagi pengguna jalan. Pekerjaan ini
dilakukan selama proses pengangkutan material yang membuat jalan menjadi
tidak nyaman oleh pengguna, sehingga harus segera dibersihkan.

18. Marka Jalan Termoplastik


Persiapan:
Sebelum penandaan marka jalan atau pengecatan dilaksanakan, Penyedia Jasa harus
menjamin bahwa permukaan perkerasan jalan yang akan diberi marka jalan harus bersih,
kering dan bebas dari bahan yang bergemuk dan debu. Penyedia Jasa harus
menghilangkan dengan grit blasting (pengausan dengan bahan berbutir halus) setiap
marka jalan lama baik termoplastis maupun bukan, yang akan menghalangi kelekatan
lapisan cat baru.
Pelaksanaan:
a. Semua bahan cat yang digunakan tanpa pemanasan (bukan termoplastik) harus
dicampur terlebih dahulu menurut petunjuk pabrik pembuatnya sebelum
digunakan agar suspensi pigmen merata di dalam cat.
b. Pengecatan tidak boleh dilaksanakan pada suatu permukaan yang baru diaspal
kurang dari 3 bulan setelah pelaksanaan lapis permukaan, kecuali diperintahkan lain
oleh Direksi Pekerjaan. Selama masa tunggu yang disebutkan di atas, pengecatan
marka jalan sementara (pre-marking) pada permukaan beraspal harus dilaksanakan
segera setelah pelapisan.
c. Semua marka jalan harus dilindungi dari lalu lintas sampai marka jalan ini dapat dilalui
oleh lalu lintas tanpa adanya bintik-bintik atau bekas jejak roda serta kerusakannya
lainnya.

19. Penyiapan Badan Jalan


Penyiapan badan jalan pada pekerjaan pelebaran jalan meliputi pekerjaan
pembersihan, pembentukan tanah dasar agar elevasinya sesuai degan yang ditunjukkan
gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan, dan termasuk pekerjaan
pemadatan tanah dasar.
Tahapan pekerjaan penyiapan badan jalan yaitu:
- Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang dapat mengganggu pekerjaan
seperti semak-semak, pepohonan, batu besar, dan material lainnya.

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 19
- Pekerjaan galian yang diperlukan baik dengan menggunakan alat berat seperti
excavator maupun dengan cara manual untuk membentuk tanah dasar sesuai
Gambar atau sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan
- Pemadatan Tanah dasar dilakukan dengan menggunakan alat vibratory roller atau
menggunakan combination vibratory roller pada daerah pelebaran yg tidak terlalu
luas atau tidak memungkinkan pengunaan vibratory roller.

20. Galian untuk Selokan Drainasi dan Saluran Air


Item pekerjaan ini digunakan untuk penggalian saluran air pemasangan pasangan
batu mortar.
Penggalian akan dilakukan menurut kelandaian, garis dan elevasi yang ditentukan
dalam gambar. Hasil galian yang tidak bisa digunakan, akan dibuang ketempat tertentu.
Selama pelaksanaan pekerjaan galian, lereng sementara galian akan dibuat stabil dan
mampu menahan pekerjaan, struktur dan mesin yang lalu lalang disekitarnya dengan
membuat penyokong dan pengaku yang memadai.
Peralatan yang digunakan adalah:
• Excavator
• Dump Truck
• Alat Bantu

21. Lapis Resap Pengikat Aspal cair.


Lapis resap pengikat atau yang disebut juga dengan prime coat merupakan
lapisan ikat aspal cair yang diletakkan di atas lapis pondasi agregat Klas A. Lapis resap
pengikat biasanya dibuat dari aspal dengan penetrasi 80/100 atau penetrasi 60/70 yang
dicairkan dengan minyak tanah. Volume yang digunakan berkisar antara 0,4 sampai
dengan 1,3 liter/ m2 untuk lapis pondasi agregat kelas A.
Fungsi dari lapis resap pengikat antara lain:
▪ Memberikan daya ikat antara lapis pondasi agregat dengan campuran aspal.
▪ Mencegah lepasnya butiran lapis pondasi agregat (segregasi) jika dilewati kendaraan
sebelum dilapis dengan campuran aspal.
▪ Menjaga lapis pondasi agregat dari pengaruh cuaca, khususnya hujan. Sehingga air
tidak masuk ke dalam lapisan pondasi agregat yang dapat mengakibatkan kerusakan
struktur jalan.

Alat yang digunakan antara lain:


• Asphalt Distributor
• Air Compressor

Pemasangan lapis resap pengikat dilaksanakan setelah permukaan lama


dibersihkan dengan air compressor, sehingga tekstur perkerasan lama menjadi bersih
dan terlihat jelas.
Penyedia Jasa sebelum dilakukan penyemprotan, batas permukan yang akan
disemprot harus diukur dan ditandai. Pelaksanaan penyemprotan lapis resap pengikat
menggunakan alat asphalt distributor. Asphalt distributor adalah truk atau kendaraan lain

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 20
yang dilengkapi dengan aspal, pompa, dan batang penyemprot. Umumnya truk juga
dilengkapi dengan pemanas untuk menjaga temperatur aspal

22. Daftar Pekerjaan Utama:


No. Mata
No. Uraian Satuan
Pembayaran
1. 7.6.(8c) Penyediaan Tiang Pancang Baja Diameter 800 M1
mm dengan tebal 12 mm
2. 7.6.(14b) Pemancangan Tiang Pancang Baja Diameter M1
800 mm
3. 7.4 (3) Penyediaan Struktur Jembatan Rangka Baja Kg
Standar 60.00 M
4. 7.4 (4) Pemasangan Jembatan Rangka Baja Standar Kg
Panjang 60.00 M
5. 7.1 (5c) Beton struktur memadat sendiri, fc'30 Mpa M3
(Isian Tiang Pancang)
6. 7.1 (5b) Beton struktur bervolome besar, fc'30 MPa M3
7. 7.1 (5a) Beton struktur, fc’30 MPa M3
8. 7.3 (4) Baja Tulangan Sirip BjTS 420B Kg
9. 6.3(3) Lataston Lapis Aus (HRS-WC) Ton
10. 6.1 (2a) Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi M2
11. SKh-1.5.12 Lapis Pondasi Semen dengan Material Alam M3
Lokal
12. 3.2.(4) Penimbunan Kembali Berbutir (Granular M3
Backfill)
13. 3.2.(1b) Timbunan Biasa dari hasil galian M3
14. 3.2.(1a) Timbunan Biasa dari sumber galian M3
15. 3.1.(4) Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter M3
16. 3.1.(1) Galian Biasa M3
17. 2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar M3
18. 2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3

23. Daftar Peralatan Utama


No Jenis Kapasitas Jumlah
1. Asphalt Finisher 10 Ton 1
2. Compressor 5.000 CPM/(L/m) 2
3. Concrete Mixer 500 Liter 2
4. Dump Truck 4 M3 10
5. Dump Truck 10 M3 3
6. Excavator 0,90 M3 3
7. Generator Set 135 KVA 3
8. Motor Grader >100 HP 1

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 21
9. Wheel Loader 1,5 M3 1
10. Three Wheel Roller 8 Ton 1
11. Tandem Roller 6,9 Ton 1
12. Tire Roller 10,9 Ton 1
13. Vibratory Roller 7,10 Ton 1
14. Concrete Vibrator 5,5 Hp 4
15. Stone Crusher 60 Ton/Jam 1
16. Water Pump 70-100 mm 1
17. Water Tanker 4.000 L 1
18. Pile Driver + Hammer 2,50 Ton 1
19. Crane On Track 35 Ton 1
20. Welding Set 250 Amp 1
21. Tronton - 1
22. Asphalt Distributor 5.000 Liter 1
23. Truk Mixer (Agitator) 5 M3 1
24. Mobile Batching Plant 25 m3/jam 1

24. Daftar Jabatan yang Dibutuhkan


Pengalaman Sertifikat Kompetensi
No Jabatan
Kerja (tahun) Kerja
Manajer Pelaksanaan/ SKA Ahli Madya Teknik
1 4
Proyek Jembatan
3 SKA Ahli Madya Teknik
2 Manajer Teknik
Jembatan
SKA Ahli Muda Teknik
3 Ahli Kualitas 3
Jembatan
SKA Ahli Muda Teknik
4 Ahli Kuantitas 3
Jembatan
5 Manajer Keuangan 3 ___
SKA Ahli Muda K3
6 Ahli K3 Konstruks 3
Konstruksi

Ambon, Juni 2022


PPK 3.1 Provinsi Maluku

STANLEY R. TUMBELAKA, ST.


NIP. 19880831 201012 1 005

Paket Pembangunan Jembatan Elat - Sp. Ngurdu - Ohoiraut – PPK 3.1 Provinsi Maluku 22

Anda mungkin juga menyukai