Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

ACARA IV

Disusun Oleh:
Nama : Dhea Aristya Savitri
NIM : 23/23111293/BP
Kelas : SPKS J
Co Asisten : Mia Dwi Azhary

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2023
ACARA IV
ORGANOLOGI BATANG
A. TUJUAN
1. Mengenal struktur anatomi batang Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae
B. PENDAHULUAN
Organologi adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur
dan fungsi organ dari tumbuhan itu sendiri. Sel-sel yang memiliki struktur
dan fungsi yang sama membentuk suatu jaringan. Beberapa macam jaringan
akan membentuk suatuorgan. Kumpulan bermacam-macam organ
membentuk suatu sistem organ. Akhirnya, beberapa macam sistem organ
saling melengkapi dan bekerja sama untuk membentuk suatu individu
makhluk hidup (Syukriah & Pranggarani, 2016).
Organ batang terdapat 3 bagian pokok yang berkembang dan
jaringan protoderm, prokambium dan meristem dasar, yaitu epidermis
dan derivatnya, korteks, dan stele. Ketiga bagian pokok pada batang tampak
jelas pada tumbuhan dikotil sedangkan pada tumbuhan monokotil batas
antara korteks dan stele kurang jelas. Epidermis pada batang tumbuhan
monokotil dan dikotil tersusun oleh satu lapissel sedangkan daerah korteks
tersusun oleh parenkim sebagai jaringan dasar. Stele merupakan daerah di
sebelah dalam dan endodermis yang terdiri dari perikambium, parenkim dan
berkas pengangkut (Sutrian, 1992).
Akar sebagai organ pada tumbuhan dibentuk dari beberapa jaringan yang
berbeda. Fungsi utama organ akar pada tumbuhan yaitu sebagai alat absorbsi
air,nutrisi berbagai garam mineral yang terlarut di dalam tanah, dan pengokoh
tumbuhan pada tempat tumbuhnya. Tumbuhan tingkat tinggi yaitu dikotil dan
monokotil akarnya sudah merupakan akar sejati (Syukriah & Pranggarani,
2016).
Selain itu tumbuhan juga mempunyai batang. Batang merupakan bagian
tumbuhan yang menyokong dan memproduksi tunas, daun, bunga, dan buah.
Batang menahan daun pada posisinya sehingga dapat menerima sinar
matahari yangdiperlukan untuk memproduksi zat makanan. Batang tumbuhan
juga sebagai alat transportasi yang membawa air dan mineral dari akar ke
daun untuk digunakan dalam memproduksikan makanan atau karbohidrat
(Syukriah & Pranggarani, 2016).
Tanaman hijau telah berevolusi selama ribuan tahun untuk memanen
energimatahari dan menggunakan energi panen untuk mengubah
karbondioksida dan air menjadi karbohidrat melalui transformasi menaikkan
termodinamika yang dikenal sebagai fotosintesis (Zhang & Lin. 2014).
Daun telah berkembang sebagai kepala bagian dari tumbuhan untuk
mengumpulkan energi cahaya dari matahari dan melakukan fotosintesis
untuk mengubah energi cahaya menjadi energi biokimia. Daun dibentuk oleh
tumbuhan untuk memproduksi makanan (Syukriah & Pranggarani. 2016).
Monokotil tidak mempunyai kambium veskuler, pembuluh angkutnya
tersebar, berkas pengangkut dibungkus oleh sarung berkas pengangkut,
memiliki epidermis yang tebal, mempunyai maristem inter kalar tidak
mempunyai jari-jari empelur. Sedangkan dikotil mempunyai kambium
veskuler, pembuluh angkut teratur dalam susunan lingkaran atau berseling
radial, tidak memiliki epidermis, tidak mempunyai meristem interkalar, jari-
jari empelur berupa derekan parenkim diantara berkas pengangkui (Anonim.
2012).
Perbedaan pertama tumbuhan monokotil dan dikotil adalah bentuk akar.
Monokotil cenderung memiliki “akar berserat” yang memanjang ke arah yang
berbeda. Akar berserat ini menempati bagian paling atas tanah, menggali
lebih dalam dan menciptakan sistem yang lebih tebal dibandingkan dengan
struktur akar dikotil. Akar tanaman dikotil juga mengandung akar tunggang,
yang disebut akar tunggang, dari mana akar lain yang lebih kecil
bercabang (Annisa. 2023).
Perbedaan kedua tumbuhan monokotil dan dikotil yaitu pada daun.Daun
adalah struktur penting lainnya pada tanaman, karena mereka bertanggung
jawab untuk memberi makan tanaman dan melakukan proses fotosintesis
untuk daun monokotil memiliki stomata pada kedua sisinya. Namun,
beberapa tanaman dikotil memiliki stomata hanya pada satu permukaan daun,
biasanya bagian bawah. Kemudian stomata pada monokotil disusun secara
teratur sedangkan pada dikotil terlihat acak. Serta Monokotil dicirikan oleh
urat paralel, sedangkan dikotil membentuk “urat bercabang”. Monokotil
memiliki vena parallel (sejajar) dan dikotil memiliki vena retikuler jaringan
(Annisa. 2023).
C. METODE
1. Alat Dan Bahan
a. Alat
1) Mikroskop
b. Bahan
1) Penampang melintang batang Elaeis guineensis (Arecaceae)
2) Penampang melintang batang Saccharum officinarum
3) Penampang melintang batang Theobroma cacao
2. Cara Kerja
1. Periksa preparat awetan tersebut di bawah mikroskop.
2. Gambar satu sektor dari batang, beri keterangan bagianbagiannya.
a. Batang Monocotyledoneae: Epidermis, hipodermis,
sklerenkim,parenkim, berkas pengangkut dengan selubung
sklerenkim.
b. Batang Dicotyledoneae: Epidermis, felogen, kelenjar minyak (jika
ada),parenkim, floem, xilem, empulur dan jari-jari empulur, kambium
(pada Dicotyledoneae).
D. HASIL PENGAMATAN

Gambar 4.1 Saccharum Officinarum

Gambar 4.1

Gambar 4.2 Elaeis Giuneensis


Keterangan:
a) Epidermis adalah lapisan terluar daun. jaringan yang tersusun dari lapisan
sel-sel yang menutupi permukaan organ tumbuhan seperti akar, batang,
daun, bunga, buah dan biji.
b) Kolenkim adalah jaringan yang berfungsi sebagai jaringan penguat atau
penyokong pada organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan
pertumbuhan dan perkembangan
c) Parenkim adalah jaringan dasar yang utama. Sel-sel parenkim ditemukan
pada akar dan batang terutama sebagai pengisi bagian korteks batang,
daun, bunga, buah, dan biji
d) Berkas pengankut adalah sistem transportasi utama tumbuhan. Tumbuhan
memiliki jaringan untuk mengangkut air, nutrisi, dan mineral. Berkas
pengangkut bertanggung jawab untuk transportasi bahan di seluruh
tanaman.

Gambar 4.3 Theobrama Organologi

a) Korteks adalah bagian terdalam dari batang atau akar tumbuhan yang
dibatasi di bagian luar oleh epidermis dan di bagian dalam oleh endodermis
b) Stele adalah bagian yang paling dalam dari bagian batang itu sendiri. Berada
pada sebelah dalam bagian endodermis.
c) Felem adalah sedangkan sel baru yang tumbuh ke arah luar batang
d) Felogen adalah lapisan jaringan yang berada di bawah felem dan di atas
felodermIni adalah lapisan aktif yang menghasilkan jaringan gabus
tambahan.
e) Feloderm adalah sel baru yang tumbuh ke arah dalam batang
f) Parenkim korteks jaringan parenkim yang terdiri dari beberapa lapisan sel.
Memiliki dinding tipis yang terdapat vakuola besar.
g) Dilatasi adalah daerah pada batang yang terbentuk karena pembesaran
kambium batang dan menyebabkan floem terpecah dan membentuk daerah
di,Atasi diatara floem yang terpecah itu.
h) Floem berfungsi untuk menyalurkan makanan pada tumbuhan. Floem ini
tersusun atas serat floem dan komponen pembuluh.
i) Kambium adalah lapisan jaringan meristematik pada tumbuhan yang
berfungsi dalam pertumbuhan sekunder tumbuhan.
j) Xilem berfungsi untuk menyalurkan air dari akar ke daun. Letak dari xilem
ini ada di dalam bagian kambium Xilem memiliki dua jenis, yaitu sel trakeid
dan unsur pembuluh.
k) Jari-jari empulur adalah kumpulan sel parenkim xilem yang membentuk
struktur seperti pita, yang memanjang dari bagian dalam pohon ke bagian
luar pohon. Jari-jari empulur berfungsi untuk membawa getah atau senyawa
tertentu dari bagian dalam pohon ke bagian yang lebih luar.
l) Empulur adalah bagian terdalam dari batang, yang tersusun dari jaringan
parenkim.
E. PEMBAHASAN
F. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anjar Sari. 2017. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Universitas Jendral


Soedirman : Purwokerto
Annisa Medina Sari. 2023. Pengertian Tumbuhan Monokotil dan Dikotil Beserta
Perbedaannya https://faperta.umsu.ac.id/2023/05/25/pengertian-
tumbuhan-monokotil-dan-dikotil-beserta-perbedaannya/ diakses 20
oktober 2023 pukul 15.26 WIB

Anonim. 2012. Perbedaan Struktur Anatomi batang dikotil dan monokotil


https://mahasiswa.ung.ac.id/613412100/home/2012/11/8/perbedaa
n_struktur_anatomi_batang_dikotil_dan_monokotil.html diakses 17
Oktober 2023 pukul 22.15
Jimmy Al Fa'is. 2022. Organologi - Struktur Anatomi Akar, Batang dan Daun
https://www.studocu.com/id/document/universitas-jenderal-
soedirman/fisiologi-tumbuhan-ii/organologi-struktur-anatomi-akar-
batang-dan-daun/ diakses 17 oktober 2023 pukul 22.00

Kamil, W. P. 1982. Morfolgi Pangan. Bandung: Angkasa


Sutrian, Y. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan. Jakarta: Rineka Cipta.
Syukriah, F. 2016. Implementasi Teknologi Augmented Reality 3D Pada
Pembuatan Organologi Tumbuhan. Jurnal Ilmiah Fifo, 8(1), pp. 1-
10
Zhang, T. & Lin, W. 2014. Metal organic frameworks for artificial photosynthesis
and photocatalysis. The Royal Society of Chemistry, pp. 1-12
Yogyakarta, Oktober 2023
Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

Mia Dwi Azhary Dhea Aristya Savitri

Anda mungkin juga menyukai