Anda di halaman 1dari 18

Praktek -4 : Menyusun Ransum Unggas

MENYUSUN RANSUM UNGGAS

Pokok Bahasan : Ransum


Sub Pokok Bahasan : Menyusun Ransum Unggas
Alokasi Waktu : 1 x 2 jam

4.1. Maksud dan Tujuan Praktikum


Mahasiswa diharapkan :
1. Mengetahui syarat-syarat dalam menyusun ransum unggas
2. Dapat menyusun ransum unggas yang benar sesuai dengan
kebutuhan.

4.2. Landasan Teori


Pakan untuk Unggas
Pakan adalah bahan makanan untuk ternak unggas seperti
jagung, bungkil kedele, tepung ikan dan lain sebagainya. Pakan ini
terdiri dari pakan konvensional yaitu pakan yang sering digunakan
terdiri dari jagung, bungkil kedele, bungkil kelapa, dedak halus, tepung
ikan, minyak kelapa, tepung tulang dan kulit kerang; dan pakan
inkonvensional adalah pakan relatif yang jarang digunakan seperti
sorghum, bungkil kacang tanah, limabh penetasan, dan sebagainya.
Pakan inkonvensional ini digunakan bila pakan konvensional harganya
sangat mahal atau ketersediannya kurang.
Ransum adalah campuran dua atau lebih pakan yang disusun
sedemikian rupa sehingga campuran bahan pakan tersebut
mengandung nutrien yang sesuai dengan kebutuhan ternak unggas
untuk hidup pokok, produksi dan reproduksi yang dijatahkan untuk
selama 24 jam.
Bahan pakan yang digunakan dalam ransum unggas pada
dasarnya dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu bahan pakan sumber
energi, sumber protein, dan sumber mineral. Bahan pakan yang
mengandung protein kasar di atas 18 persen dikelompokkan sebagai
bahan pakan sumber protein, sedangkan yang proteinnya kurang dari
18 persen dikelompokkan sebagai bahan pakan sumber energi.

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 4 - Hal 40


Praktek -4 : Menyusun Ransum Unggas

Beberapa contoh bahan pakan dan komposisi nutriennya yang dapat


digunakan dalam menyusun ransum unggas disajikan pada Tabel 1.
Pada Tabel 4-1 contoh bahan pakan sumber energi adalah nomor
1 s/d 10 ditandai dengan kandungan proteinnya kurang dari 18 persen,
sedangkan nomor 11 s/d 22 adalah bahan pakan sumber protein, dan
nomor 22, 23 dan 24 adalah sumber mineral. Dari bahan pakan
sumber energi, jagung masih merupakan pilihan terbaik karena
disamping kandungan energinya cukup tinggi, juga mengandung asam
lemak linoleat yang esensial bagi ternak ayam, dan xantophil yaitu
pigmen yang memberi warna pada kaki, kulit dan kuning telur. Oleh
karena itu penggunaan jagung kuning belum bisa digantikan oleh
pakan lain dan penggunaannya berkisar antara 20 – 60 persen dalam
ransum unggas tergantung tujuan pemeliharaan. Penggunaan pakan
sumber energi yang lain hanya melengkapi agar komposisi nutrien
ransum sesuai dengan kebutuhan dan untuk menekan harga ransum.
Kualitas bahan pakan sumber protein ditentukan oleh komposisi
asam aminonya dan secara garis besar dibagi dua yaitu protein hewan
yaitu yang berasal dari hewan dan nabati yang berasal dari tumbuhan.
Protein hewani umumnya lebih baik dari nabati karena mengandung
asam-asam amino esensial lebih lengkap, dan di antara sumber potein
hewani tepung ikan masih merupakan yang terbaik.

Syarat-syarat Bahan Pakan


Disamping bahan pakan yang tercantum pada Tabel 1., masih
banyak bahan pakan yang dapat digunakan untuk menyusun ransum
unggas namun yang penting setiap bahan pakan yang akan digunakan
dalam susunan ransum harus memenuhi syarat-syarat yaitu,

a. memiliki kandungan nutrien yang baik

b. tersedia dalam jumlah yang cukup dan mudah diperoleh

c. harga relatif murah

d. tidak mengganggu kesehatan ternak.

Tabel 4-1. Komposisi Energi dan Nutrien Bahan Pakan

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 4 - Hal 41


Praktek -4 : Menyusun Ransum Unggas

No Bahan Pakan EM Protein Lemak SK Ca P


(kka/kg) (%) (%) (%) (%) (%)
1 Jagung kuning 3370 8,6 3,9 2,0 0,02 0,10
2 Menir 3000 7,5 2,0 1,0 0,88 0,39
3 Dedak jagung 1680 9,7 7,2 6,8 0,03 0,27
4 Dedak padi 1630 12,0 8,2 8,0 0,12 1,18
5 Bekatul 2860 12,0 12,0 3,0 0,04 0,16
6 Dedak gandum 1300 15,0 4,0 10,0 0,14 0,33
7 Sorghum 3250 10,0 2,8 2,0 0,03 0,10
8 Onggok 2956 2,8 0,3 8,2 0,35 0,19
9 Gaplek 2970 1,5 0,7 0,9 0,30 0,35
10 Minyak kelapa 8600 - 100,0 - - -
11 Bungkil kedele 2850 44,4 4,0 6,2 0,30 0,68
12 Bungkil kelapa 1650 20,5 6,7 12,0 0,18 0,28
13 Tp. daun lamtoro 1140 23,2 2,4 22,3 0,50 0,19
14 Tp. daun singkong 1720 31,3 4,8 19,4 0,90 0,37
15 Tp. daun pepaya 1230 23,5 9,1 11,3 0,40 -
16 Ampas tahu 4140 26,6 18,3 14,5 0,19 0,29
17 Tepung ikan 3080 53,0 4,2 1,0 0,50 2,6
18 Tepung darah 2850 80,1 1,6 1,0 0,15 0,32
19 Tepung bulu ayam 2310 85,0 2,5 1,0 0,50 0,32
20 Tepung bekicot 3010 60,9 7,0 4,5 0,69 0,43
21 Tp. kepala udang 1750 40,3 - 6,9 7,56 1,65
22 Tepung tulang 1000 12,0 3,0 2,0 29,00 13,50
23 Tepung kerang - - - - 37-39 -
24 Kapur - - - - 33-38 -

Evaluasi Bahan Pakan


Bahan pakan yang digunakan dalam susunan ransum harus
dievaluasi terutama untuk bahan pakan yang baru diperkenalkan atau
yang terlalu lama disimpan dan yang diduga ada pemalsuan. Evaluasi
dapat dilakukan secara fisik, kimia, biologis dan mikroskopis.
Evaluasi bahan pakan secara fisik dapat dilakukan secara
langsung dengan menggunakan panca indara kita misalnya dari bau,
rasa, warna dan perabaan. Ketrampilan mengevaluasi secara fisik

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 4 - Hal 42


Praktek -4 : Menyusun Ransum Unggas

biasanya berdasarkan pengalaman. Bisa pula dengan menggunakan


alat-alat sederhana maupun canggih.
Evaluasi bahan pakan secara kimiawi dilakukan di laboratorium
biasanya dianalisis mengenai kandungan nutrien dengan analilsis
proksimat seperti kandungan air, protein, energi, lemak, serat kasar
dan abu. Dapat pula dilakukan dengan analisis yang lebih canggih
seperti untuk mengukur komposisi asam-asam amino dan kandungan
racun dan antinutrisi bahan.
Evaluasi secara biologis bahan pakan untuk unggas biasanya
dilakukan secara langsung pada unggas. Yaitu bahan pakan yang akan
dievaluasi dicampurkan ke dalam susunan ransum dengan jumlah
tertentu, kemudian diberikan pada unggas, dab selanjutnya dilihat
pengaruhnya seperti pertambahan bobot badan, komsumsi ransum
dan sebagainya.
Evaluasi secara mikroskopis diamati melalui mikroskop untuk
mengamati pemalsuan bahan pakan.

Kebutuhan Nutrien Pada Unggas


Nutrien atau zat-zat makanan yang diperlukan oleh ternak unggas
adalah karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin. Semua bahan
bahan pakan mengandung nutrien tersebut namun kebutuhannya
bervariasi tergantung pada jenis, umur dan varietas masing-masing.
Unggas mengkonsumsi ransum pertama kali adalah untuk
memenuhi kebutuhan energi yang befungsi dalam memellihara panas
tubuh dan poses-proses metabolisme dalam tubuh. Energi tersebut
diperoleh dari karbohidrat dan lemak dalam ransum yang
dikonsumsinya. Bila karbohidrat dan lemak itu berlebihan maka akan
disimpan dalam bentuk lemak tubuh, tetapi bila kurang maka protein
ransum akan dimanfaatkan menjadi sumber energi. Apabila masih
kekurangan maka lemak tubuh dan kemudian protein tubuh akan
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut. Hal itu
terjadi dalam kasus kekurangan makanan/nutrien sehingga unggas
tetap hidup tetapi badannya menjadi kurus. Oleh karena itu pemberian
ransum pada unggas umumnya disediakan berlebih.

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 4 - Hal 43


Praktek -4 : Menyusun Ransum Unggas

Protein diperlukan untuk membangun tubuh atau pertumbuhan


jaringan teutama daging dan pembentukan telur. Mineral terutama
untuk membangun kerangka sedangkan vitamin diplerlukan dalam
bebagai proses metabolisme dan untuk memelihara organ-organ dan
sistem-sistem dalam tubuh.
Dalam menyusun ransum unggas maka yang diperhatikan adalah
kebutuhan energi metabolis (EM), protein, lemak, dan mineral kalsium
(Ca) dan fosfor (P). Sedangkan kebutuhan viamin dan mineral lainnya
secara teoritis dapat terpenuhi dari bahan pakan yang digunakan
karena kebutuhannya relatif sedikit. Namun untuk menjaga jangan
sampai kekurangan biasanya ke dalam ransum unggas ditambahkan
Premix atau sejenisnya yang mengandung mineral mikro dan vitamin
sintetis dalam kandungan yang tinggi. Penggunaannya biasanya
sekitar 0,25 – 0,50 persen dalam ransum.
Kebutuhan energi dan nutrien pada unggas bervariasi sesuai
dengan umur dan tujuan pemeliharaan. Untuk mengetahui kebutuhan
energi dan nutrien unggas dapat dilihat Tabel pada NRC untuk unggas,
Ilmu Nutrisi Unggas (Juju Wahju) dan Tabel kebutuhan nutrien unggas
lainnya.

Penyusunan Ransum Unggas


Untuk dapat menyusun ransum unggas yang diperlukan adalah :

a. Pengetahuan tentang kebutuhan nurien dan energi untuk unggas.

b. Pengetahuan tentang komposisi nurien dan energi bahan pakan


yang akan digunakan.

c. Pengetahuan tentang harga masing-masing bahan pakan yang


selanjutnya dapat menentukan harga masing-masing Energi dan
proteinnya.

d. Pengetahuan tentang cara menyusun ransum yang dapat


menghasilkan ransum sesuai dengan kebutuhan dan harga yang
ekonomis.

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 4 - Hal 44


Praktek -4 : Menyusun Ransum Unggas

Cara Menyusun Ransum

Ada beberapa cara menyusun ransum yaitu :

a. Trial and Error Method (Metode Coba-coba).

b. Pearson’s Square Method (Metode Bujur Sangkar)

c. Exact Method (Metode Aljabar)

d. Simultaneous Equation Method (metode Persamaan Simultan)

e. Linier Programming Method (Metode Program Linier)

Dari kelima cara di atas yang akan diterangkan adalah cara


menyusun ransum metode Trial and Error (Metode Coba-coba) dan
Pearson’s Square (Metode Bujur Sangkar), sedangkan metode
lainnya saudara dapat lihat pada buku ransum unggas lainnya. Dalam
menyusun ransum maka metode a dan b adalah yang paling
sederhana dan dapat menggunakan mesin hitung biasa, namun tidak
dapat meminimalkan harga ransum. Untuk menghasilkan kebutuhan
nutrien yang optimal dengan harga seminimal mungkin perlu
menggunakan metode Linier Programming yang memerlukan
perangkat komputer untuk mempercepat proses perhitungan.
Software penyusunan ransum unggas yang sering digunakan dengan
metode Linier Programming yaitu Mixit dan Feedmania.
Dalam menyusun ransum unggas perlu pengetahuan mengenai
batas-batas penggunaan masing-masing bahan pakan dalam ransum
unggas, agar menghasilkan performan unggas yang optimal sesuai
dengan kebutuhanya dengan harga ransum yang ekonomis. Sebagai
contoh apabila penggunaan dedak padi terlalu tinggi pada ransum
sampai 40 % dapat mengakibatkan ransum menjadi amba (cepat
kenyang), sehingga ransum yang dikonsumsi sebagaian kebutuhan
nutriennya tidak terpenuhi, selain itu dedak padi mengandung anti
nutrisi vitat yang dapat mengganggu metabolisme penyerapan
kalsium.
Batas penggunaan bahan pakan untuk unggas dapat dilihat pada
buku Meramu Pakan Unggas karangan Bambang Murtidjo.

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 4 - Hal 45


Praktek -4 : Menyusun Ransum Unggas

Trial and Error Method


Metode trial and error diawali dengan mencoba-coba dan
kemudian dihitung hingga sesuai dengan kebutuhab nutrien unggas.
Contoh 1.
Misalnya hendak disusun ransum ayam buras periode produksi
(umur diatas 22 minggu) dengan kandungan protein ransum 15 % dan
Energi Metabolis 2600 Kkal/kg.

Langkah pertama :

Inventarisasi bahan pakan yang tersedia di sekitar lokasi yang biasa


digunakan dalam campuran ransum. Selanjutnya cari komposisi
nutrien semua bahan pakan yang akan digunakan. Dihasilkan bahan
sebagai berikut :

Bahan Pakan Terpilih Protein (%) Energi Metabolis


(Kkal/kg)
Jagung kuning 8,6 3370
Dedak padi 12 1630
Onggok 2,84 2956
Bungkil kedele 44,4 2240
Bungkil kelapa 20,5 1650
Tepung daun lamtoro 23,2 1140
Tepung ikan 53 3080

Langkah kedua :
- Jumlah bahan pakan yang dicoba berdasarkan perkiraan penyusun
dengan dasar penggunaan bahan pakan maksimum (tabel 8).
- Kebutuhan standar yaitu: kebutuhan nutrien unggas pada periode
prouksi (tabel 7).
- Total jumlah bahan pakan dalam 100 kg ransum, 0,5 kg adalah premik.

Dari formula 1 terlihat bahwa protein ransum berlebih dari standarnya


(16,97% - 15,00% = 1,97%) dan energi metabolis ransum kurang dari
standarnya (2194,12 – 2600 Kkal/Kg = - 405,88 Kkal/Kg). Untuk mengatasi
kasus demikian, diambil kiat sebagai berikut :
- Kasus protein kelebihan dan energi kekurangan maka perlu
penggantian bahan pakan yang berenergi rendah dan berprotein tinggi

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 4 - Hal 46


Praktek -4 : Menyusun Ransum Unggas

dengan bahan pakan berenergi tinggi berprotein rendah, dengan sarat


bahan pakan yang kedua memiliki kandungan energi lebih tinggi dari
pada bahan pakan pertama.
- Kasus energi cukup tapi protein berlebih, maka perlu ada pergantian
bahan pakan sumber protein tetapi jangan mengurangi jumlah tepung
ikan. Untuk mengurangi kandungan protein tanpa mengganggu
keseimbangan asam amino, cukup mengurangi protein asal nabati yaitu
bungkil kedele diganti oleh bungkil kelapa. Tetapi karena bungkil kedele
memiliki kandungan energi lebih tinggi dari pada bungkil kelapa maka
untuk mengimbanginya jagung kuning ditingkatkan.
- Kasus-kasus enegi kurang tetapi protein sudah cukup, maka perlu ada
pergantian bahan pakan berenergi endah oleh bahan pakan berenergi
tinggi dengan srat yang saling menggantikan memiliki kandungan
protein yang hampir sama, apabila kekurangan energi ini cukup banyak
maka disarankan ke dalam ransum tersebut ditambahkan miyak atau
lemak dengan jumlah tidak lebih dari 2% untuk menghindari ransum
cepat tengik.

Formula 1.

Bahan Pakan Jumlah Protein Energi Metabolis


Jagung Kuning 20 8,6 x 0,20 = 1,72 3370 x 0,20 = 674
Dedak Padi 50 12 x 0,25 = 6,00 1630 x 0,25 = 815
Onggok 7 2,84 x 0,07 = 0,1988 2956 x 0,07 = 206,92
Bungkil Kedele 10 44,4 x 0,10 = 4,44 2240 x 0,10 = 224
Bungkil Kelapa 3 20,5 x 0,03 = 0,615 1650 x 0,03 = 49,5
Tp. Daun Lamtoro 3,5 23,2 x 0,035 = 0,812 1140 x 0,035 = 39,9
Tp. Ikan 6 53 x 0,06 = 3,18 3080 x 0,06 = 184,8
Total = 16,966 2194,12
Kebutuhan Standar = 15 2600

Berdasarkan kiat-kiat di atas kita melangkah ke formula 2 dengan


perubahan :
- Jagung digunakan sampai batas maksimum yaitu 40%.
- Onggok digunakan 10%, dan pemakaian dedak padi dikurangi menjadi
29%.
- Tepung daun lamtoro dikurang menjadi 1,5%

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 4 - Hal 47


Praktek -4 : Menyusun Ransum Unggas

Formula 2

Bahan Pakan Jumlah Protein Energi Metabolis


Jagung Kuning 40 8,6 x 0,40 = 3,44 3370 x 0,40 = 1348
Dedak Padi 29 12 x 0,29= 3,48 1630 x 0,25 = 3,48
Onggok 10 2,84 x 0,10= 0,284 2956 x 0,10 = 295,6
Bungkil Kedele 10 44,4 x 0,10 = 4,44 2240 x 0,10 = 224
Bungkil Kelapa 3 20,5 x 0,03 = 0,615 1650 x 0,03 = 49,5
Tp. Daun Lamtoro 1,5 23,2 x 0,015 = 0,348 1140 x 0,015 = 17,1
Tp. Ikan 6 53 x 0,06 = 3,18 3080 x 0,06 = 184,8
Total = 15,787 2591,7
Kebutuhan Standar = 15 2600

Dari formula 2 masih terjadi kelebihan protein 0,0787% dan kekurangan EM


sekitar 8,3 Kkal/kg. Kelebihan protein tersebut sebetulnya dianggap normal
karena hanya 5,25% dari angka kebutuhan. Akan tetapi formula 2 masih
dapat diperbaiki lagidengan cara menggantikan sejumlah Bk kedele oleh
bungkil kelapa, dan untuk mengejar kekurangan energi ditambhakan sedikit
minyak kelapa. Hasilnya seperti terlihat pada formula 3.

Bahan Pakan Jumlah Protein Energi Metabolis


Jagung Kuning 40 8,6 x 0,40 = 3,44 3370 x 0,40 = 1348
Dedak Padi 29 12 x 0,29= 3,48 1630 x 0,25 = 3,48
Onggok 10 2,84 x 0,10= 0,284 2956 x 0,10 = 295,6
Bungkil Kedele 7 44,4 x 0,07 = 3,108 2240 x 0,07 = 156,8
Bungkil Kelapa 5,7 20,5 x 0,057 = 1,168 1650 x 0,57 = 94,05
Tp. Daun Lamtoro 1,5 23,2 x 0,015 = 0,348 1140 x 0,015 = 17,1
Tp. Ikan 6 53 x 0,06 = 3,18 3080 x 0,06 = 184,8
Minyak kelapa 0,36 0 x 0,0036 = 0 8600 x 0,0036 = 30,96
Total 100 = 15,008 2600,01
Kebutuhan Standar = 15 2600

Makanan pelengkap (feed suplement) biasanya terdiri dari vitamin-


vitamin sitesis untuk menjaga keseimbangan vitamin dan mineral sesuai
dengan kualitas bahan pakan asal tropis yang tidak tetap. Bahkan asam
amino sintetik, obat anticoccidiosis dan anti jamur juga dapat dimasukan
dalam kategori makanan pelengkap. Formula 3 sudah dianggap sesuai
dengan kebutuhan protein dan energi untuk unggas yang sedang bertelur,
walaupun demikian formula 3 masih belum tuntas karena belum diperiksa

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 4 - Hal 48


Praktek -4 : Menyusun Ransum Unggas

kandungan asam amino esensial methionin, lisin, dan triptophan; asam


lemak linoleat; dan serat kasar yang menjadi batasan dalam mempengaruhi
kecernaan ransum. Batas maksimum serat kasar adalah 4%.

Ransum yang baik harus mengikuti Format tabel dibawah ini :


Pakan Jumlah Protein Methionin Triptophan Lisin Ca P Energi Harga
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (Kkal/kg) (Rp/kg)

Total
Standar

Kelemahan metode coba-coba ini memerlukan waktu lama serta keuletan,


apalagi jika bahan yang akan digunakannya cukup banyak. Kiat formulasi
ransum dengan metode coba-coba adalah harus banyak latihan dan
membuat formulasi sampai dengan beberapa langkah agar mudah dalam
mendapatkan formula ransum yang paling sesuai dan paling murah.

Pedoman umum untuk mempersingkat proses pehitungan :


- Bila protein lebih, energi cukup. Maka bahan pakan sumber protein
harus dikurangi. Bila ransum yang disusun untuk unggas yang sedang
bertelur, maka yang dikurangi adalah bahan pakansumber protein asal
nabati yang memiliki kandungan energi tidak terlalu tinggi, seperti
bungkil kelapa, bungkil kedele dan sejenisnya.
- Bila protein cukup, energi berlebih. Maka bahan sumber energi
dikurangi. Bila kelebihannya sedikit, maka yang dikurangi cukup jagung
saja. Tetapi bila kelebihannya cukup banyak maka yang dikurangi
adalah minyak atau lemak.
- Bila serat kasar berlebih. Maka bahan pakan berserat kasar tinggi
jangan terlalu banyak digunakan, bahan pakan yang seratnya tinggi
adalah dedak padi.
- Bila protein dan energi berlebih. Maka penggunaan bahan pakan yang
tinggi protein dan energinya harus dikurangi. Bahan pakan yang tinggi
protein dan energinya adalah tepung ikan. Tepung ikan disarankan
dalam ransum unggas yang sedang bertelur antara 6 – 9 %.

b. Person’s Square Method (metode bujur sangkar)

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 4 - Hal 49


Praktek -4 : Menyusun Ransum Unggas

Metode person’s square biasanya digunakan untuk memperoleh


suatu ransum yang berasal dari dua bahan pakan atau lebih, untuk
mudahnya jumlah bahan pakan yang digunakan adalah kelipatan 2. Prinsip
perhitungan metode ini yaitu mencampur dua bahan yang masing-masing
memiliki konsentrasi tinggi dengan bahan lain yang konsentrasinya rendah.
Sebagai contoh apabila kita akan membuat ransum yang mengandung
protein 15% dan bahan pakan lainnya mengandung protein dibawah 15%.
Pencampuran tidak akan tercapai apabila kedua bahan yang digunakan
sama-sama mengandung protein diatas 15% atau dibawah 15%. Contoh 1.
- Berapa bagian konsentrat ransum dan dedak padi yang harus
dicampurkan apabila campuran ransum tersebut mengandung protein
15%. Protein konsentrat 36% dan protein dedak padi 12%.

Penyelesaian :

Konsentrat 36 3/24 3/24 X 100% = 12,50%

15

Dedak 12 21/24 21/24 X 100% = 87,50%


Pengecekan : protein dari konsentrat 12,50% X 36% = 4,5%
Protein dedak 87,50% X 12% = 10,5%
Jumlah = 15,0% (sesuai)

Dengan demikian untuk mendapatkan campuran ransum yang


mengandung protein 15%, maka jumlah konsentrat yang harus
dicampurkan adalah sebanyak 12,5 bagian dan dedak padi 87,5 bagian.

Contoh 2.
Misalnya hendak disusun ransum ayam buras periode produksi (umur
diatas 22 minggu) dengan kandungan protein 15% dan energi metabolis
2600 Kkal/kg. Bahan pakan yang akan digunakan sebanyak 7 bahan.

Langkah 1 adalah inventarisasi bahan pakan yang akan digunakan, dan


catat kandungan protein dan Energi Metabolis seperti yang disajikan

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 4 - Hal 50


Praktek -4 : Menyusun Ransum Unggas

pada tabel dibawah ini . Data akan lebih lengkap apabila disertai
dengan daftar harga bahan pakan untuk setiap kg, dan harga ransum
yang sudah jadi di toko “Poultry Shop”.

Langkah 2 : adalah pengelompokan bahan, yaitu :


- Kelompok 1 adalah bahan pakan bernergi < 2600 Kkal/kg dengan
kandungan protein > 15% dan < 15%. Termasuk kelompok in adalah
dedak padi, bungkil kedele, bungkil kelapa, dan daun lamtoro.
- Kelompok 2 adalah bahan pakan bernergi > 2600 Kkal/kg dengan
kandungan protein > 15% dan < 15%. Termasuk kelompok in adalah
jagung kuning, onggok, dan tepung ikan.

Bahan Pakan Terpilih Protein (%) Energi Metabolis


(Kkal/kg)
Jagung kuning 8,6 3370
Dedak padi 12 1630
Onggok 2,84 2956
Bungkil kedele 44,4 2240
Bungkil kelapa 20,5 1650
Tepung daun lamtoro 23,2 1140
Tepung ikan 53 3080

Langkah 3 pilih setiap kelompok hanya diwakili dua bahan pakan yang
memenuhi persyaratan, sisa bahan pakan langsung ditentukan
penggunaannya dengan berpegang pada batasan penggunaan dalam
ransum. Pada kasus ini bahan pakan yang akan ditentukan
penggunaannya adalah bungkil kelapa, tepung daun lamtoro dan onggok.

Langkah 4

Bahan Pakan Jumlah Protein Energi Metabolis


Onggok 10 2,84 x 0,10= 0,284 2956 x 0,10 = 295,6
Bungkil Kelapa 7 20,5 x 0,007 = 1,435 1650 x 0,07 = 115,5
Tp. Daun Lamtoro 1,5 23,2 x 0,015 = 0,348 1140 x 0,015 = 17,1
Feed sulement 0,5 - -
Total 19,0 = 2,067 428,2
Kebutuhan 100 = 15 2600
Standar
Kekurangan : Jumlah bahan pakan 100 – 19 = 81 bagian
Protein ransum 15% - 2,067% = 12,933%

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 4 - Hal 51


Praktek -4 : Menyusun Ransum Unggas

Energi ransum 2600 – 428,2 = 2171,8 Kkal/kg


atau protein ransum yang harus disusun adalah 12,933/81 x 100% =
15,97 %
Energi ransum yang harus disusun adalah 2171,8/81 x 100 = 2681,23
Kkal/kg.

Langkah 5
Campuran 1.

Dedak 12 28,43 28,43/32,4 x 100 % = 87,75 %

EM = 87,75 % x 1630 = 1430,32


15,97 Kkal/kg

3,97 3,97/32,4 x 100 % = 12,25 %


Bungkil kedele 44,4

32,4 EM = 12,25 % x 2240 = 274,4


Kkal/kg

Jumlah enerrgi metabolis pada campuran 1 adalah (1430, 32 + 274,4)


Kkal/kg = 1704,72 Kkal/kg

Campuran 2.
Jagung 8,6 37,03 37,03/44,4 x 100 % = 83,40 %

EM = 83,40 % x 3370 = 2810,58


15,97 Kkal/kg

7,37 7,37/44,4 x 100 % = 16,60 %


Tepung ikan 53

44,4 EM = 16,60 % x 3380 = 511,28


Kkal/kg

Jumlah enerrgi metabolis pada campuran 2 adalah (2810,58 + 511,28)


Kkal/kg = 3321,86 Kkal/kg

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 4 - Hal 52


Praktek -4 : Menyusun Ransum Unggas

Langkah 6 :
Menggabungkan campuran 1 (EM = 1704,72 Kkal/kg ) dengan campuran
2 (EM = 3321,86 Kkal/kg) membentuk suatu campuran yang mengnadung
EM = 2681,23 Kkal/kg.

Campuran 1 1704,72 640,63 640,63/1617,14 x 100 % =


39,61 %

15,97

976,51 976,51/1617,14 x 100% =


Campuran 3321,86
60,93 %

1617,14

Banyaknya bahan pakan yang digunakan adalah :


Dedak padi : 87,75 % x 39,61 % x 81 bagian = 28,15 bagian
Bungkil Kedele : 12,25 % x 39,61 % x 81 bagian = 3,93 bagian
Jagung kuning : 83,40 % x 60,39 % x 81 bagian = 40,80 bagian
Tepung ikan : 16,60 % x 60,39 % x 81 bagian = 8,12 bagian

Cek ransum

Bahan Pakan Jumlah Protein Energi Metabolis


Jagung Kuning 40,80 8,6 x 0,408 = 3,509 3370 x 0,40 = 1348
Dedak Padi 28,15 12 x 0,29 = 3,378 1630 x 0,25 = 3,48
Onggok 10,00 2,84 x 0,10 = 0,284 2956 x 0,10 = 295,6
Bungkil Kedele 3,93 44,4 x 0,0393 = 3,108 2240 x 0,07 = 156,8
Bungkil Kelapa 7,00 20,5 x 0,07 = 1,168 1650 x 0,57 = 94,05
Tp. Daun Lamtoro 1,5 23,2 x 0,015 = 0,348 1140 x 0,015 = 17,1
Tp. Ikan 8,12 53 x 0,0812 = 4,304 3080 x 0,06 = 184,8
Makanan pelengkap 0,50 8600 x 0,0036 = 30,96
Total 100,00 = 15,003 2600,01
Kebutuhan Standar 15,000 2600,00

Pengecekan kandungan nutrien ransum harus lengkap seperti


format tabel di bawah ini :

Pakan Jumlah Protein Methionin Triptophan Lisin Ca P Energi Harga


(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (Kkal/kg) (Rp/kg)

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 4 - Hal 53


Praktek -4 : Menyusun Ransum Unggas

Total
Standar

Untuk meyakinkan bahwa ransum yang kita susun lebih murah


daripada ransum yang diperoleh dari Poultry Shop, maka biaya ransum
yang kita susun harus dihitung biayanya. Komponen biaya yang harus
diperhitungkan adalah :
Biaya pembelian bahan pakan, biaya bahan pakan ini adalah besarnya
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan pakan tersebut sampai
siap disusun menjadi ransum di lokasi kandang.
Biaya pencampuran ransum, upah yang harus dibayarkan untuk
mencampur setiap kg ransum. Misalnya seorang pekerja dapat
menyelesaikan pencampuran ransum 1000 kg dengan upah Rp. 10.000
biaya per kg ransum adalah Rp 10,-/kg

4.3. Alat dan Bahan Praktikum


4.3.1. Alat :
 Timbangan O’ haus
 Plastik

4.3.2. Bahan :
 Jagung
 Dedak
 Bungkil kelapa
 Bungkil kedele
 Tepung Ikan
 Minyak Kelapa
 Tepung Kerang arau tepung tulang
 Top Mix

4.4. Cara Kerja


1. Mencari informasi mengenai kebutuhan nutrisi unggas yang
ditugaskan pada saudara atau kelompoknya oleh dosen.

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 4 - Hal 54


Praktek -4 : Menyusun Ransum Unggas

2. Siapkan tabel atau data kandungan nutrisi unggas (EM, protein,


serat kasar, lemak kasar, Ca dan P) masing-masing bahan pakan
penyusun ransum unggas.
3. Hitung berapa jumlah masing-masing bahan pakan dalam 100 %
atau 100 kg ransum. Data yang telah didapat untuk masing-masing
bahan pakan dimasukkan ke dalam tabel pengamatan.
4. Setelah diketahui jumlah masing-masing bahan pakan, susun
bahan pakan lapis demi lapis sampai berbentuk piramid dari mulai
bahan pakan yang jumlahnya banyak sampai jumlahnya sedikit di
atas plastik yang telah disediakan. Untuk premix (feed supplement)
campurkan dengan sedikit jagung dalam satu wadah (campuran
premnix). Bila dalam susunan ransum terdapat minyak kelapa,
maka minyak kelapa harus dicampur dengan jagung dalam satu
wadah agar tidak menggumpal dalam menyusun ransum
(campuran mi9nyak kelapa).
5. Aduk dan gilas dengan kedua telapak tangan bahan pakan yang
terbentuk seperti piramid serta tambahkan sedikit demi sedikit
campuran premix dan campuran minyak kelapa. Pengadukan
dilakukan kurang lebih 15 menit sampai bahan pakan homogen
dalam menyusun ransum.

4.5. Pertanyaan
1. Apa perbedaan antara ransum dan pakan ?
2. Sebutkan bahan pakan unggas sebagai sumber protein ?
3. Sebutkan bahan pakan unggas sebagai sumber energi ?
4. Sebutkan syarat memilih bahan pakan unggas ?
5. Kriteria apa saja dalam menyusun ransum unggas ?
6. Kapan ransum konvensional dipergunakan ?
7. Sebutkan 5 bahan pakan konvensional untuk ransum unggas ?
8. Kebutuhan nutrien apa saja yang perlu diperhatikan dalam
menyusun ransum unggas ?
9. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi unggas ?
10. Metode perhitungan yang mana dalam penyusunan ransum unggas
yang menghasilkan kebutuhan nutrisi yang optimal dengan harga
yang minimal atau ekonomis ?

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 4 - Hal 55


Praktek -4 : Menyusun Ransum Unggas

11. Seorang peternak memelihara itik dengan populasi 500 ekor,


dengan kebutuhan konsumsi ransum setiap ekor 200 gram/hari.
Bahan pakan yang tersedia yaitu dedak padi, jagung dan konsentrat
dengan masing-masing kandungan protein 12 %, 9 % dan 36 %.
Diketahui bahwa campuran antara dedak dan padi dengan
perbandingan 2 : 1. Berapa kg masing-masing bahan pakan yang
harus disediakan peternak tersebut dalam seminggu, apabila
kebutuhan protein untuk itik tersebut 18%.

Lembar Kerja Praktikum

Sub Pokok Bahasan : Menyusun Ransum Unggas

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 4 - Hal 56


Praktek -4 : Menyusun Ransum Unggas

Tanggal Praktikum :
Nama Mahasiswa :
NPM Mahasiswa :
Kelompok :
Asisten :

Tabel Pengamatan Susunan Ransum

Pakan Jumlah Protein Methionin Triptophan Lisin Ca P Energi Harga


(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (Kkal/kg) (Rp/kg)

Total

Standar

Sumedang,

Dosen/Asisten Mahasiswa

Praktikum Manajemen Ternak Unggas (2014) Prak 4 - Hal 57

Anda mungkin juga menyukai