Anda di halaman 1dari 16

MODUL V

FORMULASI RANSUM AYAM

Ni Nengah Suryani dan Yohanis Ly

I. Pendahuluan
Kecukupan nutrisi untuk ternak unggas dan babi harus disesuaikan dengan
type /strain, periode pertumbuhan, reproduksi, umur dan bobot badan ayam. Nutrisi
yang dibutuhkan ternak unggas seluruhnya berasal dari pakan/ransum yang diberikan.
Sedangkan nutrisi yang tersedia dalam ransum berasal dari total nutrisi yang terkandung
dalam bahan pakan penyusun ransum tersebut. Sehingga nilai nutrisi yang terkandung
dalam ransum tergantung bahan pakan yang digunakan dalam menyusun ransum
tersebut. Kandungan nutrisi bahan pakan tergantung : umur panen, pengolahan, dan
penyimpanan. Oleh sebab itu sebelum menyusun formula ransum, terlebih dahulu
diketahui kandungan nutrisi masing-masing bahan pakan.
Penyusunan ransum untuk mendapatkan kandungan protein tertentu dapat
menggunakan rumus bujur sangkar latin yang telah biasa digunakan di masyarakat.
Misalnya berapa banyak harus menggunakan jagung dan tepung ikan untuk
mendapatkan kandungan protein 21% maka dapat dihitung . Kekurangan salah satu zat
makanan dapat ditutupi dari bahan makanan lainnya. Oleh sebab itu formula ransum
perlu menggunakan beberapa bahan pakan sehingga saling melengkapi, namun yang
penting lagi perlu diperhatikan adalah ketersediaan dan harga bahan tersebut sehingga
bernilai ekonomis. Ransum hasil campuran sendiri tidak boleh lebih mahal daripada
ransum yang dijual di Toko.
Untuk membuat ransum harus mempertimbangkan jumlah ayam yang akan
dipelihara. Kalau hanya memelihara sedikit, lebih baik membeli ransum jadi. Harga
bahan pakan juga harus dipertimbangkan karena hal ini berkaitan dengan ketersediaan
bahan baku di pasar.
Banyaknya strain ayam yang terdapat di Indonesia, temperature lingkungan yang
berbeda-beda, penyediaan bahan pakan yang nilai nutrinya berubah-ubah, merupakan
beberapa factor yang harus diperhitungkan dalam menyusun ransum. Tabel Kandungan
nutrisi bahan pakan yang dimuat dalam Scott (1969 dan 1976) maupun NRC (1994)
adalah hasil penelitian yang dilakukan di daerah yang beriklim sedang. Banyak orang
berpendapat bahwa hasil-hasil penelitian di luar negeri tidak dapat dipergunakan di
Indonesia. Pendapat ini tidak seluruhnya benar, karena dari hasil-hasil penelitian
mereka dapat dijadikan titik tolak pemikiran untuk melakukan menelitian-penelitian
yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.
Temperatur lingkungan yang tinggi menyebabkan menurunnya konsumsi ransum
(konsumsi menjadi sedikit), oleh karena itu ayam-ayam yang dipelihara dalam
lingkungan panas harus diberi ransum dengan kandungan protein dan energy lebih
tinggi agar kebutuhan nutrisi ayam-ayam tersebut tercukupi.
Tujuan mempelajari modul V ini adalah, agar mahasiswa mampu:
1) Menjelaskan dengan benar tahapan dalam menyusun formula ransum ayam
2) Menyebutkan dan menentukan jenis bahan pakan yang dapat digunakan sebagai
penyusun ransum
3) Menjelaskan standar kebutuhan nutrisi bagi ayam sesuai jenis/type dan fase
produksi
4) Membuat formula dengan metode yang cepat, tepat (dengan program computer)

II. Penyajian Materi


Uraian
2.1. Tahapan dalam Menyusun Ransum Ayam
Tahapan yang diperlukan dalam penyusunan ransum unggas adalah:
a) Kajian kelayakan yang meliputi : potensi daerah, ketersediaan setiap waktu, ada
bahan pengganti
b) Riset Terapan meliputi : teknis, ekonomis, percobaan/eksperimen, untuk
mengetahui indeks selera/palatabilitas. Indeks selera : berapa banyak bahan
pakan yang dihabiskan tiap harinya apabila unggas diberi pilihan (free choice)
beberapa bahan pakan yang disiapkan pada tempat terpisah. Contoh : msl
disiapkan jagung 5 kg, bekatul, tepung ikan, bungkil kelapa, Setelah
pengamatan beberapa hari setiap hari rata-rata menghabiskan jagung 2,75 kg.
Maka dikatakan indeks selera ayam untuk makan jagung adl: 2,75/5 x 100%.
c) Analisis Laboratorium/Perhitungan Kandungan Nutrisi Bahan Pakan
Daftar/table kandungan nutrisi bahan pakan, merupakan daftar bahan pakan hasil
analisis laboratorium, baik yang diperoleh dari buku referensi atau hasil penelitian di
Indonesia, seperti hasil analisis proksimat (kandungan protein, lemak serat kasar),
energy dan mineral. Apabila menggunakan bahan pakan lokal, maka sebaiknya
menggunakan daftar/table Kandungan Nutrisi Bahan Pakan hasil Penelitian di
Indonesia. Sedangkan apabila menggunakan bahan pakan import, maka perlu
menggunakan daftar analisis dari referensi terpercaya (misalnya NRC, National
Research Council).
Pedoman batas penggunaan bahan pakan, secara teoritis memang tidak
mengikat. Namun secara praktis dapat digunakan sebagai data banding karena dalam
pedoman ini hanya memperhitungkan segi ekonomis penggunaan bahan pakan tersebut.
Contoh pengggunaan molassis pada ransum ayam tidak boleh lebih dari 5% karena
menyebabkan feses basah.

2.2. Bahan Pakan dan Kandungan Nutrisi Penyusun Ransum Unggas


Ransum ayam umumnya terbuat dari bahan nabati dan hewani. Bahan-bahan ini
biasanya tersedia di Indonesia, namun tidak menutup kemungkinan juga didatangkan
dari luar negeri karena pertimbangan ketersediaan. Ransum bisa dibuat dalam bentuk
pellet, butiran pecahan, maupun tepung. Semua bentuk ransum tersebut tergantung
biaya, peralatan yang tersedia dan ternak yang akan diberikan. Sementara kualitas
ransum yang dihasilkan tergantung pilihan bahan bakunya. Apabila komposisi formula
ransum tepat, maka ransum yang dihasilkan pasti padat gizi.
Prinsip membuat ransum adalah menyatukan berbagai jenis bahan menjadi satu
kesatuan dengan kandungan nutrisi yang seimbang sesuai kebutuhan ayam dan babi.
Berikut daftar/table Kandungan Nutrisi Bahan Pakan , terlihat pada Tabel 1
Bahan-bahan pakan yang sering digunakan dalam ransum unggas baik ransum
komersial buatan pabrik pakan besar, ataupun bagi keperluan menyusun ransum sendiri
adalah jagung. Pemakaian jagung dalam ransum ayam broiler dapat mencapai 70%
(Amrullah, 2004). Ransum yang sumber energinya mengandalkan jagung disebut corn
soy diet. Namun asam aminonya tidak ideal untuk ayam maupun babi. Kelebihan
jagung mengandung pigmen kuning, sekitar 5 ppm xantophil dan 0,5 ppm karotin.
Sehingga kualitas daging dan telur ayam memiliki skor tinggi. Bahan pakan sumber
energy lainnya adalah hasil ikutan padi, hasil ikutan pabrik. Sedangkan sumber protein
dapat berupa tepung alfafa kering, bungkil kedele, kacang-kacangan, tepung ikan atau
tepung hasil ikutan RPH (darah, bulu, daging sisa). Sumber lemak dapat berupa minyak
kelapa, lemak sapi, lard/lemak babi, minyak ikan, minyak sisa restoran.

Tabel 1. Daftar Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Lokal


No. Nama Jumlah BK EM PK LK SK Ca P
(kkal/ (%)
  Bahan   (%) kg) (%) (%) (%) (%)
                 
1 Jagung kuning   89 3420 8.5 3.8 2.5 0.01 0.28
2 Dedak padi   91 1900 11 5 12 0.06 1.5
3 Bkl.Kedele   89 2550 44 0.5 3 0.2 0.67
4 Bkl.kelapa   92 1525 19.2 2.1 14.4 0.17 0.6
5 Pollard   89 1580 15.8 4.8 10.4 0.1 0.9
6 isi rumen   90 3660 9.65 2.5 24.6 1.22 0.28
7 T.ikan   92 2750 53 2 1 6.5 2.88
8 MBM   93 2150 54 10 2.8 10.3 5.1
9 lemak babi   100 7750 0 100 0 0 0
10 B3-CP152   88 2697 36.5 4.52 6 3.34 1.1
11 NaCl   90         0.3 0
29.8 12.4
12 tepung tulang   90 1090 12.6 0 4.8 2 9
13 Premik   90         0 0
14 Dl-Meth   90          
15 L-Lysine   90          

2.3. Formulasi Ransum Ayam Ras Petelur (Leghorn-type chickens)


Keseimbangan komposisi formula ransum ayam sangat menentukan nilai
ekonomi daripada produksinya. Hal ini tergantung pengetahuan tentang kebutuhan
nutrisi (nutrient requerements) ternak dan kandungan nutrisi dalam bahan pakan. Kedua
hal tersebut merupakan pedoman untuk membuat formula ransum yang dikehendaki.
Nutrient Requerements of Leghorn-type Chickens (Kebutuhan nutrisi ayam
petelur) tergantung umur dan aktivitas (laying atau breeding) daripada ayam tersebut.
Kebutuhan nutrisi ayam petelur dibagi menjadi, fase:
1) Starter
2) Grower
3) Sebelum masa produksi telur (Pre-egg-laying)
4) Masa Bertelur (egg-production)
5) Molting (moult-phase)
Berikut standar kebutuhan nutrient ayam petelur terlihat pada table 2 dan 3 di
bawah ini. Yani Sudaro dan Anita Siriwa (2001) terlihat pada table 3.

Tabel 2. Kebutuhan Nutrien Ayam Petelur (White-egg-laying-strains)


Nutrien Unit 0-6 6-12 12-18 18-
minggu minggu minggu bertelur
pertama
Protein dan asam-asam amino
Protein kasar % 18,00 16,00 15,00 17,00
Arginin % 1,00 0,83 0,67 0,75
Glisin+serin % 0,700 0,58 0,47 0,53
Histidin % 0,26 0,22 0,17 0,20
Isoleusin % 0,6 0,50 0,40 0,45
Leusin % 1,10 0,85 0,70 0,80
Lisin % 0,55 0,60 0,45 0,52
Methionin % 0,3 0,25 0,20 0,22
Methionin+sistin % 0,62 0,52 0,42 0,47
Phenilalanin % 0,54 0,45 0,36 0,40
Phenilalanin+tyrosin % 1,00 0,83 0,67 0,75
Threonin % 0,68 0,57 0,37 0,47
Thryptophan % 0,17 0,14 0,11 0,12
Valin % 0,62 0,52 0,41 0,46
Lemak
Asam linoleate % 1,00 1,00 1,00 1,00
Makro mineral
Calcium (Ca) % 0,90 0,80 0,80 2,00
Posfor non phytate % 0,40 0,35 0,30 0,32
Potassium % 0,25 0,25 0,25 0,25
Sodium % 0,15 0,15 0,15 0,15
Chlorine % 0,15 0,12 0,12 0,15
Magnesium mg 600,00 500,00 400,00 400,00
Mikro mineral
Mangan mg 60,00 30,00 30,00 30,00
Zeng mg 40,00 35,00 35,00 35,00
Iron (Fe) mg 80,00 60,00 60,00 60,00
Copper mg 5,00 4,00 4,00 4,00
Iodine mg 0,35 0,35 0,35 0,35
Selenium mg 0,15 0,10 0,10 0,10
Vitamin larut dalam lemak
A IU 1.500 1.500 1.500 1.500
D3 ICU 200 200 200 300
E IU 10 5 5 5
K mg 0,5 0,5 0,5 0,5

Vitamin larut dalam air


Riboflavin 3,60
Pantothenic acid 10,00
Niacin 27,00
B12 0,009
Cholin 1.300,0
Biotin 0
Folic Acid 0,15

Sumber: NRC (1994)

Tabel 3. Kebutuhan nutrisi Ayam Petelur (%)


Umur ayam Protein Lemak Serat kasar Abu/mineral ME (kkal/kg)
0-2 minggu 19-21 4-6 4-5 5-7 2.800-3.000
2-8 minggu 18-20 4-6 4-5 5-7 2.600-2.800
8-22 minggu 15-16 4-6 5-6 5-7 2.500-2.700
22-28 minggu 16-17 4-6 4-6 11-13 2.600-2.700
28-52 minggu 17-18 4-6 4-6 11-13 2.650-2.800
52 minggu 15-16 4-6 4-6 11-13 2.550-2.700
Yani Sudaro dan Anita Siriwa (2001)

2.4. Ransum ayam broiler (meat-type-chickens)


Kebutuhan nutrisi ayam broiler disesuaikan dengan tahapan / fase
pertumbuhannya (starter, grower, finisher). Berikut. pedoman kebutuhan nutrisi ayam
broilerapa Tabel 4

Tabel 4. Kebutuhan Nutrisi Ayam Broiler Menurut Umur (NRC, 1974)


Nutrisi Satuan 0-3 minggu 3-6 minggu 6-8 minggu
Phenilalanin % 0,72 0,65 0,56
Phenilalanin+tyrosin % 1,34 1,22 1,04
Prolin % 0,60 0,55 0,46
Threonin % 0,80 0,74 0,63
Thryptophan % 0,20 0,18 0,16
Valin % 0,90 0,82 0,70

Nutrisi Satuan 0-3 minggu 3-6 minggu 6-8 minggu


Lemak
Asam Linoleat % 1,00 1,00 1,00
Makro mineral
Calcium (Ca) % 1,00 0,90 0,80
Chlorine % 0,20 0,15 0,12
Magnesium mg 600,00 600,00 600,00
Posfor non phytate % 0,45 0,35 0,30
Potassium % 0,30 0,30 0,30
Sodium % 0,20 0,15 0,12

Contoh formula ransum ayam broiler berbahan baku lokal, pada table 5.
Tabel 5. Formula Ransum Ayam Broiler Berbahan Baku Lokal (kg)
Bahan makanan Komposisi
Jagung 444,1 - 200 - 200 -
Tepung gaplek - 356,7 273,9 416,4 317,2 460,6
Tepung daun singkong - 100 100 100 100 100
Kacang kedele 359,7 423,2 293,1 338,9 236,7 282,5
Tepung ikan 50 50 50 50 50 50
Minyak ikan - 35 47,9 59,7 61,1 72,9
Batu kapur giling 10 10 10 10 10 10
Tepung tulang 15 15 15 15 15 15
Garam beriodium 3 3 3 3 3 3
Vitamin-mineral 5 5 5 5 5 5
Methionin 1 1 1 1 1 1
Lisin 1 1 1 1 1 1
Kandungan Zat Makanan
(perhitungan)
Protein kasar (%) 22,5 22,5 19,5 19,5 17,5 17,5
Lenak kasar (%) 10,2 12,5 12,1 13,7 12,4 13,7
Energi Metabolis (kkal/kg) 3050 3050 3150 3150 3200 3200
Kalsium (%) 1,53 1,53 1,53 1,59 1,54 1,59
Phosporus tersedia (%) 0,64 0,58 0,53 0,56 0,51 0,55
Natrium (%) 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15
Methionin (%) 0,51 0,48 0,44 0,43 0,41 0,40
Triptophan (%) 0,27 0,28 0,23 0,23 0,2 0,2
Lisin (%) 1,,24 1,39 1,16 1,20 1,03 1,07
Threonin (%) 0,84 1,02 0,91 0,90 0,83 0,82
Sumber Amrullah (2004)

2.5. Beberapa Metode perhitungan untuk menyusun ransum unggas.


Ada beberapa metode yang digunakan dalam menyusun ransum unggas, yakni :
1) Metode penyusunan formula ransum dengan pedoman protein
2) Metode penyusunan formula ransum dengan pedoman energy metabolis
3) Metode penyusunan formula ransum dengan pedoman imbangan protein dan
energy metabolis
1). Metode penyusunan formula ransum dengan pedoman protein
Metode ini sangat praktis, namun metode ini mengabaikan kandungan energy.
Contoh : 1
Susunlah ransum ayam dengan bahan seperti tertera pada table di bawah ini:
Bahan pakan Protein (%) Lemak (%) Serat Energi
kasar (%) (kkal/kg)
Jagung 9,00 3,80 2,50 3430
Bekatul 10,20 7,90 8,20 1630
Tepung ikan 53,90 4,20 1,00 2640
Tepung tulang 12,00 3,00 2,00 -
Tepung premix - - - -
Bungkil kedele 41,70 3,50 6,50 2240

Standar kebutuhan ayam petelur masa produksi :


Protein : 16,5%
Energi Metabolisme : 3000 kkal/kg
Serat kasar : 5,0%
Lemak : 3,0%

Perhitungan :
a. Dengan cara coba-coba, tentukan penggunaan jagung 40 kg, tepung ikan 10 kg,
tepung tulang 2 kg dan premix 0,5 kg, maka :
Jagung : 40 kg = 40x9/100% = 3,60 %
Tepung ikan : 10 kg = 10x53,9/100% = 5,39 %
Tepung tulang : 2 kg = 2x12/100% = 0,24 %
Premix : 0,5 kg -
52,5 kg = 9,23 %
b. Untuk menyusun formula 100 kg, baru diperoleh 52,3 kg dengan protein 9,23%.
Masih kekurangan 47,5 kg (100 kg-52,5kg), dengan protein 7,27% (16,5-9,23%).
Persentase kekurangan protein = 7,27/47,5 X 100% = 15,3%
c. Bahan baku bungkil kedele dan bekatul yang akan digunakan untuk melengkapi
kekurangan penyusunan ransum 100 kg , dapat dihitung dengan bujur sangkar latin:

Protein bungkil kedele : 41,7% 5,1 %

15,3%

Protein Bekatul : 10,2% 26,4%

31,5%

Keterangan:
Nilai 5,1% diperoleh dari : 15,3% -10,2% = 5,1%
Nilai 26,4% diperoleh dari : 41,7%-15,3% = 26,4%
d. Kekurangan bahan baku untuk penyusunan bahan pakan adalah 47,5% yang terdiri
dari bungkil kedele dan bekatul.
Jadi, porsi bungkil kedele dalam ransum= 5,1/31,5X47,5 kg = 7,7 kg
Jadi, porsi bekatul dalam ransum = 26,4/31,5X47,5 kg = 39,8 kg
Dari hasil perhitungan di atas, maka Formula ayam yang diinginkan terlihat pada table
berikut:

Bahan pakan Komposisi (kg) Protein (%)


Jagung 40 3,60
Tepung ikan 10 5,29
Tepung tulang 2 0,24
Premix 0,5 0,00
Bungkil kedele 7,7 3,22
Bekatul 39,8 4,06
Total 100 16,51
Contoh 2.
Formula yang hendak dibuat apabila ditentukan bahan pakan yang tersedia.
Seorang peternak ingin mencampur ransum sendiri dengan bahan pakan yang dimiliki
adalah : dedak padi (protein kasarnya/PK-nya 13%, pakan CP-12 (PK 18%), dan tepung
ikan (PK 53%). Peternak bertujuan menyusun ransum dengan kandungan protein 18%,
yang terdiri dari 2 bagian dedak dan 1 bagian CP-12. Peternak ingin membuat formula
ayam petelur umur 0-6 minggu (membutuhkan protein 18%)

Penyelesaian:
Hitunglah komposisi ketiga bahan pakan tersebut agar ransum yang tersusun
mengandung protein 18%, dengan Pearson square method.

Dedak padi 2 bgn (PK 13%)

CP-12, 1 bgn (PK 18%)

(2x13)+(1x18)/3 = 14,67

Dedak padi + CP-12 : 14,67 35 =35/38,33x100% =91,31

18

Tp ikan : 53 3,33 = 3,33/38,33x100% =


8,69

38,33

Jadi komposisi ransum :


Dedak padi : 2 (91,31/3) = 60,87% - PK = 7,91%

CP-12 : (91,31/3) = 30,44%  PK = 5,48%

Tp ikan : = 8,69%  PK = 4,61%

18 %

2.3. Ransum Ayam Kampung (Ayam Buras)


Ransum yang diberikan kepada ayam buras tergantung umur ayam, besar
kecilnya tubuh ayam, jenis kelamin, dan aktivitas ayam. Ayam kampung juga
membutuhkan nutrisi yang sesuai dengan hal tersebut. Ayam yang dipelihara secara
ekstensif pun membutuhkan makanan yang lengkap. Apalagi yang terkurung,
kebutuhan nutrisi ayam seluruhnya adalah tanggung jawab peternak. Oleh sebab itu
membuat ransum yang cukup gizi merupakan syarat utama dalam memelihara ayam
kampong. Berikut contoh formula ayam kampung.
Formula Ransum Ayam Kampung Umur (0-8 minggu)

  Nama Jumlah BK EM PK LK SK Ca
NO  Bahan   (%) (kkal/kg) (%) (%) (%) (%)
1 Jagung kuning 38.5 34.265 1316.7 3.2725 1.463 0.9625 0.00385
2 Dedak padi 13 11.83 247 1.43 0.65 1.56 0.0078
3 Bkl.Kedele 0 0 0 0 0 0 0
4 Bkl.Kelapa 4 3.68 61 0.768 0.084 0.576 0.0068
5 Pollard   0 0 0 0 0 0
6 isi rumen 14 12.6 512.4 1.351 0.35 3.444 0.1708
7 T.ikan 9 8.28 247.5 4.77 0.18 0.09 0.585
8 MBM   0 0 0 0 0 0
9 lemak babi 5 5 387.5 0 5 0 0
10 B3-CP152 16 14.08 431.52 5.84 0.7232 0.96 0.5344
11 NaCl 0 0 0 0 0 0 0
12 tepung tulang 0.5 0.45 5.45 0.063 0 0.024 0.1491
13 premix 0 0 0 0 0 0 0
14 Dl-Meth   0 0 0 0 0 0
15 L-Lysine   0 0 0 0 0 0
  jumlah 100 90.185 3209.07 17.4945 8.4502 7.6165 1.45775
  Kebutuhan   86 3250 15-18   6 0.5-0.7

Formula Ransum Ayam Kampung umur 8-12 minggu

No. Nama Jumlah BK EM PK LK SK Ca


  Bahan   (%) (kkal/kg) (%) (%) (%) (%)
                 
Jagung
1 kuning 62 55.18 2120.4 5.27 2.356 1.55 0.0062
2 Dedak padi 13 11.83 247 1.43 0.65 1.56 0.0078
3 Bkl.kedele 17 15.13 433.5 7.48 0.085 0.51 0.034
4 Bkl.kelapa   0 0 0 0 0 0
5 Pollard   0 0 0 0 0 0
6 CGM   0 0 0 0 0 0
7 T.ikan 4 3.68 110 2.12 0.08 0.04 0.26
8 MBM   0 0 0 0 0 0
9 CPO 1 1 77.5 0 1 0 0
10 DCP 0.5 0.44 13.485 0.1825 0.0226 0.03 0.0167
11 NaCl 0.4 0.36 0 0 0 0 0.0012
12 CaCO3 1.6 1.44 17.44 0.2016 0 0.0768 0.47712
13 Premik 0.5 0.45 0 0 0 0 0
14 Dl-Meth   0 0 0 0 0 0
15 L-Lysine   0 0 0 0 0 0
3019.32
  jumlah 100 89.51 5 16.6841 4 3.7668 1
  Kebutuhan   86 2900 16 4 4 1

Formula Ransum Ayam Kampung Dara


No Nama jumlah BK EM PK LK SK Ca
  Bahan   (%) (kkal/kg) (%) (%) (%) (%)
                 
1 Jagung kuning 63 56.07 2154.6 5.355 2.394 1.575 0.0063
2 Dedak padi 15 13.65 285 1.65 0.75 1.8 0.009
3 Bkl.kedele 14 12.46 357 6.16 0.07 0.42 0.028
4 Bkl.kelapa   0 0 0 0 0 0
5 Pollard   0 0 0 0 0 0
6 CGM   0 0 0 0 0 0
7 T.ikan 4 3.68 110 2.12 0.08 0.04 0.26
8 MBM   0 0 0 0 0 0
9 CPO 1 1 77.5 0 1 0 0
10 DCP 0.6 0.528 16.182 0.219 0.02712 0.036 0.02004
11 NaCl 0.4 0.36 0 0 0 0 0.0012
12 CaCO3 1.5 1.35 16.35 0.189 0 0.072 0.4473
13 Premik 0.5 0.45 0 0 0 0 0
14 Dl-Meth   0 0 0 0 0 0
15 L-Lysine   0 0 0 0 0 0
  jumlah 100 89.548 3016.632 15.693 4.32112 3.943 0.77184
Soal Latihan :
Seorang peternak ingin membuat ransum ayam broiler umur 3-6 minggu dengan
kebutuhan protein 20%. Bahan pakan yang dimiliki adalah sebagai berikut:
Bahan pakan Energi Metabolisme Protein Kasar (%)
(kkal/kg)
Jagung 3430 9,4
Tepung ikan 2972 60,0
Tepung Tulang - 12
Minyak kelapa 8950 -
Dedak Padi 2200 13,0
Bungkil kedele 2240 41,6

Peternak berpatokan menggunakan jagung 40 %, tepung ikan 10 %, tepung


tulang 1 % dan minyak kelapa 2% dalam ransumnya.
Pertanyaan :
a. Berapa dedak padi dan bungkil kedele yang dibutuhkan agar ransum yang
disusun mengandung 20% protein. (menyusun ransum berpatokan pada
protein ransum yang dibutuhkan).
b. Apabila peternak memelihara 1000 ekor ayam broiler dan kebutuhan
konsumsi 250 gr per ekor/hr, hitunglah kebutuhan masing-masing bahan
pakan setiap harinya.

Penyelesaian:

Bahan pakan Komposisi Energi Metabolisme Protein Kasar (%)


(%) (kkal/kg)
Jagung 40 3430 x 0,40 = 1372 9,4x0,4 = 3,76
Tepung ikan 10 2972 x 0,10 = 297,2 60,0x0,1 = 6,0
Tepung Tulang 1 - =0 12x0,01 = 0,12
Minyak kelapa 2 8950x 0,02=179 - =0
Dedak Padi 2200 13,0
Bungkil kedele 2240 41,6
Total 53 1848,2 9,88
Kekurangan ransum 47% dari 100%, kekurangan protein : 20% - 9,88% = 10,12
persentase kekurangan = 10,12/47 = 21,53%

Dedak padi : 13 20,07

21,53

Bk kedele : 41,6 8,53


8,53

28,6

Jadi komposisi dedak dalam ransum : 20,07/28,6 x 47 = 32,98%

Bk kedele dl ransum ; 8,53/28,6 x 47 = 14,02%

Apabila masukkan dalam table :

Bahan pakan Komposisi Energi Metabolisme Protein Kasar (%)


(%) (kkal/kg)
Jagung 40 3430x0,40 = 1372 9,4x0,4 = 3,76
Tepung ikan 10 2972x 0,1 = 297,2 60,0x0,1 = 6,0
Tepung 1 - =0 12x0,01 = 0,12
Tulang 2 8950x 0,02=179 - =0
Minyak 32,98 2200x0,3298=725.56 13,0 x0,3298 =
kelapa 14,02 2240x0,1402=314,05 4,29
Dedak Padi 41,6x0,1402 =
Bungkil 5,83
kedele
Total 100 2887,8 20

Kekurangan energy bisa ditambahkan lemak/minyak.

a. Jadi dedak dalam ransum : 32,98% dan bk kedele 14,02%


b. 1000 ekor ayam membutuhkan : 1000 x 250 gr = 250 kg/ekor/hr.
Kebutuhan bahan pakan tiap hari :

Bahan pakan Komposisi Kebutuhan/hr


(%)
Jagung 40 40/100 x 250 kg = 100 kg
Tepung ikan 10 10/100 x 250 kg = 25 kg
Tepung Tulang 1 1/100 x 250 kg = 2,5 kg
Minyak kelapa 2 2/100 x 250 kg = 5 kg
Dedak Padi 32,98 32,98/100 x 250 kg = 82,45 kg
Bungkil kedele 14,02 14,02/100 x 250 kg = 35,05 kg

Daftar Pustaka

Amrullah, A.K. 2004. Nutrisi Ayam Broiler. Lembaga Satu Gunungbudi. Bogor

Aswanto. 2010. Beternak Ayam Kampung. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian


(BPTP). Kalbar.

Juju, W. 1988. Ilmu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada University Press.

Mulyantini, N.G.A. 2010. Ilmu Manajemen Ternak Unggas. Gajah Mada University
Press.

Rasyaf, M. 1995. Pengelolaan Produksi Telur. Kanisius. Bogor.

Rasyaf, M. 1999. Memelihara Ayam Buras. Penerbit Kanisius. Bogor

Roni Fadilah. 2013. Beternak Ayam Broiler. PT.AgroMedia Pustaka. Bogor

Scott, M.L.,Malden C.Nend R.J. Nesheim and R.J. Young. 1976. Nutrition of The
Chickens. M.L. Scott and Associates, Ithaca. New York.

Suci Pramudyati, Y. 2009. Petunjuk Teknis Beternak Ayam Buras. GTZ Merang
REED PILOT PROJECT kerja sama dengan BPTP Sumsel.

Yani Sudaro dan Anita Siriwa. 2001. Ransum Ayam dan Itik. Penebar Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai