BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biji merupakan salah satu alat perkembangbiakan bagi tumbuhan
secara generatif. perkembangbiakan dengan biji banyak dilakukan sebagai
riset percobaan maupun penelitian untuk mengetahui proses yang terjadi
selama perkecambahan. Sebelum berkembang menjadi dewasa, biji terlebih
dahulu melalui fase perkecambahan. Perkecambahan merupakan awal dari
tumbuhan
memasuki
pertumbuhannya.
Perkecambahan
dimulai
dari
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Lamtoro (Leucaena leucocephala)
(pucuk
embrio)
yaitu
ujung
batang
bersama
calon-calon
(primordium) daun.
Embrio yang tumbuh belum memiiki klorofil , sehingga embrio belum
dapat membuat makanannya sendiri. Umumnya, makanan untu pertumbuhan
embrio berasal dari endosperma. Akan tetapi tidak semua biji memiliki
endsperma.biji tumbuhan polong-polongan,misalnya kacang tidak memiliki
endosperma, melainkan cadangan makanannya dari kotiledon. Endosermanya
sendiri sudah habis.biji yang demikian disebut biji eksalbuminus. Sedangkan
biji yang endospermanya ada disebut biji albuminus.
Tumbuhan monokotil mempunyai satu kotiledon .misalnya pada
Grminineae (Poaceae), misalnya Lamtoro,kotiledonnya disebut skutelum.
Skutelum menyerap nutrien dari endosperma dan memindahkannya ke bagian
embrio selama proses perkecambahannya. Radikula (calon akar) monokotil
air
di
dalam
sel
mengaktifkan
sejumlah
enzim
benih
dari
golongan
kacang-kacangan
dan
pinus,
sedangkan
epigeal
adalah
perkecambahan
yang
hipogeal
adalah
perecambahan
yang
unsur-unsur
fosfor,
kalium,
belerang,
kalsium,
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1
Tabel
Hasil
Pengamatan
Pengaruh
Berbagai
pH
Terhadap
10
leucocephala)
Kecambah (cm)
1
2
3
4
2,5 2,5 2,5 2,5
3,3
3
3
3,4
4,2
4
4,1 4,1
5,6 5,5 5,8 5,4
6,5 6,3 6,7 6,2
3.2
Rata-rata
5
2,5
3,2
3,9
5,3
6,1
2,5
3,18
4,06
5,52
6,36
leucocephala)
Kecambah (cm)
1
2
3
4
2,5 2,5 2,5 2,5
3,8 3,6 3,5 3,7
5,1 5,3
5
5
6,5 6,1 6,3
6
8,3 8,7 8,6 8,4
Rata-rata
5
2,5
3,9
5,3
6,2
8,5
2,5
3,7
5,14
6,22
8,5
leucocephala)
Kecambah (cm)
1
2
3
4
2,5 2,5 2,5 2,5
2,9 2,6 2,9 2,7
4,4
4
3,9 3,8
5,7 6,2 5,9 5,7
7,3 7,3 7,2
7
Rata-rata
5
2,5
2,7
4,2
5,3
7,1
2,5
2,76
4,06
5,76
7,18
11
Linear ()
2
1
0
1 2 3 4 5
hari ke-
9
8
7
6
5
Panjang kecambah (cm) 4
Linear ()
3
2
1
0
1
hari ke-
12
Linear ()
3
2
1
0
1 2 3 4 5
hari ke-
9
8
7
6
5
Panjang kecambah (cm) 4
Linear ()
3
2
1
0
5
pH
13
untuk pertumbuhan
, maka Lamtoro
memasuki
fase
14
proses
15
2.
3.
Terjadi pembelahan sel pada jaringan titik tumbuh, baik calon akar
maupun calon batang yang diikuti dengan calon akar menembus
kulit biji.
Biji Lamtoro yang dikecambahkan, mula-mula secara imbibisi
pH 5, pH 6, dan pH 7.
16
2.
17
cahaya
untuk
melangsungkan
proses
perkecambahan.
Fitokrom: Suatu senyawa pigmen protein yang fotoreversibel
(dapat berubah karena perubahan cahaya) Bertanggungjawab
pada proses perkecambahan dan pembungaan
BAB IV
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan kami dapat menarik kesimpulan
bahwasanya, adanya berbagai pH mempegaruhi tingkat perkecambahan Lamtoro
yakni dengan ditunjukkannya adanya variasi tinggi perkecambahan Lamtoro dari
pH 5, 6 dan pH 7. pH optimum dalam perkecambahan Lamtoro (Leucaena
leucocephala) adalah pH 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan ini
Pendidikan Biologi A / 2010
18
DAFTAR PUSTAKA
http://peri-kehidupan-lamtoro-leucaena.html
Bintoro, M.H. 1988. Toleransi Tanaman Jagung terhadap Salinitas.
Desertasi Doktor. IPB, Bogor.
Pramono Eko, dkk. 1993. Evaluasi Daya Tahan Kering Berbagai Genotip
Kedelai Melalui Uji Perkecambahan dan Pertumbuhan Vegetatif. Jurnal
Pengembangan Wilayah Lahan Kering No. 12, hal 31-35. Lampung.
Pramono, Perkecambahan Benih
Kamil, Jurnalis. 1979. Teknologi Benih 1. Angkasa Raya : Padang
http://Lamtoro.Wikipedia.bahasaIndonesia,Ensiklopediabebas.
19