Anda di halaman 1dari 22

RESPON KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.

) TERHADAP
INTERVAL PENYEMPROTAN DAN KONSENTRASI PUPUK CAIR
GREEN TONIC

Khoirul Fawait *)

*)Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Jember


Email : Peace_rul@yahoo.co.id

ABSTRAK

Khoirul Fawait (1010311013) “Respon Kacang Panjang (Vigna Sinensis L.)


Terhadap Interval Penyemprotan Dan Konsentrasi Pupuk Cair Green Tonic “.
Dosen Pembimbing Utama Ir. Muhammad Chabib Ichsan, MP. dan Dosen
Pembimbing Anggota Ir. Insan Wijaya, MP.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetehui respon tanaman kacang panjang
terhadap interval penyemprotan dan konsentrasi pupuk cair green tonic. Penelitian
dilaksanakan mulai tanggal 18 Maret 2014 sampai 10 Mei 2014 di kebun percobaan
Universitas Muhammadiyah Jember dengan ketinggian tempat + 216 m diatas
permukaan laut (mdpl).
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan
perlakuan interval penyemprotan I1 = 7 hari, I2 = 14 hari, I3 = 21 hari. Kosentrasi
pupuk cair K0 = 0 ml/liter (control), K1 = 1 ml/liter, K2 = 2ml/liter, K3 = 3ml/liter,
K4 = 4 ml/liter. Kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Apabila perlakuan
menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji
DMRT.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Interval penyemprotan PC green tonic
berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman (14, 21, 28) hst, jumlah buah
pertanaman, berat buah per tanaman, dan berpengaruh nyata terhadap panjang buah
per buah, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap, jumlah daun, panjang daun, umur
saat mulai berbunga. Perlakuan interval yang terbaik yaitu interval penyemprotan 14
hari (I2), pada variabel parameter tinggi tanaman, jumlah buah , berat buah per
tanaman. Perlakuan Konsentrasi PC green tonic berpengaruh sangat nyata terhadap
tinggi tanaman (14, 21, 28) hst, jumlah daun, panjang daun, panjang buah perbuah,
jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, tetapi tidak berpengaruh nyata
terhadap, umur saat mulai berbunga. Perlakuan konsentrasi yang terbaik adalah
konsentrasi 2 ml/liter (K2), pada variabel parameter tinggi tanaman, jumlah daun,
panjang daun, panjang buah per buah, jumlah buah per tanaman dan berat buah per
tanaman. Kombinasi antara Interval penyemprotan 14 hari (I2) dan konsentrasi 2
ml/liter (K2) mendapatkan interaksi yang berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah
buah per tanaman dan berat buah per tanaman.

1
I. PENDAHULUAN melalui tanah dan daun. Pemupukan
melalui daun dilakukan karena adanya
1.1 Latar Belakang kenyataan bahwa pemupukan melalui
Kacang panjang (Vigna tanah kadang-kadang kurang
sinensis L.) tergolong dalam Famili menguntungkan, karena unsur hara
Papilionaceae. Tanaman ini sering terfiksasi, tercuci dan adanya
merupakan tanaman perdu semusim interaksi dengan tanah sehingga
yang banyak dimanfaatkan oleh unsur hara tersebut relatif kurang
masyarakat Indonesia, baik sebagai tersedia bagi tanaman. Faktor inilah
sayuran maupun sebagai lalapan dalam yang mendorong timbulnya pemikiran
upaya meningkatkan gizi masyarakat untuk melaku-kan pemupukan melalui
sebagai sumber vitamin A, vitamin B, daun (Suhadi, 1980). Keuntungan
vitamin C dan mineral. Bijinya banyak pemupukan melalui daun adalah
mengandung protein, lemak dan penyerapan unsur hara dari pupuk
karbohidrat. Dengan demikian yang di berikan berjalan lebih cepat
komoditi ini merupakan sumber dibandingkan bila diberikan melalui
protein nabati yang cukup potensial tanah, sehingga pemberian pupuk
(Rahayu, 2007). melalui daun lebih efisien penyerapan
Salah satu usaha yang dapat unsur haranya (Lingga, 1994).Pada
dilakukan untuk memenuhi selera prinsipnya pemupukan melalui daun
konsumen tersebut diatas adalah memperhatikan waktu aplikasi yang
memperhatikan syarat tumbuh tepat. Soetejo dan Kartasapoetra
tanaman serta melakukan perawatan (1988). Menyebutkan bahwa waktu
agar mendapatkan tanaman yang aplikasi juga menentukan
berkualitas. Tanaman kacang panjang pertumbuhan tanaman. Berbedanya
membutuhkan unsur Ca, P, K, Mo, waktu aplikasi akan memberikan hasil
Co, Mn, senyawa-senyawa nitrat dan yang tidak sesuai dengan pertumbuhan
amonia dalam pertumbuhannya. tanaman. pemberian pupuk melalui
Perawatan yang minimal yang dapat daun dengan interval waktu yang
dilakukan seperti penyiraman, terlalu sering dapat menyebabkan
pemupukan, dan pengendalian hama konsumsi mewah, sehingga
serta penyakit (Setijo, 2006). menyebabkan pemborosan pupuk.
Pemupukan memegang peran Sebaliknya, bila interval pemupukan
penting dalam meningkatkan produksi terlalu jarang dapat menyebabkan
tanaman, terlebih lagi dengan kebutuhan hara tanaman kurang
banyaknya penggunaan varietas terpenuhi.
unggul yang mempunyai respons yang Green Tonic adalah salah satu
tinggi terhadap pemupukan. pupuk cair anorganik yang dapat
Pemupukan merupakan salah satu cara digunakan untuk tanaman kacang
untuk memperbaiki tingkat kesuburan panjang. Green Tonic merupakan
tanah dan meningkatkan produksi formula baru yang dibuat khusus untuk
tanaman. pemupukan dapat dilakukan merangsang pertumbuhan dan

2
kesuburan semua jenis tanaman. Para peningkatan hasil. Keadaan tersebut
petani selalu menggunakan pupuk menunjukkan bahwa pemupukan
terlengkap cair Green Tonic karena Green Tonic melalui daun dapat
bermanfaat untuk merangsang dan meningkatkan efisiensi pemupukan
mempercepat pertumbuhan tanaman, lebih baik, sedang adanya sumbangan
mempercepat dan merangsang unsur hara mikro melalui tanah relatif
tumbuhnya cabang yang baru muncul, sangat sedikit keberadaannya. Hal ini
menambah banyaknya jumlah anakan menunjukkan bahwa penambahan
dan melebatkan bunga dan buah, pupuk cair Green Tonic sangat penting
menyuburkan pertumbuhan tanaman, pada tanaman budidaya holtikultur di
terutama pada keseluruhan daun samping pemupukan makro secara
sehingga membuat tanaman menjadi berimbang melalui tanah, serta kondisi
lebih sehat, membuat tanaman cepat kelembaban di dalam daun yang cukup
berbunga dan berbuah, mencegah baik saat penyemprotan akan
daun, bunga dan buah dari kelayuan meningkatkan produksi pada tanaman
dan kerontokan. Pupuk daun Green tersebut. Menurut (Lingga 1994).
tonic banyak digunakan untuk Sebelum melakukan penyemprotan
memupuk berbagai jenis tanaman pupuk daun, konsentrasi yang dibuat
sayuran, seperti: kubis, petsai, selada, harus benar-benar mengikuti petunjuk
tomat, lombok, bawang merah, dalam kemasan. Jika petani membuat
bawang putih dan kentang, kacang- konsentrasi yang lebih rendah dari
kacangan, seperti: kedelai, kacang yang dianjurkan, maka untuk
tanah, kacang hijau, kacang panjang, mengimbanginya penyemprotan pupuk
jeruk, apel, tembakau, anggrek dan daun bisa dipercepat atau diperpendek
tanaman hias lainnya (Parman, 2007). interval waktunya (Osman, 1996).
Dengan penambahan pupuk
daun Green Tonic diperoleh
Alat yang digunakan dalam
II. METODELOGI penelitian ini adalah cangkul, gembor,
knapsack/ sprayer, penggaris, takaran
2.1 Tempat dan Waktu Penelitian dosis, dan alat tulis.
Penelitian dilaksanakan di 2.3 Metode Penelitian
lahan pertanian Universitas Penelitian ini dilakukan secara
Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata faktorial (5X3) dengan rancangan
49 Kabupaten Jember, mulai Februari Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua
sampai dengan april 2014. faktor yaitu Interval Penyemprotan dan
2.2 Bahan dan Alat Penelitian konsentrasi pupuk cair Green Tonik
2.2.1 Bahan sesuai rekomendasi label green tonic,
Bahan yang digunakan dalam masing-masing diulang 3 kali.
penelitian ini meliputi : Benih kacang Faktor pertama Interval penyemprotan,
panjang hibrida, pupuk cair Green sebagai berikut :
Tonic, dan ajir. I1 = 7 hari
2.2.2 Alat I2 = 14 hari

3
I3 = 21 hari βj = Efek dari faktor N
Faktor kedua konsentrasi pupuk cair pada taraf ke-j
Green Tonik, sebagai berikut : Ik = Efek dari faktor I
K0 = 0 cc/l pada taraf ke-k
K1 = 1 cc/l Jk = Pengaruh perlakuan
K2 = 2 cc/l P ke-k
K3 = 3 cc/l ∑ijk = Pengaruh Galat karena blok
K4 = 4 cc/l ke-i Perlakuan N kej dan
Sehingga mendapatkan Perlakuan P ke-k pada ulangan ke-i
kombinasi perlakuan sebagai berikut :
I1K0 I1K1 Keterangan plot :
I1K2 I1K3 I1K4 Ulangan dilakukan sebanyak 3 kali
I2K0 I2K1 Luas pada tiap plot =
I2K2 I2K3 I2K4 80 x 100 cm
I3K0 I3K1 Jumlah plot =
I3K2 I3K3 I3K4 15 x 3 = 45 plot
Tinggi plot =
2.4 Metode Analisa 20 cm – 30 cm
Analisis penelitian ini Jumlah tanaman (tiap plot) =
menggunakan ANOVA, jika hasil 8 tanaman
perlakuan menunjukkan perbedaan Jumlah tanaman keseluruhan =
maka dilanjutkan dengan Uji Duncan 360 tanaman
(DMRT). Model analisis data untuk Jarak tanam =
Rancangan Acak Kelompok (RAK) 25 cm x 50 cm
Faktorial adalah sebagai berikut : Jarak antar plot =
Yijk = µ + αj + βj + JK + (βj)jk + ∑ijk 25 cm
Dimana : Jarak antar ulangan =
Yijk = Nilai pengamatan karena 50 cm
pengaruh faktor N blok ke-i pada Jumlah ulangan =
taraf ke-j dan faktor I 3 Ulangan
pada taraf ke-k.
µ = Efek nilai tengah
αi = Efek dari blok ke-i

4
III. HASIL DAN jumlah buah per tanaman, berat buah
PEMBAHASAN per tanaman, Hasil pengamatan
Hasil penelitian tentang dianalisis menggunakan analisis ragam
Respon Kacang panjang (Vigna dan jika berpengaruh nyata maka
sinensis L.) Terhadap Interval dilanjutkan dengan menggunakan uji
Penyemprotan dan Konsentrasi Pupuk jarak berganda duncan. Adapun hasil
Cair Green Tonic dengan variabel analisis ragam terhadap masing-
tinggi tanaman umur (7, 14, 21, 28) masing variabel pengamatan disajikan
hari, jumlah daun, umur saat mulai pada tabel 3.
berbunga, panjang buah perbuah,
Tabel 3. Hasil analisis ragam terhadap variabel pengamatan tanaman kacang panjang
VARIABEL SUMBER KERAGAMAN
INTERVAL KONSENTRASI INTERAKSI
(LxK)
Tinggi Tanaman Umur 7 Hari 2,066 ns 1,812 ns 1,379 ns
Tinggi Tanaman Umur 14 Hari 7,051 ** 67,963 * 1,128 ns
Tinggi Tanaman Umur 21 Hari 7,345 ** 35,945 ** 0,233 ns
Tinggi Tanaman Umur 28 Hari 11,542 ** 39,969 ** 0,440 ns
Jumlah Daun 0,045 ns 4,549 ** 1,044 ns
Panjang Daun 0,712 ns 123,019 ** 0,501 ns
Umur Saat Mulai Berbunga 0,426 ns 0,268 ns 0,430 ns
Panjang Buah Per Buah 4,103 * 186,740 ** 1,423 ns
Jumlah Buah Per Tanaman 11,448** 419,773 ** 7,700 **
Berat Buah Per Tanaman 86,113 ** 2087,497 ** 90,221 **
** Berbeda sangat nyata
* Berbeda nyata
ns Berbeda tidak nyata

3.1. Tinggi Tanaman Tabel 4. Akibat interval penyemprotan


PC green tonic terhadap tinggi
tanaman
Perlakuan Tinggi Tanaman 7 hst (cm)
Interval Penyemprotan 7 hari (I1) 22,27 a
Interval Penyemprotan 14 hari (I2) 22,11 a
Interval Penyemprotan 21 hari (I3) 21,89 a
Angka-angka pada tinggi tanaman berbeda tidak nyata menurut uji jarak berganda
duncan taraf 5%

Berdasarkan Tabel 4 interval penyemprotan 14 hari (I2),


menunjukkan bahwa interval interval penyemprotan 21 hari ( I3)
penyemprotan 7 hari (I1) dengan tidak berbeda nyata terhadap tinggi

5
tanaman, dan menghasilkan tinggi dengan rata-rata ( 22,27) cm.
tanaman kacang panjang umur 7 hst
Tabel 5. Akibat interval penyemprotan PC green tonic terhadap tinggi tanaman
Perlakuan Tinggi Tanaman (cm)
14 hst 21 hst 28 hst
Interval Penyemprotan 14 hari (I2) 48,01 a 74,12 a 100,29 a
Interval Penyemprotan 21 hari (I3) 47,27 b 73,42 b 99,42 b
Interval Penyemprotan 7 hari (I1) 47,14 b 73,22 b 99,22 b
Angka-angka pada tinggi tanaman berbeda tidak nyata menurut uji jarak berganda
duncan taraf 5%

Berdasarkan Tabel 5 interval 2003). Tanaman yang memperoleh


penyemprotan 14 hari (I2), dengan unsur hara dalam jumlah yang
interval penyemprotan 21 hari (I3), optimum serta waktu yang tepat, maka
interval penyemprotan 7 hari (I1) akan tumbuh dan berkembang secara
berbeda nyata terhadap tinggi kacang maksimal. Masalah waktu dan metode
panjang umur 14 hst, 21 hst, 28 hst, pemupukan melalui daun merupakan
tetapi interval penyemprotan 21 hari hal yang penting untuk meningkatkan
(I3) dengan interval penyemprotan 7 efisiensi tanaman dalam menyerap
hari (I1) tidak berbeda nyata terhadap unsur hara, sejalan dengan (Lingga
tinggi kacang panjang umur (14,21,28) 1994). Pemberian pupuk pada saat
hst pada interval penyemprotan 14 hari matahari sedang terik akan
(I2) menghasilkan tinggi tanaman menyebabkan larutan pupuk cepat
kacang panjang umur (14, 21, 28) hst, menguap dan tidak dapat di serap oleh
dengan rata-rata (48, 74, 100) cm. tanaman secara maksimal, pupuk yang
Interval penyemprotan tertinggal pada permukaan akan
terhadap tinggi tanaman berbeda nyata menyerap cairan daun sekitarnya,
satu sama lain hal ini berkaitan dengan karena pupuk bersifat higroskopis
pemberian interval penyemprotan yang sehingga daun seperti terbakar.
berbeda. Efisien pemupukan melalui Ketersediaan unsur hara yang cukup
daun erat sekali kaitannya dengan dan seimbang akan mempengaruhi
keadaan pada saat penyemprotan proses metabolisme pada jaringan
pupuk. Menurut (Schroth, et al., tanaman (Darmawan, dkk 1983).
Tabel 6. Interval pemberian konsentrasi PC green tonic terhadap tinggi tanaman
Perlakuan Tinggi Tanaman 7 hst (cm)
Konsentrasi PC GT 1 ml/liter (K1) 22,41 a
Konsentrasi PC GT 0 ml/liter (K0) 22,20 a
Konsentrasi PC GT 2 ml/liter (K2) 22,04 a
Konsentrasi PC GT 3 ml/liter (K3) 22,00 a
Konsentrasi PC GT 4 ml/liter (K4) 21,80 a
Angka-angka pada tinggi tanaman tidak berbeda nyata menurut uji jarak berganda
duncan taraf 5%

6
Pada Tabel 6 terlihat bahwa ml/liter (K3), dan konsentrasi PC
konsentrasi PC green tonic 1 ml/liter green tonic 4 ml/liter (K4) tidak
(K1) dengan tanpa adanya konsentrasi berbeda nyata terhadap tinggi tanaman
PC green tonic 0 ml/liter (K0), kacang panjang umur 7 hst, dan
konsentrasi PC green tonic 2 ml/liter mendapatkan hasil dari yang tertinggi
(K2), konsentrasi PC green tonic 3 (22, 41 – 21,80) cm.

Tabel 7. Interval pemberian konsentrasi PC green tonic terhadap tinggi tanaman


Perlakuan Tinggi Tanaman (cm)
14 hst 21 hst 28 hst
Konsentrasi PC GT 2 ml/liter (K2) 49,72 a 75,72 a 101,72 a
Konsentrasi PC GT 3 ml/liter (K3) 47,48 b 73,48 b 99,65 b
Konsentrasi PC GT 1 ml/liter (K1) 47,39 b 73,39 b 99,54 b
Konsentrasi PC GT 4 ml/liter (K4) 46,69 c 73,39 b 99,44 b
Konsentrasi PC GT 0 ml/liter (K0) 45,39 d 71,96 c 98,00 c
Angka-angka pada tinggi tanaman berbeda nyata menurut uji jarak berganda duncan
taraf 5%

Pada Tabel 7 terlihat bahwa dan mendapatkan hasil tertinggi


konsentrasi PC green tonic 2 ml/liter tanaman kacang panjang.
(K2) mendapatkan hasil yang terbaik Konsentrasi PC green tonic 3
terhadap tinggi tanaman, konsentrasi ml/liter (K3) dengan konsentrasi PC
PC green tonic 2 ml/liter (K2) dengan green tonic 1 ml/liter (K1), konsentrasi
konsentrasi PC green tonic 3 ml/liter PC green tonic 4 ml/liter (K4) tidak
(K3), konsentrasi PC green tonic 1 berbeda nyata terhadap tinggi tanaman
ml/liter (K1), konsentrasi PC green umur (21, 28) hst, tetapi tanpa adanya
tonic 4 ml/liter (K4), konsentrasi PC konsentrasi PC green tonic 0 ml/liter
green tonic 0 ml/liter (K0) berbeda (K0) berbeda nyata terhadap tinggi
nyata terhadap tinggi tanaman umur tanaman kacang panjang.
(14, 21, 28) hst. Konsentrasi PC green tonic 2
Sedangkan konsentrasi PC ml/liter (K2) mendapatkan hasil tinggi
green tonic 3 ml/liter (K3) dengan tanaman kacang panjang umur (14, 21,
konsentrasi PC green tonic 1 ml/liter 28) hst yang tertinggi yaitu (49, 75,
(K1), tidak berbeda nyata terhadap 101) cm. Dari hasil analisa di atas
tinggi tanaman umur 14 hst tetapi telah terbukti adanya perbedaan yang
konsentrasi PC green tonic 3 ml/liter nyata terhadap tinggi tanaman kacang
dengan konsentrasi PC green tonic 4 panjang hal itu telah di buktikan
ml/liter (K4), dan tanpa adanya dengan pemberian konsentrasi gren
konsentrasi PC green tonic 0 ml/liter tonic bisa membantu memper cepat
(K0), berbeda nyata terhadap tinggi tinggi tanaman.
tanaman kacang panjang umur 14 hst,

7
Hal ini sesuai dengan pendapat cair yang lengkap kandungan haranya,
(Bonner dan Galston 1951). Yang akan menyebabkan laju pertumbuhan
mengatakan bahwa pembelahan secara yang sintesisis yang berbeda
antiklinal dan periklinal dan (Indrakusuma, 200I.).
perbesaran sel meristematis di ujung Oleh penulis yang sama
batang, meskipun laju kecepatannya dikatakan bahwa unsur Fosfor
tidak sama. (Anonim, 2002). berperan dalam menyimpan dan
Mengatakan bahwa pemberian pupuk memindahkan energi untuk sintesis
organik cair yang mengandung unsur karbohidrat, protein, dan proses
(N, P, K, Mg dan Ca) akan fotosintesis. Senyawa-senyawa hasil
menyebabkan terpacunya sintesis dan fotosintesis disimpan dalam bentuk
pembelahan dinding sel secara senyawa organic yang kemudian
antiklinal sehingga akan mempercepat dibebaskan dalam bentuk ATP untuk
pertambahan tinggi tanaman (Lakitan, pertumbuhan tanaman. Asam Buletin
1996). Mengatakan bahwa adanya Anatomi dan Fisiologi humat dan
perbedaan laju pertumbuhan dan asam fulfat serta zat pengatur tumbuh
aktivitas jaringan meristematis yang yang terkandung dalam pupuk organik
tidak sama, akan menyebabkan cair akan mendukung dan
perbedaan laju pembentukan yang mempercepat pertumbuhan tanaman
tidak sama pada organ yang terbentuk. (Rao, dkk., 1994).
Selain itu pemberian pupuk organik

3.2. Jumlah Daun


Tabel 8. Interval penyemprotan PC green tonic terhadap jumlah daun
Perlakuan Jumlah daun
Interval Penyemprotan 14 hari (I2) 29,07 a
Interval Penyemprotan 7 hari (I1) 29,00 a
Interval Penyemprotan 21 hari (I3) 28,99 a
Angka-angka pada jumlah daun tidak berbeda nyata menurut uji jarak berganda
duncan taraf 5%

Berdasarkan Tabel 8 penyemprotan pupuk green tonic


menunjukkan bahwa interval tersebut disebabkan karena interval
penyemprotan 14 hari (I2) dengan waktu penyemprotan yang tidak jauh
interval penyemprotan 7 hari (I1), berbeda, sehingga memberikan
interval penyemprotan 21 hari (I3) pengaruh yang tidak nyata.
tidak berbeda nyata terhadap jumlah Dijelaskan oleh (Sutejo, dkk.,
daun, dan menghasilkan daun tanaman 1995) bahwa kebutuhan tanaman akan
kacang panjang terbanyak dengan rata- bermacam-macam unsur hara selama
rata 29 lembar. pertumbuhan dan perkembangannya
Tidak adanya perbedaan yang adalah tidak sama, membutuhkan
nyata diantara ketiga perlakuan waktu waktu yang berbeda dan tidak sama

8
banyaknya. Sehingga dalam hal hara secara intensif agar pertumbuhan
pemupukan, sebaiknya diberikan pada dan perkembangannnya berlangsung
waktu/saat tanaman memerlukan unsur dengan baik.
Tabel 9. Interval pemberian konsentrasi penyemprotan PC green tonic terhadap
jumlah daun
Perlakuan Jumlah daun
Konsentrasi PC GT 2 ml/liter (K2) 29,61 a
Konsentrasi PC GT 4 ml/liter (K4) 29,37 ab
Konsentrasi PC GT 1 ml/liter (K1) 29,11 ab
Konsentrasi PC GT 3 ml/liter (K3) 28,80 bc
Konsentrasi PC GT 0 ml/liter (K0) 28,20 c
Angka-angka pada jumlah daun berbeda nyata menurut uji jarak berganda duncan
taraf 5%

Pada tabel 9 terlihat bahwa mempengaruhi tekanan turgor ialah


konsentrasi PC green tonic 2 ml/liter banyaknya air yang terbuang lewat
(K2) mendapatkan hasil yang terbaik penguapan daun. Hal ini erat kaitannya
terhadap tinggi tanaman, konsentrasi dengan terik matahari, angin dan
PC green tonic 2 ml/liter (K2) dengan hujan. Jika matahari terlalu terik dan
konsentrasi PC green tonic 4 ml/liter angin terlalu kencang maka penguapan
(K4), konsentrasi PC green tonic 1 akan banyak terjadi. Begitu juga jika
ml/liter (K1), konsentrasi PC green hujan, pupuk yang diberikan lewat
tonic 3 ml/liter (K3), konsentrasi PC daun akan ikut tercuci dan terbawa air
green tonic 0 ml/liter (K0) berbeda perkolasi. Hasil penelitian
nyata terhadap jumlah daun tanaman menunjukkan bahwa jumlah daun yang
kacang panjang. diperoleh berkaitan dengan tinggi
terlihat bahwa konsentrasi PC tanaman. Jumlah daun berkaitan
green tonic 4 ml/liter (K4) dengan dengan tinggi tanaman. Semakin
konsentrasi PC green tonic 1 ml/liter tingginya tanaman semakin banyak
(K1), konsentrasi PC green tonic 3 ruas batang yang akan menjadi tempat
ml/liter (K3) tidak berbeda nyata keluarnya daun (Gardner, et al., 1992)
terhadap jumlah daun tetapi berbeda menyatakan bahwa batang tersusun
nyata dengan tanpa adanya konsentrasi dari ruas yang merentang di antara
PC green tonic 0 ml/liter (k0), Kisaran buku-buku batang tempat melekatnya
jumlah daun dari yang terbanyak yaitu daun, jumlah buku dan ruas sama
(29 – 28) lembar. dengan jumlah daun.
(Lingga dkk., 2006)
menyatakan faktor yang

9
3.3. Panjang Daun
Tabel 10. Akibat interval penyemprotan PC green tonic terhadap panjang daun
Perlakuan Panjang Daun (cm)
Interval Penyemprotan 21 hari (I3) 17,81 a
Interval Penyemprotan 14 hari (I2) 17,78 a
Interval Penyemprotan 7 hari (I1) 17,71 a
Angka-angka pada panjang daun tidak berbeda nyata menurut uji jarak berganda
duncan taraf 5%

Berdasarkan Tabel 8 interval tanaman yang berperan dalam proses


penyemprotan 21 hari (I3) dengan fotosintesis karena terdapat klorofil.
interval penyemprotan 14 hari (I2), Daun yang lebih panjang akan
interval penyemprotan 7 hari (I1) menunjukkan semakin banyak jumlah
interval penyemprotan tidak klorofil sehingga menyebabkan proses
memberikan pengaruh terhadap fotosintesis berjalan dengan baik.
panjang daun, interval penyemprotan Seperti dikemukakan oleh (Lingga,
menghasilkan panjang daun dengan 2003) bahwa dalam penyemprotan
rata – rata (17,81) cm. pupuk daun ada beberapa hal yang
Interval penyemprotan tidak perlu diperhatikan yaitu selain jenis
mempunyai pengaruh yang nyata pupuk daun yang digunakan,
terhadap panjang daun dikarenakan kandungan hara pupuk daun dan
curah hujan yang sangat tinggi dan konsentrasi larutan yang diberikan,
tidak mendukung perkembangan daun, juga waktu penyemprotan dan juga
daun merupakan organ penting masalah cuaca

Tabel 11. Interval pemberian konsentrasi PC green tonic terhadap panjang daun
kacang panjang
Perlakuan Panjang daun (cm)
Konsentrasi PC GT 2 ml/liter (K2) 18,71 a
Konsentrasi PC GT 3 ml/liter (K3) 18,09 b
Konsentrasi PC GT 4 ml/liter (K4) 17,89 cd
Konsentrasi PC GT 1 ml/liter (K1) 17,75 d
Konsentrasi PC GT 0 ml/liter (K0) 16,41 e
Angka-angka pada panjang daun berbeda tidak nyata menurut uji jarak berganda
duncan taraf 5%

Pada Tabel 9 terlihat bahwa PC green tonic 1 ml/liter (K1),


konsentrasi PC green tonic 2 ml/liter konsentrasi PC green tonic 0 ml/liter
(K2) dengan konsentrasi PC green (K0) berbeda nyata terhadap panjang
tonic 3 ml/liter (K3), konsentrasi PC daun kacang panjang, konsentrasi PC
green tonic 4 ml/liter (K4), konsentrasi green tonic 3 ml/liter (K3) dengan

10
konsentrasi PC green tonic 4 ml/liter unsur nitrogen meningkatkan
(K4), berbeda nyata terhadap panjang pertumbuhan tanaman dan panjang
daun kacang panjang, konsentrasi PC daun, hal ini juga sesuai dengan
green tonic 4 ml/liter (K4) dengan pendapat (Gardner, dkk., 1991) yang
konsentrasi PC green tonic 1 ml/liter menyatakan pemupukan nitrogen
(K1) berbeda tidak nyata terhadap mempunyai pengaruh nyata terhadap
panjang daun kacang panjang, tetapi perpanjangan daun, terutama panjang
konsentrasi PC green tonic 4 ml/liter dan lebar daun, suatu defisiensi
(K4) dengan konsentrasi PC green nitrogen mengakibatkan pertambahan
tonic 0 ml/liter (K0) berbeda nyata lebar daun lebih lambat.
terhadap panjang daun kacang (Buckman, dkk., 1982)
panjang, kosentrasi PC green tonic 1 menambahkan bahwa unsur nitrogen
ml/liter (K1) dengan konsentrasi PC bermanfaat untuk pertumbuhan
green tonic 0 ml/liter (K0) berbeda vegetatif tanaman yaitu pembentukan
nyata terhadap panjang daun tanaman sel-sel baru seperti daun, cabang dan
kacang panjang, pada konsentrasi PC mengganti sel-sel yang rusak.
green tonic 2 ml/liter (K2) Pemberian pupuk sebaiknya
mendapatkan panjang daun terpanjang disesuaikan dengan kebutuhan
yaitu 18,71 cm. tanaman. Apabila diberikan dalam
Pemberian pupuk cair green jumlah yang berlebihan merupakan
tonic berpengaruh terhadap panjang pemborosan dan bahkan dapat
daun tanaman kacang panjang, hal ini menyebabkan keracunan. Sedangkan
disesuaikan dengan pernyataan pemberian dosis yang kecil tidak
(Dartius, 1996). Bahwa penambahan memberikan pengaruh yang signifikan.
3.4. Umur Mulai Berbunga
Tabel 10. Akibat interval penyemprotan PC green tonic terhadap umur berbunga
Perlakuan Umur mulai berbunga (hst)
Interval Penyemprotan 7 hari (I1) 49,18 a
Interval Penyemprotan 14 hari (I2) 49,00 a
Interval Penyemprotan 21 hari (I3) 48,98 a
Angka-angka pada umur berbunga tidak berbeda nyata menurut uji jarak berganda
duncan taraf 5%

Berdasarkan Tabel 10 interval tanaman kacang panjang, kisaran umur


penyemprotan 7 hari (I1) dengan muncul bunga yaitu (48) hst.
interval penyemprotan 14 hari (I2), Interval penyemprotan pupuk
interval penyemprotan 21 hari (I3) daun tidak berpengaruh nyata terhadap
tidak berbeda nyata terhadap umur umur berbunga, umur berbunga sangat
berbunga kacang panjang, interval erat kaitannya dengan faktor genetic,
penyemprotan tidak memberikan (Darjanto, dkk., 1992) menyatakan
pengaruh pada umur mulai berbunga bahwa untuk pembentukan bunga yang
berpengaruh penting adalah faktor

11
genetik disamping faktor lingkungan seperti suhu, cahaya dan air.

Tabel 11. Interval pemberian konsentrasi PC green tonic terhadap umur mulai
berbunga
Perlakuan Umur mulai berbunga (hst)
Konsentrasi PC GT 0 ml/liter (K0) 49,22 a
Konsentrasi PC GT 3 ml/liter (K3) 49,07 a
Konsentrasi PC GT 4 ml/liter (K4) 49,06 a
Konsentrasi PC GT 1 ml/liter (K1) 48,98 a
Konsentrasi PC GT 2 ml/liter (K2) 48,93 a
Angka-angka pada umur mulai berbunga berbeda tidak nyata menurut uji jarak
berganda duncan taraf 5%

Pada Tabel 11 terlihat bahwa sangat dipengaruhi oleh faktor genetik


konsentrasi PC green tonic 2 ml/liter dan faktor lingkungan.
(K2), konsentrasi PC green tonic 1 Menurut Pitojo, (2006) bahwa
ml/liter (K1), konsentrasi PC green pembungaan merupakan bagian dari
tonic 4 ml/liter (K4), konsentrasi PC siklus hidup tanaman yang sangat
green tonic 3 ml/liter (K3), konsentrasi diperlukan oleh faktor genetik dan
PC green tonic 0 ml/liter (K0), lingkungan. Pada fase vegetatif
pemberian beberapa konsentrasi PC tanaman memerlukan nutrisi untuk
green tonic terhadap kacang panjang mendukung pertumbuhannya, pada
tidak memberikan pengaruh pada fase ini tanaman membutuhkan protein
parameter umur berbunga tetapi untuk membangun tubuhnya yang
konsentrasi PC green tonic 2 ml/liter diambil dari nitrogen. Oleh karena itu,
berpengaruh lebih tinggi dengan pada fase vegetatif tanaman banyak
kisaran umur muncul bunga (48) hst. membutuhkan unsur hara terutama N.
Kisaran umur muncul bunga Sesuai dengan pendapat (Lingga, dkk.,
yaitu (48 – 49) hst, terlihat dari respon 2006) bahwa peranan utama nitrogen
semua perlakuan relatif sama. Bunga adalah untuk merangsang
kacang panjang tidak tumbuh dan pertumbuhan vegetatif tanaman,
mekar secara serentak. Hal ini terutama sebagai unsur pembangun
disebabkan penambahan PC green protoplasma dan sel hidup.
tonic tidak secara langsung berperan
pada pembungaan karena pembungaan

12
3.5. Panjang Buah Per Buah
Tabel 12. Akibat interval penyemprotan PC green tonic terhadap panjang buah per
buah
Perlakuan Panjang buah perbuah (cm)
Interval Penyemprotan 14 hari (I2) 73,83 a
Interval Penyemprotan 21 hari (I3) 73,66 ab
Interval Penyemprotan 7 hari (I1) 73,60 b
Angka-angka pada panjang buah per buah berbeda nyata menurut uji jarak berganda
duncan taraf 5%

Pada Tabel 12 interval hari (I2), waktu penyemprotan yang


penyemprotan 14 hari (I2) dengan tepat akan mengakibatkan proses
Interval penyemprotan 21 hari (I3) , pembelahan dan pemanjangan akan
Interval penyemprotan 7 hari (I1), lebih cepat. Tersedianya unsur hara
berbeda nyata terhadap panjang buah dalam jumlah yang cukup dan waktu
per buah kacang panjang, dan interval penyemprotan yang seimbang untuk
penyemprotan 14 hari (I2) cenderung pertumbuhan tanaman, menyebabkan
lebih panjang dari pada interval proses pembelahan, pembesaran dan
penyemprotan 7 hari (I1) dan 21 hari pemanjangan sel akan berlangsung
(I3) yaitu (73,83) cm. cepat yang mengakibatkan beberapa
Hal di atas menunjukkan bahwa organ tanaman tumbuh cepat (Setiyati,
interval penyemprotan yang paling 1979).
baik yaitu interval penyemprotan 14

Tabel 13. Interval pemberian konsentrasi PC green tonic terhadap panjang buah per
buah
Perlakuan Panjang buah per buah (cm)
Konsentrasi PC GT 2 ml/liter (K2) 74,81 a
Konsentrasi PC GT 3 ml/liter (K3) 74,09 b
Konsentrasi PC GT 4 ml/liter (K4) 73,89 c
Konsentrasi PC GT 1 ml/liter (K1) 73,75 c
Konsentrasi PC GT 0 ml/liter (K0) 72,41 d
Angka-angka pada panjang buah per buah berbeda nyata menurut uji jarak berganda
duncan taraf 5%

Berdasarkan Tabel 13 (K0) berbeda nyata terhadap panjang


konsentrasi PC green tonic 2 ml/liter buah per buah tanaman kacang
(K2) dengan konsentrasi PC green panjang, konsentrasi PC green tonic
tonic 3ml/liter (K3), konsentrasi PC 3ml/liter (K3) dengan konsentrasi PC
green tonic 4ml (K4), konsentrasi PC green tonic 4ml (K4) berbeda nyata
green tonic 1ml/liter (K1), tanpa ada pada panjang buah per buah,
pemberian konsentrasi PC green tonic konsentrasi PC green tonic 4ml/liter

13
(K4) dan konsentrasi PC green tonic Mg. Unsur hara mikro tersebut
1ml/liter (K1) tidak berbeda nyata berperan sebagai katalisator dalam
pada panjang buah per buah, tetapi proses sintesis protein dan
konsentrasi PC green tonic 4ml/liter pembentukan klorofil,
(K4) dengan tidak memberikan (Poerwowidodo, 1992) menyatakan
konsentrasi PC green tonic (K0) bahwa protein merupakan penyusun
berbeda nyata terhadap panjang buah utama protoplasma yang berfungsi
per buah kacang panjang, konsentrasi sebagai pusat proses metabolisme
PC green tonic 1 ml/liter (K1) dengan dalam tanaman yang selanjutnya akan
tidak memberikan konsentrasi PC memacu pembelahan dan
green tonic (K0) berbeda nyata pemanjangan sel. Unsur hara nitrogen
terhadap panjang buah per buah, pada dan unsur hara mikro tersebut berperan
konsentrasi PC green tonic 2ml/liter sebagai penyusun klorofil sehingga
(K2) menghasilkan panjang buah yang meningkatkan aktivitas fotosintesis
lebih panjang dengan rata-rata 74,81 tersebut akan menghasilkan fotosintat
cm. yang mengakibatkan perkembangan
Pada penjelasan panjang buah pada jaringan meristematis daun.
perbuah, terlihat bahwa panjang buah Pemberian pupuk organik cair pada
perbuah kacang panjang terhadap tanaman kacang panjang ini akan
interval pemberian konsentrasi PC mempercepat sintesis asam amino dan
green tonic berbeda nyata. Panjang protein.
buah per buah kacang panjang berada Hal ini sesuai dengan pendapat
pada kisaran 75–72 cm.Pemberian (Rao, 1994) yang mengatakan bahwa
interval pemberian konsentrasi pupuk pupuk organik cair mengandung unsur
cair green tonic telah dimanfaatkan kalium yang berperan penting dalam
tanaman dengan optimal sehingga setiap proses metabolisme tanaman,
hasil yang didapatkan berpengaruh yaitu dalam sintesis asam amino dan
satu sama lain. Hal ini seperti yang protein dari ion-ion ammonium serta
dikemukakan oleh penulis (Salisbury, berperan dalam memelihara tekanan
et al., 1995) mengatakan bahwa pupuk turgor dengan baik sehingga terdapat
organik cair selain mengandung proses-proses metabolisme dan
nitrogen yang menyusun dari semua menjamin kesinambungan
protein, asam nukleat dan klorofil juga pemanjangan sel.
mengandung unsur hara mikro antara
lain unsur Mn, Zn, Fe, S, B, Ca dan

14
3.6. Jumlah Buah Per Tanaman
Tabel 14. Akibat interval penyemprotan PC green tonic terhadap jumlah buah per
tanaman

Perlakuan Jumlah Buah Per Tanaman

I3K2 17,30 a
I2K2 17,23 a
I2K3 16,77 b
I1K2 16,67 b
I2K4 16,66 bc
I3K1 16,61 c
I1K1 16,46 d
I2K1 16,45 d
I1K4 16,45 d
I1K3 16,44 d
I3K3 16,28 e
I3K4 16,23 e
I2K0 15,52 f
I1K0 15,36 g
I3K0 15,33 g

Perlakuan Jumlah buah per tanaman


Interval Penyemprotan 14 hari (I2) 16,22 a
Interval Penyemprotan 21 hari (I3) 15,93 b
Interval Penyemprotan 7 hari (I1) 15,84 b
Angka-angka pada jumlah buah per tanaman berbeda tidak nyata menurut uji jarak
berganda duncan taraf 5%
Berdasarkan Tabel 14 interval menghasilkan jumlah buah per
penyemprotan 14 hari (I2) dengan tanaman tertinggi yaitu (16) buah.
interval penyemprotan 21 hari (I3), Seperti dikemukakan oleh
interval penyemprotan 7 hari (I1) (Lingga, 2003) bahwa dalam
berbeda nyata terhadap jumlah buah penyemprotan pupuk daun ada
per tanaman tetapi interval beberapa hal yang perlu diperhatikan
penyemprotan 21 hari (I3), interval yaitu selain jenis pupuk daun yang
penyemprotan 7 hari (I1) tidak berbeda digunakan kandungan hara pupuk daun
nyata terhadap jumlah buah per dan konsentrasi larutan yang diberikan
tanaman kacang panjang, pada interval juga waktu penyemprotan. Sehingga
penyemprotan 14 hari (I2) dalam hal pemupukan, sebaiknya
diberikan pada waktu / saat

15
tanaman memerlukan unsur hara perkembangannnya berlangsung
secara intensif agar pertumbuhan dan dengan baik.
Tabel 15. Interval pemberian konsentrasi PC green tonic terhadap jumlah buah per
tanaman
Perlakuan Jumlah buah per tanaman
Konsentrasi PC GT 2 ml/liter (K2) 17,20 a
Konsentrasi PC GT 3 ml/liter (K3) 16,61 b
Konsentrasi PC GT 4 ml/liter (K4) 16,46 b
Konsentrasi PC GT 1 ml/liter (K1) 16,44 b
Konsentrasi PC GT 0 ml/liter (K0) 13,27 c
Angka-angka pada jumlah buah per tanaman berbeda nyata menurut uji jarak
berganda duncan taraf 5%

Berdasarkan Tabel 15 terhadap jumlah buah per tanaman.


konsentrasi PC green tonic 2 ml/liter pemberian konsentrasi PC green tonic
(K2) dengan konsentrasi PC green 2 ml/liter (K2) menghasilkan lebih
tonic 3 ml (K3), konsentrasi PC green banyak jumlah buah per tanaman
tonic 4 ml (K4), konsentrasi PC green dengan rata-rata (17) buah.
tonic 1 ml (K1), konsentrasi PC green Pada penjelasan jumlah buah
tonic 0 ml/liter (K0), berbeda nyata per tanaman, terlihat bahwa pemberian
terhadap jumlah buah pertanaman, beberapa terhadap interval
sedangkan konsentrasi PC green tonic penyemprotan dan pemberian PC
3 ml (K3) dengan konsentrasi PC green tonic memperlihatkan perbedaan
green tonic 4 ml (K4), konsentrasi PC yang nyata terhadap jumlah buah per
green tonic 1 ml (K1) tidak berbeda tanaman yaitu berurut dari jumlah
nyata terhadap jumlah buah per buah buah per tanaman terbanyak (17–13)
kacang panjang, tetapi konsentrasi PC polong. Hal ini dikarenakan
green tonic 3 ml (K3), dengan konsentrasi PC green tonic yang
konsentrasi PC green tonic 0 ml (K0), diberikan dapat meningkatkan jumlah
berbeda nyata terhadap jumlah buah unsur hara yang diserap tanaman untuk
per tanaman kacang panjang, pertumbuhan dan perkembangannya.
konsentrasi PC green tonic 4 ml (K4) Hal ini sesuai pendapat (Haryadi,
dengan konsentrasi PC green tonic 1 2002) bahwa dengan cukupnya
ml (K1), tidak berbeda nyata terhadap kebutuhan hara tanaman baik unsur
jumlah buah per buah kacang panjang, makro maupun mikro, akan membantu
tetapi konsentrasi PC green tonic 4 ml mikro organisme tanaman berjalan
(K4) dengan konsentrasi PC green lancar, selanjutnya akan berguna
tonic 0 ml (K0), berbeda nyata dalam memacu pertumbuhan tanaman
terhadap jumlah buah per tanaman antara lain jumlah polong segar per
kacang panjang, konsentrasi PC green tanaman. Sejalan dengan (Trustinah, et
tonic 1 ml (K1) dengan konsentrasi PC al., 2002) panjang polong merupakan
green tonic 0 ml (K0) berbeda nyata sifat kuantitatif yang banyak

16
dipengaruhi oleh lingkungan sehingga tanah sangat berpengaruh terhadap
kondisi lingkungan dan kesuburan banyaknya polong per tanaman.
3.7. Berat Buah Per Tanaman
Tabel 16. Akibat interval penyemprotan PC green tonic terhadap berat buah per
tanaman
Perlakuan Berat buah per tanaman (gr)
Interval Penyemprotan 14 hari (I2) 400,78 a
Interval Penyemprotan 7 hari (I1) 394,98 b
Interval Penyemprotan 21 hari (I3) 391,09 c
Angka-angka pada berat buah per tanaman berbeda tidak nyata menurut uji jarak
berganda duncan taraf 5%

Berdasarkan Tabel 16 interval mengalami perbedaan yang nyata hal


penyemprotan 14 hari (I2), dengan ini disebabkan oleh pemberian interval
interval penyemprotan 7 hari (I1), penyemprotan yang tepat akan
interval penyemprotan 21 hari (I3) menambah berat buah per tanaman
berbeda nyata terhadap berat buah per kacang panjang. Dijelaskan oleh
tanaman kacang panjang, begitupun (Sutejo dkk., 1995) bahwa kebutuhan
interval penyemprotan 7 hari (I1) tanaman akan bermacam-macam unsur
dengan interval penyemprotan 21 hari hara selama pertumbuhan dan
(I3) berbeda nyata terhadap berat buah perkembangannya adalah tidak sama,
per tanaman kacang panjang, pada maka membutuhkan waktu yang
interval penyemprotan 14 hari (I2) berbeda dan tidak sama banyaknya.
menghasilkan berat buah pertanaman
terberat dengan rata-rata (400,79) gr.
Hasil penjelasan interval
penyemprotan terhadap jumlah buah

Tabel 17 Interval pemberian konsentrasi PC green tonic terhadap berat buah per
tanaman
Perlakuan Berat buah per tanaman (gr)
Konsentrasi PC GT 2 ml/liter (K2) 417,80 a
Konsentrasi PC GT 3 ml/liter (K3) 409,51 b
Konsentrasi PC GT 4 ml/liter (K4) 407,79 c
Konsentrasi PC GT 1 ml/liter (K1) 401,80 d
Konsentrasi PC GT 0 ml/liter (K0) 341,17 e
Angka-angka pada berat buah per tanaman berbeda tidak nyata menurut uji jarak
berganda duncan taraf 5%
Berdasarkan Tabel 17 green tonic 4 ml/liter (K4), konsentrasi
konsentrasi PC green tonic 2 ml/liter PC green tonic 1 ml/liter (K1),
(K2) dengan konsentrasi PC green konsentrasi PC green tonic 0 ml/liter
tonic 3 ml/liter (K3), konsentrasi PC (K0), berbeda nyata pada berat buah

17
per tanaman kacang panjang, memberikan pengaruh yang nyata
konsentrasi PC green tonic 3 ml/liter terhadap parameter berat polong segar
(K3), konsentrasi PC green tonic 4 per tanaman kacang panjang, karena
ml/liter (K4), konsentrasi PC green hara yang dibutuhkan tanaman dapat
tonic 1 ml/liter (K1), konsentrasi PC dipenuhi oleh pemberian PC green
green tonic 0 ml/liter (K0), berbeda tonic pada konsentrasi 2ml/liter,
nyata pada berat buah per tanaman sehingga pembentukan dan pengisian
kacang panjang, konsentrasi PC green polong kacang panjang dapat terjadi
tonic 4 ml/liter (K4), konsentrasi PC dengan optimal. Pemupukan melalui
green tonic 1 ml/liter (K1), konsentrasi daun selama tahap pengisian polong
PC green tonic 0 ml/liter (K0), berbeda dapat meningkatkan pengisian polong
nyata pada berat buah per tanaman kacang panjang. Pemberian zat hara
kacang panjang, konsentrasi PC green melalui daun akan mengatasi
tonic 1 ml/liter (K1), konsentrasi PC kekurangan hara di dalam daun
green tonic 0 ml/liter (K0), berbeda sebagai akibat retranslokasi unsur hara
nyata pada berat buah per tanaman dari daun kebiji yang sedang terbentuk
kacang panjang, pemberian (Garcia, et al., 1976) dalam (Hakim,
konsentrasi PC green tonic 2 ml/liter 2004).
(K2) menghasilkan berat buah per Lakitan, (2007) menambahkan
tanaman lebih berat dengan rata-rata suplai hara yang cukup membantu
(417,80) gr. terjadinya proses fotosintesis dalam
Pada penjelasan berat buah per tanaman menghasilkan senyawa
tanaman, hingga berat keseluruhan, organik yang akan diubah dalam
terlihat bahwa pemberian beberapa bentuk ATP saat berlangsungnya
terhadap interval penyemprotan dan respirasi, selanjutnya ATP ini
pemberian PC green tonic digunakan untuk membantu
memperlihatkan perbedaan yang nyata pertumbuhan tanaman. Selama
terhadap berat buah per tanaman yaitu pertumbuhan reproduktif akan terjadi
berurut dari berat buah pertanaman pemacuan pembentukan bunga, polong
yang ter berat (417,80-341,17) gr . Hal serta biji kacang panjang.
ini disebabkan pemberian PC green Hal ini dikarenakan PC green
tonic pada konsentrasi 2ml/liter dapat tonic yang diberikan pada berbagai
meningkatkan kebutuhan hara tanaman dosis bisa dimanfaatkan tanaman
kacang panjang terutama polong segar. dengan optimal sehingga hasil yang
Saat pembentukan polong, kacang didapatkan berbeda satu sama lainnya
panjang membutuhkan banyak unsur K dan serapan unsur hara yang lambat
dengan itu K PC green tonic telah tersedia pada fase vegetatif, maka pada
memenuhi ketersediaan pada hara bagi pertumbuhan generatif dapat
bobot polong segar tanaman kacang dioptimalkan oleh tanaman kacang
panjang. panjang pada pembentukan polong.
Interval penyemprotan dan PC
green tonic yang diberikan mampu

18
IV. KESIMPULAN DAN SARAN tanaman, tetapi tidak
4.1. Kesimpulan berpengaruh nyata terhadap,
Berdasarkan hasil penelitian umur saat mulai berbunga.
respon kacang panjang (Vigna Sinensis Perlakuan konsentrasi yang
L.) terhadap interval penyemprotan terbaik adalah konsentrasi 2
dan konsentrasi pupuk cair green tonic ml/liter (K2), pada variabel
dapat disimpulkan bahwa : parameter tinggi tanaman,
1. Interval penyemprotan PC jumlah daun, panjang daun,
green tonic berpengaruh sangat panjang buah per buah, jumlah
nyata terhadap tinggi tanaman buah per tanaman dan berat
(14, 21, 28) hst, jumlah buah buah per tanaman.
pertanaman, berat buah per 3. Interval penyemprotan 14 hari
tanaman, dan berpengaruh (I2) dan konsentrasi 2 ml/liter
nyata terhadap panjang buah (K2) mendapatkan interaksi
per buah, tetapi tidak yang berpengaruh sangat nyata
berpengaruh nyata terhadap, terhadap jumlah buah per
jumlah daun, panjang daun, tanaman dan berat buah per
umur saat mulai berbunga. tanaman.
Perlakuan interval yang terbaik 4.2. Saran
yaitu interval penyemprotan 14 Pemberian interval dan
hari (I2), pada variabel konsentrasi PC green tonic yang
parameter tinggi tanaman, tepat akan mendapatkan hasil
jumlah buah , berat buah per yang lebih baik, jadi pemberian
tanaman. interval dan konsentrasi pupuk
2. Perlakuan Konsentrasi PC cair green tonic lebih baik
green tonic berpengaruh sangat menggunakan interval
nyata terhadap tinggi tanaman penyemprotan setiap 14 hari dan
(14, 21, 28) hst, jumlah daun, memakai konsentrasi 2ml/liter.
panjang daun, panjang buah
perbuah, jumlah buah per
tanaman, berat buah per

19
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pertanian, 2002. Basis


Data Pertanian Pusat Data dan
Anonim, (2012 a). Jenis dan Varietas Informasi Pertanian, Jakarta.
Kacang Panjang, http
://cybex.deptan.go.
id/penyuluhan/jenis-dan- Gardner, Franklin. P., R. Brent
varietas-kacang-panjang, Pearce., Roger. L. Mitchell.
2000. Physiologi of crop plant.
Bonner, J. and W. Galston, 1951. Diterjemahkan oleh Herawati
Principle of Plant Physiologi. Susilo. Fisiologi Tanaman
Wh Freeman And Company, Budidaya. UI-Press.Jakarta
San Fransisko

Hakim, A, S.S.R Samosir S Gusli & A.


Budi, Samadi, (2003), Usaha Tani
Ala. 2004. Pengolahan Mulsa
Kacang Panjang, Kasinus,
Jerami Padi dan Pemupukan
Yogyakarta.
Lewat Daun dan Pengaruhnya
terhadap Produksi Kedelai di
Buckman, H.O., dan Brady. 1982.Ilmu
Lahan Sawah. Jurnal Sains
Tanah. Jakarta: Bhratara Karya
Teknologi.http://www.pascaun
Aksara.
has.net/jur_pdf/SC/sc_april04

Cahyono, B. 1986. Kacang Panjang.


PT. Pabelan, Solo Hanafiah., (2010), Rancangan
Percobaan Teori dan Aplikasi.
Fakultas Pertanian. Universitas
Darmawan, J dan J. Baharsyah. 1983. Sriwijaya. Palembang.
Dasar-dasar Ilmu Fisiologi
Tanaman. Suryandaru Utama,
Semarang. Haryadi, S., 2002. Pengantar
Agronomi. Gramedia. Jakarta.
Dartius , 1996. Diktat Kuliah Daftar
Fisiologi Tumbuhan. Haryanto, E., Suhartini T., dan Rahayu
Universitas Sumatera Utara, E., (2007), Budidaya Kacang
Medan Panjang. Penebar Swadaya,
Jakarta.

Daryanto, Satifa, Soedomo., (1992).


Jenis dan Kegunaan Unsur Hutapea, J.R., 1994, Inventaris
Hara. wordpress.com Jenis-dan Tanaman Obat Indonesia (III),
Kegunaan – unsur -hara/ . Badan Penelitian dan

20
Pengembangan Kesehatan, Parman, S., 2007. Pengaruh pemberian
Departemen Kesehatan, pupuk organik cair terhadap
Jakarta. pertumbuhan dan produksi
kentang (Solanum tuberosum
L.). Buletin Anatomi.
Indrakusuma. 2000. Proposal Pupuk
Organik Cair Supra Alam
Lestari. PT Surya Pratama Pitojo, S., 2006. Benih Kacang
Alam. Yogyakarta Panjang. Kanisius. Yogyakarta.

Kusno, A., (2000), Pemulian Tanaman Poewowidodo, 1992. Telaah


Kacang-kacangan, Dalam Kesuburan Tanah. Penerbit Angkasa.
Prosiding Simposium Pemulian Bandung
Tanaman I. PPTI Jawa Timur.
Rahayu, 2007. http//UNIMED-
budidaya kacang panjang
Lakitan, B. 2007. Dasar-dasar undergraduete-.bab I.pdf.htm.
Agronomi. Rajawali. Jakarta

Lakitan, B. 1996. Fisiologi Rahmi, A. dan Jumiati. 2007.


Pertumbuhan dan Pengaruh Konsentrasi dan
Perkembangan Tanaman. Waktu Penyemprotan Pupuk
Cetakan I PT. Raja Grafindo Organik Cair. Fakultas
Persada. Jakarta. Pertanian - Universitas
Udayana.
Lingga, P., 1994. Petunjuk
Penggunaan Pupuk. Penebar swadaya.
Rao, S. 1994. Mikroorganisme dan
Jakarta.
Pertumbuhan Tanaman. Univ.
Indonesia Jakarta
Mandiri,T,K,T., 2011.Pedoman
Bertanam Kacang Panjang. Salisbury, B. F., dan C. C.W Ross.
Nuansa Aulia, Bandung 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB
Bandung.

Marscher, H., 1995. Mineral


Nutrition of Higher Plants. Samadi, 2004. Pupuk Organik Cair
Second Edition. Academic Aplikasi dan Manfaatnya.
Press, London. Agromedia Pustaka. Jakarta.

21
Setijo, P., (2006), Benih Kacang Somarno, 1997. Pengujian Beberapa
Panjang, Penerbit Kanisius, Dosis Pupuk Organikk Cair
Yogyakarta terhadap Tanaman Wortel.
Padang: Skripsi Fakultas
Pertanian Universitas Andalas.
Schroth, G dan F. C. Sinclair. 2003.
Tress, Crops and Soil
FERLILITY: concepts and Suhadi, M., 1980. Meningkatkan
Research Methods. CABI. 464 Produktivitas Melalui Pupuk
P. Daun. Trubus.

Soetejo, M.M., dan Kartasapoetra. Trustinah, dan Kusno, (2000).


1988. Pupuk dan Cara Pemuliaan Tanaman Kacang-
Pemupukan. PT. Bima Aksara, Kacangan. Dalam Prosiding
Jakarta. 223 hlm. Symposium Pemuliaan
Tanaman I. PPTI Jawa Timur.

22

Anda mungkin juga menyukai