Anda di halaman 1dari 8

Home TV shows Movie Latest My List

Biografi Sultan Ageng Tirtayasa


Nama : Sultan Abdul Fattah
Julukan : Sultan Ageng Tirtayasa
Nama masa kecil : Pangeran Surya
Ayah : Sultan abu al-ma’ali ahmad
Ibu : Ratu Martakusuma.
Lahir di Banten tahun 1637.
Ketika ayahnya wafat, ia diangat menjadi Sultan Muda bergelar Pangeran
Rau atau Pangeran Dipati. Setelah kakeknya meninggal dunia, ia diangkat
sebagai sultan dengan gelar Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah.
Nama Sultan Ageng Tirtayasa berasal ketika ia mendirikan keraton baru di
dusun Tirtayasa (terletak di Kabupaten Serang). Ia dimakamkan di Mesjid
Banten.
Dalam cerita sejarah Banten disebutkan bahawa Nyai Gede dan Ratu
Nengah merupakan istri dari Sultan Ageng Tirtayasa. Perkawinan dengan
istri keduanya dilakukan setelah istri pertamanya meninggal dunia. Slide 4

Play i More information


Masa Kepemimpinan
Dilantik menjadi Sultan pada tahun 1651 M. Sultan mengadakan pembaruan, antara lain dengan
mengurangi kekuasan Dewan Agung (penasihat para sultan sebelumnya).
Di tahun 1674 demi meningkatkan keamanan, Sultan memerintahkan agar para anggota Dewan Agung
dipindahkan ke Istana Surosowan yang berada dekat Pantai di Teluk Banten.
Untuk kemakmuran negerinya, dibuat saluran antara Pontang dan Tanahara agar dapat dilayari kapal dan
dapat mengairi daerah sekitanya sehingga tumbuh menjadi daerah penghasil pangan bagi Banten.
Pembangungan fisik di dalam kota tidak dilupakannya. Istana Surawosan diperkuat dengan menara
pengawas di keempat sisi yang dilengkapi dengan 66 buah meriam yang diarahkan ke segenap penjuru.
Bahkan dengan perkembangan inilah, Banten menjadi salah satu pusat perdagangan di Indonesia yang
sering dikunjungi oleh negara luar seperti Persia, Arab, India, China dan Filipina.

subtitle
Guna memajukan perdagangan, Sultan memilih untuk perdagangan bebas dengan berbagai negeri,
sehingga tidak sedikit kapal besar dari Eropa dan Asia berdatangan membawa hasil bumi dan hasil lautan
yang diperlukan oleh orang dari dalam dan luar Banten.

Guna memajukan negerinya, Sultan tidak segan untuk menerima para pekerja asing dalam lingkungan
birokrasi pemerintahannya dengan persyaratan tertentu.

Perkembangan Dakwah Islamiyah di Banten juga mengalami kemajuan yang snagat pesat, karena
Sultan mendatangkan guru-guru Agama dari Aceh, arab dan daerah lain.
Untuk meningkatkan bidang ekonomi, Sultan melakukan kebijakan dengan cara meningkatkan hasil
bumi serta memperkuat armada guna menjamin keamanan para pedagang di perairan Banten.

subtitle
Pengaruh Perjuangan yang dilakukan Sultan
Agung Tirtayasa terhadap banten,
diantaranya yakni sebagai berikut :

●Berkat perjuangan Sultan Agung Titayasa Banten


menjadi kota pelabuhan yang penting dan
perdagangan menjadi sangat maju.
●Dalam bidang pendidikan perkembangan pendidikan
tertama pendidikan Agama Islam maju sangat pesat.
●Banten mampu menjalin kerjasama dengan kerajaan-
kerajaan lain mirip Makasar, Bangka, Cirebon, dan
Indrapur.
●Banten menjadi kerjaan yang besar dengan
meluaskan tempat kekuasaan dan mampu menentang
Belanda yang memonopoli perdagangan.
Di balik kemajuan yang ia ciptakan, Belanda
melakukan politik adu domba untuk menghasut Sultan
Haji (Abu Nasr Abdul Kahar) melawan Pangeran Arya
Purbaya yang merupakan saudaranya sendiri. Sultan Haji
mengira bahwa pembagian tugas pemerintahan oleh
Sultan Ageng Tirtayasa kepada ia dan saudaranya
merupakan upaya menyingkirkan dirinya dari pewaris
tahta kesultanan Banten dan diberikan kepada adiknya,
Pangeran Arya Purbaya. Sultan Haji yang didukung oleh
VOC Belanda kemudian berusaha menyingkirkan Sultan
Ageng Tirtayasa.
Pada akhirnya, Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan
kemudian dibawa ke Batavia lalu dipenjara di sana. Tak
berapa lama, pada tahun 1692, Sultan Ageng Tirtayasa
akhirnya meninggal dunia. Ia kemudian dimakamkan di
Kompleks Pemakaman Raja-raja di Provinsi Banten.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat kami sampaikan adalah Sultan Ageng Tirtayasa berhasil
mengembalikan kejayaan Banten seperti mirip pada waktu pemerintahan dua
pendahulunya, yaitu Sultan Maulana Hasanuddin dan Sultan Yusuf serta memajukan
perdagangan Banten dengan meluaskan kawasan kekuasaan dan menentang Belanda
alasannya VOC menerapkan perjanjian monopoli perdagangan yang merugikan kesultanan
dan rakyat Banten. Ketika menjadi raja Banten, Sultan Ageng Tirtayasa dikenal cerdas dan
menghargai pendidikan. Perkembangan pendidikan agama Islam maju dengan pesat.
Beliau mengakibatkan Banten menjadi kota pelabuhan dagang yang penting.

Anda mungkin juga menyukai