2. Tanah:
○ Fisika tanah
○ Kimia tanah
○ Biologi tanah
CH 1500-4000 mm/tahun, CH opt 2000-3000
mm/tahun, terbagi merata sepanjang tahun,
tidak terdapat periode kering yang tegas
CH tinggi: produksi bunga tinggi, prosentase
buah jadi rendah, penyerbukan terhambat,
sebagian besar pollen terhanyut oleh air
hujan
CH rendah: pembentukan daun dihambat,
pembentukan bunga dan buah dihambat
(bunga/buah terbentuk pada ketiak daun)
CH lanjutan ….
Daerah dengan 2-4 bulan kering, kelapa sawit
memiliki produktifitas yg rendah
Permasalahan 2-4 bulan kering bisa
diminimalkan pengaruhnya apabila di wilayah
tersebut :
a. tanahnya memiliki kemampuan menahan
lengas tinggi ---- produktifitasnya bisa
meningkat 100%
b. Permukaan air tanahnya dangkal ---- dapat
meningkatkan produktifitas kelapa sawit
c. Dilaksanakan pengembangan sistem irigasi
Evapotranspirasi lanjutan ….
Intensitas penyinaran:
0
Balem, Para, 1 28’ LU 2871 mm Min. : 19,9 2195 jam/tahun
Brazil 48027’ BT Mak. : 29,1 6,0 jam/hari
Rata : 24,5
Tanah
Jenis tanah: latosol, aluvial, dan laterit
Latosol: berwarna kemerahan, kecoklatan, dan
kekuningan
Aluvial: sepanjang DAS dan sepanjang daerah
pantai, variasi kesuburan tanah sangat tinggi
Laterit: tanah yang kesuburannya rendah, terdapat
oksida besi dan aluminium terhidrasi, menjadi
lapisan kedap, jika tebal menghambat
perkembangan akar, pada musim kemarau tanah
cepat mengering
Tanah mineral (latosol, aluvial, dan laterit)
jumlahnya terbatas dan sebagian besar telah
dipergunakan untuk budidaya tanaman
Tanah Lanjutan …
Kemiringan lereng 00-120 (21%), 130-150 (46%)
kurang baik, lebih dari 250 tidak dianjurkan
Tekstur tanah lempung/liat (pasir 20-6-%, debu
10-40%, liat 20-50%)
Drainase dan permukaan air tanah cukup dalam
Solum dalam, tidak berbatu
pH tanah 4,0-6,5, pH opt 5-5,5
Tanah yg tidak memenuhi syarat untuk KS:
- Tanah pantai yg sangat berpasir
- Tanah gambut tebal, tanaman mudah tumbang
C/N ratio mendekati 10 (C 1%, N 1%)
KTK 0,15-0,20 me/100g
Ke depan: pengembangan sawit di lahan gambut
(organik), luasannya melimpah di Kalimantan
dan Papua (17 – 27 juta ha)