BAB 1
PENDAHULUAN
Universitas Sriwijaya
2
Budidaya tanaman, dengan obyek tumbuhan dan diusahakan pada lahan yang
diolah secara intensif,
Kehutanan, dengan obyek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada
lahan yang setengah liar,
Peternakan, dengan obyek hewan darat kering (khususnya semua vertebrata
kecuali ikan dan amfibia),
Perikanan, dengan obyek hewan perairan (ikan, amfibia dan semua non-
vertebrata).
Telah lama sampah menjadi permasalahan serius dii berbagai kota besar di
Indonesia. Peningkatan jumlah penduduk Indonesia berbanding lurus dengan
sampah yang dihasilkan tiap harinya. Sampah berdasarkan kandungan zat kimia
dibagi menjadi dua kelompok, yatu sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah organik pada umumnya mengalami pembusukan, seperti daun, sisa
makanan,dll. Sedangkan sampah anorganik pada umumnya tidak mengalami
pembusukan, seperti plastik, logam, dll. Secara alami bahan-bahan organik akan
mengalami penguraian di alam dengan bantuan mikroba maupun biota tanah
lainnya. Namun proses pengomposan yang terjadi secara alami berlangsung lama
dan lambat. Untuk mempercepat proses pengomposan ini telah banyak
dikembangkan teknologi-teknologi pengomposan.
Pupuk organik mempunyai kelebihan antara lain meningkatkan kesuburan
kimia, fisik, dan biologi tanah, serta mengandung zat pengatur tumbuh yang
penting untuk pertumbuhan tanaman. Penggunaan pupuk cair dengan
memanfaatkan jenis mikroorganisme lokal (MOL) menjadi alternatif penunjang
kebutuhan unsur hara dalam tanah. Larutan MOL (mikroorganisme lokal) adalah
larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar berbagai sumber daya yang tersedia.
Larutan MOL mengandung unsur hara makro, mikro, dan mengandung
mikroorganisme yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang
pertumbuhan, dan agen pengendali hama dan penyakit tanaman sehingga baik
digunakan sebagai dekomposer, pupuk hayati, dan pestisida organik.
MOL adalah cairan hasil fermentasi yang mengandung mikroorganisme hasil
produksi sendiri dari bahan-bahan alami yang tersedia disekeliling kita. Bahan-
bahan tersebut merupakan tempat yang disukai oleh mikroorganisme sebagai
Universitas Sriwijaya
3
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini, yaitu :
Untuk mengetahui pengaruh kesesuaian lahan terhadap budidaya tanaman.
Untuk mengetahui cara membuat pupuk cair organik dengan
menggunakan bahanyangadadisekitarkita.
Untuk mengetahui cara pembuatan pupuk kompos/MOL
Untuk mempelajari ilmu dasar dasar agronomi dengan praktikum langsung
kelapangan
Untuk mempelajari bagaimana cara berbudidaya tanaman pangan,
tanaman hias, tanaman sayuran , dan tanaman obat
Universitas Sriwijaya
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
5
dikomposkan sehingga terurai menjadi senyawa lain. Proses yang terjadi adalah
dekomposisi, yaitu menghancurkan ikatan organik molekul besar menjadi
molekul yang lebih kecil, mengeluarkan ikatan CO2 dan H2O serta penguraian
lanjutan yaitu transformasi ke dalam mineral atau dari ikatan organik menjadi
anorganik. Proses penguraian tersebut mengubah unsur hara yang terikat dalam
senyawa organik yang sukar larut menjadi senyawa organik yang larut sehingga
dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Membuat kompos adalah mengatur dan
mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses
pengomposan oleh bahan organik mengalami penguraian secara
biologis,khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik
sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses
alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi
membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, mengaturan
aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.
Karakteristik umum yang dimiliki kompos antara lain : mengandung unsur
hara dalam jenis dan jumlah yang bervariasi tergantung bahan asal, menyediakan
unsur secara lambat (slow release) dan dalam jumlah terbatas dan mempunyai
fungsi utama memperbaiki kesuburan dan kesehatan tanah. Kehadiran kompos
pada tanah menjadi daya tarik bagi mikroorganisme untuk melakukan aktivitas
pada tanah dan, meningkatkan meningkatkan kapasitas tukar kation. Hal yang
terpenting adalah kompos justru memperbaiki sifat tanah dan lingkungan,
(Dipoyuwono, 2007).
Universitas Sriwijaya
6
Universitas Sriwijaya
7
15%. Apabila kelembaban lebih besar dari 60%, hara akan tercuci, volume udara
berkurang, akibatnya aktivitas mikroba akan menurun dan akan terjadi fermentasi
anaerobik yang menimbulkan bau tidak sedap.
(6). Temperatur/suhu panas dihasilkan dari aktivitas mikroba. Semakin tinggi
temperatur akan semakin banyak konsumsi oksigen dan akan semakin cepat pula
proses dekomposisi. Peningkatan suhu dapat terjadi dengan cepat pada tumpukan
kompos. Temperatur yang berkisar antara 30 – 60oC menunjukkan aktivitas
pengomposan yang cepat. Suhu yang lebih tinggi dari 60oC akan membunuh
sebagian mikroba dan hanya mikroba thermofilik saja yang akan tetap bertahan
hidup. Suhu yang tinggi juga akan membunuh mikroba-mikroba patogen tanaman
dan benih-benih gulma.
(7). pH : proses pengomposan dapat terjadi pada kisaran pH yang lebar. pH
yang optimum untuk proses pengomposan berkisar antara 6.5 sampai 7.5.
(8). Lama waktu pengomposan tergantung pada karakteristik bahan yang
dikomposakan, metode pengomposan yang dipergunakan dan dengan atau tanpa
penambahan aktivator pengomposan. Secara alami pengomposan akan
berlangsung dalam waktu beberapa minggu sampai 2 tahun hingga kompos benar-
benar matang. (Jakmi, 2009)
Universitas Sriwijaya
8
Universitas Sriwijaya
9
Universitas Sriwijaya
10
Universitas Sriwijaya
11
Universitas Sriwijaya
12
Universitas Sriwijaya
13
lebar 0,5 cm dan panjang tangkainya 1 - 2 cm. Tangkai putik berwarna putih,
panjangnya sekitar 0,5 cm. Warna kepala putik kuning kehijauan, tangkai sari
berwarna putih, tetapi yang dekat dengan warna kepala sari ada bercak
kecoklatan. Panjang tangkai sari 0,5 cm dengan warna kepala sari berwarna biru
atau ungu (Hadiyanto, 2005).
Panjang buah cabai keriting dari tangkai hingga ujung buah mencapai 3,7–
5,3 cm, dan buahnya berukuran kecil. Biji cabai keriting yang masih muda
berwarna kuning, namun setelah tua berubah warna menjadi coklat. Biji cabai
keriting berbentuk pipih dengan diameter ± 4 mm serta memiliki rasa buah
yang pedas dan dapat mengeluarkan air mata bagi orang yang menciumnya.
Cabai keriting memiliki rasa yang pedas karena mengandung capsicol (Setiadi,
2006).
Tanaman cabai keriting sangat cocok ditanam pada ketinggian 0 – 500 m dpl
dengan suhu antara 190 – 300 C dan curah hujan 1.000 – 3.000 m
m/tahun.Tanaman cabai membutuhkan tanah yang gembur dan banyak
mengandung unsur hara serta dapat tumbuh optimal pada tanah regosol dan
andosol dengan pH tanah antara 6 - 7. Untuk menghindari genangan air pada
lahan, Untuk penanaman cabai keriting lebih baik pada lahan yang agak miring
dengan tingkat kemiringan tidak lebih dari 250. Lahan yang terlalu miring dapat
menyebabkan erosi dan hilangnya pupuk, karena tercuci oleh air hujan (Rahman,
2010).
Universitas Sriwijaya
14
Universitas Sriwijaya
15
Nama lain bagi ubi kayu adalah ubi benggala, ubi belanda dan cassava
(bahasa Inggeris). Dalam penerbitan bahasa Inggeris, tanaman ini biasanya
Universitas Sriwijaya
16
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Family : Euphorbiaceae
Subfamily : Crotonoideae
Genus : Manihot
Spesies : M. esculenta
Penanaman
Ubi kayu biasanya ditanam dengan keratan batang yang dicucuk ke dalam tanah.
Ubi kayu senang ditanam dan akan menghasilkan akar pada bahagian batang yang
dikambus dalam masa beberapa hari sahaja selepas ditanam. Hujung keratan yang
terbenam dalam tanah akan mula menghasilkan banyak akar antara dua hingga
empat bulan selepas ditanam dan akar ini pula akan menghasilkan ubi. Ubi kayu
biasanya dituai antara sembilan hingga 12 bulan.
Brokoli kuning (disebut juga daun kuning atau brokoli hias) banyak
diandalkan dalam pembuatan taman karena perawatannya sangat mudah (tidak
rewel), warna daun menarik yaitu kuning cerah, teksturnya keriting halus dan
berbentuk bulat, sangat indah bila dilihat dari jauh.
Universitas Sriwijaya
17
Universitas Sriwijaya
18
(Ipomea aquatic forsk), yang mempunyai daun panjang dengan ujung yang agak
tumpul berwarna hijau kelam dan bunganya berwarna kekuningkuningan atau
ungu. Kangkung air memiliki warna bunga putih kemerah-merahan, ukuran
batang dan daun lebih besar dibandingkan dengan kangkung darat, berbatang
hijau dan berbiji sedikit. Buah kangkung memiliki diameter 7 – 9 mm, halus,
berwarna kecoklatan dan berisi 2 – 4 biji . (Sumaryono, 2000)
Kangkung darat memiliki karakteristik warna bunga putih hingga merah
muda, daun agak kecil, warna batang putih kehijauan hingga keunguan. Pada
kondisi hari pendek, tangkai bunga tegak berkembang pada ketiak daun. Biasanya
terbentuk satu atau dua kuntum bunga berbentuk terompet dengan leher ungu.
Warna mahkota putih, merah jambu muda, atau ungu, berbeda-beda menurut tipe
tanaman. Biji mudah terbentuk dan berkembang dalam bulir polong. Kangkung
merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu bulan.
Batang tanaman berbentuk bulat panjang, berbuku-buku, banyak
mengandung air (herbaceous) dan berlubang-lubang. Batang tanaman kangkung
tumbuh merambat atau menjalar dengan percabangan yang banyak. Kangkung
memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabang akarnya menjalar
keseluruh arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60-100 cm serta
melebar secara mendatar pada radius 100-150 cm atau lebih, terutama pada jenis
kangkung air. Tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daun
terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun
umumnya seperti jantung hati, ujung daunnya meruncing atau tumpul, permukaan
daun sebelah atas berwarna hijau tua dan permukaan daun bagian bawah berwarna
hijau muda. (Sunarjono, 2009)
Kangkung tumbuh pada tipe tanah lempung, sampai lempung berpasir,
gembur, dan mengandung bahan organik serta lokasi yang terbuka dan
memperoleh sinar matahari langsung, masih bisa ditanam di tanah rawa yang
drainase airnya tidak lancar. Kangkung termasuk tipe sayuran dataran rendah yang
pertumbuhannya kurang optimal bila ditanam di dataran lebih dari 700 mil dari
permukaan laut. Kangkung dapat tumbuh di daerah dengan iklim panas dan
tumbuh optimal pada suhu 25 – 30°C (Palada dan Chang, 2003 dalam Sunarjono
(2009). Kangkung sangat kuat menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang
Universitas Sriwijaya
19
dengan kelembaban 60%. Kangkung darat tumbuh optimal pada tanah banyak
mengandung bahan organik, tinggi kandungan air dengan pH 5.3-6.0 (Sunarjono,
2009).
Kangkung merupakan tanaman hari pendek dan termasuk tipe sayuran
dataran rendah. Kangkung jarang tumbuh pada ketinggian lebih dari 700 m2
karena pada suhu rata-rata 23 0C kecepatan pertumbuhannya akan mengalami
penurunan, oleh karenanya jika dibudidayakan sebagai sayuran komersial tidak
akan memberikan keuntungan pada petani. Kangkung umumnya tumbuh di daerah
yang memiliki garis lintang yang tinggi seperti Thailand Utara, Vietnam Utara
dan Hongkong sebagai sayuran musim panas. (Lina, 2006)
Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik jika dibudidayakan
pada tempat dengan ketinggian maksimal 2000 meter diatas permukaan laut.
Tanaman ini membutuhkan tanah yang gembur dan mengandung banyak bahan
organik sebagai tempat tumbuhnya, untuk kangkung darat khususnya tidak
menyukai lahan yang tergenang karena akarnya mudah membusuk, dan kangkung
air membutuhkan tanah yang selalu tergenang. Kangkung membutuhkan lahan
yang terbuka atau lahan yang mendapatkan sinar matahari yang cukup sebagai
tempat tumbuhnya, karena di lahan yang ternaungi tanaman kangkung akan
tumbuh memanjang.Tanaman ini tumbuh baik sepanjang tahun, curah hujan yang
optimal untuk kangkung adalah 500 – 5000 mm/tahun. Kangkung merupakan
tanaman yang memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi sehingga dapat tumbuh
dihampir semua kondisi lahan, namun jika ditanam pada lahan yang memiliki
suhu udara relatif panas batang tanaman ini akan mengeras.Waktu bertanam yang
baik ialah pada musim hujan untuk kangkung darat ataumusim kemarau untuk
kangkung air (Anggara, 2009)
Perbedaan jumlah biji yang dihasilkan berpengaruh terhadap perbanyakan
kangkung. Kangkung darat diperbanyak melalui biji sedangkan kangkung air
melalui stek pucuk batang. Kangkung dapat dipanen pada umur 30 – 45 Hari
Setelah Tanam (HST) tergantung varietas dan tipe tanaman. Kangkung dapat
dipanen sekali dengan mencabut tanaman hingga ke akarnya atau beberapa kali
dengan memotong sepanjang 15 – 25 cm pada bagian batang.Panen pada tanaman
kangkung yang ditanam di darat bisanya dilakukan pada umur 20 – 50 hari setelah
Universitas Sriwijaya
20
benih disebar. Hasil tanamannya berkisar antara 7– 30 ton/ha produk segar, dan
dapat mencapai 400 ton/ha/tahun. Kangkung yangditanam di air, di Thailand hasil
produksinya dapat mencapai 90 ton/ha produksegar (Lina, 2006).
Kangkung sudah bisa dipanen pada umur 2 – 3 minggu setelah tanam,yaitu
saat panjang batangnya kira-kira 20 25 cm. Panen perdana ini untuk mendapatkan
hasil bahan sayuran daun juga berfungsi untuk merangsang pertumbuhan vegetatif
(pucuk-pucuk) berikutnya yang lebih banyak. Kangkung dapat pula dipangkas
sesudah berumur 1,5 bulan dari saat penanaman. Cara memanen kangkung darat
adalah pangkas batangnya dan menyisakan sekitar 2 – 5cm di atas permukaan
tanah atau meninggalkan 2 – 3 buku tua.
Cara pemanena kangkung darat juga dapat dilakukan dengan mencabut
tanaman beserta dengan akar-akarnya Panen dilakukan pada sore hari dengan
tujuan agar tidak mengalami kelayuan yang drastis akibat pengaruh suhu udara
yang panas ataupun teriknya sinar matahari. Panen dilakukan dengan cara
memotong kangkung yang siap panen dengan ciri batang besar dan berdaun lebar.
Panen dilakukan 2–3 minggu sekali setiap kali habis panen biasanya akan
terbentukcabang-cabang baru. Produksi kangkung akan menurun baik secara
kuantitatif maupun kualitatif setelah kangkung dipanen sebanyak 5 kali. Setelah
berbunga maka perlu disisakan ± 2 m2 agar bijinya dapat diproduksi sebagai
benih. Hal ini membutuhkan waktu ± 40 hari sampai biji kering. (Palada dan
Chang, 2003)
Tanaman kangkung yang telah berumur satu tahun biasanya tumbuh lambat,
kerdil, dan kurang produktif. Gejala ini dapat disebabkan oleh tuanya umur
tanaman dan kondisi tanah tidak subur lagi. Oleh karena itu, tanaman ini
sebaiknya dilakukan peremajaan kembali. Pertanaman kangkung dibongkar,
tanahnya diolah secara sempurna, dan diberi pupuk kandang seperti pada
permulaan berkebun , kemudian ditanami bahan tanaman/benih/bibit baru yang
unggul dan sehat.Tahapan panen dan pasca panenkangkung adalah kangkung
dapat dipanen pada umur 20 – 30 HST, melakukan pembasahan lahan (pengairan)
menjelang panen untuk memudahkan pencabutan tanaman, mencabut tanaman
beserta akarnya untuk mempertahankan tingkat kesegaran tanaman dalam waktu
yang relatif lama, mengumpulkan hasil panen ditempat pencucian, mencuci
Universitas Sriwijaya
21
kangkung yang telah dipanen, terutama di bagian akarnya dari bekas-bekas tanah
hingga bersih, menyusun rapi kangkung yangtelah dicuci di rak-rak terbuka untuk
diangin-anginkan dan agar bekas air pencucian bisa tiris dan mengemas kangkung
menggunakan label isolasi denganberat sesuai permintaan pasar. Umumnya, berat
kangkung per ikat sekitar 200gram atau 250 gram. (Sunarjono, 2009).
Sereh merupakan tanaman semak berupa herba yang berasal dari daerah
beriklim tropis. Sereh ini sering digunakan dalam bumbu dalam berbagai masakan
karena memiliki aroma yang sedap dan juga berbau seperti lemon tanaman sereh
ini disebut dengan herba lemon.Hampir di setiap tempat dapat dengan mudah
ditemukan tanaman sereh. Di Indonesia tanaman sereh ini dikenal dengan
berbagai nama. Di Jawa Tengah, Sunda, Madura disebut dengan Sere. Di Sumba
disebut dengan kendong witu dan di Makassar disebut dengan Sare.
Klasifikasi Tanaman Sereh
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Famili : Graminae/Poaceae
Genus : Cymbopogon
Species : Cympogon nardus
Karakteristik tanaman sereh ialah tanaman rumput tahunan dengan akar
serabut. Tanaman sereh ini dapat mencapai tinggi 50-100 bm dengan batang tidak
berkayu.
Universitas Sriwijaya
22
Universitas Sriwijaya
23
darah, dan meningkatkan aliran darah yang terhalang di arteri sehingga mencegah
aterosklerosis dan berbagai gangguan jantung.
(2). Detoksifikasi:sereh dapat membantu membersihan racun berbahaya keluar
dari tubuh, karena sifat diuretiknya. Detoksifikasi akan membantu kelancaran
fungsi berbagai organ tubuh, termasuk hati dan ginjal serta
membantu menurunkan kadar asam urat. Efek diuretik serai akan membantu
meningkatkan jumlah dan frekuensi buang air kecil, sehingga membantu menjaga
kesehatan pencernaan.
(3). Anti Kanker: sereh efektif untuk mengobati berbagai jenis kanker tanpa
mempengaruhi sel-sel tubuh yang normal dan sehat. Penelitian membuktikan
aktivitas anti kanker sereh yang telah menunjukkan hasil menjanjikan dalam
pencegahan kanker kulit. Penelitian lain juga telah menunjukkan sereh juga
membantu untuk menghambat pertumbuhan sel kanker hati fase awal dan
mencegah pembentukan lebih lanjut. Efek lainnya Yang diketemukan adalah juga
dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.
(4). Mencegah infeksi akibat Staphylococcus aureus: Studi telah membuktikan
bahwa minyak atsiri dalam sereh memiliki aktivitas anti biofilm , yang bermanfaat
pencegahan terhadap infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Sereh
mengandung fenol yang memiliki kemampuan menyebar dengan cepat melalui
jaringan tubuh, dan menyembuhkan biofilm yang terletak di mana saja pada
tubuh. Sereh akan mengganggu pertumbuhan dan komunikasi kuman, sehingga
akan membantu menghambat pembentukan biofilm. Minyak esensial dari sereh
berguna untukpenggunaan topikal maupun internal untuk penyakit yang
didiagnosis dengan biofilm seperti penyakit Lyme.
(5). Gangguan Perut : penelitian telah menunjukkan bahwa minyak atsiri dalam
sereh memiliki sifat anti mikroba dan anti-bakteri yang membantu memerangi
infeksi yang disebabkan oleh berbagai bakteri patogen seperti Helicobacter pylori
dan Escherichia coli. Sereh bermanfaat untuk pencegahan gangguan gastro
intestinal seperti ulkus lambung, membantu merangsang fungsi usus dan
memperbaiki pencernaan. Sifat anti inflamasi sereh bermanfaat untuk mengobati
sembelit, ulcerative colitis, diare, mual dan perut nyeri.
Universitas Sriwijaya
24
Tanaman jagung (Zea Mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan
biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Tanaman ini merupakan salah satu
tanaman pangan yang penting, selain gandum dan padi. Tanaman jagung berasal
dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika, melalui kegiatan bisnis orang
Eropa ke Amerika. Pada abad ke-16 orang portugal menyerbarluaskannya ke Asia
termasuk Indonesia. Jagung oleh orang Belanda dinamakan main dan oleh orang
Inggris (Ki-Jin, 2000).
Secara umum, jagung memiliki kandungan gizi dan vitamin. Di antaranya
kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, dan mengandung banyak vitamin.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotiledon
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L
Pembuatan bedengan dilakukan setelah tanah diolah. Bedengan dilengkapi
dengan saluran pembuangan air. Ukuran bedengan adalah lebar 1-1,2 meter.
Panjang 3-5 meter, dan tinggi 15-20 cm antara dua bedeng, dibuat parit untuk
memasukkan dan mengalirkan air ke tempat penanaman (Yudiwanti, 2010).
Benih yang akan digunakan sebaiknya bermutu tinggi, baik mutu genetik,
fisik maupun fisiologinya. Berasal dari varietas unggul (daya tumbuh besar, tidak
tercampur benih lain, tidak mengandung kotoran, tidak tercemar hama dan
penyakit). Benih yang demikian dapat diperoleh bila menggunakan benih
bersertifikat. Pada waktu pengolahan lahan, keadaan tanah hendaknya tidak
Universitas Sriwijaya
25
terlampau basah, tetapi cukup lembab hingga mudah dikerjakan, sampai tanah
cukup gembur. Tanah berpasir atau tanah ringan tidak banyak memerlukan
pengerjaan tanah. Pada tanah berat dengan kelebihan air, perlu dibuat (drainase)
pembuatan saluran dan pembubunan yang tepat dapat menghindarkan terjadinya
genangan air. Tanah gembur, subur dan kaya humus. Jenis tanah: andosol, latosol,
grumosol, dan tanah berpasir. Tanah grumosol memerlukan pengolahan tanah
yang baik. Tanah terbaik bertekstur lempung/liat berdebu. pH tanah 5,6 – 7,5.
Aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik. Kemiringan ≤ 8%, lahan miring >
8%, perlu di teras. Tinggi tempat 1.000-1800 m dpl, optimum 0-600 m dpl
(Sukarsono, 2003).
Universitas Sriwijaya
26
BAB 3
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Universitas Sriwijaya
27
4. Ulangi proses kedua dan ketiga untuk lapisan berikutnya hingga bahan baku
sampah dan tanah habis. Kemudian tutup drum dengan karung goni.
5. Setelah satu minggu, buka dan aduk pupuk kompos tersebut, kemudian tutup
kembali dan lakukan proses tersebut setiap seminggu sekali.
6. Untuk mempercepat proses pengomposan, anda dapat menambahkan bio-
activator berupa larutan effective microorganism (EM4) yang dapat anda beli di
toko pertanian.
7. Setelah kurang lebih 1 bulan, cek akhir pupuk kompos. Jika campuran pupuk
sudah berwarna kehitaman dan tidak berbau sampah lagi, berarti proses
pengomposan telah selesai dan tidak ada masalah.
8. Langkah terakhir adalah memisahkan bagian yang kasar dengan ayakan, ambil
yang halus. Pupuk kompos yang kasar dapat dicampurkan kembali ke dalam bak
pengomposan sebagai activator.
3.3.2 MOL
Berikut ini langkah-langkah pembuatan pupuk mol :
1). Siapkan botol plastik bekas AMDK (air minum dalam kemasan) ukuran 1000-
1500 ml/ 1 liter-1,5 liter.
2). Masukkan sekitar segenggam tapai singkong yang matang ke dalam botol, lalu
masukkan air hingga mencapai setengah botol.
3). masukkan 5 sendok gula pasir atau 1 balok gula merah yang telah dicairkan
terlebih dahulu. Total air botol maksimal 3/4 ukuran botol.
4). Kocok dengan cara menutup botol, lantas menggoyang- goyangkan botol
selama 2-3 menit agar terjadi fermentasi dari larutan yang sudah tercampur rata.
5). Biarkan botol terbuka selam 5-7 hari atau di tutup, tetapi sesekali tutup dibuka
sedikit untuk membuang gas hasil fermentasi. Biarkan mikroorganisme lokal
(MOL) berkembang
6). Setelah 5-7 hari akan tercium bau alkohol dan berwarna agak kecoklatan,
pertanda pupuk cair organik siap digunakan. Cara penggunaan adalah dengan cara
mengencerkan larutab MOL dengan air dengan perbandingan 1: 15, lantas
disiramkan ke media tanah di sekeliling pohon. Fungsi MOL adalah membantu
memaksimalkan media tanam agar mampu menyediakan unsur hara yang
nantinya diserap oleh tanaman melalui akar-akar.
3.3.3. Cabai
1. Pilihlah benih cabai yang akan ditanam.
2. Rendam benih ke dalam air dan ambil benih yang tenggelam.
3. Semai benih cabai ke dalam nampan besar sampai 2 minggu.
4. Buat lubang tanam pada polybag 5-7 cm.
Universitas Sriwijaya
28
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara menanam ubi kayu, terlebih
dahulu Anda pahami syarat pertumbuhan dari ubi kayu tersebut :
Setelah Anda menentukan lokasi lahan yang sesuai dengan kriteria diatas,
maka langkah berikutnya cara menanam ubi kayu adalah sebagai berikut :
1. Bibit
Cara menanam ubi kayu yang baik diawali dengan mendapatkan bibit ubi
kayu yang baik pula agar hasil yang didapatkan sesuai dengan harapan Anda.
Beberapa ciri-ciri bibit ubi kayu yang ideal adalah :
Universitas Sriwijaya
29
2. Penataan Lahan
Persiapan lahan harus dilakukan diawal. Mengingat cara menanam ubi kayu
memerlukan media tanam yang baik. Hal yang perlu Anda ketahui juga
adalah penentuan jadwal kapan akan mulai mengarap lahan, sebaiknya dimulai
diawal musim penghujan.
Cara menanam ubi kayu yang baik, terutama jika jenis lahan Anda adalah
jenis lahan kering atau tegalan, maka sebaiknya awal masa tanam dimulai pada
awal musim penghujan agar bibit yang baru ditanam mendapat pasokan air hujan
yang cukup disamping tentu saja dibantu dengan penyiraman secara berkala.
Setelah bibit tersedia, cara menanam ubi kayu adalah dengan cara meruncingkan
batang stek ubi kayu, kemudian langsung ditancapkan kedalam bedengan sedalam
Universitas Sriwijaya
30
sepertiga dari batang bibit stek ubi kayu tersebut. Jarak antar batang stek yang
ditanam adalah kurang lebih 20 – 30 cm tergantung luas bedengan yang Anda
buat.
4. Pemeliharaan
Tahap selanjutnya tentang cara menanam ubi kayu yang baik setelah masa
tanam adalah memelihara kelanjutan dari bibit tersebut agar tumbuh sempurna
dan dapat dipanen sesuai dengan harapan.Gantilah bibit ubi kayu yang tidak
tumbuh sempurna dengan bibit yang baru agar pertumbuhan ubi kayu di lahan
Anda dapat tumbuh seragam. Cara menanam ubi kayu selanjutnya adalah dengan
membersihkan gulma dan tanaman liar yang mengganggu pertumbuhan dari
tanaman ubi kayu. Kedua tahap penyulaman dan penyiangan tersebut dapat
dilakukan pada saat bersamaan.
Cara menanam ubi kayu juga penting untuk dilakukan pemangkasan pada
tanaman yang berlebihan perkembangan tunasnya. Sebaiknya setiap tanaman ubi
kayu hanya bercabang 2 hingga 3 cabang saja. Pangkaslah cabang yang tumbuh
berlebihan pada tanaman ubi kayu Anda.Pemupukan susulan juga penting
dilakukan dalam cara menanam ubi kayu yang benar agar kandungan unsur hara
di dalam tanah yang dibutuhkan oleh tanaman ubi kayu dapat terjaga
ketersediannya. Lakukan juga penyiraman secara rutin terutama jika menghadapi
musim kemarau, penyiraman dapat dilakukan setiap pagi hari.
Tahap terahir dari cara menanam ubi kayu adalah masa panen dimana
biasanya pada varietas ubi kayu konvensional dapat dipanen pada usia tanam 10
hingga 12 bulan. Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut seluruh umbi yang
ada di dalam tanah, serta gunakan garpu tanah untuk umbi yang kerap tertinggal
didalam tanah.
Media Tanam
Siapkan polybag atau pot berukuran besar, kemudian isi dengan campuran
antara tanah dengan pupuk kandang, gunakan tanah yang gembur. Untuk
perbandingan campurannya cukup 1:1 saja. Siram dengan air media tanam
tersebut agar terjaga kelembabannya.
Pembibitan
Universitas Sriwijaya
31
Guntinglah pucuk tanaman hias brokoli kuning, satu pucuk ini terdiri dari satu
pangkal tanaman dengan beberapa cabang batang daun.
Kemudian celupkan pangkal dari pucuk tersebut pada cairan ZPT yang banyak
tersedia di toko-toko pertanian. Setelah dicelupkan lalu segera tanam pada media
tanam yang telah dipersiapkan tadi.Rawatlah dengan teratur melakukan
penyiraman. Bibit ini akan berakar pada waktu sekitar satu bulan
kemudian.Setelah berumur dua bulan, bibit ini siap dipindahkan atau di tanam ke
tanah. Hati-hati saat memindahkan bibit brokoli kuning tersebut jangan sampai
merusak akar.
Penanaman
Harus diperhatikan dalam menanam brokoli kuning ini, berilah jarak antara
tanaman satu dengan yang lainnya (15-25cm), karena nantinya daun dari tanaman
brokoli daun kuning ini akan tumbuh membulat sehingga jika tidak diatur
jaraknya maka akan saling beradu dan menempel.
Oleh masyarakat, kangkung darat dinilai lebih populer dan mudah untuk
dipasarkan dibandingkan dengan kangkung air. Sayuran kangkung memiliki
siklus panen yang relativ singkat serta cara menanam kangkung darat yang
mudah, sehingga budidaya kangkung darat memiliki perputaran uang yang cepat.
Universitas Sriwijaya
32
Jangan memakai benih kangkung yang telah disimpan lebih dari satu tahun
karena biasanya produktivitas benih yang disimpan terlalu lama akan
menurun
Beberapa contoh benih unggulan untuk cara menanam kangkung darat
yang baik adalah varietas sutera, Bangkok, kangkung bisi, atau kangkung
panah merah
Tanaman kangkung adalah jenis tanaman yang mudah tumbuh serta siklus
panennya yang cepat, maka, cara menanam kangkung darat tidak membutuhkan
proses persemaian benih seperti pada model sayuran lainnya. Cara menanam
kangkung darat dapat dilakukan dengan langsung menebar benih ataupun dengan
cara ditugal.
Universitas Sriwijaya
33
Jika cara menanam kangkung darat yang Anda lakukan dilakukan dengan
optimal, maka panen sudah dapat dilakukan pada saat usia 30 sampai 45
hari sejak masa tanam benih
Cara memanennya adalah dengan mencabut kangkung darat bersamaan
dengan akarnya, karena pada dasarnya konsumen lebih menyukai
kangkung yang masih terdapat akarnya
Cucilah kangkung darat setelah panen dengan air mengalir untuk
membersihkan sisa tanah di bagian akar tanaman
Tempatkan kangkung hasil panen di lokasi yang lembab agar tetap segar
hingga sampai kepada konsumen
1. Tanam biji jagung yang sudah disiapkan. Untuk setiap orang yang intensif
mengonsumsi jagung, tanamlah 10 hingga 15 tanaman
2. Lakukan penyiraman minimal 3x sehari
3. Basmi gulma di sekitar tanaman jagung yang masih muda
4. Beri pupuk bila ingin cepat pertumbuhannya
5. Tunggu pertumbuhannya sekitar 1-2 bulan
6. Petik jagung dan nikmatilah.
Universitas Sriwijaya
34
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Kompos
Minggu ke- Pengamatan
Tekstur Bau Warna Kompos Jadi
1 Halus Menyengat Coklat tua Belum jadi
2 Rada halus Sangat Sedikit Belum jadi
menyengat kehitaman
3 Mulai Sedikit Hitam Belum jadi
mengembur menyengat
4 Sedikit Tidak Hitam Belum jadi
mengembur terlalu
menyengat
5 Mengembur Tidak Hitam Jadi
menyengat
4.1.2 MOL
Minggu ke- Pengamatan
Bau Warna
1 Bau menyengat Coklat kekuningan
2 Bau sedikit Agak kecoklatan
berkurang
3 Bau mulai Coklat
berkurang
Universitas Sriwijaya
35
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kompos
Pada pembuatan kompos, pemberian larutan EM4/Biofitalik dan air gula
sangat berperan penting dalam proses pengomposan sehingga pengadukan dan
pemberian secara merata harus dilakukan. Maka untuk mendapatkan hasil kompos
yang baik yaitu dengan melihat perubahannya terutama pada warna, semakin
hitam bertandakan kompos ini sudah jadi atau siap untuk digunakan. Dilihat dari
hasil praktikum, kompos yang kami buat mengalami pembusukan dengan
menunjukan perubahan warna menjadi hitam. Pada awalnya kompos berwarna
coklat tua mendekati kehitaman. Selain warna yang berubah dapat dirasakan
aroma kompos yang berbau busuk dan sangat menyengat di hidung. Namun,
setiap minggunya terjadi perubahan bau sehingga tidak terasa lagi bau busuk
yang menyengat melainkan bau tersebut menghilang. Warna pada kompos pun
menjadi warna hitam dan kompos telah mengembur secara sempurna yang
menandakan kompos telah benar-benar telah jadi. Hal ini juga berpengaruh pada
pengadukan yang dilakukan setiap minggunya.
4.2.2 MOL
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa
bahan utama yang baik dari pembuatan MOL adalah sampah-sampah dapur yang
berupa sisa-sisa sayuran dan buah-buahan. Hal ini dikarenakan bahan baku pupuk
cair yang sangat bagus yaitu bahan organik yang mempunyai kandungan air tinggi
seperti sisa buah-buah dan sisa sayuran (wortel, labu, sawi, selada, kulit jeruk,
pisang, durian, kol, dsb). Semakin besar kandungan selulosa dari bahan organik
maka proses penguraian oleh bakteri akan semakin lama. Selain mudah
terdekomposisi, bahan ini kaya nutrisi yang dibutuhkan tanaman.Dalam proses
pembuatan MOL ini ditambahkan air gula yang telah dicampurkan
EM4/Biofitalik. Air gula ini bertindak sebagai molase yang merupakan sumber
energi bagi mikroorganisme yang akan menguraikan atau fermentasi dari bahan
dasar dari MOL ini.MOL ini sangat baik digunakan karena berbahan dasar buah-
buahan yang berasal dari alam sehingga tidak meninggalkan residu yang akan
merusak lingkungan serta harga dan proses pembuatannya yang tidak sulit. Pada
pembuatan MOL kami, telah terjadi perubahan pada minggu berikutnya yakni
Universitas Sriwijaya
36
munculnya ulat-ulat yang menempel dan berada di semua bagian MOL beserta
ember dan plastik penutupnya. Hal ini menyatakan bahwa proses pembuatan
MOL kami sudah mencapai keberhasilan. Namun, bau yang dihasilkan sangat
menyengat seperti bau gas. Setiap minggunya, MOL menjadi mengendap dan
baunya semakin berkurang. Pada minggu terakhir, MOL menjadi tidak berbau lagi
dan telah mengendap sempurna serta warnanya menjadi coklat terang atau coklat
muda.
Universitas Sriwijaya
37
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Tingkat kelembaban dan pembusukan yang terjadi pada pembuatan
kompos sangat berpengaruh pada hasil akhir pengomposan.
2. MOL berperan terhadap kesuburan tanaman karena memiliki kandungan
unsur hara mikro dan makro.
3. Pengaturan jarak tanam pada suatu areal tanah pertanian merupakan salah
satu cara yang berpengaruh terhadap hasil yang akan dicapai. Makin rapat
jarak tanam menyebabkan lebih banyak tanaman yang tidak berbuah.
4. Persiapan benih sebelum ditanam harus diawali dengan pemeriksaan
kualitas benih yang memiliki kriteria unggul, sehat, dan berdaya tumbuh
tinggi.
5. Penyiangan dan penyulaman sangat berperan dalam pembudidayaan
tanaman untuk mendapatkan hasil tanaman yang baik dan sehat.
5.2 Saran
Saran saya untuk kedepannya pada lahan yang belum pernah ditanami jenis
tanaman kacang kacangan di Inderalaya, sebaiknya lahan tersebut terlebih dahulu
diinkulasi rhizobium karena banyak mengandung Nitrogen yang sangat
dibutuhkan untuk tanaman. Kemudian sebaiknya pemilihan benih dilakukan
dengan cara memasukkan benih kedalam air, dan apabila mengapung bearti benih
tersebut sudah rusak. Lalu saran saya dikarenakan lahan di Inderalaya ada yang
tanahnya masih keras sebaiknya diberi pupuk kompos atau pupuk kandang agar
tanah tersebut gembur dan subur. Dan untuk para praktikan yang baru kalau pas
buka lahan sebaiknya ditandai jangan sampai ada perebutan sengketa lahan serta
bagi praktikan kelas Palembang siap-siap cari kawan untuk membantu merawat
tanamannya agar tidak layu atau mati.
Serta sebaiknya asisten dapat memberikan lebih banyak lagi penjelasan
sehingga praktikkan dapat mendapatkan ilmu lebih tinggi lagi mengenai
praktikum yang dilaksanakan serta kami mohon dipermudahkan nilai praktikum
Dasar-Dasar Agronomi kami..
Universitas Sriwijaya
38
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
39
Setiadi, 2006. Jenis dan Budidaya Cabai Keriting. Jakarta : Penebar Swadaya.
Sukarsono. 2003. Penanaman Tanaman Pangan. Yogyakarta : Kanisius.
Sumaryono. 2000. Kunci Bercocok Tanam Sayur-Sayuran Penting di Indonesia.
Indonesia : Seminar.
Sunarjono, H. 2009. Bertanam 30 Jenis Sayuran. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sutedjo. 2002. Potensi dan Pemanfatan Limbah Gula Sebagai Bahan Pembuatan
Pupuk Organik Tanah. Jakarta : Nalai Industri Indonesia.
Yudiwanti. 2010. Penanaman Jagung. Bandung : ITB.
Universitas Sriwijaya
40
LAMPIRAN
Universitas Sriwijaya
41
Universitas Sriwijaya