DASAR-DASAR AGRONOMI
(141G1133)
(G021211163)
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 3 METODOLOGI
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
tanaman. Pupuk di bagi ke dalam 2 macam yaitu pupuk organic dan pupu
mahluk hidup yang sudah mati. Sedangkan pupuk anorganik ialah pupuk
yang di buat dari buatan manusia menggunakan za-zat kimia buatan. Salah
satu pupuk organic ialah Biomol. Biomol adalah suatu zat yang fungsinya
sama seperti pupuk, namun dalam bentuk cair yang di hasilkan dari sisa-
sisa makanan. Dewasa ini pupuk merupakan salah satu kebutuhan pokok
murah namun pupuk jenis tersebut dapat berbahaya bagi lingkungan. Oleh
karena itu sebaiknya pupuk yang digunakan pupuk yang berasal dari
mengurangi jumlah sampah ialah mol, Karena mol dibuat dari sisa-sisa
larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar berbagai sumber daya yang
nutrisi bagi tanaman. Selain itu MOL dapat juga berperan sebagai
Sitokinin.
Larutan MOL menggandung unsur hara makro dan mikro dan juga
dan pupuk kimia. Pupuk kimia merupakan pupuk yang berasal dari bahan-
organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, ataupun kotoran ayam. Pupuk
organik biasanya berupa zat padat. Akan tetapi, pupuk organic juga dapat
dalam pengertian luas sebagai sumber pakan, dan juga sebagai sumber
bahan organik ke dalam tanah, baik dalam bentuk residu dan limbah
pertanian maupun ternak yang selanjutnya bertujuan untuk memenuhi
struktur tanah.
mol bagi tanaman untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bahan yang
digunakan dalam pembuatan mol, agar kita dapat mengetahui cara pembuatan
mol yang benar. Kegunaan dalam praktikum ini yaitu sebagai bahan
tetap tumbuh dengan subur dan selalu menyiram tanaman tersebut agar
TUJUAN PUSTAKA
setempat (Kusuma,2010).
dari berbagai sumber daya lokal. Larutan MOL mengandung bakteri yang
agen pengendali hama dan penyakit tanaman, serta mengandung unsur hara
(Purwasasmita 2009).
antara lain urin sapi, batang pisang, daun gamal, buah-buahan, sampah rumah
tangga, rebung bambu, serta rumput gajah dan dapat berperan dalam proses
pengelolaan limbah ternak, baik limbah padat untuk dijadikan kompos, serta
limbah per-tanian seperti buah-buahan tidak layak konsumsi untuk diolah menjadi
MOL (Mikro Organisme Lokal) adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan
dasar dari berbagai sumber daya yang tersedia setempat baik dari tumbuhan
maupun hewan.
Larutan MOL mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga
sangat matang, sisa-sisa ranting dan dahan, kotoran hewan dan lainnya (Juanda,
dkk, 2011).
mengatasi masalah hama dan penyakit tanaman padi. Adapun kelangsungan hidup
Sama seperti penggunaan pupuk kompos, MOL juga memiliki fungsi seabagai
penyubur tanah dan sumber nutrisi bagi tanaman sebagai sumber nutrisi tanaman,
dalam pengertian luas sebagai sumber pakan, dan juga sebagai sumber
hasil larutan fermentasi yang berbahan dasar dari sumber daya yang tersedia,
menentukan kualitas larutan MOL antara lain media fermentasi, kadar bahan
baku atau substrat, bentuk dan sifat mikroorganisme yang aktif di dalam
proses fermentasi, pH, temperatur, lama fermentasi, dan rasio C/N dalam bahan
pestisida.
yang terbuat dari bahan alami untuk mempercepat proses peleburan bahan organik
dekomposer, juga akan berguna sebagai pemberi nutrisi pada tanaman dan
meningkatkan populasi tanah dengan tujuan agar tanaman dapat tumbuh subur
serta terhindar dari hama yang akan menghambat proses pertumbuhan tanaman itu
sendiri (Riau,2018).
MOL adalah cairan hasil rendaman potongan kecil bahan organik berupa
ditambahkan gula merah atau molase dan didiamkan selama dua minggu. MOL
dibuat dengan menggunakan bahan organik yang tersedia di lokasi, namun dalam
MOL juga dibuat tidak secara kuantitatif serta tidak ada tambahan
MOL sangat berbeda satu dengan yang lainnya sehingga pengaruhnya terhadap
peningkatan kesuburan tanah melalui fiksasi N2, siklus nutrient, dan peternakan
yang telah sangat matang, sisa-sisa ranting dan dahan, kotoran hewan dan lainnya
(Purwasasmita, 2009).
2.4.1 Ciri-Ciri Mikroorganisme Lokal yang berhasil
menyengat/ berbau tidak sedap. Namun saat MOL matang baunya tidak lagi
didalamnya, MOL nya tidak sekeruh saat pertama kali di buat (Sutari,2010).
organik. Apabila kondisinya kurang sesuai atau tidak sesuai, maka organisme
tersebut akan dorman, pindah ke tempat lain, atau bahkan mati. Menciptakan
partikel, Permukaan area yang lebih luas akan meningkatkan kontak antara
mikroba dengan bahan dan proses dekomposisi akan berjalan lebih cepat. Ukuran
memegang peranan yang sangat penting dalam proses metabolisme mikroba dan
memanfaatkan bahan organic apabila bahan organic tersebut larut di dalam air.
temperature akan semakin banyak konsumsi oksigen akan semakin cepat pula
corong, saringan, parang, botol ukuran 1,5 L dan selang aquarium 1,5 M.
sayuran/buah (2 kg), Bonggol pisang (2 kg), air cucian beras (10 L), larutan gula
tidak masuk.
berhasil.
2. Aroma
Aroma pada MOL yang baik mirip dengan bau tape atau fermentasi
Juanda, Irfan, Nurdiana. 2011. Pengaruh metode dan lama fermentasi terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.). Agritrop :
2010. Vol.29.