Anda di halaman 1dari 2

TUGAS MANDIRI

MATA KULIAH SOSIOLOGI PEDESAAN MODAL SOSIAL

IRFAN WAHYUDIN (02.11.22.147)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MEKANISASI PERTANIAN

JURUSAN PERTANIAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2022
Pertanyaan
1. Mengapa saat ini terjadi pengikisan terhadap keberadaan modal sosial
masyarakat Indonesia?

Pembahasan

Indonesia adalah suatu negara bangsa yang besar, yang memiliki nilai nilai luhur,
contoh seperti pada budaya jawa yaitu tenggang rasa atau tepo seliro yang merupakan
salah satu kearifan lokal masyarakat Jawa, yang mana kearifan ini mengandung
arti bahwasannya dalam menjalani kehidupan sehari-hari terutama dalam berkomunikasi
harus memperhatikan perasaan orang yang diajak berkomunikasi. Seseorang harus
memandang lawan bicaranya sebagai orang yang pantas untuk dihormati. Salah satu
bentuk penghormatan terhadap orang lain adalah dengan memposisikan perkataan
seseorang sebagai hal yang penting. Namun seiring dengan kemajuan pembangunan di
era digital 4.0, dimana arus informasi dapat dengan cepat menyebar tanpa sempat di
saring, membawa dampak cukup negative terhadap pola komunikasi. Kini dalam era
digital nilai kebenaran dari suatu informasi digital tidaklah ditentukan oleh fakta yang
terjadi namun lebih kepada keyakinan, keyakinan akan suatu informasi yang sengaja
dibangun atas dasar kepentingan tertentu. Hal ini menyebabkan truth sulit muncul akibat
rendahnya trust karena selalu dianggap menjadi tafsiran salah oleh satu pihak. Kalaulah
“truth” itu memang ada, ia akan diupayakan menjadi kabur atau dimunculkan keraguan
akan kebenarannya melalui fake news, hoax, mis-information, dan dis-information.

Menurut Ralph Keyes, post-truthfulness membangun sebuah bangunan sosial


yang rapuh berdasarkan pada kewaspadaan. Mengikis fondasi kepercayaan yang
mendasari peradaban yang sehat. Dan, situasi ini seperti tidak ada ujungnya. Sehingga
beberapa pihak gelisah dan memberikan berbagai istilah keprihatinan seperti perpecahan,
terbelahnya bangsa, yang pada gilirannya akan melemahkan social trust antarmasyarakat
sebagai unsur utama modal sosial untuk menggerakkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan. Kemampuan untuk menggerakkan partisipasi masyarakat ke pertarungan
digital ini luar biasa efektif jika dibandingkan dengan menggerakkan masyarakat untuk
berpartisipasi dalam program pembangunan.

Hal inilah yang menyebabkan terjadinya pengikisan terhadap keberadaan modal


sosial dimasyarakat Indonesia, dimana social trust (kepercayaan sosial) dibangun dan
dibentuk untuk suatu kepentingan politik tertentu, atau kepentingan pasar,
sehingga truth (kebenaran) sebagai ruh dari kebersamaan yang membentuk gotong
royong atas dasar prinsip kolaborasi sosial sulit untuk terjalin, karena kepercayaan sosial
dibangun atas dasar kebohongan (fake news/ hoax).

Anda mungkin juga menyukai