PENDAHULUAN
kedua setelah beras. Sebagai salah satu sumber bahan pangan, jagung telah menjadi
dijadikan sebagai bahan pangan utama. Tidak hanya sebagai bahan pangan, jagung
juga dikenal sebagai salah satu bahan pakan ternak dan industri (Purwono, 2010).
Sentral produksi jagung masih didominasi di Pulau Jawa, yaitu sekitar 65%
sedangkan diluar pulau jawa hanya sekitar 35%. Hingga tahun 2003, produksi jagung
pemerintah mengimpor jagung beberapa negara produsen. Padahal, sejak tahun 2001
pemerintah telah menggalakkan sebuah program yang dikenal dengan sebutan Gema
Palagung (Gerakan Mandiri Padi, dan Jagung). Dengan adanya progam tersebut,
terbukti dapat meningkatkan produksi jagung di dalam negeri, tetapi tetap belum
1
Jagung menempati posisi penting dalam perekonomian nasional karena
samping bijinya, biomas hijauan jagung diperlukan dalam pengembangan ternak sapi.
Kebutuhan jagung dalam negeri untuk pakan sudah mencapai 4,9 juta ton pada tahun
2005 dan di prediksi menjadi 6,6 juta ton pada tahun 2010. Peluang ekspor
dan cina mulai membatasi volume ekspornya karena kebutuhan jagungnya meningkat
(Hartono,2010).
jawa timur, jawah tengah, sulawesi selatan, dan lampung. Peningkatan produksi
jagung di Sumatera utara masih terbuka lebar baik melakui peningkatan produktivitas
maupun perluasan areal tanam. Rata-rata tingkat produktivitas jagung nasional dari
areal panen sekitar, 3,60 juta hektar baru mencapai 3,40 t/ha (Purwono, 2010).
potensi lahan dan teknologi produksi yang diterapkan. Salah satu penyebabnya
besarnya senjang hasil antra teknologi penelitian dan hasil petani diakibatkan karena
jurang tahuan petani akan teknologi terbaru yang dihasilkan peneliti. Denganadanya
teknologi budaya jagung ini diterapkan akan meningkatkan produksi dan pendapatan
2
Keuntungan bertanam jagung ternyata sangat besar. Selain biji sebagai hasil
utama, batang jagung merupan bahan pakan ternak yang sangat potensial. Dengan
demikian, dalam pengusahaan jagung selain mendapat biji atau tongkol jagung, masih
(Hartono, 2010)
intensif ( tidak manja ) dan dapat ditanam dihampir semua jenis tanah. Resiko
(Purwono, 2010).
Jagung merupakan salah satu bahan makanan pokok. Sekitar 70% dari hasil
produksi jagung digunakan untuk komsumsi. Selain sebagai bahan pangan, jagung
juga menjadi campuran bahan pakan ternak, bahan ekspor nonmigas, serta bahan
Pupuk ialah bahan yang diberikan kedalam tanah baik yang organik maupun
yang anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan unsur hara dari dalam
tanah dan bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor
Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam
dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami, sementara pupuk
3
anorganik merupakan pupuk buatan pabrik dengan jenis dan kadar unsur hara yang
sengaja ditambahkan atau diatur dalam jumlah tertentu. Pupuk organik merupakan
salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya untuk memperbaiki kebutuhan
tanah dan penggunaannya masih sering dibarengi dengan pupuk anorganik atau
Pupuk organik, tanah yang subur dan mengandung hara yang cukup
merupakan syarat mutlak bagi tanaman jagung manis. Hara NPK juga di perlukan
oleh tanaman jagung . Produksi maksimum tanaman akan tercapai apabila kandungan
nutrisi di dalam tanah pada kondisi cukup dan seimbang. Keseimbangan penggunaan
pupuk organik dan anorganik akan memberikan stimulan yang cukup untuk
Tanah yang kurang subur menyebabkan produksi menurun. Untuk itu dalam
penanaman mutlak diperlukan pengolahan tanah dan penambahan usur hara. Dalam
hal ini dapat dilakukan pemanfaatan pupuk kandang dan pemupukan anorganik
sebagai solusi yang dapat dilakukan.Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari
kandang ternak, baik berupa kotoran padat (feses) yang bercampur sisa makanan
maupun air kencing (urine). Itulah sebabnya pupuk kandang terdiri dari dua jenis,
yaitu padat dan cair. Walau pun demikian, sepertinya orang enggan berbicara kotoran
4
Pupuk kandang juga berperan untuk pertumbuhan dan hasil produksi tanaman
jagung. Pupuk kandang yang berasal dari kotoran hewan yang mengalami penguraian
beberapa faktor antara lain, yaitu jenis hewan, umur hewan, keadaan hewan, jenis
permukaan (top soil), meningkatan populasi jasad renik, mempertinggi daya serap
dan daya simpan air, yang keseluruhan dapat meningkatkan daya kesuburan tanah
(Musnamar, 2006).
tanaman juga dapat meningkatkan efisensi pengunaan pupuk kimia, sehingga dosis
pupuk dan dampak pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia dapat
dibuktikan oleh beberapa hasil penelitian, baik untuk tanaman pangan (padi, jagung
dan kentang) maupun tanaman sayur – sayuran (kacang panjang, timun, terong
(Rusmaili, 2011).
Pupuk kandang sapi merupakan pupuk padat yang banyak mengandung air
dan lendir, dalam keadaan demikian peranan jasad renik untuk mengubah bahan-
bahan yang terkandung dalam pupuk menjadi zat-zat hara yang tersedia dalam tanah,
5
juga mencukupi keperluan pertumbuhan dan meningkatkan hasil produksi tanaman
lembu, karena pupuk ini merupakan pupuk dingin sebaiknya pemakaian dilakukan 2
Sedangkan Pupuk Kandang lembu adalah pupuk yang berasal dari campuran
kotoran sapi dari urine, serta dari sisa-sisa makanan yang tidak dapat dihabiskan.
Komposisi pupuk kandang sapi adalah 86 % H2O, 0,60 % N, 0,15 % P2O5, 0,45 %
Pupuk ZA merupakan pupuk N yang terbuat dari gas amoniak dan gas asam
higroskopis (mudah menarik uap air). Pada kelembaban 73% ia sudah menarik uap
Pemberian pupuk ZA dalam tanah, dengan bantuan enzim urea akan segera
keduanya berbentuk gas dan mudah hilang dari tanah. Namun demikian amonia
6
1.2. Identifikasi Masalah
3. Apakah ada interaksi atas pemberian pupuk Kandang Lembu dan Pupuk
7
1.4. Kegunaan Penelitian
penelitian itu ditujukan hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang
Pupuk pupuk Kandang Lembu dan Pupuk ZA merupakan variabel bebas, serta
sederhana kerangka pemikiran didalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar
berikut:
8
Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran
Pupuk Kandang
Lembu
Pertumbuhan dan
Produksi Tanaman Jagung
Pupuk ZA
Pelaksanaan Penelitian
Metode Penelitian
Rancangan Acak Kelompok
Metode Analisa
Sidik Ragam Linier
9
1.6. Hipotesis Penelitian
jagung.
Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan tofografi datar dan jenis tanah top soil yang
berada pada ketinggian ± 50 m dari permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berkembangan teknologi, saat ini banyak beredar jenis jagung. Tanaman jagung
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Subdivisio : Angiosperma
Kelas : Monocotyledonena
Ordo : Poales
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
2.2.1. Akar
Jagung termasuk tanaman berakar serabut yang terdiri dari tiga tipe akar.,
yaitu akar senimal, akar edvetif, dan akar udara. Akar sinemal tumbuh dari radikula
11
dan embrio. Akar edvetif disebut juga akar tunjang. Akar ini tumbuh dari buku paling
bawah, yaitu sekitar 4 cm dibawah permukaan tanah. Sementara akar udara adalah
akar yang keluar dari dua atau lebih buku terbawah dekat permukaan tanah.
Perkembangan akar jagung tergantung dari varietas, kesuburan tanah dan keadaan air
2.2.2. Batang
Batang jagung tidak bercabang, berbentuk silinder, dan terdiri dari beberapa
ruwas dan buku ruas. Pada buku ruas akan muncul yang berkembang menjadi
tongkol. Tinggi batang jagung tergantung varietas dan tempat penanaman, umumnya
2.2.3. Daun
Daun jagung dan keluar dari buku-buku batang. Jumlah daun terdiri dari 8 -48
helai, tergatung varietasnya. Daun terdiri dari tiga bagian, yaitu kelopak daun, lidah
daun, dan helaian daun. Kelopak daun umumnya membungkus batang. antara kelopak
dan helain terdapat lidah daun yang disebut ligula. Ligula ini berbulu dan berlemak.
fungsi ligula adalah mencegah air masuk kedalm kelopak daun dan batang
( Purwono, 2010 ).
12
2.2.4. Bunga
Bunga berumah satu. Letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina. Bunga
jantung berada diujung tanaman sedangkan bunga betina berada diketiak daun. Bunga
betina berbentuk gada, berwarna putih, panjang, biasa disebut rambut jagung. Bunga
dengan bersatunya tepung sari dan rambut. Umumnya 95 % dari bakal biji terjadi
karena perkawinan sendiri. Semua tepung sari yang menyerbuki bakal biji jagung
datang dari tanaman terdekat. Tepung sari siap melakukan penyerbukan pada satu
sampai tiga hari sebelum rambut keluar dari tongkol pada tanam yang sama.
( Hartono, 2010 ).
2.2.5 Biji
Biji jagung tersusun rapi pada tongkol. Dalam satu tongkol terdapat 200-400
biji. Biji jagung terdiri dari tiga bagian. Bagian luar disebut pericarp. Bagian kedua
lapisan yaitu endosperma yang merupakan cadangan makanan biji. Sementara bagian
13
2.3. Syarat Tumbuh
ekosistem yang tinggi. Tanaman Jagung memiliki daya adaptasi tinggi terhadap
kondisis iklim dan tanah di daerah tropis. Hal ini mendukung pengembangan
2.3.1. Tanah
berpajang kuat pada tanah serta medapatkan air dan unsure hara dari tanah. Meskipun
ada tanam yang diusahakan dengan media air (hhydrophonic) tetapi belum banyak
berarti dibandingkan dengan usaha pertanian yang dilakukan di atas tanah pertanian.
Perubahan keadaan tubuh tanah, baik secara kimia, fisik, maupun biologi akan
Pemberian pupuk, misalnya, akan memperkaya secara kimia ketersediaan hara dalam
Akar tanaman mendapatkan sebagian besar air melalui tanah. ( Purwono, 2010 ).
Ketersediaan air dalam tanah merupakan hal yang sangat penting bagi
tanaman.Tidak semua air yang terkandung dalam tanah dapat diserap oleh akar
tanaman. Air yang terlampau dalam dari jangkauan akar atau air yang terikat kuat
14
pada butir-butir tanah tidak dapat dimamfaatkan tanaman. Sebaliknya, air yang terlalu
banyak sehingga menggenangi akar tanaman akan membuat akar tanaman busuk.
Pengaturan ketersediaan air dalam tanah bagi pertumbuhan tanaman atau usaha
pertanian sangatlah penting. Tanah merupakan tempat akar tanaman mencari makan,
pada ketersediaan hara tanaman saja seperti pemupukan, tetapi pada keseluruhan
Tanah sebenarnya terdiri dari zat padat, cair, dan udara. Zat dapat dalam tanah
terdiri dari bahan batuan tanah, mineral tanah, humus, dan organisme hidup yang
bermukim dalamnya. Zat cair terutama berupa air tanah serta unsur-unsur yang
rongga tanah mengandung oksigen (O2) yang penting untuk respirasi akar guna
(top soil). Pada lapisan ini, biasanya sistem perakaran tanaman berkembang dengan
baik. Untuk itu, pengolahan tanah sebelum penanaman dan pengolahan tanah pada
waktu pemeliharaan tanaman memegang peran penting bagi suburnya tanaman. Pada
pengolahan tanah, perbandingan kandungan zat padat, cair, dan udara di dalam
15
lapisan olah menjadikan tanah gembur dan menguntungkan bagi pertumbuhan akar
tanaman.
Andosol (berasal dari gunung berapi), Latosol, dan Grumosol. Pada Tanah
bertekstur berat (Grumosol) masi dapat ditanami Jagung dengan hasil yang
baik, Tanah bertekstur Lempung atau liat berdebu (Latosol) merupakan jenis
tumbuh dengan baik pada tanah yang subur, dan gembur, dan kaya humus
Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan Tanaman jagung antara 5,6-7,5
pada tanah yang memiliki pH Kurang dari 5,5 tanaman jagung tidak bisa
- Kemiringan tanah yang optimum untuk tanaman jagung maksimum 8%. Hal
ini dikarenakan kemungkinan terjadi erosi tanah sangat kecil. Pada derah
jagung.
16
Jagung termaksud tanaman yang tidak memerlukan persyaratan tanah yang
khusus dalam penanamanya. Jagung dikenal sebagai tanaman yang dapat tumbuh
dilahan kering, sawah, dan pasang surut, asalkan syarat tumbuh yang diperlukan
Tanah yang paling baik untuk tanaman jagung sudah barang tentu barang
yang subur. Yang dimaksud dengan tanah subur adalah tanah yang akan kaya zat hara
yang sangat di butuhkan oleh tanaman. Tapi kesuburan tanah juga belum menjamin
berhasilnya tanaman. Selain menghendaki tanah yang subur, tanaman jagung juga
membutuhkan air yang cukup dan kepadatan tanah memadai pula (Yadiyanto, 1990).
Tanah merupakan media tempat atau tempat tumbuh tanaman. Akar tanaman
berpegang kuat pada tanah serta mendapatkan air unsur hara dari tanah. Meskipun
ada tanaman yang diusahakan dengan media air (hydrophonic), tetapi belum banyak
Tanah sebenarnya terdiri dari zat padat cair, dan udara. Zat padat terdiri dari
bahan batuan tabah, mineral tanah, humus dan organisme hidup yang bermukim
didalamnya. Zat cair terutama berupa air tanah serta unsur-unsurnya terlarut
didalamnya, eksudat-eksudat dan ekskresi ekskresi cair. Udara didalam rongga tanah
mengandung oksigen (02) yang penting untuk respirasi akar guna memperole tenaga
17
Tanah yang digunakan sebagai media tanam sebaiknya merupakan tanah yang
gembur, perakaran akan mudah untuk melakukan proses respirasi atau pernapasan.
Tanah yang remah dan berbutir – butir memiliki aerasi dan daya tahan air yang baik.
Selain itu, akar juga akan mudah manembus saat mencari bahan makanan.
2.3.2 Iklim
Tanaman jagung berasal dari daerah tropis dan dapat menyesuaikan diri
lingkungan yang terlalu ketat. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa jagung
dapat tumbuh pada berbagai macam tanah, bahkan pada kondisi tanah yang agak
kering. Tropis basah. Jagung tumbuh di daerah yang letak antra 50 LU-40 LS pada
lahan yang tidak beririrgasi, pertumbuhan tanaman memerlukan curah hujan ideal
sinar matahari sangat penting bagi tanaman , terutama dalam masa pertumbuhan.
hasil yang akan diperoleh akan maksimal. Tanaman jagung yang ternaungi,
pertumbuhannya akan terhambat atau merana. Produksi biji yang dihasilkan pun
18
Suhu yang dikehendaki tanaman jagung untuk pertumbuhan sebaiknya antara
Panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik daripada musim hujan
sub-tropis/tropis yang basah. Jagung dapat tumbuh didaerah terletak antra 0-50 0 LU
Tanaman jagung yang ternaungi akan terhambat dan memberikan hasil biji yang
Daerah yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung yaitu daerah
beriklim sedang hingga daerah beriklim sub-tropis/tropis basah. Jagung dapat tumbuh
di daerah yang terletak diantara 500LU – 400LS. Pada lahan yang tidak beririgasi,
2.3.3. Air
terutama pada saat pertumbuhan awal, saat berbunga, dan saat pengisian biji.
Kekurangan air pada stadium tersebut akan menyebabkan hasil yang menurun.
Kebutuhan jumlah air setiap varietas sangat beragam. Namun demikian, secara umum
19
tanaman jagung membutuhkan 2 liter air pertanam per hari kondisi panas dan
berangin. Hasil penelitian di Amerika menunjukkan bahwa kekurangan air pada saat
3 minggu setelah keluar rambut tongkol akan menurunkan hasil hingga 30%.
Sementara kekurangan air yang selama pembungaan akan mengurangi jumlah biji
mineral dari lautan didalam tanah melalui air. Disinilah peranan air bagi kehidupan
tumbuh-tumbuhan.
mineral dari lautan didalam tanah melalui air. Di sinilah peranan air bagi kehidupan
tumbuh-tumbuhan
Yang dimaksud curah hujan di sini adalah air hujan dengan segala bentuknya
yang langsung diterima oleh bumi, seperti air embun, kabut dan segenap jumlah air
yang turun berbagai macam. Banyak air yang diterima pada permukaan tanah diukur
dengan tebalnya lapisan air per mm, andai kata air tidak mengalir, tidak menguap dan
Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase
pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam
20
awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Membutukan sinar matahari,
tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji
yang tidak optimal. Suhu optimal anara 230 C-300 C. Jagung tidak memerlukan
persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan
berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5 Aerasi dan ketersediaan air baik,
kemiringan tanah kurang dari 8% Daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8%
Pupuk kandang juga berperan untuk pertumbuhan dan hasil produksi tanaman
jagung. Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang
sangat dipengaruhi beberapa faktor antara lain jenis hewan, umur hewan, keadaan
hewan, jenis makanan, bahan hamparan yang dipakai, perlakuan dan penyimpanan
sebelum diaplikasikan.
(top soil), meningkatan populasi jasad renik, mempertinggi daya serap dan daya
(Musnamar, 2006).
21
Pupuk kandang dipilih yang benar - benar matang, pupuk kandang yang masih
mentah (basah) akan terurai dulu didalam tanah dengan mengeluarkan panas yang
dapat mematikan tanaman. Bila pupuk kandang yang diberikan belum atau tidak
Terdapat 2 jenis pupuk kandang yaitu : padat dan cair yang biasanya dipergunakan
adalah pupuk padat karena lebih mudah mengumpulkanya daripada jenis yang cair.
(Mulyani, 2010).
nitrogen, phosphor, dan kalium, juga mengandung unsur mikro seperti kalsium,
magnesium, tembaga, dan sejumlah kecil mangan, coper, dan boron. Kebutuhan
pupuk kandang untuk tanaman jagung yaitu 5 – 10 ton/ha atau sama dengan 0,5 – 1
tanah, ini terjadi akibat penguraian yang dilakukan organisme tanah terhadap bahan
organik yang terdapat pada pupuk kandang mempunyai sifat pereka yang mengikat
butir - butir tanah menjadi butiran yang lebih besar (Hardjowigono, 1997).
Bahan organik yang terkandung dalam pupuk kandang mempunyai daya serap
yang tinggi terhadap air tanah. Karena itu pupuk kandang lembu sering kali
mempunyai pengaruh tanaman pada musim kering karena dapat menyerap air
(Musnawar, 2009).
22
Menaikan kondisi kehidupan dalam tanah. Hal ini terutama disebabkan oleh
organisme didalam tanah yang dapat memanfaatkan bahan organik, misalnya pupuk
kandang lembu yang kita berikan pada tanah sebelumnya diserap oleh akar tanaman.
peguraian yang dilakukan oleh jasad renik dengan jalan pembusukan peragian dari
proses pembusukan ini, semakin banyak juga banyak juga jasad renik memperoleh
makanan dan sumber tenaga. Semakin banyak pupuk kandang lembu yang diberikan,
semakin banyak pula jasad renik yang dapat hidup didalam tanah. Tetapi pemberian
pupuk kandang harus tetap disesuaikan dengan tanaman yang kita budidayakan
(Marsono, 2003).
Sebagai sumber zat hara bagi tanaman. Kelebihan pupuk kandang dari pupuk
buatan ialah bahwa pupuk kandang lembu dan kambing. Pemupukan dengan
menggunakan pupuk kandang ini memberikan hasil terbaik dari jenis kotoran hewan
yang ada, hal ini di karenakan, sapi dan kambing memakan bermacam - macam jenis
daun. Sehingga kotoran yang dihasilkan banyak mengandung nitrat dan amonia, yang
cocok, terutama bahan organik yang berasal dari pupuk kandang lembu, pemberian
pupuk kandang untuk tanaman jagung dilakukan pada saat pengolahan media tanam,
penggunaan pupuk kandang lembu sebagai media tanam yang dapat memperbaiki
23
struktur tanah dan mendorong perkembangan populasi mikroorganisme tanah
(Rukmana, 1994).
tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk
ZA berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia (NH 4)2 SO4,
merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap
air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat.
Pupuk ZA mengandung unsur hara N sebesar 20% dengan pengertian setiap 100 kg
1. Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau
fotosintesa
lain-lain
24
4. Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura,
2. Daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman jagung warna ini
3. Dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari
5. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, sering kali masak
sebelum waktunya.
Menurut Sarif (1996), Nitrogen dalam tanah mudah hilang dan kurang efektif
karena :
- Mudah terbakar oleh sinar matahari, sedangkan akar tanaman belum sempat
menyerapnya
25
menggunakan ZA. Pemupukan dilakukan dua minggu sekali dengan dosis 2 gr per
bibit . Pupuk diberikan ke dalam sebuah lingkaran yang dibuat 3 cm dari batang bibit,
Unsur C dan O diserap oleh tanaman melalui udara dalam bentuk CO2 yang
diambil melalui stomata dalam proses fotosintesis. Unsur H diambil dari air oleh akar
tanaman, unsur hara yang diserap dari larutan tanah dapat tersedia sekitar akar.
Akar akan menghisap hara yang larut dalam air pada kedalaman tertentu,
akar yang tidak normal akibat adanya rintangan dalam menembus tanah, maka unsur
hara yang terdapat jauh dibawah jangkauan daya hisap akar tidak akan terserap
(Sarif, 1996).
Proses masuknya unsur hara melalui daun terjadi karena adanya difusi dan
osmosi melalui lubang stomata. Maka dengan demikian mekanisme masuknya unsur
Membukanya stomata merupakan proses yang diatur oleh tekanan turgor dari
26
kandungan karbondioksida dari ruangan stomata. Meningkatnya tekanan turgor akan
mengakibatkan membukanya stomata daun pada saat itu juga unsur hara akan
dengan tiga proses yaitu pembelahan sel, pemanjangan sel, dan difresiasi akan sel.
Jika kerja pembelahan sel berjalan cepat maka pertumbuhan batang, daun, dan akar
27
BAB III
METODE PENELITIAN
- Tanah topsoil
- Pupuk ZA
- Air
- Cangkul
- Parang
- Parang babat
- Gembor
- Schliper
- Alat ukur
- Hand sprayer
28
- Timbangan
- Gergaji, dan
- Alat tulis.
Rancangan yang digunakan untuk mengolah data dalam percobaan ini adalah
- K0 : Tanpa perlakuan
- Z0 : Tanpa Perlakuan
29
3.3. Analisa Data
sebagai berikut :
Dimana :
Yijk : Hasil pengamatan pada ulangan ke-i, diperlukan pupuk Kandang Lembu
(aβ) jk : Efek dari interaksi pupuk Kandang Lembu pada taraf ke-j dan pengaruh
∑ijk : Efek error pada ulangan ke-I, perlakuan pupuk Kandang Lembu pada taraf
30
Jumlah ulangan (n) adalah :
(t-1) (n-1) ≥ 15
(12-1) (n-1) ≥ 15
11 (n-1) ≥ 15
11- n (11) ≥ 15
11- n ≥ 15 + 11
n ≥ 26/11
n = 2,36
Jarak Tanam : 75 cm x 25 cm
31
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
Tempat pembibitan dilakukan pada lokasi yang memiliki sumber air yang
cukup, areal yng rata dan drainase harus baik pula, sehingga tidak terjadi genangan
air suwaktu hujan lebat, dan aman dari gangguan hama binatang besar maupun
serangga.
dibersikan dari segala macam gulma dan akar-akar tanaman sebelumnya. Tujuan
Selain itun juga untuk menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang
32
Setelah areal penanaman bersih daan rata, maka dilakukan pembuatan plot
percobaan yang berukuran panjang plot 245 cm, dan lebar plot 70 cm sebanyak 36
plot, terdiri dari 3 ulangan dengan jarak ulangan 100cm dan jarak antar plot 50cm
4.5. Penanaman
Penanaman dilakukan pada sore hari. Lubang kecambah dibuat dengan ibu
jari atau dengan kayu ditengah-tengah sedalam 2-3 cm. Setelah itu benih dimasukan
kedalam lubang. Benih yang sudah dimasukkan ditutup dengan tanah gembur sambil
dipadatkan.
Pupuk Kandang sapi diberikan 1 kali aplikasi pada saat pengolahan lahan atau
pada saat pembuatan bedengan dengan dosis disesuaikan pada perlakuan masing-
33
permukaan tanah, dengan dosis disesuaikan terhadap perlakuan masing-masing.
4.7. Pemeliharaan
4.7.1. Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiab hari pada pagi hari dan sore hari, pagi sebelum
pukul 10.00 wib dan sore hari pukul 16.00 wib. Penyiraman menggunakan gembor
jika hujan turun dan keadaan tanah cukup basah atau lembab maka penyiraman tidak
4.7.2 Penyisipan
Penyisipan dilakukan apabila ditemukan bibit mati dan abnormal, bibit yang
yang digunakan sebagai bibit sisipan yaitu bibit sulaman yang usianya sama dan
tanaman berumur 2 minggu atau tergantung pada keadaan gulma dilapang yaitu umur
satu bulan setelah tanaman atau pada saat penyiangan kedua dengan tinggi
34
pembubuhan kira-kira 5 cm agar tanam jagung pertumbuhanya tegak atau kokoh
pengendalianya dengan cara manual. Apabila tingkat tingkat ganguan hama lebih
4.7.5 Panen
Jagung dipanen setelah buah sudah matang fisiologis, atau tanaman sudah
berumur 105 hari. Cara panen jagung adalah dengan mengambil seluruh bagian
tanaman, dari akar, batang, daun dan tongkol, kemudian dipisahkan antara akar
Tanaman diukur dengan alat meteran atau rol,dan diukur dari patok nol ujung
titik sampai dengan ujung daun yang tertinggi atau terpanjang. Dimana setiap
35
pengukuran dilakukan setelah bibit berumur 6 minggu dengan interval 2 minggu
maka setiap tanaman sampel diberi tanda. Pengukuran dilakukan 2 minggu sekali
mulai bibit berumur 6 minggu sampai bibit berumur 12 minggu yaitu pada minggu ke
6, 8, 10 dan 12.
Jumlah daun yang dihitung adalah daun yang telah terbuka sempurna,
termasuk daun yang gugur juga dihitung. Dimana setiap tanaman sampel dihitung
jumlah daun dan kemudian dirata-ratakan Pengukuran dilakukan pada saat tanaman
berumur 6 minggu dengan interval 2 minggu sekali sampai akhir penelitian yaitu
36
Penghitungan dilakukan pada setiap tanaman sampel dengan dengan ciri-ciri
tongkol yang paling berat dan panjang tongkol lebih besar dari 15 cm ditimbang lalu
tongkol yang paling berat dan panjang tongkol lebih besar dari 15 cm ditimbang lalu
37
BAB V
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan dari data rataan pengaruh
pemberian Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk ZA serta interaksi keduanya pada
parameter yang diamati seperti tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, berat
tongkol pertanaman sampel, berat tongkol perplot dapat dilihat pada Lampiran 4
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman umur 6 sampai 12
minggu dapat dilihat pada Lampiran 4 sampai Lampiran 7. Untuk perlakuan Pupuk
Kandang Lembu pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang tidak nyata dan
38
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari tinggi tanaman jagung pada
perlakuan Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk ZA dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai
terendah pada tanaman jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada K3Z2
sebesar 56,28 cm dan nilai terendah pada K0Z0 sebesar 40,82 cm. Dari hasil rataan
pada tinggi tanaman jagung tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Perlakuan Z0 Z1 Z2 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam diameter batang umur 6 sampai 12
minggu dapat dilihat pada Lampiran 8 sampai Lampiran 11. Untuk perlakuan Pupuk
Kandang Lembu dan Pupuk ZA pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh tidak
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari diameter batang jagung pada
perlakuan Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk ZA dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai
terendah pada tanaman jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada K3Z2
39
sebesar 5,69 mm dan nilai terendah pada K0Z0 sebesar 3,54 mm. Dari hasil rataan
pada diameter batang jagung tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Perlakuan Z0 Z1 Z2 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam jumlah daun umur 2 sampai 12
minggu dapat dilihat pada Lampiran 12 sampai Lampiran 15. Untuk perlakuan Pupuk
pengaruh yang tidak nyata, sedangkan interaksinya juga menunjukkan pengaruh yang
tidak nyata.
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari jumlah daun jagung pada perlakuan
Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk ZA dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai terendah
40
pada tanaman jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada K3Z2 sebesar
213,34 helai dan nilai terendah pada K0Z0 sebesar 123,94 helai. Dari hasil rataan
pada jumlah daun jagung tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.3.
Perlakuan Z0 Z1 Z2 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam berat tongkol pertanaman sampel
umur 12 minggu dapat dilihat pada Lampiran 16. Untuk perlakuan Pupuk Kandang
Lembu pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat nyata dan untuk
41
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari berat tongkol pertanaman sampel
jagung pada perlakuan Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk ZA dapat dilihat nilai
tertinggi dan nilai terendah pada jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada
K3Z2 sebesar 26,85 gr dan nilai terendah pada K0Z0 sebesar 21,28 gr. Dari hasil
rataan pada berat tongkol pertanaman sampel jagung tersebut dapat dilihat pada Tabel
5.4.
Tabel 5.4. : Rataan Berat Tongkol Pertanaman Sampel Jagung Umur 12 MST.
Perlakuan Z0 Z1 Z2 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam berat tongkol perplot umur 12
minggu dapat dilihat pada Lampiran 17. Untuk perlakuan Pupuk Kandang Lembu
pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat nyata dan untuk perlakuan
42
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari berat tongkol perplot jagung pada
perlakuan Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk ZA dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai
terendah pada jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada K3Z2 sebesar
230,47 gr dan nilai terendah pada K0Z0 sebesar 184,27 gr. Dari hasil rataan pada
berat tongkol perplot jagung tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5. : Rataan Berat Tongkol Perplot (gr) Jagung Umur 12 MST.
Perlakuan Z0 Z1 Z2 Rataan
5.2. Pembahasan
43
terhadap parameter berat tongkol pertanaman sampel dan berat tongkol perplot,
sedangkan terhadap parameter tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun tidak
berat tongkol pertanaman sampel. Hal ini di akibatkan pemberian Pupuk Kandang
dengan adanya Nitrogen maka lebih banyak hasil fotosintesis di alirkan ke tongkol
protein, lemak vitamin dan zat lainnya akan disimpan dalam pembentukan tongkol
atau biji. Dugaan lainnya adalah karena Pupuk Kandang Lembu juga berpengaruh
sangat nyata terhadap berat tongkol pertanaman sampel yang merupakan komponen
dari berat tongkol perplot. Atau dengan kata lain berat tongkol pertanaman sampel
tongkol perplot merupakan komponen dari berat tongkol pertanaman sampel. Apabila
berat tongkol pertanaman sampel semakin tinggi maka akan mengakibatkan berat
tongkol perplot akan semakin tinggi juga. Dalam hal ini berat tongkol pertanaman
sampel sangat nyata akibat pemberian Pupuk Kandang Lembu, dengan demikian
44
Dari seluruh parameter yang tidak menunjukkan pengaruh yang nyata seperti
tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun di akibatkan karena dipengaruhi
oleh factor genetik dan faktor lingkungan (Hartono, 2010). Hal ini dapat dimengerti
bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari satu varietas,
pengaruh yang sangat nyata meningkatkan tinggi tanaman, serta berpengaruh nyata
terhadap berat tongkol pertanaman sampel dan berat tongkol perplot. Namun
Pupuk ZA berpengaruh sangat nyata pada umur 6-12 MST terhadap tinggi
tanaman. Hal in disebabkan oleh jumlah populasi tanaman per satu satuan luas,
dimana semakin banyak populasi tanaman per satu satuan luas akan mengakibatkan
timbulnya persaingan ketat diantara tanaman dalam memperoleh unsur hara, air dan
cahaya matahari. Dengan cahaya yang kurang maka auksin tanaman aktif sehingga
pada perlakuan Z2 (2,5 gr/tanaman). Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak
populasi tanaman menyerap unsur hara akan semakin tinggi usaha untuk
tinggi.
45
Perlakuan Pupuk ZA menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap berat
tongkol pertanaman sampel dan berat tongkol perplot. Hal ini di duga karena Pupuk
ZA yang semakin banyak diberikan pada tanaman jagung, dimana tanaman dapat
Pupuk ZA yang berpengaruh tidak nyata terhadap diameter batang dan jumlah
daun. Hal ini di duga karena diameter batang dan jumlah daun dikendalikan oleh
factor genetic, factor lingkungan dan tanaman itu sendiri. Hal ini sesuai dengan
Dari hasil analisis sidik ragam interaksi Pupuk Kandang Lembu dan Pupuk
ZA menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati.
faktor yang lain tersebut tertutup dan masing-masing faktor bekerja sendiri-sendiri.
Atau dengan kata lain masing masing perlakuan baik Pupuk Kandang Lembu tidak
46
Menurut Lingga (2007), bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi
- Struktur tanah
- Apakah tanah itu lengkap mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh
tanaman.
Menurut Mulyani (2002), bahwa pada Pupuk Kandang Lembu terdapat unsur
Natrium yang ikut dalam proses fisiologi dengan kalium yaitu menghalangi atau
BAB VI
6.1. Kesimpulan
terhadap parameter tinggi tanaman, namun ada juga pengaruh yang nyata
47
terhadap parameter berat tongkol pertanaman sampel dan berat tongkol
6.2. Saran
gr/tanaman (Z2)
minimal dengan taraf diatas 1,5 kg/tanaman dan untuk penggunaan Pupuk
48
DAFTAR PUSTAKA
Intan, 2010. Aneka Jenis Media Tanam dan Penggunaanya. Penebar Swadaya
Jakarta.
49
Marsono, 2003. Serapan Unsur Kaliun di Dalam Tanah. Depok Estate.
Sarif. 1996. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung
50