Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Laboratorium Percontohan UPI Cibiru

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : VIII/ Satu

Topik : Zat Aditif dan Zat Adiktif

Sub Topik : Bahan Aditif

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 JP)

A. KOMPETENSI INTI

KI .1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI .2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI .3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknolgi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
KI .4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
KI Kompetensi dasar Indikator

3 3.7 Mendeskripsikan zat aditif (alami dan 3.7.1 Menyebutkan jenis-jenis zat aditif
buatan) dalam makana dan minuman pada makanan
(segar dan dalam kemasan), dan zat 3.7.2 Memberi contoh zat aditif alami
adiktif, psikotropika serta pengaruhnya dan buatan
terhadap kasehatan 3.7.3 Menjelaskan pengertian zat aditif
makanan
3.7.4 Mengidentifikasi bahan-bahan
pewarna, pemanis, pengawet,
penyedap alami dan buatan
berdasarkan komposisi yang
tercantum pada kemasan
3.7.5 Menjelaskan fungsi penggunaan
bahan aditif dalam makanan
3.7.6 Menjelaskan solusi pengganti
bahan aditif

4 4.7 Menyajikan data, informasi, dan 4.7.1 Menyajikan data hasil kegiatan
mengusulka ide pemecahan masalah dalam bentuk isian tabel
untuk menghindari terjadinya pengelompokan zat aditif makanan
penyalahgunaan zat aditif dalam dan bukan zat aditif makanan

makanan dan minuman serta zat adiktif dengan benar

psikotropika 4.7.2 Menyajikan data hasil kegiatan


dalam bentuk isian tabel
pengelompokan zat aditif makanan
berdasarkan fungsinya
4.7.3 Mengusulkan ide pengganti bahan
aditif tertentu yang lebih aman
bagi kesehatan

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi Zat Aditif melalui diskusi, peserta didik diharapkan
dapat menyebutkan jenis-jenis zat aditif pada makanan, memberi contoh zat aditif alami
dan buatan, menjelaskan pengertian zat aditif makanan, mengidentifikasi bahan-bahan
pewarna, pemanis, pengawet, penyedap alami dan buatan berdasarkan komposisi yang
tercantum pada kemasan, menjelaskan fungsi penggunaan bahan aditif dalam
makanan.Menjelaskan solusi pengganti bahan aditif, menyajikan data hasil kegiatan dalam
bentuk isian tabel pengelompokan zat aditif makanan dan bukan zat aditif makanan dengan
benar, menyajikan data hasil kegiatan dalam bentuk isian tabel pengelompokan zat aditif
makanan berdasarkan fungsinya, mengusulkan ide pengganti bahan aditif tertentu yang
lebih aman bagi kesehatan.

C. MATERI
A. Zat Aditif

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering membeli makanan yang dibungkus dalam
suatu kemasan. Bungkusan makanan tersebut biasanya dilengkapi dengan komposisi dari
makanan yang ada di dalam bungkusan tersebut. Pernahkah kamu mengamati komposisi
dari makanan yang kamu beli? Selain bahan makanan yang mengandung karbohidrat,
protein, lemak, serta vitamin dan mineral, bahan atau zat apa lagi yang ada dalam
kemasan? Di beberapa komposisi makanan kamu akan menemukan nama bahan yang
jarang kamu dengar dan sebagian menggunakan nama kimia. Di dalam komposisi pada
kemasan makanan atau minuman, kita sering melihat adanya nama bahan seperti minyak
kelapa sawit, Mononatrium Glutamat, Dinatrium Inosinat, dan Dinatrium Guanilat.
Bahan-bahan yang dimaksud dinamakan bahan aditif makanan.
Sebenarnya, Tuhan telah menyediakan zat aditif dari alam yang bisa dimanfaatkan
untuk kesejahteraan umat manusia. Kita perlu bersyukur karena semua bahan aditif yang
kita butuhkan sudah tersedia di alam, misalnya rempah-rempah sebagai zat penyedap, tebu
sebagai zat pemanis, garam sebagai zat pengawet, dan masih banyak lagi. Zat aditif yang
disediakan alam memiliki kelemahan, salah satunya adalah jumlahnya yang terbatas.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, saat ini manusia telah membuat bahan aditif yang
memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan bahan aditif alami, bahan aditif buatan
manusia ini disebut bahan aditif buatan (sintetik). Berdasarkan fungsinya bahan atau zat
aditif dikelompokkan menjadi zat pewarna, zat pengawet, zat pemanis, dan zat penyedap.
Berikut akan dijelaskan satu per satu tentang zat aditif makanan berdasarkan fungsinya.
1. Zat Pewarna
Zat aditif yang berfungsi untuk memperbaiki tampilan makanan atau minuman
sehingga terlihat lebih menarik disebut zat pewarna. Zat pewarna makanan dapat
dibedakan atas zat pewarna alami dan sintetik.
a. Bahan Pewarna alami
Bahan pewarna alami yang sering digunakan antara lain:
1) Kunyit, untuk memberikan warna kuning.
2) Daun pandan, memberikan warna hijau.
3) Wortel, untuk memberikan warna orange.
4) Stroberi, untuk memberikan warna merah.
5) Gula merah, untuk memberikan warna kecoklatan.
6) Ubi ungu, untuk memberikan warna ungu.

b. Bahan Pewarna
Buatan Beberapa bahan pewarna buatan diantaranya:
1) Tartrazine dan Quineline yellow, untuk memberikan warna kuning.
2) Fast green FCF, untuk memberikan warna hijau.
3) Sunset Yellow, untuk memberikan warna orange.
4) Carmoisine, Amaranth, Erytrosine, Annatto, dan Allura Red untuk
memberikan warna merah.
5) Indigicarmine dan Brillan Blue FCF, untuk memberikan warna biru.
6) Violet GB, untuk memberikan warna ungu.
Beberapa dari zat pewarna sintetik disinyalir dapat menimbulkan kanker.
Tartrazin dan CFC misalnya, zat pewarna ini dapat merusak organ hati dan ginjal.
Seiring meluasnya pemakaian zat pewarna sintetik, penyalahgunaan pada zat ini pun
semakin banyak. Sebagai contoh, saat ini banyak sekali makanan yang diberi zat
pewarna tekstil padahal pewarna ini mengandung logam berat seperti: arsen, timbal,
dan raksa sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, sebagai
konsumen kita harus teliti dalam memilih makanan yang akan dibeli.
2. Zat Pengawet
Zat aditif yang berfungsi untuk mengawetkan makanan atau minuman sehingga
makanan dan minuman dapat bertahan lebih lama disebut zat pengawet. Adanya
penambahan bahan pengawet pada makanan membuat bahan makanan tidak mudak
busuk atau basi. Seperti halnya zat pewarna, zat pengawet juga dibedakan atas zat
pengawet alami dan sintetik.
a. Bahan pengawet alami
Bahan pengawet alami berasal dari alam, contohnnya garam untuk
mengawetkan ikan dan sayuran yang sudah dimasak, gula untuk mengawetkan
buah-buahan, dan cuka untuk mengawetkan beberapa jenis sayuran yang sudah
dimasak seperti acar.
b. Bahan pengawet buatan (sintetik)
Bahan pengawet alami hanya dapat mengawetkan makanan dalam beberapa
hari saja. Untuk itu, orang menambahkan bahan pengawet sintetik agar makanan
dapat bertahan lebih lama. Umumnya makanan dan minuman di toko-toko
menggunakan bahan pengawet ini. Beberapa bahan pengawet sintetik diantaranya
adalah:
1) Sulfur dioksida, untuk mengawetkan buah-buahan kering.
2) Asam benzoat dan natrium benzoat, untuk mengawetkan jus buah
dan berbagai jenis buah segar lainnya.
3) Sodium nitrit, untuk mengawetkan daging. Pengawet buatan banyak
digunakan dalam usaha industri. Hal ini dikarenakan keunggulan
pengawet buatan yang dapat membuat makanan bertahan lebih lama
dibanding pengawet alami.
Ada beberapa teknik pengawetan lainnya yang tidak menggunakan bahan
pengawet seperti:
1) Pengeringan. Pengeringan dapat dilakukan dengan menjemur atau memanaskan.
Pemanasan akan menimbulkan penguapan dan menghilangkan air pada bahan yang
akan diawetkan. Tanpa air yang cukup, mikroorganisme tidak dapat bertahan hidup.
2) Pembekuan/Pendinginan. Melalui pembekuan, air akan berubah wujud dari cair
menjadi padat. Mikroorganisme tidak mampu untuk hidup dan berkembang pada air
yang membeku. Contoh bahan makanan yang diberi pengawet ini. Selain itu,
pendinginan juga dapat memperlambat metabolisme mikroorganisme pembusuk.
3) Pengalengan Pengemasan bahan makanan ke dalam kaleng dimaksudkan untuk
meletakkan bahan makanan tersebut ke dalam tempat yang steril bebas
mikroorganisme. Pengalengan tidak memungkinkan mikroorganisme untuk masuk dan
berkembang.
4) Iradiasi/penyinaran Sinar gamma atau sinar ultraviolet (dari zat radioaktif tertentu)
dapat mematikan mikroorganisme dalam bahan makanan.
Kita harus berhati-hati dalam menggunakan atau mengkonsumsi makanan yang
terindikasi mengandung bahan pengawet sintetik. Beberapa makanan ada yang
mengandung bahan pengawet yang dilarang penggunaannya untuk makanan, seperti
formalin dan boraks. Formalin dan boraks sangat berbahaya bagi kesehatan karena bisa
menimbulkan gangguan fungsi organ pencernaan seperti muntah-muntah, diare, bahkan
kematian. Selain itu, penggunaan zat pengawet sintetik dalam jumlah yang berlebihan dapat
bersifat racun bagi tubuh.
3. Zat Pemanis
Bahan pemanis berguna untuk menambah rasa manis pada makanan atau
minuman. Bahan pemanis dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Bahan pemanis alami
Bahan pemanis alami diantaranya adalah kelapa, tebu, aren, buah-
buahan, dan madu. Zat pemanis alami berfungsi sebagai sumber energi karena
kaya akan karbohidrat. Kebanyakan mengkonsumsi bahan pemanis ini akan
menimbulkan kegemukan hingga obesitas. Penderita diabetes tidak dianjurkan
untuk mengkonsumsi pemanis buatan ini. Pemanis dipakai untuk menambah
rasa manis yang lebih kuat pada bahan makanan. Pemanis alami yang umum
dipakai adalah gula pasir, gula kelapa, gula aren, gula lontar, dan bit. Senyawa
yang membuat rasa manis pada gula tersebut adalah sukrosa.
b. Bahan pemanis buatan.
Bahan pemanis alami memiliki beberapa kelemahan diantaranya tingkat
kemanisan yang terlalu tinggi, jumlahnya terbatas, dan kandungan kalorinya
relatif tinggi.
Pernahkah kamu minum teh atau minuman lain yang diberi pemanis dari
gula jagung? Gula jagung mengandung aspartam.
a. Aspartam
Aspartam adalah jenis gula rendah kalori yaitu sekitar 4 kkal (= 4.000
kalori; 17 Joule = 17 kJ) per gram. Walaupun Aspartam adalah jenis gula rendah
kalori, tingkat kemanisannya 160-200 kali dari gula pasir. Keunggulan lain
Aspartam antara lain rasa manisnya mirip gula, tanpa rasa pahit, dan tidak
merusak gigi. Penggunaan Aspartam pada makanan atau minuman telah
disetujui oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia (BPOM).
b. Sakarin
Sakarin adalah pemanis buatan yang tidak berkalori. Sakarin dibuat dari
garam natrium. Asam sakarin berbentuk bubuk kristal putih, tidak berbau dan
sangat manis. Sakarin mempunyai tingkat kemanisan 200-500 kali dari rasa
manis sukrosa (gula pasir). Sakarin dan aspartam sering digunakan di industri
minuman kaleng atau kemasan. Keunggulan sakarin, yaitu tidak bereaksi
dengan bahan makanan, sehingga makanan yang ditambah dengan sakarin tidak
mengalami kerusakan dan harganya murah. Kelemahan sakarin adalah mudah
rusak bila dipanaskan sehingga mengurangi tingkat kemanisannya. Selain itu,
sakarin kerap kali menimbulkan rasa pahit. Penggunaan sakarin yang berlebihan
dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia, misalnya menimbulkan
kanker.
Pemakaian pemanis buatan di Indonesia diatur oleh Peraturan Menteri
Kesehatan RI No 208/Menkes/Per/1V/85 tentang pemanis buatan dan Peraturan
Menteri Kesehatan RI No 722/Menkes/Per/1X/88 tentang bahan tambahan
pangan. Peraturan Menteri tersebut menyatakan bahwa pada makanan atau
minuman olahan khusus yang berkalori rendah dan untuk penderita penyakit
diabetes melitus kadar maksimum sakarin yang diperbolehkan adalah 300
mg/kg bahan makanan/minuman .
c. Kalium Asesulfam
Asesulfam memiliki tingkat kemanisan sekitar 200 kali dari kemanisan
gula pasir. Kelebihan kalium Asesulfam adalah mempunyai sifat stabil pada
pemanasan dan tidak mengandung kalori.
d. Siklamat
Siklamat merupakan pemanis buatan yang diijinkan untuk digunakan
pada produk makanan dan minuman dengan dosis yang telah ditetapkan oleh
BPOM. Siklamat merupakan garam natrium dari asam siklamat. Siklamat
memiliki tingkat kemanisan sekitar 30 kali dari rasa manis gula pasir. Siklamat
memberikan rasa manis tanpa menimbulkan rasa pahit, sehingga pemanis ini
banyak dipakai oleh masyarakat. Pemanis ini tidak dimetabolisme oleh tubuh
manusia sehingga siklmat yang ditambahkan pada makanan tidak memberikan
suplai energi bagi tubuh manusia.
Penggunaan siklamat secara berlebihan dapat mengganggu kesehatan.
Pada dosis berlebih, siklamat dapat memicu munculnya kanker kandung kemih,
mutasi, dan cacat lahir. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No
722/Menkes/Per/1X/88 kadar maksimum asam siklamat yang diperbolehkan
dalam makanan berkalori rendah dan untuk penderita diabetes melitus adalah
3g/kg bahan makanan/minuman, sedangkan menurut WHO batas konsumsi
harian siklamat yang aman adalah 11 mg/kg berat badan.

Kelemahan-kelemahan tersebut diatasi dengan membuat bahan pemanis


buatan. Bahan pemanis buatan memiliki tingkat kemanisannya tinggi, dapat
diproduksi dalam jumlah besar, dan kandungan kalorinya rendah. Pemanis yang
digolongkan ke dalam pemanis buatan adalah adalah aspartam, siklamat,
sakarin, neotam, dan gliserol. Penderita diabetes dianjurkan untuk
mengkonsumsi pemanis sintetik karena kandungan kalori pada pemanis sintetik
lebih rendah dibandingkan pemanis alami. Namun, beberapa diantara pemanis
buatan di atas ada yang tidak baik bagi kesehatan tubuh. Sakarin dan siklamat
merupakan pemanis buatan yang dapat menimbulkan kanker. Oleh sebab itu,
penggunaan pemanis ini dilarang di beberapa negara. Sebaiknya, bahan
pemanis sintetik ini digunakan secukupnya saja, sebab bila berlebihan sangat
berbahaya bagi kesehatan.
4. Zat Penyedap
Pernahkah kamu berpikir kenapa saat memasak orang selalu menambahkan
rempah-rempah ke dalam masakannya? Ternyata, rempah-rempah yang digunakan
untuk memasak merupakan bahan yang tergolong ke dalam bahan penyedap. Bahan
penyedap digunakan untuk memberi cita rasa yang tinggi pada makanan. Selain itu,
bahan penyedap juga memberikan aroma yang khas. Bahan penyedap dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu bahan penyedap alami dan bahan penyedap buatan
(sintetik).
a. Bahan penyedap alami. Bahan penyedap alami contohnya bauh pala, kelapa, merica,
jahe, ketumbar, lengkuas, dan lain-lain. Semua jenis rempah-rempah umumnya dapat
digolongkan ke dalam bahan penyedap alami.
b. Bahan penyedap buatan (sintetik). Selain penyedap di atas juga terdapat penyedap
sintetik yang sering digunakan sehari-hari, yaitu Monosodiun Glutamat (MSG). Kita
sering melihat beberapa jenis penyedap buatan dalam kemasan plastik seperti gambar
di samping yang sering ditambahkan pada makanan yang sedang diolah untuk
menghasilkan makanan yang lezat dan menggugahselera. Jenis bahan penyedap buatan
(sintetik) yang sering digunakan diantaranya adalah:
1) Oktil asetat, memberikan rasa dan aroma khas buah jeruk.
2) Etil butarat, memberikan rasa dan aroma khas buah nanas.
3) Amil asetat, memberikan rasa dan aroma khas pisang.
4) Amil valerat, memberikan rasa dan aroma khas buah apel.

MSG merupakan zat yang tidak berasa, tapi apabila dicampurkan dengan bahan
makanan akan menghasilkan rasa yang sedap. Penggunaan bahan penyedap sintetik
yang terlalu banyak dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Penggunaan MSG yang
terlalu berlebihan misalnya dapat merusak jaringan syaraf.
D. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJRAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Dikusi dan pengamatan
3. Model : Discovery Learning
E. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
Laptop, LCD, LKPD
2. Sumber Belajar

http://bse. Kemdikbud.go.id (Buku IPA SMP Kelas VIII, puskurbuk 2013)


F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Sintaks/langkah- Deskripsi Kegiatan Alokasi
langkah Waktu

Pendahuluan Stimulasi  Pendidik mengucapkan 10 menit


salam
 Menanyakan keadaan
peserta didik
 Pendidik mengecek
kehadiran siswa
 Pendidik memberi aperpsi
dan motivasi, pendidik
mengajukan pertanyaan
apakah kalian suka
menggunakan saos saat
makan bakso? Menurut
kalian saos tersebut
berwarna cerah merah
ataukah ditambah bahan
pewarna?
 Apakah kue tersebut
menggunakan bahan
pewarna?
 Setelah peserta didik
menjawab maka dapat
dilanjutkan pertanyaan,
apakah bahan makanan yang
diberi zat pewarna itu aman?
 Pendidik menyampaikan
tujuan pembelajaran
 Pendidik membagikan
lembar kerja peserta didik
 Menjelaskan materi zat
aditif
Kegiatan Inti 60 menit
 Guru membagi peserta didik
menjadi 5 kelompok
 Menyiapkan kemasan
makanan atau minuman
 Memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk
Identifikasi Masalah mengidentifikasi sebanyak
mungkin masalah yang
berkaitan dengan zat aditif
sampai peserta didik dapat
berpikir dan bertanya
Contohnya :
Apakah zat aditif itu?
Zat aditif apasaja yang
terdapat dalam makanan
 Guru mengajak siswa
berdiskusi mencari solusi
pengganti MSG seperti pada
kolom "Ayo Kita
Diskusikan”.

Pengumpulan Data  Membaca komposisi pada


tiap kemasan makanan atau
minuman yang tersedia
 Mengisi tabel pengamtan
pada lembar kerja peserta
didik dengan komponen zat
aditif yang tertera pada
kemasan makanan atau
minuman
Pengolahan Data  Mendiskusikan hasil
pengamatan tentang zat
aditif pada makanan atau
minuman
 Menjawab pertanyaan pada
lembar kerja peserta didik
 Peserta didik berdiskusi
tentang solusi pengganti
MSG
Verifikasi  Peserta didik memverifikasi
hasil pengolahan dengan
data-data pada buku yang
relevan
 Siswa mempresentasikan
hasil pengamatan dan
diskusi
Menarik Kesimpulan  Menyimpulkan bahan aditif
apa sajakah yang terdapat
pada makanan dan minuman
kemasan
 Dampak negatif zat aditif
pada makanan dan minuman
Penutup  Pendidik dan peserta didik 10 menit
mereview hasil kegiatan
pembelajaran
 Pendidik memberikan
penghargaan (misalnya
pujian atau dalam bentuk
yang lain yang relevan)
kepada kelompok
 Peserta didik diberikan
tugas membaca materi jenis
zat aditif lainnya
 Berdoa dan mengucapkan
salam

G. INSTRUMEN PENILAIAN
Metode dan Bentuk Instrumen
Metode Bentuk Instrumen
Sikap Lembar Penilaian
Diskusi Lembar penilaian
Presentasi Lembar penilaian

Lampiran – Lampiran

Lembar penilaian sikap


a. Lembar Penilaian Sikap pada Kegiatan Praktikum/Pengamatan

Nama Peserta Jumlah


NO Disiplin Teliti Hati-hati
didik Skor

Ketentuan Pemberian Skor:


Skor 5 = Sangat Baik
Skor 4 = Baik
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
Skor 3 = Cukup 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = x100
25
Skor 2 = Buruk
Skor 1 = sangat buruk
b. Lembar penilaian Sikap/Perilaku pada saat Diskusi

Indikator
Jumlah
No. Nama Siswa Tanggung
Kepedulian Disiplin Kejujuran Kerjasama Skor
Jawab
1
2
3

Ketentuan Pemberian Skor:


Skor 5 = Sangat Baik
Skor 4 = Baik
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
Skor 3 = Cukup 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = x100
25

Skor 2 = Buruk
Skor 1 = sangat buruk

Lembar Penilaian Presentasi

Materi Pokok/Tema : ……………………….


Skor Skor
Presentasi Keterangan
diperoleh Akhir
Kemampuan

Percaya Diri

No Nama
Penguasaan
Berbicara

Materi

Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Sesuai Permendikbud No 81 A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah :


Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33

Bandung, 25 Oktober 2017

Guru Mata Pelajaran Guru Praktikan

Lela Nurlaela, M. Pd

Mengetahui

Kepala SMP Laboratorium UPI Cibiru

Ayi Jaja Jamaludin, S. Pd


Lampiran LKPD

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

NAMA KELOMPOK:

KELAS :

Tujuan : Setelah mengamati komposisi bahan makanan dan minuman yang


tertera pada kemasan peserta didik dapat mengidentifikasi berbagai zat aditif dalam makanan
dan minuman

Alat dan Bahan : Alat tulis, kemasan makanan atau minuman, buku yang relevan

Cara Kerja :

1. Bawalah minimal 5 jenis makanan dan minuman dalam kemasan


2. Bacalah komposisi bahan makanan dan minuman yang tertera pada kemasan tersebut
3. Tuliskan pada tabel 1.1 apa saja zat aditif yang pada produk-produk tersebut
4. Tentukan tiap-tiap jenis bahan tersebut termasuk bahan aditif alami atau buatan!

Tabel 1.1 Hasil Identifikasi Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman Kemasan

No. Makanan dan Kelompok zat aditif berdasarkan fungsinya


Minuman Pewarna Pengawet Pemanis Penyedap
1. Berdasarkan data tersebut, kelompokkan zat aditif alami dan buatan yang terdapat dalam
makanan atau minuman yang kamu teliti.

Tugas
1. Jelaskan fungsi dari masing-masing zat aditif makanan berikut!
a. Pewarna
b. Pengawet
c. Pemanis
d. Penyedap
Jawaban:
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
........................................................................................................

2. Jelaskan bahaya dari masing-masing zat aditif makanan berikut terhadap kesehatan bila
digunakan secara berlebihan maupun menggunakan zat aditif yang berbahaya!
a. Pewarna
b. Pengawet
c. Pemanis
d. Penyedap
Jawaban:
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
................................................................................................
Ayo, Kita Diskusikan

Kamu sudah mengetahui bahwa penggunaan penyedap buatan secara berlebih dapat
menyebabkan penyakit. Apakah yang kamu sarankan agar keika ibnu memasak idak
menggunakan MSG namun masakan tetap terasa enak? Coba temukan bahan lain
pengganti MSG yang tidak berbahaya bagi kesehatan!

Alternatif jawaban

Saran yang dapat diberikan kepada ibu saat memasak agar tidak menggunakan MSG namun
makanan tetap terasa enak diantaranya dengan menambahkan gula dan garam secukupnya.
Atau jika ibumembuat masakan sejenis sup dapat membuat kaldu dari daging atau tulang sapi.
MSG juga dapat digantikan dengan rempah-rempah serta dedaunan sebagai penyedap seperti
lengkuas, batang serai, daun jeruk, daun salam, dan sebagainya.

Soal Evaluasi

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!

1. Sebutkan 4 contoh bahan aditif yang biasa ditambahkan pada makanan! (skor 10)
2. Jelaskan apa dampak negatif dan dampak positif dari pemakaian zat aditif pada makanan!
(skor 20)
3. Mengapa bahan pengawet ditambahkan pada pembuatan bahan makanan? (skor 10)

𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐩𝐞𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚 𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤


𝐒𝐤𝐨𝐫 = 𝑿𝟏𝟎𝟎
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥

1. Pewarna, pengawet, pemanis, penguat rasa, pemberi aroma


2. - Dampak positif:
1) Makanan atau minuman menjadi lebih menarik dengan warna yang mencolok
2) Makanan atau minuman menjadi lebih tahan lama
3) Makanan atau minuman menjadi lebih enak
- Dampak negatif:
1) Makanan atau minuman menjadi tidak sehat
2) Dapat menimbulkan penyakit-penyakit yang serius
3. Karena mencegah reaksi kimia tertentu pada bahan makanan sehingga makanan bisa
lebih awet

Anda mungkin juga menyukai