M
NRP : 03211740000085
Kelas : Biomonitoring
EAS
1. Bahan atau benda yang tidak dapat di daur ulang misalnya plastik, kaca,
logam dan karet. Jika benda-benda tersebut tertimbun dalam tanah maka
struktur tanah menjadi rusak
2. Zat kimia misalnya sisa pestisida dari pertanian yang meresap kedalam tanah
ataupun sisa limbah industri dan rumah tangga seperti deterjen dan lainnya
3. Pengikisan lapisan humus (topsoil) oleh air
4. Deposit senyawa asam dari peristiwa hujan asam
Contoh : Pencemaran Tanah oleh logam berat di sekitaran areal industry
kimia.
B. Pada kasus pencemaran tanah dengan logam berat dapat dilakukan
bioremediasi dengan Cacing Tanah Eudrilus Eugeniae sebagai bioindicator
tanah tercemarlogam berat, Kemampuan cacing Eudrilus eugeniae bertahan
dalam kondisi tanah yang tercemar dan kemampuannya dalam
mengakumulasikan polutan dalam tubuhnya menjadikan cacing ini banyak
digunakan untuk indikator pencemaran tanah dan bioremidiator.
Cacing Eudrilus eugeniae diketahui memiliki kemampuan
mengakumulasikan logam berat dan senyawa hidrokarbon yang lebih
dibandingkan dengan cacing dari jenis lainnya seperti Eisenia
fetida dan Perionyx excavates (Pattnaik, 2011). Setelah diinokulasi cacing
selama 90 hari penelitian, karakteristik fisikokimia yang terkandung pada
tanah yang terkena polusi seperti pH, konduktivitas elektrik, total karbon
organik, klorida, nitrogen, sodium, sulfat, potasium, nitrat, kalsium, fosfat,
dan magnesium mengalami penurunan konsentrasi hingga 57%. Sedangkan
untuk petroleum hidrokarbon dan BTEX (benzena, toluen, etilbenzena, dan
xylene) mengalami penurunan hingga 84,99% (Ekperusi dan Algbodion,
2015). Proses ini menyebabkan perpindahan logam berat tersebut dari
lingkungan ke tubuh cacing, sehingga tanah yang tercemar atau
terkontaminasi berkurang kandungan polutannya.