Anda di halaman 1dari 9

EKOSISTEM SEKOLAH

Nama Anggota Kelompok :

1. X3 – 04 – Muhammad Arkan Zulfian


2. X3 – 16 – Muhammad Nabil Zaid
EKOSISTEM

A. PENGERTIAN EKOSISTEM
Menurut Odum (1993), Ekosistem adalah Seperangkat unit fungsional
dasar dalam suatu ekologi yang di dalamnya tercakup organisme dan
lingkungan. Lingkungan dalam hal ini yaitu lingkungan biotik dan abiotik,
dimana di antara keduanya kemudian akan saling memengaruhi. Selain itu
dalam ekosistem juga terdapat komponen yang secara lengkap memiliki relung
ekologi lengkap serta proses ekologi yang juga lengkap, sehingga dalam unit
tersebut siklus materi dan arus energi terjadi berdasarkan kondisi ekosistem.

B. KOMPONEN EKOSISTEM

1.1 Komponen Biotik


Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas
makhluk hidup atau organisme yang ada di permukaan bumi. Komponen
lingkungan biotik terdiri dari manusia, hewan, dan tumbuh tumbuhan.
Bentuk-bentuk komponen biotik dapat digolongkan berdasarkan
ukurannya, yaitu makroorganisme dan mikroorganisme. Selain itu
berdasarkan perannya, komponen biotik dapat dibedakan menjadi
produsen, konsumen, dan dekomposer.

1.2 Komponen Biotik Berdasarkan Perannya


 PRODUSEN adalah makhluk hidup yang memiliki kemampuan untuk

menciptakan karbohidrat sederhana seperti glukosa dari gas karbon


dioksida melalui proses fotosintesis.
peran produsen dalam menyerap emisi karbon dioksida juga
membantu dalam menjaga suhu optimal dan curah hujan tahunan.
Produk sampingan berupa oksigen yang dilepaskan dikonsumsi oleh
semua organisme untuk melepaskan energi kimia yang tersimpan
dalam karbohidrat.

Mereka membentuk bagian bawah dari semua piramida energi dan


merupakan tingkat trofik pertama di setiap ekosistem. Contoh
produsen dalam suatu ekosistem adalah alga, lumut, dan tumbuhan-
tumbuhan hijau seperti beringin, mahoni dan berbagai tanaman lain.

 KONSUMEN adalah organisme heterotrof yang tidak dapat membuat


makanannya sendiri, sehingga bergantung pada organisme lain.

Berdasarkan jenis makanannya konsumen dibagi menjadi tiga


kelompok yaitu karnivora (pemakan daging), herbivora (pemakan
tumbuhan) dan omnivora atau pemakan segala (daging dan
tumbuhan).

 DEKOMPOSER adalah organisme yang memiliki kemampuan untuk


menghancurkan sampah atau sisa makhluk hidup (heterotrof atau
autotrof) yang telah mati. Pengurai juga berperan untuk
menghubungkan konsumen dengan produsen.
Zat-zat yang telah diambil konsumen dari produsen akan
dikembalikan lagi ke produsen dengan bantuan pengurai melalui
proses pembusukan. Dari proses tersebut akan dihasilkan zat
anorganik sederhana, yang diperlukan untuk membuat makanan.

Contoh dari dekomposer adalah ganggang, cacing, jamur dan bakteri


dan mikroorganisme serupa yang dapat ditemui di darat, air, bahkan
udara..

1.3 Komponen Abiotik


Komponen abiotik atau tidak hidup adalah komponen yang terdiri
dari benda-benda yang bukan makhluk hidup dan ada di sekitar
lingkungan. Komponen ini sangat mempengaruhi kelangsungan hidup.

Jenis komponen abiotik diantaranya adalah faktor kimiawi yaitu


senyawa anorganik (H2O, N2 , O2 , CO2 , mineral, dsb) dan senyawa
organik (KH, protein, dsb) kemudian faktor fisik yang terdiri dari suhu,
sinar matahari, angin, air, udara, kelembaban, cahaya, suhu, pH, salinitas,
topografi dan lain sebagainya.

Contoh-contoh komponen abiotik diantaranya, yaitu:

 SUHU; Suatu proses biologis yang dipengaruhi oleh perubahan pada


suhu, contohnya mamalia & burung sebagai makhluk hidup yang
dapat mengatur sendiri suhu tubuhnya.

 AIR; Ketersediaan air dapat mempengaruhi distribusinya suatu


organisme. Contohnya organisme dapat beradaptasi dan bertahan
hidup dengan memanfaatkan ketersediaan air yang berada di padang
pasir.

 GARAM; Konsentrat pada garam akan mempengaruhi keseimbangan


air dalam organisme melalui osmosis. Contohnya pada beberapa
organisme terestrial yang dapat beradaptasi pada lingkungan dan
kandungan garamnya yang cukup tinggi.

 SINAR MATAHARI; Intensitas dan kualitas pada sebuah cahaya


matahari akan mempengaruhi proses fotosintesis, karena air mampu
menyerap cahaya sehingga proses fotosintesis dapat terjadi di sekitar
permukaan.

 TINGKAT PH; Kondisi pH lingkungan dapat mempengaruhi kerja


enzim, pH optimum merupakan kondisi pH yang mendukung
bekerjanya enzim secara optimal dan setiap enzim memiliki pH
optimum yang berbeda-beda.

 SALINITAS; Tingkat keasinan atau kadar garam yang terlarut dalam


air. Selain kandungan dalam air, terkadang salinitas juga digunakan
sebagai istilah kandungan garam dalam tanah.
HASIL PENGAMATAN

C. HP KOMPONEN ABIOTIK

 SUHU : 25°C
 KEADAAN TANAH : Kering dan Lembab
 KEADAAN UDARA : Sejuk dan Bersih
 KEADAAN AIR : Bersih dan Keruh

D. HP KOMPONEN BIOTIK

laba-laba Ulat bulu Semut Siput


Lalat kuning Triatoma Kaki 1000 Kalajengking

Ikan Cacing Lebah

Sepatu Melati Mawar Hanjuang Lidah Mertua


Red Lipstick Sri Rejeki Homalomena Palem Kuning Walisongo

Puring Lidah Buaya Tanduk Rusa Cemara Norfolk Pucuk Merah


Kuping Gajah Jeruk Begamot Love Wave

Kamboja Asoka

Kesimpulan

Kesimpulan dari pembelajaran komponen biotik dan komponen abiotik


yaitu: Komponen biotik ialah komponen hidup yang terdapat di alam mencakup
semua makhluk hidup baik hewan, tumbuhan, mikroorganisme, manusia.
Komponen abiotik ialah komponen tak hidup yang berada di alam seperti tanah,
air, atau udara

Kedua Komponen tersebut adalah sebuah satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan, karena mereka saling berhubungan dan saling membuthkan satu
dengan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai