Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN PROYEK

Lingkup Manpro (Tahapan Proyek Konstruksi)


MANAJEMEN Harus Sesuai
Peraturan atau
Perundangan !!!

PROYEK

Rangkaian Aktivitas
Kebutuhan Tujuan
(Ide) Sumber Daya : SDM , (hasil)
Material (Bahan ) , Alat
(Peralatan) , Dana dll

BATASAN
SCOPE ( LINGKUP) ; BIAYA
(COST); WAKTU (TIME)
Fungsi Manajemen
• Forecasting ( meramalkan , memproyeksikan)
• Planning termasuk Budgeting ( penentuan aktivitas
termasuk biaya)
• Organizing ( penyusunan organisasi , penetapan
tugas –fungsi-wewenang-tanggung jawab)
• Staffing ( penyusunan personalia – kualifikasi)
• Directing atau Commanding ( bimbingan – saran -
perintah )
• Leading ( pengambilan keputusan – komunikasi)
• Coordinating (koordinasi antar kegiatan)
• Motivating ( inspirasi – semangat – dorongan)
• Controlling ( pengawasan – pengendalian )
• Reporting ( pelaporan)
Siklus Proyek Konstruksi( Tahapan Proyek Konstruksi )
• TAHAP KONSEPSI ( Pemilik Proyek bisa
dibantu penyedia jasa konsultasi
(Konsultan))
• TAHAP DEFINISI ( bisa dibantu penyedia
jasa konsultasi – Konsultan . Sub Tahap :
Pra Studi Kelayakan ; Studi Kelayakan ;
Rencana Induk ; Rencana Teknik Terinci)
• TAHAP KONSTRUKSI ( bisa dibantu
pelaksana fisik (Kontraktor) dan jasa
pengawas fisik (Konsultan Supervisi)
• TAHAP OPERASIONAL ( Pemilik Proyek)
PROSES PERKEMBANGAN PROYEK KONSTRUKSI

KONSEPSI

DEFINISI

IMPLEMENTASI

OPERASIONAL
Tahap Konsepsi
• Meliputi Kegiatan : Penetapan Ide atau
Kebutuhan, Penetapan Kerangka Acuan
(Ruang Lingkup dan Target ), Penetapan
Lokasi
• Sebagian kegiatan konsepsi adalah Pra
Studi Kelayakan atau Studi Kelayakan
(Tergantung nilai investasi dan
kompleksitas)
• Pemilik Proyek bisa dibantu Pihak
Penyedia Jasa Konsultasi ( Konsultan)
Tahap Pendefinisian
• Kegiatan Tahap Pendefinisian : Studi
Kelayakan, Rencana Induk (Umum) dan
Rencana Teknik Terinci (Detail Engineering
Design)
• Tingkat ketelitian (skala) atau kerincian gambar
berbeda andata Rencana Induk (Gambra
Umum) dan Rencana Teknik Terinci ( Gambar
Kerja)
• Studi Lingkungan atau AMDAL termasuk pada
Tahap Pendefinisian
• Pemilik Proyek bisa dibantu Pihak Penyedia
Jasa Konsultasi ( Konsultan)
Substansi Pra Studi Kelayakan Jalan Tol
(Untuk jalan Tol Prakarsa Swasta)

Menurut Peraturan Republik Indonesia Nomor 15


Tahun 2005 tentang Jalan Tol dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah RI Nomor 15 Tahun 2005, yaitu
• Analisis Perkembangan Wilayah (Sosek)
• Proyeksi lalu Lintas
• Pemilihan Koridor (Trase )
• Prakiraan Biaya Konstruksi
• Analisis Kelayakan Ekonomi
• Analisis Kelayakan Finansial
Substansi Studi Kelayakan Jalan Tol (Untuk
jalan Tol Prakarsa Swasta)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor


15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol Pasal 25 ayat
2, yaitu memuat :
• Analisa Sosial Ekonomi Kawasan
• Analisa Proyeksi Lalu Lintas
• Penyusunan Disain Awal ( Preliminary
Design)
• Analisa Prakiraan Biaya Konstruksi
• Analisa Kelayakan Teknis
• Analisa Kelayakan Ekonomi
• Analisa Kelayakan Finansial
Substansi Studi Kelayakan Bandar Udara
( Peraturan Menteri Perhubungan)

• Kelayakan Pengembangan Wilayah


• Kelayakan Ekonomi dan Finansial
• Kelayakan Teknis Pengembangan
• Kelayakan Operasional
• Kelayakan Angkutan Udara
• Kelayakan Lingkungan
Tahap Implementasi (Konstruksi)
• Meliputi kegiatan : Perizinan , Mobilisasi,
Implementasi (konstruksi) , Serah Terima
• Mayoritas Aktivitas Fisik
• Pelaksana Kontraktor , bila pemilik proyek
memerlukan jasa pengawasan bisa
dibantu Konsultan Pengawas ( Penyedia
Jasa Konsultasi Pengawasan)
Tahap Operasional ( Pemanfaatan)

• Meliputi kegiatan : Test Operasional dan


Operasional
• Bukan Lingkup Manajemen Proyek , tapi
manajemen Operasioanal

Anda mungkin juga menyukai