Anda di halaman 1dari 61

Pengelolaan Limbah B3

KARAKTERISTIK LIMBAH B3

Jurusan Teknik Lingkungan


2015

Laboratorium Teknologi dan Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah B3


Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 1
Limbah B3
• Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3
wajib melakukan Pengelolaan Limbah B3 yang
dihasilkannya
• Limbah B3 berdasarkan kategori bahayanya
terdiri atas:
a. Limbah B3 kategori 1
b. Limbah B3 kategori 2.

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 2
Limbah B3 kategori 1 dan 2
• Limbah B3 kategori 1 merupakan Limbah B3
yang berdampak akut dan langsung terhadap
manusia dan dapat dipastikan akan berdampak
negatif terhadap lingkungan hidup.

• Limbah B3 kategori 2 merupakan Limbah B3


yang mengandung B3, memiliki efek tunda
(delayed effect), dan berdampak tidak langsung
terhadap manusia dan lingkungan hidup serta
memiliki toksisitas sub-kronis atau kronis.

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 3
Limbah B3 berdasarkan sumbernya

a. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik;


b. Limbah B3 dari B3 kedaluwarsa, B3 yang
tumpah, B3 yang tidak memenuhi spesifikasi
produk yang akan dibuang, dan bekas kemasan
B3; dan
c. Limbah B3 dari sumber spesifik.

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 4
Limbah B3 dari sumber tidak spesifik
dan sumber spesifik
• Limbah B3 dari sumber tidak spesifik merupakan
Limbah B3 yang pada umumnya bukan berasal
dari proses utamanya, tetapi berasal dari
kegiatan antara lain pemeliharaan alat,
pencucian, pencegahan korosi atau inhibitor
korosi, pelarutan kerak, dan pengemasan.
• Limbah B3 dari sumber spesifik merupakan
Limbah B3 sisa proses suatu industri atau
kegiatan yang secara spesifik dapat ditentukan.

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 5
Limbah B3 dari sumber spesifik

a. Limbah B3 dari sumber spesifik umum; dan


b. Limbah B3 dari sumber spesifik khusus.

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 6
Limbah B3 dari sumber spesifik
khusus
• “Limbah B3 dari sumber spesifik khusus” adalah
Limbah B3 yang memiliki efek tunda (delayed
effect), berdampak tidak langsung terhadap
manusia dan lingkungan hidup, memiliki
karakteristik beracun tidak akut, dan dihasilkan
dalam jumlah yang besar per satuan waktu.

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 7
• Limbah di luar daftar Limbah B3 Lampiran I yang
terindikasi memiliki karakteristik Limbah B3,
Menteri wajib melakukan uji karakteristik untuk
mengidentifikasi Limbah sebagai:
a. Limbah B3 kategori 1;
b. Limbah B3 kategori 2; atau
c. Limbah non B3.

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 8
Karakteristik Limbah B3
a. mudah meledak;
b. mudah menyala;
c. reaktif;
d. infeksius;
e. korosif; dan/atau
f. beracun.

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 9
Alur Identifikasi Limbah B3

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 10
ALUR PENGELOLAAN LIMBAH B3

Sumber Pengumpulan Penyimpanan

Pihak Ketiga Incinerator


Pengangkutan
Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -
ITS 11
SIMBOL LIMBAH B3
• Mudah Meledak;
• Mudah Menyala;
• Reaktif;
• Beracun;
• Infeksius;
• Korosif; dan
• Berbahaya Terhadap Lingkungan.

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 12
Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -
ITS 13
SIMBOL DAN LABEL

LABEL

LABEL PENANDAAN
KEMASAN
Laboratory of Technology and KOSONG
Management of Solid and Hazardous Waste -
14
ITS
Kontainer kosong
• Anti freeze, alcohol, peticides, diesel fuel, fuel
conditioner, dan grease cartridges dll.
• Kemasan yang telah dikosongkan apabila akan
digunakan kembali untuk mengemas limbah B3 lain
dengan karakteristik yang sama, harus disimpan di
tempat penyimpanan limbah B3.
• Jika akan digunakan untuk menyimpan limbah B3
dengan karakteristik yang tidak saling sesuai dengan
sebelumnya, maka kemasan tersebut harus dicuci
bersih terlebih dahulu dan disimpan dengan
memasang "label KOSONG" sesuai dengan
ketentuan penandaan kemasan limbah B3.
Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -
ITS 15
Penyimpanan Limbah B3: Penghasil
• Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3
wajib melakukan Penyimpanan Limbah B3
• Dilarang melakukan pencampuran Limbah B3
yang disimpannya
• Wajib memiliki izin Pengelolaan Limbah B3
untuk kegiatan Penyimpanan Limbah B3,
dengan syarat:
a. wajib memiliki Izin Lingkungan; dan
b. harus mengajukan permohonan secara tertulis
kepada bupati/wali kota dan melampirkan
persyaratan izin

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 16
Persyaratan Ijin Penyimpanan Limbah
B3
Persyaratan izin penyimpanan Limbah B3:
a. identitas pemohon;
b. akta pendirian badan usaha;
c. nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah
B3 yang akan disimpan;
d. dokumen yang menjelaskan tentang tempat
Penyimpanan Limbah B3;
e. dokumen yang menjelaskan tentang
pengemasan Limbah B3; dan (kecuali Limbah
B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus)
f. dokumen lain sesuai peraturan perundang-
undangan.
Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -
ITS 17
Fasilitas Penyimpanan Limbah B3
Fasilitas penyimpanan bagi
a. Limbah B3 kategori 1;
b. Limbah B3 kategori 2 dari sumber tidak spesifik; dan
c. Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik umum

Jenis fasilitas yang digunakan


a. bangunan;
b. tangki dan/atau kontainer;
c. silo;
d. bentuk lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 18
Fasilitas Penyimpanan Limbah B3
• Fasilitas penyimpanan Limbah B3 kategori 2 dari sumber
spesifik khusus:
a. bangunan;
b. silo;
c. tempat tumpukan limbah (waste pile);
d. waste impoundment; dan/atau
e. bentuk lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 19
Persyaratan Waktu Penyimpanan
Penyimpanan bersifat sementara
• Penyimpanan Limbah B3 paling lama:
1. 90 (sembilan puluh) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk
Limbah B3 yang dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh kilogram)
per hari atau lebih;
2. 180 (seratus delapan puluh) hari sejak Limbah B3 dihasilkan,
untuk Limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh
kilogram) per hari untuk Limbah B3 kategori 1;
3. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah B3
dihasilkan, untuk Limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg
(lima puluh kilogram) per hari untuk Limbah B3 kategori 2 dari
sumber tidak spesifik dan sumber spesifik umum; atau
4. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah B3
dihasilkan, untuk Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik
khusus,
Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -
ITS 20
Persyaratan Penyimpanan Limbah
B3
• Lokasi (bebas banjir, tdk rawan bencana, diluar kawasan
lindung, jarak minimum antar lokasi dengan fasilitas
umum 50 m)
• Memiliki catatan Limbah B3 (jumlah dan jenis)
• Kemasan
- sesuai dengan karakteristik limbah
- kondisi baik
- simbol dan label
• Rancang bangun tempat penyimpanan
- sesuai dengan karakteristik limbah
- lantai kedap dan landai ke arah pit pengumpul
- minimisasi potensi leachate (atap)
- ventilasi memadai
- pit pengumpul
Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -
ITS 21
Persyaratan Penyimpanan
• Disesuaikan dengan jumlah dan karakteristik
limbah B3
• Kondisi (tidak ada ceceran, lantai bersih)
• Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP)
• Memiliki Emergency Response System (ERS)
• Memiliki Izin penyimpanan sementara
• Melaporkan kegiatan penyimpanan limbah B3

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 22
Kewajiban Pemegang Ijin Penyimpanan

Dalam hal Penyimpanan Limbah B3 melampaui


jangka waktu, pemegang izin Pengelolaan Limbah
B3 untuk kegiatan Penyimpanan Limbah B3 wajib:
a. melakukan Pemanfaatan Limbah B3, Pengolahan
Limbah B3, dan/atau Penimbunan Limbah B3;
dan/atau
b. menyerahkan Limbah B3 kepada pihak lain, yaitu
a. Pengumpul Limbah B3;
b. Pemanfaat Limbah B3;
c. Pengolah Limbah B3; dan/atau
d. Penimbun Limbah B3.

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 23
Checklist TPS
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.
1 Tahun 1995 Tanggal 5 September 1995
CHECKLIST
OKE

Limbah B3 di TPS Terdapat Papan Nama di TPS Terdapat Simbol dan Label
Terlindung dari Hujan
dan sinar Matahari

Terdapat Saluran
Penampung
Menuju Pit

Terdapat fasilitas K3
Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -
ITS 24
Persyaratan Tempat Penyimpanan Sementara

Gambar Pola peyimpanan kemasan drum di atas


palet dengan jarak minimum antar blok

❑ Penyimpanan kemasan harus dibuat dengan sistem blok. Setiap blok terdiri atas 2
(dua) x 2 (dua) kemasan. Lebar gang antar blok harus memenuhi persyaratan
peruntukannya. Lebar gang untuk lalu lintas manusia minimal 60 cm dan lebar
gang untuk lalu lintas kendaraan pengangkut (forklift) disesuaikan dengan
kelayakan pengoperasiannya.
Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -
ITS 25
Dokumentasi Penelusuran Limbah B3
Pemasangan Simbol
dan Label yang
belum keseluruhan
pada kemasan
limbah B3

Pemasangan
Simbol dan
Label yang
kemasan ada
yang belum
sesuai

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 26
Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -
ITS 27
Persyaratan umum kemasan

1. Kondisi baik, tidak rusak, dan bebas dari


pengkaratan serta kebocoran.
2. Disesuaikan dengan karakteristik limbah B3 yang
akan dikemasnya segi keamanan dan kemudahan
dalam penanganannya.
3. Kemasan dapat terbuat dari bahan plastik (HDPE,
PP atau PVC) atau bahan logam (teflon, baja karbon,
SS304, SS316 atau SS440) dengan syarat bahan
kemasan yang dipergunakan tersebut tidak bereaksi
dengan limbah B3 yang disimpannya.

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 28
Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -
ITS 29
• Mampu menampung dengan kapasitas 110%
• Ada tanggul
• Ada saluran
• Tidak terkena cahaya matahari dan hujan secara
langsung
Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -
ITS 30
Persyaratan Tempat Penyimpanan Sementara

❑ Memiliki rancang bangun dan luas ruang


penyimpanan yang sesuai dengan jenis,
karakteristik dan jumlah limbah B3 yang
dihasilkan/akan disimpan;
❑ Terlindung dari masuknya air hujan baik
secara langsung maupun tidak langsung;
dibuat tanpa plafon dan memiliki sistem
ventilasi udara yang memadai
❑ Saluran pembuangan harus terpisah dengan air hujan. Saluran ini menuju
bak penampung untuk menjamin tidak ada tumpahan atau ceceran limbah B3
yang lepas ke lingkungan air
❑ Lokasi tempat penyimpanan yang bebas banjir serta sesuai dengan rencana
tata ruang; disesuaikan dengan jumlah, karakteristik limbah B3. Lokasi
penyimpanan ditempatkan di lokasi yang dimungkinkan tidak akan
mengkontaminasi manusia maupun lingkungan sekitar lokasi kegiatan
Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -
ITS 31
Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -
ITS 32
Desai TPS Limbah B3

PENYIMPANAN B3 GUDANG LAIN

20 m

Atap : ringan dan mudah


GUDANG ATAU hancur
PENYIMPANAN PENYIMPANAN Penerangan : explotion proof
LAIN Pintu darurat

Tembok bata tebal min : 25 cm


Beton min : 15 cm
Blok –blok min : 30 cm
Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -
ITS 33
TPS Limbah B3 Laboratorium

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 34
TPS Limbah B3 Laboratorium

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 35
Contoh SOP Pengemasan Limbah B3
Laboratorium

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 36
Contoh SOP Pengemasan Limbah B3
Laboratorium

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 37
Contoh SOP Pengemasan Limbah B3
Laboratorium

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 38
Layout TPS Limbah B3
Laboratorium

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 39
Contoh Penyimpanan Bahan Kimia

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 40
IDENTIFIKASI

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 41
MSDS
Identifikasi bahan :
Bagian ini menjelskan nama bahan kimia, dan
meliputi :
• Nomur urut MSDS.
• CAS (Chemical Abstract Services) registry
Number International se[erti halnya nomor
RTECS (registry Toxic Effects of Chemical
Substances).
• Sinonim, baik dalam nama kimia maupun nama
dagang.
• Rumus dan berat molekul.
Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -
ITS 42
MSDS
Label bahaya :
• Label bahaya diberikan dalam bentuk gambrar
untuk memberikan gambaran cepat sifat bahaya.
Label yang dipakai ada dua, yaitu menurut PBB
(internasional) dan NFPA (Amerika).
• Label bahaya menurut Eropa tidak diberikan
karena mirip dengan PBB. Label NFPA
ditunjukkan di gambar dan tabel dibawah,
berupa 4 kotak yang mempunyai ranking bahaya
(0-4) ditinjau dari aspek bahaya kesehatan (biru),
bahaya kebakaran (merah) dan reaktivitas
(kuning). Kotak putih untuk ketarangan
tambahan.
Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -
ITS 43
MSDS
RANKING BAHAYA KESEHATAN BAHAYA KEBAKARAN BAHAYA REAKTIVITAS

Mudah meledak atau


Penyebab kematian, cedera Segera menguap dalam
diledakkan, sensitif
4 fatal meskipun ada keadaan normal dan dapat
terhadap panas
pertolongan. terbakar secara cepat.
danmekanik.

Berakibat serius pada Mudah meledak tetapi


Cair atau padat dapat
3 keterpaan singkat, memerlukan penyebab
dinyalakan pada suhu biasa.
meskipun ada pertolongan. panas dan tumbukan kuat.

Keterpaan intensif dan


Perlu sedikit ada
terus-menerus berakibat Tidak stabil, bereaksi hebat
2 pemanasan sebelum bahan
serius, kecuali ada tetapi tidak meledak.
dapat dibakar.
pertolongan.

Datap dibakar tetapi Stabil pada suhu normal,


Penyebab iritasi atau
1 memerlukan pemanasan tetapi tidak stabil pada suhu
cedera ringan.
terlebih dahulu. tinggi.

Tidak berbahaya bagi Stabil, tidak reaktif,


Bahan tidak dapat dibakar
0 kesehatan meskipun kena meskipun kena panas atau
sama sekali.
panas (api). suhu tinggi.
Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -
ITS 44
MSDS
Informasi bahan singkat :
⚫ Informasi singkat mengenai jenis bahan, wujud, manfaat serta
bahaya-bahaya utamanya. Dari informasi singkat dan label bahaya,
secara cepat bisa dipahami kehati-hatian dalam menangani bahan
kimia tersebut.
Sifat-sifat bahaya :
⚫ Bahaya kesehatan :
Bahaya terhadap kesehatan dinyatakan dalam bahaya jangka
pendek (akut) dan jangka panjang (kronis). NAB (Nilai Ambang
Batas) diberikan dalam satuan mg/m3 atau ppm. NAB adalah
konsentrasi pencemaran dalam udara yang boleh dihirup seseorang
yang bekerja selama 8 jam/hari selama 5 hari. Beberapa data
berkaitan dengan bahaya kesehatan juga diberikan, yakni :
⚫ LD-50 (lethal doses) : dosis yang berakibat fatal terhadap 50 persen binatang
percobaan mati.
⚫ LC-50 (lethal concentration) : konsentrasi yang berakibat fatal terhadap 50
persen binatang percobaan.
⚫ IDLH (immediately dangerous to life and health) : pemaparan yang
berbahaya terhadap kehidupan dan kesehatan.

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 45
MSDS
Bahaya kebakaran :
⚫ Ini termasuk kategori bahan mudah terbakar, dapat dibakar,
tidak dapat dibakar atau membakar bahan lain. Kemudahan
zat untuk terbakar ditentukan oleh :
⚫ Titik nyala : suhu terendah dimana uap zat dapat dinyalakan.
⚫ Konsentrasi mudah terbakar : daerah konsentrasi uap gas yang dapat
dinyalakan. Konsentrasi uap zat terendah yang masih dapat dibakar
disebut LFL (low flammable limit) dan konsentrasi tertinggi yang
masih dapat dinyalakan disebut UFL (upper flammable limit). Sifat
kemudahan membakar bahan lain ditentukan oleh kekuatan
oksidasinya.
⚫ Titik bakar : suhu dimana zat terbakar sendirinya.
Bahaya reaktivitas :
⚫ Sifat bahaya akibat ketidakstabilan atau kemudahan terurai,
bereaksi dengan zat lain atau terpolimerisasi yang bersifat
eksotermik sehingga eksplosif. Atau reaktivitasnya terhadap
gas lain menghasilkan gas beracun.

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 46
MSDS
Sifat-sifat fisika :
⚫ Sifat-sifat fisika merupakan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi sifat bahaya suatu bahan.
Keselamatan dan pengamanan :
⚫ Diberikan langkah-langkah keselamatn dan pengamanan :
Penanganan dan penyimpanan : usaha keselamatan yang
dilakukan apabila bekerja dengan atau menyimpan bahan.
⚫ Tumpahan dan kebocoran : usaha pengamanan apabila terjadi
bahan tertumpah atau bocor.
⚫ Alat pelindung diri : terhadap pernafasan, muka, mata dan kulit
sebagai usaha untuk mengurangi keterpaan bahan.
⚫ Pertolongan pertama : karena penghirupan uap / gas, terkena
mata dan kulit atau tertelan.
⚫ pemadaman api : alat pemadam api ringan yang dapat dipakai
untuk memadamkan api yang belum terlalu besar dan cara
penanggulangan apabila sudah membesar.
Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -
ITS 47
MSDS
Informasi lingkungan :
• Menjelaskan bahaya terhadap lingkungan dan
bagaimana menangani limbah atau buangan
bhan kimia baik berupa padat, cair maupun gas.
Termasuk di dalamnya cara pemusnahan

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 48
CHEMICAL WASTE
COMPATIBILITY LIST
Peyimpanan dan Penanganan Tumpahan Limbah B3

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 49
EPA's Chemical Compatibility Chart

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 50
RCRA’s Chemical Waste
Compatibility List

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 51
RCRA’s Chemical Waste
Compatibility List

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 52
RCRA’s Chemical Waste
Compatibility List

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 53
KENDARAAN
PENGANGKUT
BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN (B3)

Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat


NOMOR : SK.725/AJ.302/DRJD/2004

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 54
Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun
1999
Pasal 15
(1) Pengangkut limbah B3 dilakukan oleh badan usaha yang melakukan
kegiatan pengangkutan limbah B3.
(2) Pengangkutan limbah B3 dapat dilakukan oleh penghasil limbah B3
untuk limbah yang dihasilkannya sendiri.
(3) Apabila penghasil limbah B3 bertindak sebagai pengangkut limbah
B3, maka wajib memenuhi ketentuan yang berlaku bagi pengangkut
limbah B3.
Pasal 16
(1) Setiap pengangkutan limbah B3 oleh pengangkut limbah B3 wajib
disertai dokumen limbah B3.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dokumen limbah B3
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala instansi
yang bertanggung jawab.
Pasal 17
⚫ Pengangkut limbah B3 wajib menyerahkan limbah B3 dan dokumen
limbah B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) kepada
pengumpul dan/atau pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau
penimbun limbah B3 yang ditunjuk oleh penghasil limbah B3.
Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -
ITS 55
Pengangkutan Limbah B3
1. Pengangkutan Limbah B3 wajib dilakukan
dengan menggunakan alat angkut yang
tertutup untuk Limbah B3 kategori 1.
2. Pengangkutan Limbah B3 dapat dilakukan
dengan menggunakan alat angkut yang
terbuka untuk Limbah B3 kategori 2.
3. Ketentuan mengenai spesifikasi dan rincian
penggunaan alat angkut diatur dalam
Peraturan Menteri.

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 56
Manifest Pengangkutan Limbah B3
Dokumen Pengangkutan Limbah B3:
a. jenis dan jumlah alat angkut;
b. sumber, nama, dan karakteristik Limbah B3
yang diangkut;
c. prosedur penanganan Limbah B3 pada kondisi
darurat;
d. peralatan untuk penanganan Limbah B3; dan
e. prosedur bongkar muat Limbah B3.

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 57
Ijin Pengangkutan Limbah B3
Pengangkutan Limbah B3 wajib memiliki:
a. rekomendasi Pengangkutan Limbah B3; dan
b. izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan
Pengangkutan Limbah B3.
• Setelah mendapat rekomendasi dari Menteri,
Pengangkut Limbah B3 wajib mengajukan
permohonan izin Pengelolaan Limbah B3 untuk
kegiatan Pengangkutan Limbah B3 oleh menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang perhubungan

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 58
Persyaratan Pengangkutan LB3
(Kepdal no.2 Tahun 1995)
• Memiliki rekomendasi & izin Pengangkutan
• Jenis dan karakteristik limbah yang diangkut sesuai
dengan izin
• Dilengkapi Dokmen Limbah B3 / Manifest
• Persyaratan alat angkut :
– Alat angkut dan kemasan sesuai dengan
karakteristik limbah;
– Alat angkut dalam kondisi baik;
– Simbol dan label
• Operator yang terlatih
• Memiliki Emergency Response System
• Memiliki SOP
– Bongkar muat;
– Route/tujuan pengangkutan; mendapat rekomendasi
– Jadwal dari KLH dan
• Melakukan Pelaporan Pengangkutan LB3 Izin dari Dephub
Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -
ITS 59
Manifest
Keputusan Kepala Bapedal DOKUMEN LIMBAH B3
No. Kep-02/BAPEDAL/09/1995
PENGHASIL
(3)

7
7 BAPEDAL/ KLH
BUPATI/ 5
WALIKOTA PENGANGKUT 2
6 1 5
6
4

PENGUMPUL/
PENGOLAH/PEMANFAAT/
PENIMBUN
4

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 60
TERIMA KASIH
Welly Herumurti, S.T., M.Sc.
Laboratorium Limbah Padat dan B3
Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Telp. 081 252 00568
herumurti@enviro.its.ac.id ; wellyherumurti@yahoo.com

Laboratory of Technology and Management of Solid and Hazardous Waste -


ITS 61

Anda mungkin juga menyukai