Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TUGAS KELOMPOK KESELAMATAN KIMIA


“PENGELOLAAN LIMBAH B3”

Oleh Kelompok 5 :
Defri Nanda Susilo (217052996)
Eka Riezky Djayanti (217052981)
Fariz Aditya Rahman (217052973)
Nailah Nazwa Ramdhani (217052994)
Muhammad Tengku Zhaky (217052980)
Muhammad Khirfatul Syamil Badayev (217052984)

FAKULTAS VOKASI
PROGRAM STUDI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
2022
BAB 1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Limbah, B3 dan Limbah B3

Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. B3 adalah bahan berbahaya dan/atau
beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau
dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup lain. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah sisa suatu usaha
dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun.

Limbah B3 adalah setiap limbah yang mengandung bahan berbahaya atau beracun yang
karena sifat dan konsentrasinya atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung
dapat merusak dan membahayakan lingkungan hidup. Dampak yang ditimbulkan oleh limbah
B3 yang dibuang langsung ke lingkungan sangat besar dan dapat bersifat akumulatif,
sehingga dampak tersebut akan berantai mengikuti proses pengangkutan (sirkulasi) bahan dan
jaring-jaring rantai makanan. Mengingat besarnya resiko yang ditimbulkan tersebut maka
pemerintah telah berusaha untuk mengelola limbah B3 secara menyeluruh, terpadu dan
berkelanjutan.

B. Pengolelolaan Limbah B3

Pengelolaan Limbah B3 merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang mencakup


penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan, pengangkutan, dan pengolahan limbah B3
termasuk penimbunan hasil pengolahan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan pelaku
pengelolaan limbah B3 antara lain :

• Pengurangan Limbah B3
• Penyimpanan Limbah B3
• Pengumpulan Limbah B3
• Pengangkutan Limbah B3
• Pemanfaatan Limbah B3
• Pengolahan Limbah B3
• Penimbunan Limbah B3
Mayoritas pabrik tidak menyadari, bahwa limbah yang dihasilkan termasuk dalam
kategori limbah B3, sehingga limbah dibuang begitu saja ke sistem perairan tanpa adanya
proses pengolahan. Pada dasarnya prinsip pengolahan limbah adalah upaya untuk
memisahkan zat pencemar dari cairan atau padatan. Walaupun volumenya kecil, konsentrasi
zat pencemar yang telah dipisahkan itu sangat tinggi. Selama ini, zat pencemar yang sudah
dipisahkan atau konsentrat belum tertangani dengan baik, sehingga terjadi akumulasi bahaya
yang setiap saat mengancam kesehatan manusia dan keselamatan lingkungan hidup. Untuk
itu limbah B3 perlu dikelola antara lain melalui pengolahan limbah B3.

C. Dasar Hukum Pengelolaan Limbah B3


Pengelolaan limbah B3 diatur dalam suatu peraturan tertulis. Berikut adalah dasar
hukum pengelolaan limbah B3 yang berlaku di Indonesia.
➢ Pasal 5
BAB VII PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3
(1) Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan Pengelolaan
Limbah B3 yang dihasilkannya.
(2) Dalam hal B3 telah kedaluwarsa pengelolaannya mengikuti ketentuan Pengelolaan
Limbah B3.
(3) Dalam hal Setiap Orang tidak mampu melakukan sendiri Pengelolaan Limbah B3,
pengelolaannya diserahkan kepada pihak lain .
(4) Pengelolaan Limbah B3 wajib memiliki izin dari Menteri, gubernur,
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
(5) Menteri, gubernur, bupati/walikota wajib mencantumkan persyaratan lingkungan
hidup yang harus dipenuhi dan kewajiban yang harus dipenuhi Pengelola Limbah
B3 dalam izin.
(6) Keputusan pemberian izin wajib diumumkan.
(7) Ketentuan lain mengenai Pengelolaan Limbah B3 diatur dalam Peratura
Pemerintah.
➢ Pasal 60
Setiap orang dilarang melakukan dumping limbah atau bahan ke media lingkungan
hidup tanpa izin.
➢ Pasal 61
(1) Dumping hanya dapat dilakukandengan izin dari Menteri, gubernur,
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
(2) Dumping hanya dapat dilakukan di lokasi yang telah ditentukan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan persyaratan dumping limbah atau
bahan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

D. Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3


1. Pengurangan Limbah B3
adalah kegiatan Penghasil Limbah B3 untuk mengurangi jumlah dan/atau
mengurangi sifat bahaya dan/atau racun dari Limbah B3 sebelum dihasilkan dari
suatu usaha dan/atau kegiatan.
a. Wajib dilakukan oleh penghasil limbah b3
b. Dilakukan melalui:
• Substitusi bahan → Pemilihan bahan baku atau bahan penolong yang
semula mengandung B3 digantikan dengan yang tidak mengandung B3
• Modifikasi proses → Pemilihan dan penerapan proses produksi yang
lebih efesien
• Penggunaan teknologi ramah lingkungan
c. Wajib menyampikan laporan setiap 6 bulan sekali

2. Penyimpanan Limbah B3
a. Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan
Penyimpanan Limbah B3.
b. Dilarang melakukan Pencampuran Limbah B3 yang disimpannya.
c. Wajib memiliki izin Penyimpanan Limbah B3.

Penyimpanan Limbah B3 harus memenuhi ketentuan:

• Lokasi,
• Fasilitas: Bangunan, tangki atau kontainer, silo, dst. (pengemasan,
pelabelan dan simbol label B3)
3. Pengumpulan Limbah B3
Pengumpulan Limbah B3

4. Pengangkutan Limbah B3
Pengangkutan Limbah B3

5. Pemanfaatan Limbah B3
a. Pemanfaatan Limbah B3 wajib dilaksanakan oleh Setiap Orang yang
menghasilkan Limbah B3.
b. Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri, Pemanfaatan Limbah
B3 diserahkan kepada Pemanfaat Limbah B3.
c. Pemanfaatan Limbah B3 meliputi:
• Pemanfaatan Limbah B3 sebagai substitusi bahan baku,
• Pemanfaatan Limbah B3 sebagai substitusi sumber energi,
• Pemanfaatan Limbah B3 sebagai bahan baku, dan
• Pemanfaatan Limbah B3 sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
d. Pemanfaatan Limbah B3 dilakukan dengan mempertimbangkan:
• Ketersediaan teknologi,
• Standar produk apabila hasil Pemanfaatan Limbah B3 berupa produk,
dan
• Baku mutu atau standar lingkungan hidup.

6. Pengolahan Limbah B3
a. Pengolahan Limbah B3 wajib dilaksanakan oleh Setiap Orang yang
menghasilkan Limbah B3.
b. Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri, Pengolahan Limbah
B3 diserahkan kepada Pengolah Limbah B3.
c. Pengolahan Limbah B3 dilakukan dengan cara:
• Termal,
• Stabilisasi dan solidfikasi, dan
• Cara lain sesuai perkembangan teknologi.
d. Pengolahan Limbah B3 dilakukan dengan mempertimbangkan:
• Ketersediaan teknoogi, dan
• Baku mutu atau standar lingkungan.

7. Penimbunan Limbah B3
a. Penimbunan Limbah B3 wajib dilaksanakan oleh Setiap Orang yang
menghasilkan Limbah B3.
b. Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri, Penimbunan Limbah
B3 diserahkan kepada Penimbun Limbah B3.
c. Penimbunan Limbah B3 dapat dilakukan pada fasilitas Penimbunan Limbah
B3 berupa:
• Penimbusan akhir (Landfill),
• Sumur injeksi,
• Penenpatan kembali di area bekas tambang,
• Dam taling, dan
• Fasilitas Penimbunan Limbah B3 lain sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

8. Penetapan Limbah B3
Limbah – limbah di luar daftar limbah B3 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I PP 101/2014 yang terindikasi memiliki karakteristik limbah B3,
Menteri Wajib melakukan uji karakteristik untuk mengidentifikasi limbah sebagai
limbah B3 atau limbah Non B3
BAB 2
REFERENSI

https://bogorkab.go.id/post/detail/pengelolaan-limbah-bahan-berbahaya-dan-beracun-
b3#:~:text=Pengolahan%20limbah%20B3%20dapat%20dilakukan,Pemerintah%20No
mor%2018%20Tahun%201999.

https://dlhk.sidoarjokab.go.id/downloads/MATERI%203.pdf

https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/tata-cara-pengelolaan-limbah-b3-
31

https://environment-indonesia.com/articles/cara-mengolah-dan-menangani-limbah-
b3-dengan-benar/

https://arahenvironmental.com/proses-pengelolaan-limbah-b3/

https://www.universaleco.id/blog/detail/manajemen-pengelolaan-limbah-b3-di-
indonesia/69

Anda mungkin juga menyukai