Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN

BERACUN (B3)
STANDAR OPERASIONAL No. Dokumen : 164/SOP-DOK/XII/KKOK/2023 Tgl terbit : 27-12-2023
PROSEDUR No. Revisi : Halaman : 2
1. Pengertian Limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan. Sedangkan limbah bahan
berbahaya dan beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu
usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun.
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam penyimpanan limbah B3 dari kegiatan operasional Klinik
Khusus Onkologi Kotabaru.
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik Khusus Onkologi Kotabaru Nomor 38/SK-
DOK/IV/KKOK/2023 Tentang Inventarisasi,Pengelolaan, Penyimpanan &
Penggunaan B3
4. Jenis Limbah B3 a. Aki / beterai bekas
b. Kemasan bekas B3
c. Limbah elektronik
d. Limbah Infeksius
e. Limbah developer dan fixer
f. Kemasan bekas prosuk farmasi
g. Limbah benda tajam
h. Limbah sitotoksik
5. Karakteristik limbah B3 a. Aki/ Baterai bekas : Beracun : disimpan dalam kontainer plastik tertutup
b. Kemasan bekas B3 : Beracun : disimpan dalam kontainer plastik tertutup
c. Limbah elektronik : Beracun : disimpan dalam kontainer plastik tertutup
d. Limbah infeksius : Infeksius : disimpan dalam plastik terikat warna kuning
e. Limbah developer dan fixer : Beracun : disimpan dalam jerigen tertutup
f. Kemasan bekas produk farmasi : Beracun : disimpan dalam container plastik
tertutup
g. Limbah benda tajam : Infeksius : disimpan dalam safety box tertutup
h. Limbah sitotoksik : Beracun : disimpan dalam plastik terikat warna ungu
6. Prosedur 1. Melakukan identifikasi limbah B3 yang dihasilkan
2. Melakukan penimbangan berdasarkan karakteristik dan jenis limbah B3
3. Melakukan pencatatan jenis, karakteristik dan jumlah limbah B3 yang
dihasilkan
4. Melakukan pengemasan dan pewadahan sesuai dengan jenis dan
karakteristik limbah B3
5. Melekatkan label dan simbol sesuai dengan jenis dan karakteristik dan
jenis limbah B3
6. Melakukan penyimpanan limbah B3 sesuai dengan ketentuan dalam
rincian teknis, dengan lama penyimpanan :
a. 90 (sembilan puluh) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah
B3 yang dihasilkan sebesar 50 kg per hari atau lebih,
b. 180 (seratus delapan puluh) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk
Limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg per hari untuk Limbah
B3 kategori 1,
c. 365 (tiga ratus enem puluh lima) hari sejak Limbah B3 dihasilkan,
untuk Limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg per hari untuk
Limbah B3 kategori 2 dari sumber tidak spesifik dan sumber spesifik
umum, atau
d. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah B3 dihasilkan,
untuk Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus.
7. Melakukan kegiatan pasca penyimpanan limbah B3 dengan menyerahkan
kepada pihak lain yang meliputi pengumpul, pemanfaat, pengolah dan/atau
penimbun limbah B3 yang memiliki perizinan berusaha untuk kegiatan bidang
usaha pengelolaan limbah B3.
8. Menyusun dan menyampaikan laporan penyimpanan limbah B3 yang
menjadi bagian dalam pelaporan dokumen lingkungan kepada penerbit
persetujuan lingkungan sesuai dengan kewenangan paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 6 (enam) bulan sejak persetujuan lingkungan diterbitkan, laporan
tersebut memuat :
a. Sumber, nama, dan jumlah limbah B3
b. Kategori dan/atau karakteristik limbah B3
c. Pelaksanaan penyimpanan limbah B3

9. Pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penimbunan limbah B3 yang dilakukan


sendiri oleh penghasil atau menyerahkan kepada pengumpul, pemanfaat,
pengolah dan/atau penimbun limbah B3 yang memiliki perizinan berusaha
untuk kegiatan bidang usaha pengelolaan limbah B3.
7. Unit Terkait Petugas Kebersihan
8. Rekaman Historis NO Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Berlaku
Perubahan

Yogyakarta, 27 Desember 2023

Dr. dr. Ibnu Purwanto,Sp.PD-KHOM

Anda mungkin juga menyukai