PUSKESMAS
WIRALAGA MULYA
DINAS KESAHATAN
KABUPATEN MESUJI
a. Puskesmas Wiralaga berdiri pada tahun 2008 dan mulai beroperasi pada
tahun 2010, dengan luas lahan yang digunakan 3.750 m2, status lahan
hibah dan luas bangunan 595 m2
b. Kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan berupa :
1. Pelayanan Promosi Kesehatan (Promkes)
2. Pelayanan Kesehatan lingkungan.
3. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)
4. Pelayanan Kesehatan ibu anak & KB.
5. Pelayanan gizi.
6. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas)
7. Pelayanan kesehatan lansia.
c. Kapasitas ruangan yang dimiliki oleh puskesmas adalah :
d. Alur Pelayanan kesehatan mulai dari Pasien Datang – Ambil Antrian di
Pendaftaran – Menunggu Panggilan Pendaftaran – Menunggu Panggilan
Poli Tujuan – Jika Puskesmas bisa melayani maka akan dilayani jika
tidak maka akan dirujuk ke Rumah sakit – Pasien yang dirujuk diberikan
Cap Klaim – Pulang, Pasien yang sudah dilayani jika pasien umum maka
ke kasir jika ada kartu jaminan maka langsung cap klaim – jika ada obat
maka ke Apotek ( obat) jika tidak langsung pulang.
e. Puskesmas Wirlaga memiliki ….. Tenaga kesehatan yang terdiri dari …
Dokter…. Perawat…. Bidan…. Gizi….. Sanitirian
f. Sumber limbah Bahan Berbahaya dan Beracun berasal dari kegiatan
operasional Puskesmas Wiralaga;
g. Sumber, jenis, karakteristik dan kode limbah yang akan disimpan
sebagai berikut :
No Jenis Limbah B3 Jumlah (Kg)/bulan
1 Pelumas/oli bekas ±5
2 limbah elektronik (lampu TL Bekas) ± 0,5
3 Baterai/aki bekas ± 5,0
4 Kemasan bekas tinta kantor (catrigde) ± 0,1
5 kain majun terkontaminasi ±1
6 Filter oli bekas ±1
7 Limbah Medis padat infeksius (Masker, ±6
sarung tangan, jarum suntik, ampul, vial,
botol infuse, dll)
8 Drum (Kemasan) Bekas Oli ± 1,5
B. Tempat Penyimpanan LB3 (disesuiakan isinya)
Kegiatan penyimpanan LB3 wajib memenuhi ketentuan :
1. Tata cara penyimpanan :
a. Tempat penyimpanan LB3
- lokasi penyimpanan LB3
1. Nama Lokasi Kegiatan : Puskesmas Wiralaga
2. Letak dan Titik : LS: 04°01.726” BT: 105°09.530”.
Koordinat TPS
3. Luas Lokasi Bangunan : 8,3 m x 4 m
TPS
/
D. Tata Cara Penyimpanan Limbah B3 Dan Spesifikasi Teknis Peralatan Penyimpanan
Limbah B3
2. Waktu penyimpanan
a. 90 (sembilan puluh) hari sejak LB3 dihasilkan sebesar 50 kg per hari
atau lebih;
b. 180 (seratus delapan puluh) hari sejak LB3 dihasilkan kurang dari 50 kg
per hari untuk LB3 kategori I;
c. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak LB3 dihasilkan kurang dari
50 kg per hari untuk LB3 kategori 2 dari sumber tidak spesifik, sumber
spesifik umum, dan dari sumber spesifik khusus;
3. Tata cara penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
1. Limbah B3 yang dihasilkan oleh bagian-bagian diserahkan ke bagian
Environment.
2. Bagian mengisi Form Serah Terima Limbah B3 KE TPS, tentang nama
Limbah B3, Jumlah yang diserahkan, dan keterangan Limbah B3.
3. Setelah form serah terima diisi lengkap oleh bagian penghasil limbah B3
dan diterima oleh bagian Environment, maka Bagian Environment
melalui petugas Cleaning Service akan mengkoordinasikan serah terima
limbah B3 dari bagian penghasil ketempat Penyimpanan Sementara (TPS)
Limbah B3.
4. Bagian penghasil menyerahkan limbah B3 secara langsung ke TPS
Limbah B3 pada siang hari dan pada hari kerja Non Shift Senin - Jum'at,
jam 09.00 s/d 16.00 WIB, dan penyerahan diluar ketentuan ini di
kordinasikan terlebih dahulu dengan Bagian Environment.
5. Pengemasan Limbah B3 diatur sebagai berikut :
a) Limbah berbentuk cair harus dikemas dalam Botol, Jery can atau
Drum yang memiliki tutup.
b) Limbah berbentuk padat dikemas Karung/Jumbo bag, Box, Plastik
atau kemasan lain yang sesuai.
c) Setiap kemasan diberi Label dan Simbol yang sesuai dengan
karakteristiknya masing-masing.
d) Limbah Patologis disimpan dalam lemari pendingin sebelum
dilakukan pengelolaan akhir
6. Penempatan Limbah B3 pada TPS Limbah B3 diatur sebagai berikut :
Semua limbah B3 yang dihasilkan disimpan pada TPS LB3 sesuai dengan.
rak/blok yang ditentukan
7. Bagian Environment, melakukan kerjasama dengan pihak ketiga untuk
pengangkutan dan pengelolaan limbah B3 lebih lanjut yang mempunyai
izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI untuk
pengangkutan limbah B3 dari TPS paling lama sesuai dengan batas
waktu penyimpanan yang diberikan dalam izin.
8. Bagian Environment mencatat setiap keluar masuknya Limbah B3 pada
TPS Limbah B3, kedalam Neraca Limbah B3 untuk dilaporkan kepada
Instansi terkait.
9. Batas waktu penyimpanan di tempat penyimpanan sementara mengikuti
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
10. Setiap pengiriman Limbah B3 kepada Vendor Pengelola harus disertai
bukti manifest. Setelah pengangkutan, penghasil diberikan bukti
manifest salinan 3 warna hijau, dan setelah limbah B3 selesai dikirim ke
pengelola, penghasil diberikan bukti manifest salinan 7 warna ungu
4. Pengemasan Limbah B3
Penyimpanan LB3 wajib memenuhi ketentuan persyaratan kemasan.
1. Pengemasan dapat menggunakan drum, jumbo bag, tangki
intermediated bulk container (IBC), kontainer, dan/atau kemasan lain
sesuai dengan karakteristik LB3;
2. Kemasan LB3 wajib dilekatkan simbol dan label LB3;
3. Penyimpanan kemasan LB3 dapat ditumpuk berdasarkan jenis
kemasan, jarak antara tumpukan kemasan dengan atap paling rendah
1 (satu) meter, disimpan dengan sistem blok;
4. LB3 dikemas sesuai dengan jenis, karakteristik, dan/atau
kompatibilitasnya;
5. Mempertimbangkan terjadinya pengembangan volume LB3,
pembentukan gas, atau terjadinya kenaikan tekanan;
6. LB3 dari sumber spesifik khusus berupa abu terbang (fly ash) debu
besi/baja, gipsum, kapur (CaCO3), dan copper slag dilakukan
pencegahan disperse LB3 melalui penutupan dengan bahan terpal
kedap air atau bahan sejenis yng kedap air, dan dilakukan penyiraman
secara berkala.
Keterangan
No Rincian Penggunaan Biaya/Tahun %Investasi Peruntukan
Biaya
Operasional
B.1 Biaya Pengoperasian al TPS LB3
TPS LB3
(Biaya
Kerjasama dan
Operasional
Lain)
1. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) dan kotak obat P3K untuk petugas
yang menangani limbah B3
2. Memasang alarm untuk mendeteksi adanya kebakaran yang terhubung
langsung dengan petugas jaga (Emergency Call) yang akan
menginformasikan keadaan darurat kepada Ketua Tim Tanggup darurat
dan menyediakan APAR untuk pemadaman kebakaran.
3. Membuat bak penampungan ceceran limbah B3 dengan kemiringan 1%
untuk menampung tumpahan limbah B3.
4. Membuat sistem drainase untuk mencegah adanya air hujan masuk
kedalam bangunan TPS yang berpotensi membuat limbah B3 keluar
bangunan TPS.
5. Petugas jaga selaku Emergency Call menerima, mencatatat dan
menyampaikan kepada ketua Tim Tanggap Darurat.
6. Ketua Tim Tanggap Darurat memimpin tindakan penanggulangan keadaan
darurat (tumpahan, banjir/kerendahan air atau kebakaran) bersama
Anggota Tim Tanggap Darurat.
7. Ketua Tim mengevaluasi tindakan penanggulangan keadaan darurat
(tumpahan, Banjir/kerendahan air atau kebakaran) bersama anggota Tim
tanggap Darurat.
8. Ketua Tim Tanggap Darurat melaporkan tindakan penanggulangan
keadaan darurat (tumpahan, banjir/kerendahan air atau kebakaran)
bersama anggota Tim Tanggap Darurat kepada Pemimpin Perusahaan.
III. Penutup
Demikian kajian teknis Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
KEPALA PUSKESMAS,
[NAMA LENGKAP]
Pangkat/Gol
NIP.